3. Apa yang dimaksud dengan privilege sebagaimana diatur dalam pasal 1134
ayat (1) KUHPerdata?
Hak privilege merupakan jaminan khusus yang didasarkan pada undang-
undang. Hak privilege atau hak istimewa adalah hak yang didahulukan. Pasal
1134 KUHPerdata berbunyi: “Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh undang-
undang diberikan kepada seseorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi
daripada orang berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya.
Menurut Pasal 1149 KUHPerdata, ada 7 (tujuh) macam privilege umum, yaitu:
a. Biaya perkara;
b. Biaya penguburan;
c. Biaya pengobatan terakhir dari debitor yang meninggal dunia (biaya ini
meliputi biaya dokter, pembelian obat dan perawatan rumah sakit);
d. Tagihan buruh atas upahnya untuk satu tahun dalam tahun kerja yang sedang
berjalan;
e. Uang pembelian barang-barang makanan untuk hidup sehari-hari yang
diperlukan si berhutang dan keluarganya;
f. Tagihan sekolah asrama untuk satu tahun terakhir;
g. Piutang seseorang yang belum dewasa atau seseorang yang berada di bawah
pengampuan terhadap seorang wali atau curator (Privilege ini menentukan
urutannya, yang lebih dahulu disebut didahulukan pembayarannya).
Pasal 1134 ayat (2) KUHPerdata menentukan: gadai dan hipotek lebih
didahulukan pembayarannya daripada privilege, kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang. Selanjutnya undang-undang menentukan lain dalam Pasal 1139
butir (1) dan Pasal 1149 butir (1), yaitu dalam hal pembayaran biaya perkaraq.
Juga ketentuan Pasal 316a ayat (3) KUHDagang menentukan privilege kapal
laut lebih didahulukan daripada hipotek.