Anda di halaman 1dari 17

Skeptisisme

dan
pluralisme agama
Sebuah tinjauan atas pengaruh skeptisisme
terhadap konsep world theology dan global
theology
O L E H : M O H . H U S N U L A F FA N
Tren pluralisme
Menurut Dr. Anas Malik Toha :

I II
Humanisme Sekular Teologi Global
dan Global Teologi
1. “Manusia adalah satu-satunya 1. Wilfred Cantwell Smith : Mengkaji
standar bagi segala sesuatu” ulang terminologi Agama, dan pada
2. Sentralitas Manusia ujungnya mengubah agama menjadi
3. Sekularisme sebagai asas “cummulative traditions dan faith”
2. John Hick : Transformasi dari
koeksistensi damai antar
pemusatan-agama menuju pemusatan-
agama-agama Tuhan, memunculkan “Teologi Global”

Anis Malik Toha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis, (Jakarta: Perspektif,2005)
Tren pluralisme
Menurut Dr. Anas Malik Toha :

III IV

Sinkretisme Hikmah Abadi


(Sophia Perennis)
1. Terbaginya kebenaran
secara sama rata antar 1. Frithjof Schuon dan S.H.
agama-agama Nasr
2. Agama-agama saling 2. Eksoterik dan Esoterik
melengkapi
Definisi Skeptisisme
Berasal dari bahasa Sejak zaman klasik hingga
Yunani “skeptesthai” postmodern, kaum skeptis
artinya menguji, selalu mengembangkan
menyelidiki, argumen untuk meruntuhkan
mempertimbangkan. pendapat para filsuf dogmatik,
scientis dan para teolog.

Pada abad pencerahan,


skeptisisme diartikan menjadi
sebuah sikap
ketidakpercayaan-khususnya
dalam agama- yang pada
akhirnya mereka sama
dengan ateis
Teori-Teori Skeptisisme
1. Doktrin untuk meragukan kebenaran
Menurut Heraclites dan Cratylus “world was in such a state of flux”.
Socrates berkata “….all that I really know is that I know nothing”.
Teori-Teori Skeptisisme
2. Tesis tidak ada sesuatu yang pasti
Dikembangkan oleh kaum skeptik akademik (Akademi Platonis pada abad 2 SM)
“Informasi terbaik yang bisa diambil hanyalah sebuah kemungkinan, dan harus
dihukumi dengan kemungkinan juga”.
Pengetahuan manusia yang kelihatanya mengandung unsur kepastian, ternyata
hanya berdasarkan pengamatan dan kebiasaan belaka, dan pada hakikatnya
berlawanan dengan logika.
Teori-Teori Skeptisisme
3. Manusia adalah ukuran segala sesuatu
Protagoras said “man is the measure of all things”.
Gorgias said “…nothing exists; and if something did exist, it could not
be known; and if it could be known, it could not be
communicated”
Teori-Teori Skeptisisme
4. Selalu menghindarkan diri dari kegiatan penilaian terhadap sesuatu
yang terjadi.
Berawal dari sekolah Pyrrho (Prryho of Elis 360-272 SM)
Memberikan penilaian terhadap sesuatu hanya akan menyebabkan
kesedihan dan gangguan mental
Sikap skeptis menurut mereka dapat menghantarkan kepada ataraxia.
Teori-Teori Skeptisisme
5. Untuk membangun pengetahuan diperlukan sikap keraguan
yang kuat.
Rene Descartes (1596-1650 M) “Cogito Ergo Sum”
Jika manusia meragukan selalu meragukan sesuatu, maka disaat
yang bersamaan, ia akan menemukan sesuatu.
Teori-Teori Skeptisisme
6. Tidak ada sebuah pengetahuan obyektif
Friedrich Nietzsche, Martin Heidegger, Michael Foucault, Jacques Derrida, Jean-Francois
Lyotard, dan Richard Rorty.
Ilmu pengetahuan sebagai aktivitas manusia harus dijustifikasi berdasarkan peranannya
bukan “benar” atau “salah”.
Diamini juga oleh Jean-Paul Sartre dan George Santayana
Willfred Cantwell Smith
Founder Institute of Islamic studies, mcgill university
1916-2000 m
Konsep World Theology W.C. Smith
• Konsep ini dibangun sebagai respon terhadap globalisasi.
• Ia melihat di era globalisasi ini dibutuhkan adanya bangunan komunitas dunia
(World Community) yang dibangun diatas dasar agama.
• Dalam pembacaan Smith, “agama” adalah sesuatu yang dianggap oleh orang
sebagai nama dari sekumpulan keyakinan-keyakinan tersebut berkembang dari
masa ke masa, yang pada ujungnya membuat kotak-kotak antar komunitas.
• Untuk itu, Smith mengajak perlunya melepas terminologi “agama” menjadi
“Cummulative Tradition” atau “Faith”.
• Implikasi dari gagasan diatas membuat seorang muslim menjadi kristen sekaligus.
Seperti apa yang Smith angan-angankan dalam bukunya “Question of Religious
Truth”
John hardwood hick
1922-2012 m
Konsep global theology John Hick
• Konsep Hick sangat dipengaruhi oleh Smith
• Hick menafsirkan pluralitas agama berdasarkan kesimpulan Smith, bahwa kehidupan
spiritual keagamaan manusia tidaklah berhenti dan tetap (static).
• Dalam pandangannya jika tidak mungkin akan adanya agama universal, maka ada
kemungkinan jika term nya adalah “teologi global”
• Konsep ini bermula dari tesisnya yang merubah pemusatan agama menjadi pemusatan
Tuhan. Dalam hal ini ia terinspirasi dari revolusi copernican
• Hick menggantikan term “religion” dengan “self”, sebagaimana Smith mengganti “agama”
dengan “Iman”.
• Dengan berubahnya term tersebut, ia berpendapat bahwa iman semacam ini banyak
dijumapai dimana saja, sehingga muncul kesimpulan bahwa jalan menuju Tuhan bukanlah
hanya satu, melainkan plural dan beragam sesuai tradisi-tradisi yang ada
Konsep global theology John Hick
• Karena jalan menuju Tuhan bersifat plural, maka konsep
Tuhan pun harus disesuaikan dengan mengubah “God”
menjadi “The Real”
• Kemudian ia juga membedakan antara “the Real an sich”
dengan “the phenomenal Real”
• Menurutnya kesalahan manusia selama ini adalah menganggap
“the phenomenal Real” sebagai “the Real an sich”
Pengaruh Skeptisisme terhadap konsep world theology dan Global
theology

1. Doktrin meragukan kebenaran 1. Terlihat ketika Smith mereduksi


1. Smith mengatakan term “agama” terminologi “agama”, bahwa ia tidak
sangat problematis, kontroversial, meyakini tentang kepastian sebuah
ambigu dan mengundang polemik agama
2. Hick mengatakan tidak ada term 4. Tidak ada pengetahuan yang obyektif
“agama” yang dapat diterima secara 1. Hick merubah teologi agama-agama
universal seperti copernican revolution
2. “man is measure of all things”
1. Smith membatasi makna agama
hanya sebatas “himpunan tradisi”
dan “keimanan” karena mengukur
dari manusia
2. Hick menggagas “Global
Theology” berdasarkan responnya
terhadap realitas ketuhanan
3. Tidak ada sesuatu yang pasti
Kesimpulan
1. Hipotesis Smith dan Hick membidik klaim
kebenaran (Truth Claim)
2. Upaya serius untuk menghapuskan identitas
agama-agama, meninggalkan agamanya kemudian
diganti dengan agama sekuler atau global
3. Smith dan Hick menjadikan globalisasi sebagai
dasar utama konsep mereka

Anda mungkin juga menyukai