TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan kita mampu :
Menjelaskan bagaimana pengaruh katalis pada reaksi
1
1
1
1
1 Buah
1 Buah
12 Buah
2 Buah
Buah
Buah
1 Buah
2 Buah
Buah
Buah
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Gambar 2.4 Energi pengaktifan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis
Katalis heterogen (Adsorpsi) adalah katalis yang ada dalam fase berbeda
dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya. Penggunaan katalis
heterogen biasanya pada suhu dan tekanan tinggi. Umumnya katalis
heterogen berupa zat padat yang terdiri dari logam atau oksida logam.
Keuntungan penggunaan katalis heterogen adalah katalisnya dapat
dipisahkan dengan penyaringan dari produk bila reaksi telah selesai. Banyak
proses industri yang menggunakan katalis heterogen, sehingga proses dapat
berlangsung lebih cepat dan biaya produksi dapat dikurangi. Beberapa logam
ada yang dapat mengikat cukup banyak molekul-molekul gas pada
permukannya, misalnya Ni, Pt, Pd dan V. Gaya tarik menarik antara atom
logam dengan molekul gas dapat memperlemah ikatan kovalen pada molekul
gas, dan bahkan dapat memutuskan ikatan itu. Satu contoh sederhana untuk
katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di
mana pereaksipereaksi (atau substrat ) untuk sementara terjerap. Ikatan
dalam substrat-substrat menjadi sedemikian lemah sehingga memadai
terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen (Pembentukan senyawa antara) adalah katalis yang berada
dalam fase yang sama. Umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi
untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi
membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan
katalisnya.
. (1)
B + AC AB + C
. (2)
(g)
(g)
+ O2
(g)
+ SO2
2NO2
(g)
SO3
(g)
(g)
(2)
+ NO
(g)
. (3)
Dua reaksi yang lebih cepat menggantikan reaksi yang lebih lambat. NO 2 yang
terbentuk dalam reaksi (2) merupakan senyawa antara darimana NO dihasilkan
kembali dalam reaksi (3).
Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi
zat yang direaksikan. Sehingga katalis dapat meningkatkan laju reaksi,
sementara katalis itu sendiri tidak mengalami perubahan kimia secara
permanen. Cara kerjanya yaitu dengan menempel pada bagian substrat tertentu
dan pada akhirnya dapat menurunkan energi pengaktifan dari reaksi, sehingga
reaksi berlangsung dengan cepat.
Ada jenis katalis yang lain yaitu katalis enzim. Katalis enzim ini disebut sebagain
katalis biologis. Banyak reaksi- reaksi penting yang dikatalisis oleh enzim,
misalnya pengubahan karbohidrat atau amilum menjadi glukosa dalam mulut
yang dikatalisis oleh enzim ptyalin. Enzim merupakan molekul protein dengan
bentuk yang karakteristik yang hanya akan mengijinkan molekul-molekul
Pereaksi tertentu berikatan. Reaksi enzimatik ada yang berlangsung secara
Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi
terbentuk kembali.
Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media
reaksi saja.
Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut
dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan
harga energi aktivasi (Ea). Sedangkan zat yang dapat memperlambat laju reaksi
disebut inhibitor. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia
tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata
lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Pengaruh katalis dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi
pengaktifan reaksi (Ea). Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi
memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih
rendah dibandingkan dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis. Semakin rendah nilai
Ea maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk
mengatasi halangan Ea yang rendah ini.
V. PROSEDUR KERJA
a. Penggunaan Larutan Kanji sebagai indicator
Menyiapkan 2 tabung reaksi besar dan diberi label tabung I dan tabung II
Untuk tabung I, ditambahkan 20 ml larutan KI dan kemudian ditambahkan
lagi 10 ml larutan Na2S2O3 0.04 M.
Sedangkan untuk tabung II, ditambahkan larutan 20 ml K2S2O8 0.01 M
dan kemudian ditambahkan 3-5 tetes larutan kanji sebagai indicator
Setelah itu, kedua tabung reaksi besar tadi diukur suhunya menggunakan
thermometer
Setelah suhu kedua tabung reaksi besar sama, langkah selanjutnya
adalah mencampurkan larutan yang ada pada tabung reaksi besar II ke
tabung reaksi besar I
Tepat pada saat pencampuran dimulai, stopwatch juga ikut dijalankan
Stopwatch kemudian dihentikan ketika warna campuran larutan berubah
dari bening ke biru keunguan
Dicatat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch
Mengulangi percobaan 1-8 dengan mengubah konsentrasi K2S2O8
menjadi 0.004 M dan 0.007 M
b. Penggunaan Kupri Sulfat sebagai katalis
Menyiapkan 2 tabung reaksi besar dan diberi label tabung I dan tabung II
Untuk tabung I, ditambahkan 20 ml larutan KI dan kemudian ditambahkan
lagi 10 ml larutan Na2S2O3 0.04 M
Sedangkan untuk tabung II, ditambahkan larutan 20 ml K2S2O8 0.01 M
dan kemudian ditambahkan 0.0049 g Kristal kupri sulfat (CuSO4)
Setelah itu, kedua tabung reaksi besar tadi diukur suhunya menggunakan
thermometer
Setelah suhu kedua tabung reaksi besar sama, langkah selanjutnya
adalah mencampurkan larutan yang ada pada tabung reaksi besar II ke
tabung reaksi besar I
Tepat pada saat pencampuran dimulai, stopwatch juga ikut dijalankan
Stopwatch kemudian dihentikan ketika warna campuran larutan berubah
dari bening ke kuning
Dicatat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch
Mengulangi percobaan 1-8 dengan mengubah konsentrasi K2S2O8
menjadi 0.004 M dan 0.007 M
VI. DATA PENGAMATAN
Volume :
Kalium Iodida
: 10 ml
Kalium Persulfat
: 20 ml
Kalium tiosulfat
: 10 ml
Berat CuSO4 : 0,0049 gram
1. Tanpa Katalis
Tabung I : KI + Tiosulfat
Tabung II : Kalium persulfat + Kanji
Konsentrasi K2S2O8 Waktu
0.07
00:02:56
0.004
00:11:35
0.007
00:05:06
2. Dengan Katalis
Tabung I : KI + Tiosulfat
Tabung II : Kalium persulfat + Kanji + Katalis CuSO 4
Konsentrasi K2S2O8
0.01
0.004
0.007
Waktu
00:00:52
00:05:14
00:01:20
mol
liter
g /BM
L
g =
M l BM
g =
g =
0.0049 g
b. Pembahasan
c.
DAFTAR PUSTAKA
http://batalyonchamistr.blogspot.com/p/pertemuan-ke-3.html
http://nachemist100992.blogspot.com/2012/12/pengaruh-katalis-pada-lajureaksi.html