DISUSUN OLEH
KELOMPOK 13
III. Materi
1. Terlampir (Materi Infeksi Menular Seksual)
IV. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
V. Media
1. LCD
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Ns. Machmudah., M.kep., Sp.Kep.Mat
Pembimbing klinik :
Penyaji : Rastia Irmachatshalihah
Moderator : Taufik Hermawan
Observer : Anni Himma Millati
Fasilitator : Bayu Septian Fauzi
Diah Aulia Nofiasari
Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara.
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan.
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi.
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan.
Kegiatan Penyuluhan
No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
▪ Mengucapkan salam ▪
pembuka Menjawab salam
Pra interaksi
1 ▪ Memperkenalkan diri ▪
5 Menit
▪ Menjelaskan maksud dan Mendengarkan
tujuan
▪ Menjelaskan materi tentang ▪
konsep teori Infeksi Mendengarkan
Menular Seksual ▪
Interaksi ▪ Memberikan kesempatan Memperhatikan
2
20 menit untuk bertanya. ▪
▪ Melakukan evaluasi dengan Berdiskusi dengan
cara mengajukan pengunjung
pertanyaan secara lisan. (penyuluh )
▪ Menggali pengalaman ▪
peserta dalam menghadapi Menceritakan
tentang Infeksi Menular pengalaman
Seksualitas ▪
Post interaksi ▪ Memberikan masukan Memperhatikan
3
5 menit ▪ Menyimpulkan hasil ▪
penyuluhan Memberi tanggapan
▪ Salam Penutup ▪
Menjawab salam
penutup
VII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas
Bangetayu
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan aktif mengikuti
penyuluhan sampai selesai
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus
VIII. Daftar Pustaka
Kemenkes. 2012. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular
Seksual. Jakarta: Kemenkes
Ayu, Ida C dkk. 2015. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi
2. Jakarta : EGC
Untuk menggali faktor risiko perlu ditanyakan beberapa hal tersebut di bawah
ini. Berdasarkan penelitian faktor risiko oleh WHO (World Health
Organization) di beberapa negara (di Indonesia masih belum diteliti), pasien
akan dianggap berperilaku berisiko tinggi bila terdapat jawaban “ya” untuk
satu atau lebih pertanyaan di bawah ini:
C. Macam-Macam IMS
1. Gonore
Bentuk yang paling sering adalah uretritis gonore anterior akuta yang
disebut juga kencing nanah. Gejala umum seperti rasa gatal dan panas
diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing, dan banyak kencing, diikuti
pengeluaran nanah diujung kemaluan dan bercampur darah.
b. Infeksi Gonore pada Wanita
Gejala infeksi gonore menahun : rasa nyeri pada perut bagian bawah,
terdapat keputihan, sakit saat hubungan seksual, tidak bisa mendapat
keturunan.
2. Sifilis
3. Trikomoniasis
4. Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Gejala
klinisnya badan panas, cepat lelah, nafsu makan berkurang. Gejala lokal
pada genetalia terdapat fesikel berkelompok diatas kulit, kulit tampak
basah dan lebih merah, terdapat ulkus, rasa nyeri yang hebat sehingga
sukar untuk berjalan.
5. AIDS
D. Pencegahan IMS
1. Pasangan:
Cara ABCD
A. = Abstinence (tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara
waktu)
B. = Be faithful (setia pada pasangan)
C. = Condom (gunakan kondom bila tidak mau melaksanakan A dan
B, termasuk menggunakan kondom sebelum IMS yang dideritanya
sembuh)
D. = no Drugs (Tidak menggunakan obat psikotropik atau zat adiktif
lainnya)
(KemenkesRI, 2011).
2. Remaja :
(Rahayu, 2010).