Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kalam Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, dan yang membacanya adalah ibadah. Al-Qur’an adalah
kitab suci yang mulia, tidak ada satu kitab suci pun di dunia ini yang
mendapat perhatian banyak orang dan sedemikian serius melebihi kitab suci
Al-Qur’an. Kalam Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw ini dikaji dari banyak segi, tidak hanya tertuju kepada hal-hal yang
global dan umum, tapi juga rincian persoalan secara lengkap. Salah satunya
adalah perbuatan fasiq. Kata fasiq ini muncul dalam Al-Qur’an sebanyak 54
kali dalam 54 ayat dan 23 surat. Perbutan fasiq pertama kali dilakukan oleh
golongan jin.
Menurut Al-Tabari, golongan jin ini melakukan kefasikan karena
kesombongannya dan durhaka terhadap perintah Allah Swt. Ketika Adam
diciptakan Allah Swt memerintahkan para malaikat dan golongan jin (iblis)
ini untuk bersujud kepada Adam, tetapi dari golongan jin tidak mau
bersujud karena dari golongan jin merasa derajatnya lebih tinggi. Jin
diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Kemudian Allah
Swt melaknatnya dengan menunda umurnya dan dimasukkan kedalam
neraka. Perbuatan fasiqini lama-lama menyebar ke anak cucu Adam karena
janji dari golongan jin (iblis) terhadap Allah Swt bahwa mereka akan
menggoda anak cucu Adam sampai hari kiamat, untuk ikut kedalam neraka.
Bagi anak cucu Adam yang tidak mempunyai keimanan kepada Allah Swt
pasti mudah untuk diganggu tetapi bagi yang mempunyai keimanan dan
mengikuti petunjuk-petunjuk Allah Swt lewat Al-Qur’an dan Hadis
insyaallah mereka akan selamat dari panasnya api neraka.
Allah Swt sudah memberi petuntuk yang jelas kepada anak cucu Adam
tetapi tanpa disadari atau tidak, anak cucu Adam (manusia) ini banyak yang
menyimpang ingkar dan tidak taat kepada Allah Swt yakni melakukan
perbuatan fasiq.Terkadang, disengaja atau tidak disengaja banyak manusia
melakukan perbuatan fasiq, seperti mereka yang selalu mengingkari
perjanjian dengan Allah Swt, Mengingkari Rasulallah Saw dan ayat-ayat
Allah Swt Setelah diadakan perjanjian denganya. Karena kita semua punya
janji kepada Allah Swt misal perjanjian menyembah Allah Swt tetapi kita
melalaikan shalat. Hal ini sering dilakukan khususnya kepada anak –anak
remaja, kemudian mereka yang melakukan zina seperti kaum Nabi Luth
yang suka sesama jenis. Mereka yang mengkufuri hukum Allah Swt,
mereka tidak mempercayai lagi Ayat-ayat yang menunjukkan kebesaran
Allah Swt. Lebih mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan
Akhirat, menduakan Allah Swt, dll.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari fasik ?
b) Apa saja dalil tentang fasik?
c) Apa macam-macam fasik ?
d) Apa ciri-ciri orang yang memiliki sifat fasik ?
e) Bagaimana kasus tentang Tertib Sholat Tapi Masih Zina ?
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui apa pengertian fasik.
b) Untuk mengetahui dalil tentang fasik.
c) Untuk mengetahui macam-macam fasik.
d) Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang memiliki sifat fasik.
e) Untuk menjelaskan kasus yang sudah diambil.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian

Kata fasik berasal dari bahasa arab “Al-Fisq” atau “Al-Furuq” yang bermakna
keluarnya sesuatu dari sesuatu yang lain dalam kedaan rusak. Adapun dalam
pengertian syariat maka artinya adalah keluar dari ketaatan.

Orang fasik adalah orang mukmin atau orang muslim yang secara sedar melanggar
ajaran Allah (Islam) atau dengan kata lain org tersebut percaya akan adanya Allah,
percaya akan kebenaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tetapi
dalam tindak perbuatannya mereka mengingkari terhadap Allah dan hukumNya,
selalu berbuat kerosakan dan kemaksiatan.

Fasik dalam arti melanggar ketentuan-ketentuan agama ialah mengingkari ajaran


Allah yang dibawa oleh para nabi. Pengingkaran yang ada dapat berupa tidak
mengamalkan perintah atau anjuran agama, seperti perintah menyembah Allah
dan tidak mempersekutukannya dengan apapun. Dalam hal lain dapat berupa
perbuatan yang dilarang oleh agama, misalnya membunuh, mencuri, dan lain
sebagainya. Hal ini dapat terjadi pada orang kafir, bahkan orang Islam atau
muslim.

2. dalil tentang fasik

“Orang Fasik adalah orang yang melanggar perjanjian itu teguh, dan memutuskan
apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan
membuat kerosakan dimuka bumi. Mereka itulah orang yang rugi” [QS Al
Baqarah:27]

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin,
maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-
orang yang zalim. [QS Al Kahfi:50]

Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan
tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. [QS Al
Baqarah:99]

Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya


Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. [QS Al A’raf:102]

Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam.
Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya
dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu
mendustakannya". [QS As-Sajdah: 20]
Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi
mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka
tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada
mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-
Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. [QS At-Taubah:
80]

Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati


di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya.
Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati
dalam keadaan fasik. [QS At-Taubah: 84]

3. Macam-macam fasik

a). Kefasikan akbar (besar) yang bersifat kulli (menyeluruh). Artinya keluar dari
islam secara keseluruhan dan sama dengan kufur. Sehingga orang kafir bisa di sebut
fasik dalam pengertian ini.

b). Kefasikan asghar (kecil) yang bersifat juz’i (sebagian). Artinya keluar dari
sebagian ajaran islam dengan cara melakukan dosa besar. Dari pengertian ini
seorang mukmin yang melakukan dosa besar disebut fasik atau Al-Fasiqul Milli
(Orang fasik yang masih dalam agama islam) atau Mu’min Naqishuh (mukmin
yang imannya kurang) atau Mu’min bi Imanihi Fisiq bi Kabiratihi (mukmin dengan
imannya,fasik dengan dosa besarnya).

4. Ciri-ciri orang fasik

1. Mengingkari ayat- ayat Alqur'an


Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan
tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. [Al
Baqarah:99]

2. Orang yang mengubah hukum Allah yang sudah jelas kebenarannya

"Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang


tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang
yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik." [QS. Al - Baqarah
59]

3. Orang yang selalu mengingkari perjanjian kepada Allah setelah


perjanjian itu terjadi

"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa
saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang
kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu
akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman:
"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian
itu?" mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu
saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".
Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik."
[QS. Al- Imran 81 82]
4. Tidak mentaati perintah Allah

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah
ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu
kefasikan. Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar
mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu
tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." [QS.Al An'aam 121]

5. Orang yang lebih Mencintai Kehidupan Dunia dari pada Allah

"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum


keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang fasik". [QS. At Taubah 24]

6. Orang munafik dan mengajak kepada yang mungkar

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang


lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang
berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang
munafik itulah orang-orang yang fasik." [QS. At Taubah 67]

7. Orang yang menuduh wanita yang baik-baik berbuat Zina sedangkan


mereka tidak dapat medatangkan 4 orang saksi
"Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang
menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian
mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik". [QS.
An-Nuur 4]

5. Contoh kasus

RAJIN BERIBADAH TAPI SERING MELAKUKAN ZINA

V h adalah seoarang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi


swasta di daerah semarang. Dia sangat rajin sholat dan beribadah
dia pun juga sering menjalankan sunah rasul, seperti sholat
sunah, puasa sunah senin kamis, mengaji, sedekah, dll. Tetapi
dibalik perilaku yang sangat baik tersebut dia memiliki sifat
buruk yaitu berpacaran, V h tersebut sering kali bertemu dengan
pacarnya , mereka selalu bertemu di tempat yang sepi, berduaan,
dan berpegangan tangan. V h tau larangan” islam tetapi dia tetap
melakukannya. Bagi V h pacar adalah segalanya, apapun akan V
h lakukan demi kebahagiaan kekasihnya, karena hati dan pikiran
V h sudah di butakan oleh cinta.

PEMBAHASAN:

Menurut kasus di atas, v h termasuk orang fasik. Karena sudah dijelaskan


dalam firman Allah SWT, bahwa
َ‫َّللاُ فَأُولَئِكَ ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬
‫َو َم ْن لَ ْم يَحْ ُك ْم بِ َما أ َ ْنزَ َل ه‬

“Dan barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan oleh Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. (Surah al-Maidah ayat 47)
Seringkali seseorang itu lupa kepada Allah yang selayaknya disembah, dipuji dan
dipuja, dipanjatkan doa dan diminta segala pertolongan. Allah juga yang
menurunkan al-Quran sebagai kitab hidayah dan pedoman kepada umat manusia.
Tetapi, manusia sering ingkar dan angkuh, lalu membelakangkan ajaran al-Quran.

Akibat cinta buta, dia lupa kepada Tuhannya dan mulai merasakan saat-saat
kehancurannya. Hatinyapun sudah mulai menjadi semakin keras dan berkarat
dengan timbunan dosa dan tertutup rapat.
Oleh karena itu, dia semakin berani melakukan amalan kemaksiatan dan
kedurhakaan kepada Allah, sehingga seluruh detik kehidupannya sangat
menyalahi syariat . Di samping itu juga, dia mengikuti bisikan iblis dan
terpengaruh dengan ajakannya yang menyimpang dari landasan yang lurus.
Akhirnya, dia termasuk ke dalam golongan penghuni neraka yang disediakan azab
sesuai dengan perbuatannya.

Dengan demikian, pacaran merupakan suatu hal yang dilarang dalam agama islam
dan hukumnya adalah haram. Karena, Allah SWT berfirman dalam QS Al-Israa
ayat 32

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

Dari ayat ini, sangat jelas bahwa zina harus kita jauhi. Karena, akan merugikan
bagi diri sendiri dan orang lain.

Akan tetapi, mengapa V h yang sudah taat beragama masih saja berpacaran ?

Allah SWT berfirman : ‫َاء َو ْال ُم ْنك َِر‬


ِ ‫ص ََلة َ ت َ ْن َهى َع ِن ْالفَحْ ش‬ َّ ‫َوأَقِ ِم ال‬
َّ ‫ص ََلة َ إِ َّن ال‬

Dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan fahsya
dan mungkar (QS. al-Ankabut : 45)

Fahsya: dosa-dosa yang diburukkan oleh syari’at, akal dan nurani manusia, lebih
banyak dipakai dalam arti zina dan yang semisal dengannya.
Mungkar: segala macam bentuk dosa dan kesalahan.

Dari ayat ini kita bisa mengambil sebuah pelajaran, bahwa shalat
mencegah dari perbuatan fahsya dan mungkar, tetapi perlu diingat sholat yang
mencegah perbuatan fahsya dan mungkar adalah sholat yang disempurnakan di
dalamnya rukun-rukun, kewajiban-kewajiban serta kekhusyu’annya

Akan tetapi siapa yang sholat, lalu dia juga melakukan fahsya dan
mungkar, maka dia telah mencampurkan amal shalih dengan keburukan, jika
dosanya lebih banyak daripada pahalanya maka dia akan binasa pada hari kiamat
kecuali jika dia mendapatkan rahmat Allah ‫تعالى‬.

Allah SWT juga berfirman :

َ ‫ان ِإنَّهُ لَ ُك ْم‬


‫عدُو‬ ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫ين َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ادْ ُخلُوا فِي الس ِْل ِم كَافَّةً َو ََل تَتَّ ِبعُوا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬ ٌ ‫ُم ِب‬

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara


keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. al-Baqarah : 208)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kasus tersebut,

I
Daftar Pustaka

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1924/1/SIFAT-
SIFAT%20FASIK%20DLM%20AL-QUR%27AN%20%28SKRIPSI%29.pdf

https://www.kaskus.co.id/thread/53e5990f0e8b463b5d000070/ciri-ciri-orang-
fasik-semoga-kita-di-jauhkan-dari-sifat-fasik-aamiin/

http://www.putramelayu.web.id/2015/02/pengertian-fasiq-dan-ciri-cirinya.html

Anda mungkin juga menyukai