Anda di halaman 1dari 70

KONSEP TUHAN DALAM

ISLAM

1 Sarjuni 11/02/2021
URGENSI KONSEP TUHAN
Dalam pembicaraan tentang agama,
yang perlu dipahami pertama kali
adalah konsep Tuhan dalam agama
tersebut.
Dari konsep Tuhan, kemudian
dijabarkan konsep-konsep yang lain
(wahyu, kenabian, manusia, alam, dsb).
Worldview Sbg Bangunan
Konsep

Konsep Tuhan

Konsep
Kehidupan
Konsep Dunia
Konsep Manusia
Konsep Nilai / Moralitas
Konsep Ilmu
Jaringan Konsep Pandangan Hidup
Islam

pendidikan

Struktur
Struktur
Konsep
Konsep
ilmu
Manusia
KONSEP TUHAN
hukum Ilmu &
Wahyu, Nabi, teknolgi
Rasul
Struktur Struktur
Konsep nilai Konsep
politi kehidupan
k ekonom
Struktur i
Konsep
dunia
Tuhan dalam Konsep
Peradaban Barat

5 Sarjuni 11/02/2021
Tuhan Adalah Hasil Konstruksi Pikiran
Manusia
Berbagai upaya manusia untuk mencapai
Realitas Mutlak dengan berbagai
macam cara, telah menghasilkan
konstruksi pemikiran yang bermacam-
macam tentang Tuhan sesuai dengan
setting sosial-historis, ruang dan waktu
yang melingkupinya.

6 Sarjuni 11/02/2021
Perbedaan ruang dan waktu berimplikasi
pada munculnya perbedaan pada pola pikir,
sejarah serta bahasa yang digunakan untuk
mengkonstruksi pemahaman dan
penghayatan manusia tentang Tuhan.
 Arkoun (1994:247) bahwa konsepsi-
konsepsi keagamaan pada dasarnya tidak
bisa lepas dari konteks pemikiran,
historisitas dan bahasa yang melingkupinya.
7 Sarjuni 11/02/2021
Konstruksi pemikiran manusia yang
hidup pada zaman berburu misalnya,
akan berbeda dengan konstruksi
pemikiran manusia yang hidup pada
zaman agraris, demikian pula berbeda
dengan manusia yang hidup pada abad
mesin dan komputer.

8 Sarjuni 11/02/2021
Refaele Pettazzoni dalam tulisannya yang
berjudul “Wujud Suprim: Struktur
Fenomenologis dan Perkembangan Historis”,
dalam Ahmad Norma Permata. (2000:168-
169) menjelaskan adanya perbedaan orientasi
Wujud Suprim (Supreme Being) antara
masyarakat beternak yang cenderung pada
konsep Bapa-Langit dengan masyarakat
agraris yang cenderung pada Ibunda-Bumi.
9 Sarjuni 11/02/2021
Menurut Pettazzoni, di belakang konstruksi
wujud Suprim Bapa-Langit adalah kebudayaan
pastoral-patriachal para nomad yang hidup dari
hasil produksi ternak di padang rumput, yang
sangat bergantung pada turunnya hujan dari
langit.
Sedangkan di belakang Wujud Suprim Ibunda-
Bumi adalah kebudayaan agrikultural-matriakhal
para petani yang hidup dari hasil ladang dan
berburu.
10 Sarjuni 11/02/2021
Konstruksi Pemikiran Ketuhanan Model
Dogmatic Religion

Lewis M. Hope dan Mark R. Woodward (1998:16-20)


sebagaimana disitir oleh Ahmad Muttaqin (2002:42),
menjelaskan bahwa manusia pra sejarah yanng
dipilah menjadi era Ne-anderthal (125.000-30.000
SM), Cro Magnon (30.000-7.000 SM) dan Neolithic
(7.000-3.000 SM), cenderung mengkonstruksi ide-ide
realitas mutlak berdasarkan pada benda-benda kosmik
dan alam yang dianggapnya memiliki nilai lebih
dibanding dirinya. Berbagai ide ketuhanan Cosmic
Religion, oleh para antropolog diberi nama dengan
animisme, dinamisme, dll.

11 Sarjuni 11/02/2021
Memasuki era sejarah, manusia mulai mengenal
tulisan berimplikasi perlunya manusia membuat
rekaman tekstual terhadap berbagai pengalaman
ketika berinterakis dengan Realitas Mutlak.
Berbagai nilai mulai didapat saat berinteraksi
dengan Realitas Mutlak, yang dalam bahasa agama
disebut dengan wahyu kemudian dikodifikasikan
dalam bentuk teks-teks suci, yang kemudian
memunculkan konstruksi pemikiran ketuhanan
model Textual Religion.

12 Sarjuni 11/02/2021
Namun untuk sebagian orang teks-teks
kitab suci dirasa belum dapat memberikan
keyakinan yang memuaskan, maka
muncullah para filsuf yang mencoba
merekonstruksi ide-ide tentang Tuhan
dengan pendekatan rasional, khususnya
untuk menemukan bukti eksistensi ke-
Maha-kuasaan Tuhan, maka munculah
konstruksi keagamaan Logicalized Religion.

13 Sarjuni 11/02/2021
Sebagai reaksi atas pendekatan Logicalized
Religion, muncul model pendekatan religious
experience yang dilakukan oleh para mistikus.
Konstruksi ketuhanan yang mereka bangun lebih
bersifat non-personal dan imanen, karena
dibangun berdasarkan pengalamman langsung
(direct experience). Karena sifatnya yang
subjektif konstruksi ketuhanan para mistikus ini
sering ditentang oleh kalangan tekstual maupun
rasional.
14 Sarjuni 11/02/2021
Konstruksi Pemikiran Ketuhanan Model Post Dogmatic
Religion

Konsepsi Tuhan Mati


Era Post Dogmatic Religion ditandai dengan
munculnya berbagai pemikiran yang berusaha
mengkaji ulang konstruk-konstruk pemikiran
ketuhanan dogmatic religion di atas. Pada
tahun 1882 Frederich Nietzsche
memproklamirkan kematian Tuhan.. Dalam
The Gay Science, dia melukiskan kematian
Tuhan ini dikabarkan oleh mulut seorang gila:

15 Sarjuni 11/02/2021
Konstruksi Pemikiran Ketuhanan Model Post Dogmatic
Religion

“Tidaklah kamu telah mendengar seorang gila


yang menyalakan sebuah lentera di pagi hari
yang cerah, berlari menuju tempat kerumunan,
dan terus menerus berteriak: “Aku mencari
Tuhan! Aku mencari Tuhan! …Aku akan
menceritakan pada kalian. Kita telah membunuh
Tuhan…Kalian dan aku, kita semua adalah
pembunuhnya… Tuhan telah mati. Tuhan terus
mati” (Nietzsche, 1874:125, lihat juga
Kaufmann, 1969:95)
16 Sarjuni 11/02/2021
Friedrich Nietzsche (1844-1900):

“God died; now we


want the overman to
live.”
Tantangan Positivisme Logis

Dalam perspektif filsafat analitik Abad XX tantangan


atas dogmatic religion juga datang dari Postivisme
Logis Alferd J. Ayer dkk, yang menyatakan bahwa
perbincangan tentang Tuhan adalah sesuatu yang
meaningless.
Dalam pandangan kaum positivisme logis ungkapan
atau proposisi dianggap bermakna manakala secara
prinsip dapat diverifikasi atau minimal memiliki
peluang untuk diverifikasi. Memverifikasi berarti
menguji, membuktikan secara empiris.

18 Sarjuni 11/02/2021
Dalam Philosophy of Religion: Thinking About Faith, Evans
(1985:142) menjelaskan:

On the positivist view, analitic stetements do not give us


any information about extralinguistic realities, since
they are solely about language. To give information
about reality, or “matters of fact”, a proposition must be
synthetic and therefore must be empirically verifiable.
Since many theological statements purport to give
information about God, who is supposed to be more than
a linguistic reality, these statement must be empirically
verifiable to be meaningful. The positivist claimed that
theological assertions were not verifiable and that such
statements were therefore cognitively meaningless.

19 Sarjuni 11/02/2021
Konsep Tuhan Sekular
Ludwig Feurbach (1804-1872):
Agama Kristen sendiri yang menyatakan
Tuhan adalah manusia dan manusia adalah
Tuhan (God is man, man is God).
Agama akan menafikan Tuhan yang bukan
manusia. Makna sebenarnya dari teologi
adalah antropologi (The true sense of
Theology is Anthropology). Agama adalah
mimpi akal manusia (Religion is the dream
of human mind).
Konsep Tuhan Sekular:
Dietrich Bonhoeffer (1906-1945):
“Kita sedang menuju ke suatu masa yang
tiada agama sama sekali… Bagaimana agar
kita berbicara mengenai Tuhan tanpa
agama… Bagaimana supaya kita berbicara
dengan gaya sekular yang baru tentang
Tuhan?”… “ Sudah tiba saatnya bagi
Kristen tanpa agama” (a religionsless
Christianity).
Konsep Tuhan Sekular:
Werner and Lotte Pelz: “Tuhan
tiada lagi” (God is no more).
Woolwich: “Tuhan tanpa
Tuhan” (God without God).
Konsep Agama Sekular
Wilfred Cantwell Smith, Teologi Dunia (World
Theology)
John Hick, Global Teologi (Global Theology)
Semua agama sama sahnya (all religions are equally
valid).
Transendentalisme versi Prof. Huston Smith

GOD

Esoteric

Exoteric

H B CT J C I ? ? ?
“All paths lead to the same summit”, S.H. Nasr.
PROBLEM NAMA TUHAN
DALAM KRISTEN

The truth is,

nobody knows
for sure how
Yahweh: The God of Judaism as the name of
the ‘tetragrammaton YHWH’, may God
have been pronounced. By
orthodox and many other Jews, was originally
God’s name is never articulated,
pronaounced.”
least of all in the Jewish liturgy.
(Oxford Concise Dictionary of World (Watchtower Bible
Religions) and Tract Society,
1984)
‫יהוה‬
(YHWH)

‫אדני‬
(Adonai/Tuhan)
Kata nama yang paling penting dalam PL ialah ‫יהוה‬
(yhwh), nama Allah Israel, yang ditemukan kurang
lebih 6823 kali dalam PL. Nama tsb mungkin dulu
diucapkan “Yahweh”, tetapi menurut tradisi Yahudi,
nama yang Mahasuci itu tidak boleh diucapkan untuk
menghindari kemungkinan pelanggaran perintah
ketiga (“Jangan menyebut nama ‫יהוה‬, Allahmu,
dengan sembarangan…” (Kel, 20:7). Oleh sebab itu,
setiap kali terdapat kata ‫ יהוה‬dalam Alkitab, orang
Yahudi membacanya dengan kata ‫( אדני‬adonay)
‘Tuhan’.” (Dr. D.L. Baker et.al., Pengantar Bahasa Ibrani,
Jakarta: BPK, 2004), hal. 52.
 Di Indonesia, kini muncul aliran Kristen yang menolak penggunaan nama
Allah dan menggantinya dengan Yahweh. Tahun 1999, muncul kelompok
Kristen yang menemakan dirinya Iman Taqwa Kepada Shirathal Mustaqim
(ITKSM) yang melakukan kampanye agar kaum Kristen menghentikan
penggunaan lafaz Allah. Kelompok ini kemudian mengganti nama menjadi
Bet Yesua Hamasiah (BYH). Kelompok ini juga menerbitkan Bibel sendiri
dengan nama Kitab Suci Torat dan Injil yang pada halaman dalamnya ditulis
Kitab Suci 2000. Kitab Bibel versi BYH ini mengganti kata "Allah" menjadi
"Eloim", kata "TUHAN" diganti menjadi "YAHWE"; kata "Yesus" diganti
dengan "Yesua", dan "Yesus Kristus" diubah menjadi "Yesua Hamasiah".
Berikutnya, muncul lagi kelompok Kristen yang menamakan dirinya
"Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Yahweh" yang menerbitkan
Bibel sendiri dengan nama "Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan ini".
Kelompok ini menegaskan, "Akhirnya nama "Allah" tidak dapat
dipertahankan lagi."

 (Tentang kontroversi penggunaan nama Allah dalam Kristen lihat I.J. Setyabudi,
Kontroversi Nama Allah, (Jakarta: Wacana Press, 2004); Bambang Noorsena, The
History of Allah, (Yogya: PBMR Andi, 2005); juga Herlianto, Siapakah Yang Bernama
Allah Itu? (Jakarta: BPK, 2005, cetakan ke-3).
UPAYA KAUM KRISTEN UNTUK
MENGUNGKAP MISTERI WAJAH
YESUS
STUDI AGAMA-AGAMA YANG MENEMPATKAN
SEMUA AGAMA SEBAGAI FENOMENA SEJARAH
DAN PRODUK BUDAYA.
“Dalam masyarakat yang sudah maju
agama yang dianut bukan lagi dinamisme,
animisme, politeisme atau henoteisme,
tetapi agama monoteisme, agama tauhid.
Dasar ajaran monoteisme ialah Tuhan
satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam
semesta.” (Prof. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari
Berbagai Aspeknya, hal. 15).
“Agama-agama yang dimasukkan ke
dalam kelompok agama monoteisme,
sebagai disebut dalam Ilmu Perbandingan
Agama, adalah Islam, Yahudi, Kristen,
dengan kedua golongan Protestan dan
Katholik yang terdapat di dalamnya, dan
Hindu. Ketiga agama tersebut pertama
merupakan satu rumpun. Agama Hindu
tidak termasuk dalam rumpun ini.” (hal.
19).
Konsep Trinitas
Konsepsi teologis Kristen, terutama fakta
dan posisi ketuhanan Yesus, telah menjadi
ajang perdebatan di kalangan internal
Kristen.
Konsili Nicea tahun 325 menetapkan
ketuhanan Yesus. Dan aspek-aspek
ketuhanannya diputuskan melalui voting.
Konsep Trinitas memang tidak mungkin dipahami
dengan akal : bagaimana menjelaskan kepada akal
sehat, bahwa Yesus adalah ‘Tuhan’ sekaligus
‘manusia’.
“Yesus Kristus adalah putra Allah…dilahirkan
tetapi tidak diciptakan, sehakikat dengan Bapa”.
Masalah posisi dan hakikat Roh Kudus juga
menjadi perdebatan sengit dalam sejarah agama
Kristen.
Dr.C.Groenen (teolog Belanda) : “Iman
tidak tergantung pada pemikiran dan
spekulasi para teolog”.
Konsep Kristen tentang Yesus dan Roh
Kudus memang tidak dapat dijangkau akal,
oleh karena itu imani saja dan tidak perlu
dipikirkan.
‫يح ا ْب ُن َم ْريَم‬
ُ ‫س‬ِ N‫ين قَالُو ْا إِ َّن هّللا َ ُه َو ا ْل َم‬
َ ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذ‬
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang
berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam”. (al-Maidah: 72)
‫ث ثَالَثَ ٍة‬
ُ ِ‫ين قَالُو ْا إِ َّن هّللا َ ثَال‬
َ ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذ‬
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang
mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang
dari yang tiga". (al-Maidah: 73)
 ‫شبِّهَ لَ ُه ْم‬ َ ‫َو َما قَتَلُوهُ َو َما‬
ُ ‫صلَبُوهُ َولَـ ِكن‬
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka. (al-Nisa: 157)
Konsep Islam

41 Sarjuni 11/02/2021
PENGERTIAN TUHAN
 Menurut etimologi, kata tuhan dalam bahasa Arab
digunakan dengan rabbun‫رب‬ (ّ ) dan ilāhun (‫ﺇﻠـﻪ‬,), dalam
bahasa Inggris dengan god dan deity, dan dalam bahasa
Prancis dengan dieu dan divin.
 Dalam etimologi bahasa Arab, dua kata yang sama-sama
bermakna tuhan memiliki perbedaan :
 Kata ilāhun digunakan untuk pengertian sembahan
(ma’būd ‫)ﺍﻠﻤﻌﺒﻮﺪ‬.
 Kata rabbun digunakan untuk tuhan dengan pengertian
pemilik. Ibn Manzūr menyatakan bahwa makna rabb
secara mutlak adalak pencipta (al-khāliq ‫ﺍﻠﺧﺎــﻠﻖ‬, creator),
pemelihara (al-murabbi‫)المربي‬, pengatur (al-mudabbir
‫) ﺍﻠﻤﺪﺒﺮ‬, penguasa (al-sulthān ‫ﺍﻠﺳـﻠﻄﺎﻦ‬, mālik al-mulk ‫ﻤﺎــﻠﻚ‬
‫ )ﺍﻠﻤﻠﻚ‬dan pemilik (al-mālik ‫)ﺍﻠﻤﺎــﻠﻚ‬.

42 Sarjuni 11/02/2021
PENGERTIAN TUHAN
Menurut terminologi, tuhan dengan mengacu pada
kata ilāhun memiliki pengertian sembahan, yaitu
segala sesuatu yang disembah adalah tuhan.
Tidak berbeda antara sembahan haq/‫ﺍﻠﺣق‬ ّ (benar) dan
sembahan bāţil/ ‫( ﺍﻠﺒﺎﻄـﻞ‬salah, ditolak), seperti berhala,
batu, api, matahari, dll.
Benda-benda itu disebut tuhan karena disembah oleh
sebagian manusia, walaupun menurut Islam dinilai
sebagai sembahan bāţil (Zaidan, 1976: 16-17).

43 Sarjuni 11/02/2021
PENGERTIAN TUHAN
Penyembahan dalam kata ilāhun memiliki pengertian lebih
luas, yaitu meliputi:
sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang
dianggapnya tuhan.
sikap laku manusia yang menunjukkan penga-gungan,
pemujaan, pengkultusan, dan rasa ketergantungan kpd yang
dianggap mutlak.
Berdasarkan pengertian ini, seseorang yang mengagungkan,
memuja, mengkultuskan, dan menggantungkan diri pada
sesuatu, maka sesuatu itu disebut sebagai tuhan kendati yang
bersangkutan tidak mengakuinya.

44 Sarjuni 11/02/2021
SIAPA TUHAN ITU ?
Setelah diketahui makna tuhan
secara etimologi dan ter-minologi
dapat disimpulkan bahwa satu-
satunya yang berhak menyandang
predikat sebagai rabbun‫رب‬(ّ ) dan
ilāhun (‫ﺇﻠـﻪ‬,) adalah Allah Swt.

45 Sarjuni 11/02/2021
NAMA TUHAN
 Nama tuhan dalam Islam yaitu Allah.
 Allah menamai diri-Nya sendiri dengan lafdhu al-jalālah ini.
 Berdasarkan bahwa kata Allah bukan barasal dari pecahan
kata ilāhun (‫)ﺇﻠﻪ‬.
 Hornby dkk (1972: 26) menyebutkan Allah adalah name of
God among muslims.
 Nama ini tidak dimiliki oleh agama selain Islam.
 Tidak ada satu agama-pun di dunia ini memiliki nama tuhan
yang jelas. Apa nama yang diberikan agama-agama itu untuk
rabbun‫رب‬(ّ , god, dieu) dan ilāhun (‫ ﺇﻠﻪ‬, deity, divin)? Hanya
Islam secara tegas dan jelas menyebut Allah sebagai nama
tuhan.

46 Sarjuni 11/02/2021
NAMA TUHAN
Kata tertua yang menunjukkan makna tuhan adalah deva
(dewa) berasal dari India.
• Kata deva merambah ke bahasa Latin, Yunani, dan
sebagian bahasa Eropa modern. Tuhan dalam
– Bahasa Prancis digunakan kata divin di samping kata dieu
– Bahasa Inggris dengan kata deity di samping kata god,
– Bahasa Yunani kuno dengan zeos
– Bahasa Latin dengan kata dyaus-petar.
– Tuhan dalam berbagai bahasa itu diambil dari asalnya, yaitu
India kuno (Al-‘Aqqād, 1976: 74).
• Orang Mesir kuno mengenal tuhan dengan nama-nama,
seperti Ra, Su, Tifnit, Jib, Nut, Osiris, Izis, Sit, dan Niftis
(Rivai, 1983: 72).
• Renan (dalam Ţabbārah, 1974: 81): Bangsa Semit
47 menyembah
Sarjuni satu tuhan yang diberi nama Iel yang dalam
11/02/2021
KONSEP ISLAM TENTANG TUHAN
Konsep Islam tentang Tuhan bersifat otentik
dan final, karena dirumuskan berdasarkan
wahyu dalam Al-Qur’an yang juga bersifat
otentik dan final.
Konsep Tuhan dalam Islam memiliki sifat
yang khas yang tidak sama dengan konsepsi
Tuhan dalam agama-agama lain.
Dalam konsepsi Islam, “Allah” adalah
nama diri (proper name) dari Dzat Yang
Maha Kuasa (lihat QS. Al-Ikhlas).
Lafadz “Allah” (menurut para ulama)
adalah tidak memiliki akar kata dan bukan
turunan dari kata asal.
“Allah” memang merupakan nama Tuhan
yang sudah digunakan oleh kaum-kaum di
kawasan Arab sebelum Islam. Tetapi
Tuhan Allah bagi mereka adalah
merupakan salah satu Tuhan di antara
tuhan-tuhan yang lain.
“Allah” yang disembah oleh kaum
muslimin benar-benar Tuhan yang Esa
(tauhid) dan bersih dari unsur-unsur syirik.
51
TAUHI
Sarjuni 11/02/2021
“LA ILAHA ILLA ALLAH”
La ilaha (tidak ada tuhan) → peniadaan
Illa Allah (kecuali Allah) → penetapan
Meniadakan segala bentuk tuhan yang ada dalam
kehidupan, sekaligus menetapkan bahwa Allah satu-
satunya Dzat yang patut disembah atau dijadikan
Tuhan
“La ilaha illa Allah”
 Berarti meyakini bahwa :
• Tidak ada pencipta selain Allah
• Tidak ada yang mengatur alam semesta
selain Allah
• Tidak ada yang memberi rizki kecuali Allah
• Tidak ada yang berhak disembah selain Allah
• Tidak ada yang menjadi pelindung selain Allah
• Tidak ada yang berhak menetapkan hukum
selain Allah
• Tidak ada yang ditaati selain Allah
“MUHAMMAD RASULULLAH”
 Makna intinya : menjadikan Rasulullah Muhammad SAW
sebagai pusat keteladanan (tauhid al-uswah), baik dalam
hubungan dengan Allah maupun dalam hubungan dengan
manusia
 Syahadat Rasul berarti :
• Membenarkan semua yang dibawanya
• Mentaati yang diperintahkannya dan menjauhi
yang dilarangnya
• Beribadah menurut syariat yang diajarkannya
◊ Syarat syahadat : mengetahui, yakin, ikhlas, menerima, dan
melaksanakan
TAUHID
Etimologis : pengesaan
Terminologis : Pembenaran total bahwa Allah adalah
Maha Esa pada dzat, sifat, dan perbuatan-Nya
Tauhid adalah pokok akidah dalam iman seorang
muslim
Orang yang telah mengikrarkan syahadat berarti
mukmin (orang yang beriman)
Seorang mukmin harus muslim, karena konsekuensi
keimanan adalah penyerahan diri secara total kepada
Allah
MACAM-MACAM TAUHID
Tauhid Rububiyah :
Keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan (Rabb) di
langit dan di bumi, pencipta dan penguasa seluruh
alam semesta
● Tuhan yang menciptakan, memiliki, memelihara,
mengatur, dan menguasai
Lihat QS. Al-A’raf (7):54, Al-Jatsiyah (45):36, Yunus
(10):31.
QS. Al-A’raf (7):54
Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu
Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
diciptakan-Nya pula matahari, bulan, dan bintang-
bintang, masing-masing tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam.
QS. Al-Jatsiyah (45):36

Maka bagi Allah segala puji, Tuhan (pemelihara) langit


dan Tuhan (pemelihara) bumi. Tuhan (pemelihara)
semesta alam.
QS. Yunus (10):31
Katakanlah: “Siapakah yang memberi rizki kepadamu
dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa
(menciptkan) pendengaran dan penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang
mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan
siapakah yang mengatur segala urusan?”. Maka
mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah:
“Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya.
Tauhid Uluhiyah
Keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan (Ilah)
yang wajib disembah, yang haq dalam peribadatan,
kepatuhan, ketakwaan, dan kecintaan secara mutlak.
Tidak menghambakan diri kepada selain Allah dan
tidak pula mempersekutukan-Nya.
● Sebagai konsekuensi logis dari tauhid rububiyah.
Lihat QS. Al-Baqarah (2):163, 255, Al-Nahl (16):51.
QS. Al-Baqarah (2): 163
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
QS. Al-Baqarah (2): 255
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur…
QS. Al-Nahl (16):51
Allah berfirman : “Janganlah kamu menyembah dua
tuhan; sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa,
maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut”.
FUNGSI AKIDAH TAUHID
Menguatkan keyakinan :
1. Allah Tuhan yang wajib disembah
• Tujuan penciptaan manusia adalah
mengabdi kepada Allah (Adz-Dzariyat : 56)
• Syirik berarti berkhianat terhadap syahadat
uluhiyah
2. Allah penentu standar nilai
• Satu-satunya yang berhak menetapkan nilai
ibadah, baik buruk, benar salah.
• Ukuran nilai dari akidah tauhid adalah
mardhatillah (ridha Allah)
3. Allah tujuan hidup manusia
● Seluruh aktivitas hidup manusia harus
ditujukan untuk mencapai ridha Allah yang
merupakan tujuan tertinggi dan termulia
4. Allah pembebas manusia dari perbudakan
● Satu-satunya pemilik kedaulatan
● Titah-Nya adalah undang-undang hidup
● Manusia menjadi merdeka dari perbudakan
manusia lain, harta, maupun nafsunya
SYIRIK
Syirik : Menyekutukan → menyekutukan Allah
dengan sesuatu yang lain
Keyakinan yang menyatakan bahwa Tuhan (Allah)
lebih dari satu, atau bahwa ada Tuhan lain selain Allah
Sesuatu yang disekutukan dengan Allah bisa berwujud
dalam berbagai bentuk dan rupa → Tuhan sesembahan
lain, atau benda yang diagungkan, dimuliakan, ditakuti
setara dengan Tuhan
PEMBAGIAN SYIRIK
1. Syirik dhahir jali (jelas) : perbuatan yang jelas-jelas
menuhankan sesuatu selain Allah → penyembahan
atau pemujaan terhadap berhala, dewa, benda-benda
langit, roh leluhur dll.
2. Syirik batin khafi (tersembunyi) : menganggap
suatu benda (cincin, keris, akik) memiliki tuah yang
berpengaruh terhadap hidup manusia, demikian juga
meyakini kebenaran dukun dan tukang ramal.
QS. Al-Baqarah (2):165
Dan di antara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada
Allah.
QS. Yunus (10) : 106
Dan janganlah kamu menyembah selain Allah apa-apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi
madharat; sebab jika kamu berbuat yang demikian itu
maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang
zalim.
Hadits
Barangsiapa menggantungkan jimat, maka sungguh
dia telah berbuat syirik (HR. Ahmad).
Barangsiapa mendatangi seorang peramal atau dukun
dan kemudian dia membenarkan apa yang dikatakan,
maka dia telah ingkar (kafir) dengan apa yang
diturunkan kepada Muhammad SAW (HR. Ahmad dan
Hakim).

Anda mungkin juga menyukai