Dosen Pembimbing :
Ns. Hj. Wahyu Endang Setyowati, M.Kep
Disusun Oleh :
1. Desy Rahmadanti (209020000016)
2. Yusuf Rifky Himawan (209020000081)
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak
menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak
rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada
pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami
ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan
menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat. (Yusuf
dkk, 2015)
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan
kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan
terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya.
(Damaiyanti M & Iskandar, 2014)
4. Proses Terjadinya
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri dan
toileting (BAB dan BAK) secara mandiri. (Yusuf dkk, 2015)
5. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
7. Jenis
Menurut NANDA-I (2012) dalam Damaiyanti M & Iskandar (2014), jenis
perawatan diri terdiri dari :
a. Defisit Perawatan Diri : Mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri
b. Defisit Perawatan Diri : Berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berias untuk diri sendiri.
c. Defisit Perawatan Diri : Makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan sendiri
d. Defisit Perawatan Diri : Eliminasi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri
9. Perilaku
Perilaku klien tidak yakin dengan apa yang diharapkan jika perilaku klien tidak
lazim atau tidak dapat diperkirakan keluarga. Juga dapat merasa bersalah atau
bertanggung jawab dengan meyakini bahwa mereka gagal menyediakan
kehidupan penuh cinta dan dukungan klien bahwa mereka gagal menyediakan
kehidupan dirumah dan dukungan.
10. Penatalaksanaan
Terapi pengobatan pada klien skizofrenia sangat beragam tergantung pada jenis
dan gejala yang dimunculkan. Terkait dengan gejala negatif seperti defisit
perawatan diri, obat yang dapat diberikan adalah risperidon yang juga berfungsi
memperbaiki gejala positif skizofrenia. Risperidon termasuk antipsikotik
turunan benzisoxazole. Risperidon merupakan antagonis monoaminergik selektif
dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik
D2. Risperidon berikatan dengan reseptor α1-adrenergik. Risperidon tidak
memilki afinitas terhadap reseptor kolinergik. Meskipun risperidon antagonis D2
kuat, dan aman dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal tersebut
menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi
dibanding neuroleptik klasik yang terjadi.
Adapun Penataklaksannan lainnya, yaitu :
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercyaan diri
Bina hubungan saling percaya
Bicarakan tentang pentingnya kebersihan
Kuatkan kemampuan klien merawat diri
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri
Bantu klien merawat diri
Ajarkan keterampilan secara bertahap
Buat jadwal kegiatan setiap hari
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung
Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan perwatan diri
Dekatkan peralatan agar mudah dijangkau oleh klien
Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
KLIEN
1. Karakteristik Klien
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan
diri: defisit perawatan diri.
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang tidak dalam
keadaan sakit, terinfus dan terpasang alat medis lainnya.
d. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
2. Proses Seleksi
a. Mengumpulkan data klien
b. Menganalisis data klien
c. Obsevasi di ruangan klien
d. Menentukan klien
3. Data Klien
a. .
b. .
c. .
d. .
e. .
f. .
C. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Senin, 06 September 2021
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Tamu
2. Tim Terapis dan Tugasnya
a. Tim Terapi
1) Leader: Yusuf Rifky
2) Co. Leader: Yusuf Rifky
3) Fasilitator: Desy Rahmadanti
4) Observer: Desy Rahmadanti
b. Tugas Terapi
1) Tugas Leader
a) Menyusun rencana TAK
b) Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
c) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin
jalannya TAK
d) Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
e) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
f) Sebagai role model
g) Memberi motivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberi reinforcement positif
h) Evaluasi tindak lanjut
2) Tugas Co. Leader
a) Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok
b) Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
c) Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
3) Tugas fasilitator
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b) Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok
untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
c) Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok
4) Tugas Observer
a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia), dinamika jalannya TAK, keadaan peserta (aktif, pasif,
kooperatif)
b) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses
hingga penutupan
c) Memberikan umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator
tentang jalannya TAK
3. Setting
a. Terapis dengan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruang nyaman dan tenang
Contoh Denah
Keterangan :
: Leader, Co-Leader : Observer, fasilitator
: Klien
D. ANTISIPASI MASALAH
1. Beri Perhatian khusus dalam penyampain Materi dan Peragaan.
2. Bimbing sebisa mungkin peserta TAK mengikuti perintah terapis.
3. Buatlah kontrak dengan seluruh peserta TAK untuk dispilin selama proses
berjalannya TAK dengan tidak meninggalkan tempat pelaksaan sesuai dengan
kontrak waktu.
E. PROSES PELAKSANAAN
Sesi I: Memperkenalkan diri, Menyebutkan Manfaat Perawatan Diri dan
Cara Menjaga Kebersihan Diri.
1. Tujuan
a. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, dan asal
b. Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri
c. Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
d. Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
2. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok ini
adalah:
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan
diri: defisit perawatan diri
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
3. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah: 4 orang
Berikut adalah nama-nama klien yang mengikuti pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok yakni:
a. .
b. .
c. .
d. .
4. Alat
a. Name tag
b. Hp (MP3)
c. Bola kecil
d. Buku catatan dan Bulpoin
e. Jadwal kegiatan klien
f. Peralatan mandi (Ember, gayung, sabun, shampoo, pasta gigi dan sikat gigi)
g. Peralatan hias (Bedak, Hand body, Sisir, Lipstik dan Minyak)
6. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien dengan indikasi, yaitu Defisit perawatan diri.
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
2) Salam dari terapis kepada klien
3) Terapis dan klien memakai papan nama
c. Evaluasi/validasi
Menanyakan kepada klien apakah sudah pernah terlibat dalam TAK
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan manfaat
perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri serta akibat apabila tidak
melakukan perawatan diri.
3) Menjelaskan aturan main berikut.
4) Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
5) Lama kegiatan 30 menit.
6) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan
dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam
(yaitu kearah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok
yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.
3) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
4) Ulangi poin kedua dan ketiga sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
5) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member
tepuk tangan.
f. Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari dalam perawatan diri.
c) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri dan manfaat perawatan
diri pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu tata cara berhias
b) Menyepakati waktu dan tempat.
g. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal, kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan
diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan
perawatan diri dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:
1) Kemampuan Verbal
Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai
2) Kemampuan Non-verbal
Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai
4.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Berikan penilaian pada masing-masing peserta TAK mengenai
kemampuan dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan
akibat bila tidak berhias.
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti M & Iskandar. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi II. Refika
Aditama: Bandung
Yusuf, AH, Fitryasari R dan Hanik EN. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa .
Salemba Medika : Jakarta.
Keliat Budi Anna. Pawirowiyono Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta : EGC