Anda di halaman 1dari 4

RISET KEPERAWATAN

POPULASI, SAMPEL, DAN INSTRUMEN PENELITIAN

DIAH AULIA NOFIASARI


G2A015015

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
HUBUNGAN TINGKAT SELF CARE TERHADAP KEJADIAN HIPOGLIKEMIA
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN
SENDANGMULYO SEMARANG

1. POPULASI
Populasi adalah suatu subjek seperti manusia (klien) yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. (Nursalam, 2016). Populasi pada penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus
yang berada di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang yang berjumlah 351 responden.
2. SAMPEL
Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipakai sebagai subjek
penelitian melalui sampling. Sementara sampling ialah proses menyeleksi porsi dari
populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2016).
Sampel pada penelitian ini adalah warga Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang, rumus
sampel yang telah digunakan merupakan rumus sampel Slovin, berikut cara penentuan
sampel menurut Nasir (2011) menggunakan rumus sampel Slovin.
N
n=
1 + Ne²
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
ditolerir (misal : 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, atau 10%)

penentuan sampelnya sebagai berikut :

351
n=
1 + 351 (0,1)²
351
=
1 + 351 (0,01)

351
=
1 + 3,51

= 77.82 atau 77 responden

Sampel diperoleh sebanyak 77 responden yang telah diambil dengan teknik purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada kriteria yang sudah ditentukan.
Kriteria yang dilakukan telah dibedakan menjadi dua, yaitu kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel.
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dicapai oleh setiap anggota
populasi yag dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi
penelitian adalah :
1) Pasien diabetes mellitus di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang.
2) Pasien diabetes mellitus yang bersedia menjadi responden.
3) Pasien diabetes mellitus yang berusia 20 - 50 tahun.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi penelitian ini adalah :
1) Pasien diabetes mellitus dengan komplikasi penurunan kesadaran
2) Pasien diabetes mellitus yang mempunyai masalah pendengaran dan tidak bisa baca
tulis.
3. INSTRUMEN
Instrumen yang peneliti gunakan untuk mengetahui tingka self care dengan
menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mengukur kejadian hipoglikemia
menggunakan lembar observasi.
Intrumen dalam penelitian ini secara keseluruhan dibagi menjadi :
a. Cek list
Cek list berisikan nomor identitas responden : No register, pendidikan, pekerjaan,
lama DM, hipoglikemia dan bukan hipoglikemia.
b. Kuesioner self care
Kuesioner self care diadopsi dari Self Care Inventory (SCI-R) yang dikembangkan
oleh Annette M. La Greca (2004). Self Care Inventory (SCI-R) terdiri dari 15
pertanyaan mencakup pengobatan, pengontrolan gula darah, diit, olahraga dan
penanganan hipoglikemik. Pertanyaan nomer (1,2,3,4,5) berisi pengobatan dan
pengontrolan gula darah, pertanyaan (6,7,8,9) berisi diit/ pola makan, pertanyaan (14)
berisi olahraga/latihan fisik, pertanyaan (10,11,12,13,15) berisi penanganan
hipoglikemik. Pernyataan terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.
Pernyataan unfavorable hanya ada pada option nomor 3. Jumlah total pernyataan
sebanyak 15 item dengan jawaban favourable: selalu = 4, sering = 3, jarang = 2 dan
tidak pernah = 1 sedangkan unfavourable: Selalu = 1, sering = 2, jarang = 3, tidak
pernah = 4. Dari 15 butir pernyataan tersebut skor yang diperoleh adalah antara 15-
100.
Tabel kisi – kisi kuesioner Self Care Inventory (SCI-R)
Subvariabel Jumlah Nomor pernyataan
Pernyataan soal Favourable Unfavourable
Pengobatan dan 5 1,2,4,5 3
pengontrolan gula darah
Diit/ Pola makan 4 6,7,8,9
Olahraga/ Latihan fisik 1 14
Penanganan hipoglikemi 5 10,11,12,13,15
Jumlah 15 14 1

Anda mungkin juga menyukai