Anda di halaman 1dari 6

Hakikat Pancasila

Anang Zubaidy

Universitas Islam Indonesia


2013
Sila I: Ketuhanan Yang Maha Esa

Indonesia mengakui adanya agama.


Bentuk pengakuan dan keyakinan adanya
Tuhan.
Mengandung makna tauhid.
Menjadi dasar yang memimpin ke jalan
kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran
dan persaudaraan.
Sila II: Kemanusiaan yang adil dan
beradab
Mengandung makna kesadaran sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Mengandung makna adanya pengakuan
terhadap HAM.
Mengandung hakikat manusia sebagai:
Makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial
Makhluk jasmani sekaligus rohani
Hak asasi berpadu dengan kewajiban asasi
Adanya kebebasan yang bertanggungjawab
Hak milik pribadi berfungsi sosial.
Sila III: Persatuan Indonesia
Mengandung arti adanya usaha untuk
bersatu dalam kebulatan tekad
mewujudkan tujuan bersama
Mengandung prinsip nasionalisme, cinta
bangsa dan cinta tanah air.
Simbol perekat (Bhinneka Tunggal Ika)
Pengakuan atas kodrat manusia yang
memiliki kecenderungan untuk bersatu
(berbangsa, bersuku, bernegara).
Sila IV: Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Pengembangan demokrasi Pancasila sebagai


kebutuhan kodrati manusia yang bersatu.
Demokrasi Pancasila mengandung muatan:
Berpaham negara hukum
Konstitusionalisme Indonesia
Kedaulatan di tangan rakyat
Pemerintahan yang bertanggungjawab (akuntabel)
Pemerintahan berdasarkan perwakilan
Sistem pemerintahan presidensiil
Tidak ada dikotomi mayoritas dan minoritas
Sila V: Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
Keadilan sosial sejalan dengan term adil dan
beradab di sila kedua.
Cita-cita adanya tatanan masyarakat yang adil
(penguasa adil pada rakyat dan rakyat adil
terhadap orang lain dan dirinya sendiri).
Keadilan yang dicita-citakan terdiri dari:
Adil secara ekonomi
Adil di hadapan hukum
Adil dalam kesempatan politik
Adil dalam kehidupan yang berbudaya.

Anda mungkin juga menyukai