Anda di halaman 1dari 12

Time Line Pemahaman Manusia Tentang

Tuhan dan Bukti Saintifik keberadaan


Tuhan
Latar Belakang
• Banyak masyarakat sekarang yang mengaku dirinya muslim namun tidak
pernah menjalankan perintah dari Yang menciptakanNya.Hal ini
menyebabkan kekeliruan dalam konsep KeTuhanan dari masing-masing
umat.Banyaknya Anggapan tentang adanya Tuhan selain Allah terkadang
memberikan berbagai pemahaman yang berbeda .Namun dengan adanya
makalah tentang sejarah pemikiran manusia tentang konsep tuhan,
semoga kedepan kita bisa mampu berpikir bahwa Tuhan kita hanya Satu
dan tidak ada satupun yang menyamaiNya.
Siapakah Tuhan Itu?
• Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam Al-Quran dipakai
untuk menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan
manusia, misalnya dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23, yaitu:
• “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhannya….?”
• Dalam QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah dipakai oleh Fir’aun untuk
dirinya sendiri:
• “Dan Fir’aun berkata: Wahai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui
tuhan bagimu selain aku.”
1. Pemikiran Barat
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan
Pemikiran Barat
Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, yaitu teori
yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat
sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi sempurna. Teori
tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Muller, kemudian
dikemukakan oleh EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens.
Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan
menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:
• Dinamisme

Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan
yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh
tersebut ditujukan pada benda. Setiap benda mempunyai pengaruh pada manusia,
ada yang berpengaruh positif dan ada pula yang berpengaruh negatif.
• Animisme

Masyarakat primitif pun mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya. Setiap
benda yang dianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif, roh
dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah mati. Oleh karena
itu, roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang, rasa
tidak senang apabila kebutuhannya dipenuh
Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan
menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:
• Politeisme

Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,


karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang
lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai
dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang
membidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan lain sebagainya.
• Henoteisme

Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendekiawan. Oleh


karena itu dari dewa-dewa yang diakui diadakan seleksi, karena tidak mungkin
mempunyai kekuatan yang sama. Lama-kelamaan kepercayaan manusia meningkat
menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang
disebut dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain.
Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan
menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:
• Monoteisme

Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme.


Dalam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan
bersifat internasional. Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan
terbagi dalam tiga paham, yaitu: deisme, panteisme, dan teisme.
2. Pemikiran Umat Islam
Pemikiran Umat Islam
• Pemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam,
atau Ilmu Ushuluddin di kalangan umat Islam, timbul sejak wafatnya Nabi
Muhammad SAW. Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal,
tradisional, dan ada pula yang bersifat di antara keduanya. Sebab
timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan metodologi
dalam memahami Al-Quran dan Hadis dengan pendekatan kontekstual
sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional. Sedang sebagian umat
Islam yang lain memahami dengan pendekatan antara kontektual dengan
tektual sehingga lahir aliran yang bersifat antara liberal dengan
tradisional. Ketiga corak pemikiran ini telah mewarnai sejarah pemikiran
ilmu ketuhanan dalam Islam
3. Fakta Saintifik Keberadaan
Tuhan
• Pada tahun 2003, seorang filsuf bernama Nick Bostrom mengungkapkan bahwa alam
semesta adalah simulasi komputer. Teori ini diterima oleh para pegiat sains yakni Elon
Musk dan Neil deGrasse Tyson. Hal ini mendukung pendapat bahwa selalu harus ada
yang membangun dan mengatur simulasi tersebut.
• Francis S. Collins M.D. & Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu
menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan. Dr. Collins
mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan
yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data
mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang
sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
• Alam Semesta Ada yang Menciptakan Menurut banyak sekali studi, alam semesta ini
sebenarnya tak akan bisa bertahan lebih dari satu detik. Sebagai contoh, Big Bang
seharusnya memproduksi jumlah yang sama antara matter dan antimatter, dan jika
tidak semesta akan hancur. Namun sebaliknya jumlah matter justru lebih banyak dan
alam semesta tercipta. Hal ini sama sekali tak bisa dijelaskan ilmuwan. Dalam teori lain
yang menyangkut partikel Higgs Boson atau 'Partikel Tuhan', tak pernah bisa dijelaskan
bagaimana benda apapun termasuk alam semesta mendapatkan massa mereka. Tanpa
adanya massa alam semesta pun tak akan ada secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai