Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 13

1. Diah Aulia Nofiasari (G3A019141)


2. Rastia Irmachatshalihah (G3A019142)
3. Anni Himma Millati (G3A019143)
4. Taufik Hermawan (G3A019144)
5. Bayu Septian Fauzi (G3A019145)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keperawatan Maternitas


Subtopik : Infeksi Menular Seksual
Sasaran : Pengunjung usia remaja/ orang tua di Puskesmas Bangetayu
Tempat : Puskesmas Bangetayu
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Februari 2020
Waktu : 30 menit
I. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada remaja/ orang tua remaja, diharapkan
mengetahui pentingnya menajaga kesehatan reproduksi dengan mengetahui
penyakit infeksi menular seksual.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Menjelaskan pengertian IMS
b. Menjelaskan faktor risiko IMS
c. Menyebutkan macam IMS
d. Menjelaskan cara pencegahan IMS
e. Menguraikan informasi penting yang perlu diketahui

III. Materi
1. Terlampir (Materi Infeksi Menular Seksual)

IV. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

V. Media
1. LCD
2. Leaflet

VI. Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Ns. Machmudah., M.kep., Sp.Kep.Mat
Pembimbing klinik :
Penyaji : Rastia Irmachatshalihah
Moderator : Taufik Hermawan
Observer : Anni Himma Millati
Fasilitator : Bayu Septian Fauzi
Diah Aulia Nofiasari

Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara.
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan.
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi.
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan.

VII. Setting Tempat


Pintu Masuk
Keterangan :
: Moderator : Observer
: Penyaji : Fasilitator
: Peserta

Kegiatan Penyuluhan
No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
▪ Mengucapkan salam ▪
pembuka Menjawab salam
Pra interaksi
1 ▪ Memperkenalkan diri ▪
5 Menit
▪ Menjelaskan maksud dan Mendengarkan
tujuan
▪ Menjelaskan materi tentang ▪
konsep teori Infeksi Mendengarkan
Menular Seksual ▪
Interaksi ▪ Memberikan kesempatan Memperhatikan
2
20 menit untuk bertanya. ▪
▪ Melakukan evaluasi dengan Berdiskusi dengan
cara mengajukan pengunjung
pertanyaan secara lisan. (penyuluh )
▪ Menggali pengalaman ▪
peserta dalam menghadapi Menceritakan
tentang Infeksi Menular pengalaman
Seksualitas ▪
Post interaksi ▪ Memberikan masukan Memperhatikan
3
5 menit ▪ Menyimpulkan hasil ▪
penyuluhan Memberi tanggapan
▪ Salam Penutup ▪
Menjawab salam
penutup
VII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas
Bangetayu
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan aktif mengikuti
penyuluhan sampai selesai
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus
VIII. Daftar Pustaka
Kemenkes. 2012. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular
Seksual. Jakarta: Kemenkes
Ayu, Ida C dkk. 2015. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi
2. Jakarta : EGC

Rahayu, A. S. (2010). Inveksi Human Papilloma Virus (HPV) dan


Pencegahannya pada Remaja dan Dewasa Muda. JURNAL
BIOLOGI PAPUA, 2(2), 81-87.
KONSEP TEORI

A. Pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh


bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya
(Prawirohardjo, 2010).

B. Faktor Risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)

Untuk menggali faktor risiko perlu ditanyakan beberapa hal tersebut di bawah
ini. Berdasarkan penelitian faktor risiko oleh WHO (World Health
Organization) di beberapa negara (di Indonesia masih belum diteliti), pasien
akan dianggap berperilaku berisiko tinggi bila terdapat jawaban “ya” untuk
satu atau lebih pertanyaan di bawah ini:

1. Pasangan seksual > 1 dalam 1 bulan terakhir

2. Berhubungan seksual dengan penjaja seks dalam 1 bulan terakhir

3. Mengalami 1/ lebih episode IMS dalam 1 bulan terakhir.

4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi.

C. Macam-Macam IMS
1. Gonore

Penyakit ini disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae tergolong bakteri


diplococus berbentuk buah kopi. Masa inkubasi (waktu sebelum terjadi
gejala) berkisar antara 3-5 hari setelah infeksi.

a. Infeksi gonore pada Pria

Bentuk yang paling sering adalah uretritis gonore anterior akuta yang
disebut juga kencing nanah. Gejala umum seperti rasa gatal dan panas
diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing, dan banyak kencing, diikuti
pengeluaran nanah diujung kemaluan dan bercampur darah.
b. Infeksi Gonore pada Wanita

Dengan perbedaan anatomi alat kelamin luar wanita yang terkena


infeksi pertama adalah mulut rahim yang disebut servisitis yang
bersamaan dengan infeksi vagina (liang senggama) trikomonas.

Gejala klinis yang timbul : rasa nyeri pada daerah punggung,


mengeluarkan keputihan encer seperti nanah, pada serviks akan
tampak berwarna merah, membengkak, perlukaan, dan tertutup oleh
lender bernanah. Lendir yang dikeluarkan sangat infeksius sehingga
dapat menyebarkan penyakit menuju liang kencing (uretritis).
Penyebaran kekelenjar bartolin menimbulkan gejala membengkak,
sangat nyeri sehingga sukar berjalan, bila saluran kelenjar tersumbat
menimbulkan pernanahan yang disebut abses bartolin.

Gejala infeksi gonore menahun : rasa nyeri pada perut bagian bawah,
terdapat keputihan, sakit saat hubungan seksual, tidak bisa mendapat
keturunan.

2. Sifilis

Penyakit ini disebabkan oleh T.pallidum yang diserang oleh penyakit


ini adalah semua organ tubuh seperti sistem pembuluh darah dan jantung,
otak dan susunan saraf. Penjalaran menuju janin yang sedang berkembang
dalam rahim dapat menimbulkan kelainan bawaan janin dan infeksi dini
saat persalinan. Pada penderita penyakit ini biasanya akan timbul
perlukaan di tempat infeksi masuk dengan cirri permukaan berwarna
merah, membengkak, dan bisa menjadi ulkus.

3. Trikomoniasis

Penyakit ini disebabkan oleh trikomonas vaginalis. Trikomoniasis pada


wanita : pada infeksi ini terdapat gejala lender vagina banyak dan berbusa,
bentuk puutih bercampur nanah, terdapat perubahan warna (kekuningan,
kehijauan), berbau khas.. penyebaran infeksi dapat terjadi dalam bentuk
uretritis (infeksi saluran kencing), skonitis (infeksi kelenjar sken),
bartholinitis (kelenjar bartolin)

Trikomoniasis pada pria : pada penyakit ini dapat menimbulkan infeksi


saluran kemih, inffeksi kelenjar prostat, fesikaseminalis, dan saluran
spermatozoa.

4. Herpes Simpleks

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Gejala
klinisnya badan panas, cepat lelah, nafsu makan berkurang. Gejala lokal
pada genetalia terdapat fesikel berkelompok diatas kulit, kulit tampak
basah dan lebih merah, terdapat ulkus, rasa nyeri yang hebat sehingga
sukar untuk berjalan.

5. AIDS

Penyakit ini disebabkan oleh syndrome yang merupakan kumpulan segala


gangguan dan menurunnya fungsi daya tubuh yang disebabkan oleh virus.
Gejala yang timbul : membesarnya kelenjar getah bening, panas badan
sekitar 388̊ C selama 3 bulan tanpa diketahui sebabnya terutama malam
hari, berat badan menurun, keadaan umum semakin melemah, nafsu
makan berkurang dapat disertai diare. Adapun manifestasi klinisnya
penderita dapat tampak sakit berat dengan penampilan badan kurus,
pembengkakan kelenjar hampir seluruh tubuh, leher, lipatan paha dan yang
tidak tampak, infeksi jamur pada kulit, terdapat tumor ganas seperti
sarcoma, timbul gejala seperti sakit pada tenggorokan, sakit paru disertai
batuk darah, diare yang tidak dapat disembuhkan, infeksi jamur, dapat
terkena sakit hati, ginjal dll.

D. Pencegahan IMS

1. Pasangan:

Cara ABCD
A. = Abstinence (tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara
waktu)
B. = Be faithful (setia pada pasangan)
C. = Condom (gunakan kondom bila tidak mau melaksanakan A dan
B, termasuk menggunakan kondom sebelum IMS yang dideritanya
sembuh)
D. = no Drugs (Tidak menggunakan obat psikotropik atau zat adiktif
lainnya)
(KemenkesRI, 2011).

2. Remaja :

a) Jangan coba- coba berhubungan seks sebelum menikah.

b) Hindari pergaulan seks bebas

c) Menjaga kebersihan alat reproduksi

d) Mencegah transfuse darah yang belum di screening

e) Berhati- hati dalam penanganan tindakan yang berbau darah segar.

f) Mencegah pemakaian alat tajam yang tidak steril

g) Segera periksa ke yankes bila timbul gejala ims.

(Rahayu, 2010).

Anda mungkin juga menyukai