Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH UMUM AGAMA ISLAM

TUHAN : KONSEP, SEJARAH, DAN FAKTA FAKTA SAINTIFIK


SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN

OLEH :
1. AGUNG DWI PUTRA 22013010119
2. ADHELIA PUTRI ZAINURI 22013010122
3. EKA ERLLYANA 22013010116
4. ANGELA SALSA NOFAYANSA 22013010117

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022

TUHAN : KONSEP, SEJARAH, FAKTA-FAKTA SAINTIFIK SEPUTAR


EKSISTENSI TUHAN

1
Ada beberapa teori yang mencoba menganalisis etimologi kata “Allah”.
Salah satunya mengatakan bahwa kata Allah berasal dari gabungan kata al (the)
dan ilāh (God) yang berarti "Tuhan". Namun, teori ini salah. Malifat (bentuk
akhir) dari Illah adalah Al-ilah, bukan Allah. Karenanya kata al-ilah dikenal dalam
bahasa Arab. Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an (hal. 13) dari Abul A'la al-
Maududi al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah (hal. . 54)

Penulis tidak menggunakan kata Allah, tetapi al-ilah sebagai bentuk


ma`rifat ilah. Dalam bahasa Arab dikenal juga kaidah, setiap isim (kata benda atau
kata sifat) nakiroh (umum) berpola mutsanna (dua) dan jamak, kemudian isim
ma'rifat dari kata tersebut berpola mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku
untuk kata Allah yang tidak berbentuk ma'rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan
kata ilah memiliki bentuk ma'rifat adun mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini)
dan jamak (yaitu al-alihah). Oleh karena itu, kata al-ilah dan Allah adalah dua kata
yang berbeda. 1

Teori lain mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari kata Arahat Alāhā.
[11] Cendekiawan Muslim terkadang menerjemahkan Allah sebagai "Tuhan"
dalam bahasa Inggris. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Allah tidak harus
didefinisikan, dengan alasan bahwa kata itu khusus dan agung sehingga harus
dilindungi, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (tidak seperti Tuhan, yang
memiliki bentuk numerik), banyak dewa dan dewi dalam bahasa Inggris) . Isu ini
menjadi penting dalam upaya menerjemahkan Al-Qur'an. Kata Allāh selalu ditulis
tanpa alif untuk mengucapkan vokal ā. Ini karena ejaan bahasa Arab masa lalu
dimulai tanpa alif hingga ejaan ā. Namun, untuk diucapkan sebagai vokal, alif
kecil selalu ditambahkan di atas Saddah untuk menonjolkan pengucapannya.

Konsep ketuhanan dalam Islam diklasifikasikan menjadi dua: konsep


ketuhanan berdasarkan Al-Qur'an dan hadits literal dengan spekulasi yang sangat
sedikit, sehingga banyak ulama sepakat pada aspek keyakinan yang mendasarinya
mandalam. yang bersifat spekulatif, filosofis, bahkan mistis.

Menurut para ahli tafsir, melalui wahyu pertama Al-Qur'an (Al-`Alaq


[96]: 1-5), Tuhan mengungkapkan dirinya sebagai penguasa umat manusia. Tuhan
1
Netton, I. R. (1994). Allah Transcendent: Studies in the structure and semiotics of islamic philosopy and
theology.

2
mengajarkan berbagai hal kepada manusia, termasuk konsep ketuhanan. Muslim
percaya bahwa Quran adalah firman Allah, jadi semua deskripsi Allah dalam
Quran adalah "firman Allah tentang diri-Nya.

Selanjutnya, menurut Al-Qur'an sendiri, pengenalan Tuhan ada dalam diri


manusia sejak manusia diciptakan (Al-A'raf [7]: 172). Dalam wujud ruh, dan
sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia kepada-Nya dan
pada saat itu manusia menerima Allah dan menjadi saksi. Jadi, menurut para
ulama, pengakuan ini merupakan fitrah bawaan bahwa manusia telah mengenal
Tuhan. Sama seperti ketika orang dalam kesulitan, mereka secara otomatis
mengingat kehadiran Tuhan. Quran menegaskan hal ini dalam Sura Az-Zumar
[39]: dan Sura Luqman [31]: 32.

Yang Esa atau Tauḥīd adalah meyakini dan meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Tuhan itu Esa dan (wāḥid). Al-Qur`an menegaskan keberadaan satu-
satunya dan kebenaran mutlak-Nya, menjadi semakin kosmis seperti; Substansi
yang tidak terlihat dan unik tidak diciptakan. Menurut Al-Qur'an:

“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi Maha Penyayang. Jika Dia menghendaki,
pasti Dia akan membinasakan kamu dan menggantikan kamu dengan siapapun
yang Dia kehendaki setelah kamu (dihancurkan), sebagaimana Dia menciptakan
kamu. (al-Anam [6]: 133)2

Pada mulanya sebelum manusia menyembah banyak dewa awalnya


mereka mengakui hanya ada 1 tuhan tertinggi yang telah menciptakan dunia dan
menataurusan manusia dari kejauhan. Mereka percaya bahwa Dia mengawasi
mereka dan akan menghukum setiap dosa yang mereka lakukan mereka percaya
dan meyakini itu tanpa adanya ibadah,kuil, maupun pendeta Dia terlalu luhur
sehingga tidak terwakili gambaran apapun.

Para antropolog berasumsi bahwa tuhan ini telah menjadi begitu jauh dan
mulia sehingga dia digantikan oleh ruh yang lebih rendah dan tuhan tuhan yang
bisa dijangkau ( tuhan tertinggi digantikan oleh tuhan tuhan kuil pagan yang lebih

2
Al-Bayhaqi. (1999). "Allah's Names and Attributes", Publisher : ISCA.

3
menarik ) namn tampaknya menciptakan tuhan tuhan telah sejak lama dilakukan
oleh manusia, ketika suatu ide keagamaan sudah tidak lagi efektif mereka segera
mengganti dengan ide keagamaan lainnya.

Ketika manusia mulai membentuk mitos dan menyembah dewa dewa


dengan kisah kisah simbolik,lukisan dan ukiran di gua adalah usaha untuk
mengungkapkan kekaguman mereka dan untuk menghubungkan misteri yang luas
ini dengan kehidupan mereka, misalnya pada periode paleolitik ketika pertanian
mulai berkembang muncullah kultus dewi ibu yang mengungkapkan perasaan
bahwa kesuburan yang menstanfer masa kehidupan manusia adalah sacral.

Lebih lanjut Karen Armstrong melakukan penelitian mengenai sejarah


inspirasi & pengalaman mengenai Tuhan pada kepercayaan monotistik, yaitu;
Yahudi,Kristen & Islam. Di sini beliau berharap menemukan Tuhan hanya adalah
proyeksi kebutuhan & asa insan.Diperkirakan Tuhan akan mencerminkan rasa
takut & kerinduan warga dalam tiap perkembangannya. Prediksi tadi nir
seluruhnya tidak terbukti, lalu sahih-sahih dikejutkan sang beberapa temuannya.
Ia mengasumsikan bahwa Tuhan -pada pengertian apapun adalah empiris yg
“terdapat diluar sana”Atas pengertian tadi, sebagian para rahib, pendeta, & sufi
mengingatkan & menyalahkan beliau, & buat nir berharap mengalami Tuhan
menjadi informasi

obyektif yg bisa ditemukan melalui proses pemikiran rasional biasa. Gagasan


insan mengenai Tuhan mempunyai sejarah yg selalu mempunyai arti yg sedikit
tidak selaras bagi tiap grup insan yg menggunakannya pada banyak sekali periode
waktu. Gagasan mengenai Tuhan yg dibuat sang sekelompok insan dalam suatu
generasi bisa saja sebagai nir bermakna bagi generasi lain. Bahkan pernyataan
“aku beriman pada Tuhan” nir mempunyai makna obyektif namun misalnya
pernyataan lain umumnya. Baru akan bermakna apabila berada pada satu konteks.
Tidak terdapat satu gagasan-pun yg nir berubah pada kandungan kata “Tuhan”.
apabila gagasan mengenai Tuhan nir mempunyai keluwesan, nir akan sanggup
bertahan buat sebagai keliru satu gagasan akbar umat insan. Ketika sebuah
konsepsi mengenai Tuhan nir lagi memiliki makna, maka beliau membisu-

4
membisu ditinggalkan & digantikan sang sebuah teologi baru. Sekalipun
seseorang fundamentalis akan membantahnya, lantaran antihistoris

Mereka percaya bahwa Abraham, Musa, dan nabi-nabi berikutnya


mengalami Tuhan dengan cara yang sama seperti yang dialami orang-orang saat
ini. Namun, menurut Karen Armstrong, melihat tiga agama besar Yudaisme,
Kristen, dan Islam, tidak ada sosok "Tuhan" yang objektif. Setiap generasi harus
menciptakan citra Tuhan yang sesuai. Menurut Karen Armstrong, konsep Tuhan
tidak perlu logis atau ilmiah.

menerima. Ketika sebuah ide menjadi tidak efektif, itu digantikan oleh ide lain
yang sangat berbeda. itu tidak mengganggu kebanyakan orang dengan tauhid
karena mereka mengetahui pemikirannya Tuhan tidak suci karena harus berubah.
semua agama Kebanyakan orang di dunia menyadari ketidakmungkinan
menjelaskan transendensi Tuhan dengan ide-ide biasa. Monoteisme menyebut
Tuhan sebagai yang transenden, Terbatas pada satu persyaratan kritis. Misalnya,
dalam Yudaisme

Dilarang menyebut nama suci Tuhan. Islam tidak mengizinkan representasi visual
tentang Tuhan, tetapi agama Kristen mengizinkan Patung Yesus Semua cerita
tentang Tuhan itu sulit. Tetapi Monoteisme sangat mendukung bahasa, tetapi
menyangkalnya Kemampuan untuk mengekspresikan realitas transenden. Tuhan
Yahudi, Kekristenan dan Islam dalam beberapa hal adalah firman TuhanIni
memiliki pengaruh yang menentukan pada sejarah budaya.3

10 Tanda Alam Semesta Bukti Keberadaan Allah SWT untuk Iman yang
Lebih Kuat

1. Keberadaan Allah SWT juga dibuktikan dengan adanya hukum-hukum


yang mengatur banyak hal di dunia, seperti arah gerak makhluk ilahi.
2. Berbagai organisme di alam semesta memiliki fungsi dan perannya
masing-masing dalam kestabilan alam. Misalnya serangga, burung,

3
A. (2011). Sejarah Tuhan:Kisah 4.000 Tahun Pencari Tuhan dalam Agama-Agama Manusia. jurnal harmony,
673.

5
binatang, dan ikan masing-masing memiliki peran dan fungsinya masing-
masing. Kepunahan makhluk hidup mempengaruhi stabilitas dunia.
3. Bukti keberadaan Allah SWT adalah bahwa tidak ada organisme tunggal
yang ada sendirian. Semua makhluk hidup yang ada sebelumnya tidak ada.
Oleh karena itu, keberadaan makhluk berarti adanya ketetapan dari Sang
Pencipta.
4. Ada banyak hal yang sangat kompleks di alam semesta ini yang sulit
dipahami manusia. Untuk memahaminya, seseorang membutuhkan banyak
usaha. Dimulai dengan atom air, perkembangan embrio, kecukupan nutrisi
manusia melalui pusar dan dada, pembangunan kerangka, kerajaan semut,
sarang lebah, dll.
5. Terbukti dengan pancaindra manusia, dari indra pendengaran, penglihatan,
perasa, penciuman, dan peraba yang sebenarnya tidak ada bila tidak
dikaitkan dengan sesuatu yang benar-benar ada wujudnya. Lalu
penciuman, rasa, suara, penglihatan tidak akan ada bila tanpa penciptaan
indra.
6. Bukti adanya Allah SWT yaitu keindahan ciptaann-Nya dan keseimbangan
komposisinya. Misalorgan tubuh mulai dari kepala, tulang, kulit, dan
daging. Tengkorak bayi yang baru lahir memang lunak, tetapi mengeras
seiring bertambahnya usia.
7. Bukti universal keberadaan Allah SWT juga ditemukan di dunia baru. Dari
hewan yang tak terhitung jumlahnya dari segala usia, tumbuhan, buah-
buahan, benda mati dan air.
8. Dan pergantian siang dan malam, pergantian musim. Siang dan musim
panas adalah kondisi untuk menyimpan panas agar tidak membeku, dan
malam dan musim dingin adalah kondisi untuk menjaga makhluk hidup
agar tidak terbakar. Musim gugur menyuburkan panen dan hutan tumbuh
subur dengan tanah, buah, dan rumput.
9. Hujan juga merupakan bukti keberadaan Allah SWT. Karena hujan
membuat bumi menjadi hidup. Angin yang menggerakkan awan dan
membawa hujan membawa air ke setiap segi bumi dan memungkinkan
kehidupan.

6
10. Bukti lebih lanjut adanya Tuhan adalah rezeki kehidupan melalui
penyediaan pangan dan minyak, kehidupan, dan pengelolaan personel di
darat dan di laut. Kedua, bukti kemunculan atmosfer oleh matahari,
meteorit, malapetaka, dll.4

BUKTI ADANYA ALLAH SWT

Bagaimana kita bisa meminta bukti fisik untuk membuktikan keberadaan segala
sesuatu? Jika Anda ingin mengetahui bukti keberadaan Tuhan, di antaranya:

1. Bukti Fitrah

Semua makhluk dilahirkan untuk percaya kepada Sang Pencipta, dan mereka
tidak dapat menyimpang dari sifat ini kecuali mereka yang pikiran dan hatinya
tertutup.

2. Dasar dari Syariat

Semua ajaran agama menegaskan adanya Pencipta yang sempurna dalam


pengetahuan, kebijaksanaan dan rahmat. Ajaran-ajaran ini membutuhkan pencipta
dan Allah Azza Wa Jala lah yang menjadikan ajaran agama ini, terdapat dalam
Q.S. Al-Baqarah : 21-22

3. Bukti Akal Sehat

Bukti terkuat keberadaan Pencipta adalah bukti akal sehat yang tak
terbantahkan:

 Setiap ciptaan harus memiliki Pencipta. Karena ciptaan tersebut pasti ada
Pencipta yang membuatnya, baik di masa lalu maupun di masa yang akan
datang. Ia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, juga tidak dapat eksis
secara spontan. Tidak mungkin sesuatu menciptakan dirinya sendiri karena
tidak ada sebelumnya. Bagaimana bisa ada penciptanya? Pasti ada yang
melakukannya, dan keberadaannya tertata rapi dan indah, tertata dengan
baik dan saling berhubungan, serta sebab dan akibat, serasi dan tidak
4
bukti keberadaan tuhan. (n.d.). Retrieved from withallah.com: https://www.with-allah.com/id/bukti-
keberadaan-tuhan

7
mungkin terjadi secara spontan. Semua makhluk memiliki Pencipta. Jika
makhluk tidak dapat menciptakan dirinya sendiri dan ada secara alami,
maka harus ada Pencipta. Dia adalah Allah, Tuhan semesta alam, dan
Allah Jala Wa & "Aza berbicara tentang bukti ini. Alasan dan kepastian
dalam firman-Nya :Dia adalah Allah, Tuhan semesta alam, dan Allah Jala
Wa & "Azza berbicara tentang bukti ini. Alasan dan kepastian dalam
firman-Nya terdapat dalam Q.S. Ath Thur 35

 Dengan mengamati langit dan bumi menyatakan bahwa Allah adalah


Pencipta alam semesta. Ketika seorang Arab Badui ditanya, “Bagaimana
kamu mengenal Tuhanmu?” Ada jalan lebar di bumi, dan ombak di lautan,
bukankah semua ini membuktikan adanya zat yang maha mendengar dan
maha melihat ?

4. .Bukti dari Indra

Bukti yang paling jelas tentang keberadaan Sang Pencipta adalah bukti
indrawi yang dapat dirasakan oleh setiap orang yang memiliki penglihatan dan
pengetahuan. termasuk:

 Dikabulkannya doa: seseorang berdoa kepada Allah & "Azza wa Jalla, dia
berseru: " Wahai Tuhanku ..." Dia meminta sesuatu dan dikabulkan, ini
adalah bukti indra keberadaan Tuhan , dia tidak meminta selain Allah, dan
Allah mengabulkan permintaannya dan dia melihatnya dengan matanya
sendiri, ini adalah bukti bahwa Pencipta Itu adalah kenyataan yang
terbukti dengan indra, dan Al-Qur'an menyebutkannya berkali-kali di
antaranya terdapat pada Q.S. Al Anbiya:83-84.
 Naluri makhluk yang terbentuk dan apa yang menjadi kelangsungan
hidupnya, siapa yang mendidik manusia untuk menyusui bayinya ketika ia
lahir? Siapa yang melatih burung hingga ia dapat melihat sumber air
dalam tanah dan hewan lain tidak melihatnya?! Dia adalah Allah yang
terdapat pada Q.S. Thaha:50.

8
 Mukjizat yang dilakukan oleh para nabi dan rasul: Mukjizat yang
dilakukan oleh Tuhan untuk menguatkan para rasul dan para nabi. Dia
memilih mereka dari sekian banyak orang dengan mukjizat sehingga Allah
memilih mereka dengan mukjizat untuk memastikan bahwa misi yang
dibawa oleh Nabi datang dari sisi ibadah dan Pencipta Yang Esa, dan tidak
ada tuhan selain Allah.5

Eksistensi dari Tuhan sering dipertanyakan oleh umat manusia. Terlebih lagi
oleh orang yang belum dibekali oleh iman dan taqwa yang kuat. Karena manusia
tidak setiap waktu dapat merasakan akan kehadiran Tuhan.

Tuhan tidak selamanya mencampuri kehidupan manusia. Tuhan memberikan


kebebasan bagi para umatnya untuk memilih jalan yang ingin mereka tempuh.
entah itu jalan menuju kebajikan maupun keburukan. kita sebagai umat manusia
diberikan pilihan oleh Tuhan untuk memperbaiki diri atau merusak diri sendiri.
Namun, seharusnya kita sebagai manusia tahu akan jalan mana yang lebih baik
untuk ditempuh. Karena manusia merupakan umat Allah yang paling sempurna
yang dibekali oleh akal sehat. tapi tak jarang para manusia justru memilih jalan
sebaliknya. Mereka menganggap bahwa Tuhan tidak terlalu peduli dengan
kehidupan umatnya. Ketika umatnya berbuat salah Tuhan pun tidak langsung
menghukumnya sehingga mereka tidak sadar akan kehadirannya.

Beberapa fakta akan eksistensi Tuhan :

 Diciptakannya akal sehat bagi manusia


 Besi bukan berasal dari bumi melainkan diturunkan dari benda lamgit ke
bumi (QS Al Hadid: 25).
 Adanya gravitasi
 Awal mula sebuah kehidupan
 Keseimbangan alam semesta6

5
jt, j. (2022). pembuktian fakta adanya tuhan. fokushidup.com.

6
Agni Rahadiyanti (2016) Bukti Eksistensi Allah Dan Hikmah Penciptaan Manusia. Retrieved from
https://islamqa.info/amp/id/answers/26745

9
Bukti eksistensi Allah, dapat dibuktikan dengan tiga dalil, yaitu: dalil fitrah,
indera dan syar’i

Dalil Fitrah :

Dalam dalil ini dijelaskan bahwa sesungguhnya dalam fitrah setiap


manusia akan selalu merasakan bahwa mereka memiliki Tuhan atau pencipta-
Nya. Hal ini terlihat jelas ketika manusia berada dalam posisi tersulit dan sedang
membutuhkan seseorang namun tak ada satupun orang yang dapat dimintai
pertolongan, sungguh pada saat itulah manusia pasti baik sadar maupun tidak
sadar akan secara naluriah akan meminta pertolongan atau berdoa kepada Tuhan.
Baik yang beragama hingga atheis sekalipun.

Dalil Inderawi :

Dalam dalil ini dijelaskan bahwa seluruh kejadian yang ada di muka bumi
ini terjadi karena kehendak Allah. Contohnya bisa kita lihat pada fenomena hujan
yang turun setelah kita memohon untuk diturunkannya hujan. Padahal pada saat
itu telah berlangsung musim kemarau yang sangat panjang. hal ini merupakan
bukti dari eksistensi sang Pencipta. Karena Ia telah mengabulkan permohonan dari
umatnya.

Dalil Syar’i :

Menurut Syekh Ibnu Utsaimin, beliau menjelaskan bahwa semua aturan hidup
yang telah Ia tetapkan menunjukkan kehadiran Allah dan kesempurnaan
pengetahuan, kebijaksanaan, dan rahmat-Nya. Karena aturan hidup yang sangat
tertib ini memerlukan adanya pengatur yaitu Allah Swt.7

7
rahadyanti, a. (2008). eksistensi tuhan didalam manusia. Retrieved from
kompas.com:https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2008/05/07/16124218/eksistensi-
tuhan-di-dalam-manusia

10
Cara untuk mempercayai eksistensi Tuhan :

 Meningkatkan iman dan taqwa


 Percaya akan kehadiran Allah tanpa adanya rasa keragu-raguan
 Selalu mengingat Allah atas segala sesuatu yang terjadi atas kehidupan
kita

Harus membenarkan bahwa Allah itu EsaBeberapa fakta akan eksistensi Tuhan :

 Diciptakannya akal sehat bagi manusia


 Besi bukan berasal dari bumi melainkan diturunkan dari benda lamgit ke
bumi (QS Al Hadid: 25).
 Adanya gravitasi
 Awal mula sebuah kehidupan
 Keseimbangan alam semesta

Bukti eksistensi Allah, dapat dibuktikan dengan tiga dalil, yaitu: dalil fitrah,
indera dan syar’i

Dalil Fitrah :

Dalam dalil ini dijelaskan bahwa sesungguhnya dalam fitrah setiap manusia akan
selalu merasakan bahwa mereka memiliki Tuhan atau pencipta-Nya. Hal ini
terlihat jelas ketika manusia berada dalam posisi tersulit dan sedang
membutuhkan seseorang namun tak ada satupun orang yang dapat dimintai
pertolongan, sungguh pada saat itulah manusia pasti baik sadar maupun tidak
sadar akan secara naluriah akan meminta pertolongan atau berdoa kepada Tuhan.
Baik yang beragama hingga atheis sekalipun.

Dalil Inderawi :

Dalam dalil ini dijelaskan bahwa seluruh kejadian yang ada di muka bumi ini
terjadi karena kehendak Allah. Contohnya bisa kita lihat pada fenomena hujan
yang turun setelah kita memohon untuk diturunkannya hujan. Padahal pada saat

11
itu telah berlangsung musim kemarau yang sangat panjang. hal ini merupakan
bukti dari eksistensi sang Pencipta. Karena Ia telah mengabulkan permohonan dari
umatnya.

Dalil Syar’i :

Menurut Syekh Ibnu Utsaimin, beliau menjelaskan bahwa semua aturan hidup
yang telah Ia tetapkan menunjukkan kehadiran Allah dan kesempurnaan
pengetahuan, kebijaksanaan, dan rahmat-Nya. Karena aturan hidup yang sangat
tertib ini memerlukan adanya pengatur yaitu Allah Swt.

Cara untuk mempercayai eksistensi Tuhan :

 Meningkatkan iman dan taqwa


 Percaya akan kehadiran Allah tanpa adanya rasa keragu-raguan
 Selalu mengingat Allah atas segala sesuatu yang terjadi atas kehidupan
kita
 Harus membenarkan bahwa Allah itu Esa

DAFTAR PUSTAKA

12
A. (2011). Sejarah Tuhan:Kisah 4.000 Tahun Pencari Tuhan dalam Agama-
Agama Manusia. jurnal harmony, 673.

Al-Bayhaqi. (1999). "Allah's Names and Attributes", Publisher : ISCA.

Agni Rahadiyanti (2016) Bukti Eksistensi Allah Dan Hikmah Penciptaan


Manusia. Retrieved from https://islamqa.info/amp/id/answers/26745

bukti keberadaan tuhan. (n.d.). Retrieved from withallah.com: https://www.with-


allah.com/id/bukti-keberadaan-tuhan

jt, j. (2022). pembuktian fakta adanya tuhan. fokushidup.com.

Netton, I. R. (1994). Allah Transcendent: Studies in the structure and semiotics of


islamic philosopy and theology.

rahadyanti, a. (2008). eksistensi tuhan didalam manusia. Retrieved from


kompas.com:https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/re
ad/2008/05/07/16124218/eksistensi-tuhan-di-dalam-manusia

13

Anda mungkin juga menyukai