Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMPETIGO

Disusun Oleh :

SANI PUTRI WULANDARI

NIM 1701277097

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)
PHBS

Topic : Impetigo
Sasaran : Klien dan Keluarga
Tempat : Rumah Orang tua klien
Hari/ Tgl : Rabu, 24 juni 2020
Waktu : jam 13.00 sampai selasai.
A. TUJUAN UMUM
Setelah penyuluhan pada keluarga diharapkan dapat mengerti tentang
penyakit impetigo.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pegertian impetigo
b.  Menyebutkan penyebab impetigo
c.   Menyebutkan tanda dan gejala impetigo
d.   Menyebutkan pencegahan impetigo
e.   MenyebuTkan perawatan impetigo
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
1. Media SAP
2. Leaflet
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
1. Member salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
penyuluhan dan
3. Menyebutkan materi atau memperhatikan
pokok
2. 45 Pelaksanaa Menyimak dan
menit Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan.
secara menyeluruh dan teratur
Materi:
1. Pengertian impetigo.
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pencegahan
5. Perawatan impetigo
3. 1 jam 8 Evaluasi Merespon dan bertanya
mnt  Memberikan kesempatan
kepada ibu-ibu untuk
bertanya

4. 2 menit Penutup Menjawab salam


Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terimakasih dan
salam

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa acara : Sani Putri Wulandari
Penyuluh : Sani Putri Wulandari
Persiapan Materi : Sani Putri Wulandari
I M P E T I GO
A. Defenisi
Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan –
lepuhan kecil berisi nanah ( pustula ). Impetigo paling sering menyerang anak
– anak usia dibawah lima tahun terutama yang kebersihan badannya kurang.
Impetigo muncul dibagian tubuh manapun tetapi paling sering ditemukan di
wajah, lengan, dan tungkai. Impetigo merupakan penyakit kulit yang mudah
menular.   
B. Etiologi
Impetigo merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Stafilokokus
Aurea atau kadang – kadang oleh Streptokokus. Impetigo merupakan penyakit
menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal dari lepuhannya.
Penularan dapat melalui 2 cara, yaitu kontak langsung dengan penderita dan
kontak tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian,
handuk, mainan, dan lain – lain.
C. Gejala
- Masa inkubasi impetigo ini sekitar 2 – 5 hari.
- Bintik – bintik merah yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan
berkeropeng, biasanya pada muka, tangan atau kepala.
- Impetigo diawali dengan tumbuhnya bulae ( lepuh ) berisi nanah berwarna
kuning yang besarnya mulai dari beberapa millimeter sampai beberapa
centimeter, mudah pecah, dan menjadi luka terbuka yang ukurannya dapat
bertambah besar. Bulae ini akan pecah dalam 1 atau 2 hari dengan
meninggalkan warna merah, basah, dan tertutup krustae ( keropeng ) serta
dapat menyebar kebagian kulit yang lain..
- Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan gatal,
kemudian melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan
akhirnya membentuk keropeng. Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari
seukuran kacang polong sampai seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini
berisi carian kekuningan disertai rasa gatal.
D. Pencegaha
Mencuci tangan dengan teliti. Infeksi bisa dicegah dengan memelihara
kebersihan dan kesehatan badan. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya
dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.
Untuk mencegah penularan:
1. Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit.
2. Hindari pemakaian bersama handuk, mainan atau pakaian dengan
penderita.
3. Pisahkan pakaian penderita dengan pakaian lain saat mencuci.
4. Hindari kontak langsung dengan anak sehat.
5. Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.
E. Perawatan
Rawat bulae / krustae dengan prinsip aseptic. Untuk melepaskan krustae
( keropeng), basahi dulu bagian tersebut dengan larutan antiseptic (Miss
Savlon).
Bila di rumah tangga bahan tersebut tidak tersedia, maka bisa
menggunakan air matang dan sabun. Jika krustae sudah hilang, oleskan salep
antibiotic 2 – 3 kali sehari. Usahan agar salep tetap berada pada luka dan anak
tidak menggaruknya. Hal ini untuk menghindari penularan ke tempat lain.
Salep antibiotic dapat diperoleh dari dokter dan digunakan sampai infeksi
benar – benar sembuh. Atau bisa ngenggunakan pasta kunyit, karena kunyit
bersifat sebagai antiseptic, dan mempercepat penyembuhan luka pada kulit.
Dengan cara mencampurkan bubuk kunyit dengan air lalu
mengoleskannya, atau bisa menggunakan kunyit yang sudah di parut lalu
olehkan pada luka.
Bila tidak ada perbaikan, anjurkan untuk anak dibawa ke dokter lagi.
Kemungkinan dokter akan mengkultur dan memberikan antibiotic jenis lain.
Berikan nutrisi yang cukup karena nutrisi yang cukup dapat membantu
mempercepat penyembuhan infeksi. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
              REFERENSI
                 Nursalam, Dkk. 2005. Asuhan  Keperawatan  Bayi  dan 
Anak  .
                 Salemba     Medika :  Jakarta
                 Dari  “ Internet 

Anda mungkin juga menyukai