Anda di halaman 1dari 10

Pengkajian Fisik:

1. Integumen : turgor kulit, edeme, kelemahan otot, sensasi rasa.


2. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah dan bunyi jantung.
3. Mata : cekung, air mata kering.
4. Neurologi : reflek, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.
5. Gastrointestinal : mukosa mulut kering, mulut, lidah, bising usus.

Faktor-faktor yang mempengaruhi :


1. Usia
2. Temperatur
3. Diet
4. Stres
5. Sakit
Tanda/gejala Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat

Tingkat kesadaran Sadar letargi Pre koma

Capillary Refill 2 detik 2 – 4 detik Lebih 4 detik, akral


dingin

Membrane mucus Normal Kering Kering, pecah-pecah

Tears Normal berkurang Tidak ada

Denyut jantung Meningkat Meningkat tinggi

RR Normal meningkat Meningkat dan


hiperpnea

Td Normal Normal tapi hipotensi Menurun


bila bangun

Pulsa / nadi Normal Terpalpasi lemah Dalam, tdk terpalpasi.


Penyebab :
 Adanya efek samping dari obatan dan dehidrasi karena tubuh
kekurangancairan

Cara mengatasi :
 Memperbanyak minum air putih.

 Mengkonsumsi makanan basah yang lunak seperti yogurt, daging, sup, dan
puding, sayur.
Penyebab :
Penurunan turgor kulit umumnya terjadi pada dehidrasi sedang sampai hebat.
Temuan terkait mencakup mukosa mulut yang kering, penurunan keluarnya
keringat, takikardia istirahat, hipotensi ortostatik, lidah kering dan bergalur.
peningkatan rasa haus, penurunan berat badan, oliguria, demam, dan lelah.

Cara mengatasi :
Dengan cara mencubit kulit yang terkena turgor apabila kulit kembali dengan cepat
ke posisi normal maka kulit dinyatakan normal, namun apabila kulit saat dicubit
mengalami susah atau memerlukan waktu yang cukup lama untuk kembali ke
posisi semula berarti kulit mengalami turgor lambat.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:
1. Pengeluaran urine bertambah akibat diabetes .
2. Pengeluaran cairan berlebih.
3. Asupan cairan yang tidak adekuat.
4. Pendarahan.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan :


1. Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal.
2. Penurunan curah jantung akiba penyakit jantung.
3. Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid.
4. Tekanan osmotik koloid yang rendah.
Kekurangan volume cairan pada tubuh :
1. Kaji status hidrasi: kelopak mata, turgor kulit, membrane mukosa mulut
2. Kaji dan pantau pengeluaran urin dan pemasukan cairan
3. Anjurkan klien membuat buku catatan yg berisi asupan cairan, haluran urin dan
BB harian.
4. Timbang BB setiap hari: penurnan 2–4 % dehidrasi ringan; 5–9 % dehidrasi
sedang.
5. Hindari minuman yang bersifat deuretik: kopi, teh.
6. Berikan cairan dan elektrolit sesuai program (oralit,cairan parenteral bila ada
indikasi).
7. Monitor hasil laboratorium: elektrolit, Ht, Albumin serum.
8. Monitor tanda-tanda vital.
9. Monitor intake dan output cairan.
Kelebihan volume cairan pada tubuh :

1. Identifikasi factor penyebab (kelebihan asupan natium, asupan protein yg tdk


adekut, stasis vena).
2. catat I dan O cairan setiap hari.
3. Batasi asupan natrium
4. Anjurkan klien melakukan aktivitas horizontal (meninggikan kaki, dan aktivitas
vertical berdiri dengan kaki bergantian, hindari menyilangkan kaki.
5. Letakkan ekstremitas yg edema lebih tinggi dari jantung.
6. Pada pasien immobilisasi :ubah posisi setia 2 jam , lakukan ROM.
7. Pada klien ang edema berat, timbang bb setiap hari.
 Output urine seimbang dengan intake cairan
 Karakteristik urine menunjukan fungsi ginjal baik
 Pasien mengkonsumsi cairan sesuai program

Anda mungkin juga menyukai