Disusun oleh :
NPM : 191003742016946
Kelas : E1
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib
kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat (Mardiasmo. 2019). Dengan berlakunya Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 yang merupakan perubahan terakhir
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 2 dijelaskan
pengelompokan jenis pajak yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota
(Mardiasmo. 2019). Pajak Provinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok sedangkan Pajak Kabupaten atau Kota
terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak
Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
dan Perkotaan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Mardiasmo.
2019).
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Pajak Negara, Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
2. Mengetahui jenis objek dan subjek dalam Retribusi Daerah
3. Mengetahui prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Daerah
4. Mengetahui tata cara pemungutan Retribusi Daerah
5. Mengetahui pemanfaatan Retribusi Daerah
6. Mengetahui daluwarsa penagihan Retribusi Daerah
BAB II
PEMBAHASAN
2. Restribusi jasa usaha adalah pungutan atas pelayanan yang disediakan oleh
pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi
pelayanan dengan menggunakan atau memanfaatkan kekayaan daerah yang
belum dimanfaatkan secara optimal dan/atau pelayanan oleh pemerintah
daerah sepanjang tahun dapat disediakan secara memadai oleh pihak swasta.
Jenis retribusi jasa usaha adalah:
a. Retribusi pemakaian kekayaan daerah merupakan pungutan atas
pemakaian kekayaan daerah antara lain pemakaian tanah dan bangunan,
pemakaian ruangan untuk pesta, pemakaian kendaraan atau alat berat
atau alat besar milik daerah.
b. Retribusi pasar grosir atau pertokoan merupakan pungutan atas
penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai fasiitas pasar grosir berbagai
jenis barang.
c. Retribusi tempat pelelangan merupakan pungutan atas pemakaian
tempat pelelangan yang secara khusus disediakan pemerintah daerah
untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi dan hasil hutan
termasuk jasa pelelangan serta fasilias lainnya yang disediakan ditempat
pelelangan.
d. Retribusi terminal merupakan pungutan tas pemakaian tempat pelayanan
parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan
usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan
dikelola daerah.
e. Retribusi tempat khusus parkir merupakan pungutan atas pemakaian
tempat parkir yang khusus disediakan dikelola oleh pemerintah daerah,
BUMN, BUMD dan pihak swasta.
f. Retribusi tempat penginapan atau pesanggarahan/villa merupakan
pungutan atas pelayanan tempat penginapatan atau pesanggrahan atau
villa yang dikelola oleh pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pihak
swasta.
g. Retribusi rumah potong hewan merupakan pemungutan atas pelayanan
penyediaan fasilitas pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan
pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah di potong yang
dimilki dan dikelola oleh pemerintah daerah.
h. Retribusi pelayanan kepelabuhan merupakan pungutan atas pelayanan
jasa kepelabuhan termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan
yang disediakan dan dikelola oleh pemerintah daerah.
i. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga merupakan pungutan atas
pemakaian tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang dimiliki dan
dikelola oleh daerah.
j. Retribusi penyeberangan di air merupakan pungutan atas pelayaran dan
penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di
atas air yang dikelola oleh daerah.
k. Retribusi penjualan produksi usaha daerah merupakan penjualan hasil
produksi usaha pemerintah daerah dikecualikan oleh retribusi penjualan
produksi usaha adalah penjualan oleh pemerintah, BUMN, BUMD dan
pihak swasta.
3. Restribusi perizinan tertentu adalah pungutan atas pelayanan perizinan
tertentu oleh pemerintah daerah kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan serta kegiatan pemanfaatan
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana dan
fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan. Jenis retribusi perizinan tertentu adalah:
a. Retribusi izin mendirikan bangunan merupakan pungutan atas pelayanan
pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan.
b. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol merupakan
pungutan tas pelayanan pemberian izin untuk melakukan penjualan
minuman beralkohol di suatu tempat tertentu.
c. Retribusi izin gangguan merupakan pungutan atas pelayanan
pemberianizin tempat usaha dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan
bahaya, kerugian tidak termasuk tempat usaha yang telah ditentukan
daerah.
d. Retribusi izin trayek merupakan pungutan atas pelayanan pemberian izin
usaha untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada
satu atau beberapa trayek tertentu.
e. Retribusi izin usaha perikanan merupakan pungutan atas pemberian izin
untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
f. Retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA)
adalah pungutan atas pemberian izin perpanjangan IMTA kepada
pemberi kerja tenaga kerja asing.
Menurut Windhu (2018) subjek restribusi daerah dapat dikelompokkan
ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
1. Subjek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang
mengunakan atau menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.
2. Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau badan yang
mengunakan atau menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.
3. Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang atau badan yang
memperoleh izin tertentu dari pemerintah.
B. Saran
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Warno & Zumrotun Nafiah. 2018. “ Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib
Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Bumi dan
Bangunan ( Studi Kasus Kecamatan Candisari Kota Semarang ). Dalam Journal of
Accounting, Vol 10 (1), hlm 101.