PASIEN DENGAN
DEMAM TYPHOID
KELOMPOK 6
Inflamasi
Hipertermia
Nutrisi kurang dari Tubuh banyak
kebutuhan kehilangan cairan
Kehilangan volume
cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Mutaqin & kumala (2011) diagnosa keperawatan
yang dapat muncul pada penyakit demam typhoid adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan saluran gastrointestinal.
2. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan infeksi.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kekurangan
asupan nutrisi.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhn
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
5. Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit, mis
interpretasi informasi.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
Tujuan : kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
Intervensi :
a. Kaji adanya alergi makanan.
b. Monitor intake output pasien
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang di butuhkan pasien.
d. Berikan makanan yang sudah di konsultasikan dengan ahli
gizi.
e. Berikan infoermasi tentang kebutuhan nutrisi.
f. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang di
butuhkan.
FOKUS INTERVENSI RASIONAL
Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang.
Intervensi :
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor
presipitasi.
b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
c. Berikan lingkungan yang kondusif.
d. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
e. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
(teknik nafas dalam)
f. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan
infeksi.
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal
Intervensi :
a. Monitor suhu tubuh minimal tiap 2 jam
b. Monitor TD, nadi, dan RR
c. Monitor suhu kulit dan warna
d. Monito tanda – tanda hipertermi dan hipotermi
e. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
f. Ajarkan pasien cara mencegah keletihan akibat panas
g. Ajarkan indikasi dari hipotermi da penanganan
yang diperlukan
h. Kolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kekurangan asupan cairan.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi :
a. Kaji intake dan output pasien.
b. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.
c. Monitor vital sign.
d. Monitor status nutrisi.
e. Kolaborasi pemberian cairan IV.
f. Dorong masukan oral.
Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit,
mis interprestasi informasi.
Tujuan : secara subjektif melaporkan rasa cemas berkurang.
Intervensi :
a. Gunakan pendekatan yang menenangkan.
b. Kaji tingkat kecemasan.
c. Jelaskan semua prosedur
d. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan.
e. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi.
f. Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
g. Temanipasien untuk memberikan kenyamanan dan
mengurangu takut.
h. Dorong keluarga untuk menemani anak.
i. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.
Kasus
PENGKAJIAN FOKUS
Pengkajian
Identitas Pasien
• Nama Lengkap : Ny. J
• Umur : 45 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status Perkawinan : Kawin
• Warga Negara : Indonesia
• Suku : Jawa
• Bahasa yang dipakai : Jawa/Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Mranggen
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Hubungan dengan Pasien : Suami Klien
Umur : 50 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Keluhan Utama
Klien mengeluh demam.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dating ke IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang dengan
keluhan demam naik turun, dan sekarang di rawat di ruang Nakula
2. Menurut penuturan klien demam sudah dirasakan sejak 3 hari
yang lalu, sebelum masuk rumah sakit dan demam nya tinggi pada
waktu siang dan Malam hari, disertai mual, muntah, keluhan
bertambah berat bila beraktivitas, dan berkurang bila istirahat dan
minum obat. Klien juga mengeluh nyeri ulu hati, sulit BAB, pusing
dan nafsu makan menurun, serta BB mengalami penurunan. Klien
tampak lemah, cemas.
P : Nyeri meningkat saat terkena air dan berkurang saat
istirahat
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada ulu hati
S : 4 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Menurut Klien, klien dan Keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit seperti yang dideritanya sekarang dan tidak pernah
dirawat sebelumnya di Rumah Sakit.
Keadaan Umum
Cara Masuk : Brangkar
KeadaanSakit : Klien Tampak Lemah
Tanda-tanda Vital :
Kesadaran : Composmentis (GCS 15)
Suhu : 38,4C
Nadi : 84 x/m
TD : 140/80 mmHg
Pernafasan : 114 x/m
Hasil tes widal : (+) 1/80
Pengkajian Pola Kesehatan
Nutrisi
Di Rumah : klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk
dan sayur
Di RS : Klien Makan 2x sehari dengan komposisi
bubur, lauk pauk dan buah, porsi tidak
dihabiskan.
Minum
Di Rumah : kebiasaan klien minum 6-8 gelas/hari, jenis
minum air putih
Di RS : minum 5-6 gelas/hari
Eliminasi
BAK
Di Rumah : 5-6x sehari, berwarna kuning
Di RS : 4-5x sehari warna kuning
BAB
Di Rumah : Frekuensi BAB klien 1 x sehari
Di RS : Belum ada BAB
Istirahat Tidur
Di Rumah : klien mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam
sekitar jam 21.00. Waktu tidur ± 7-8 jam
Di RS : tidur tidak menentu.
Aktivitas
Di Rumah : Klien dapat beraktivitas dengan baik
Di RS :Aktivitas klien terganggu karena harus istirahat di tempat
tidur karena keadaan klien lemah.
KebersihanDiri
Di Rumah : Klien mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, klien mencuci
rambut 2x sehari dan memotong kukunya jika panjang.
Di RS : klien tidak pernah mandi karena kondisinya lemah. Karena
itu klien hanya di seka-seka (lap basah) oleh keluarganya.
Rekreasi
Di Rumah : klien biasanya menonton TV dan mendengar music dan
terkadang kalau hari libur klien mengajak keluarganya
berjalan-jalan.
Di RS : klien tidak mempunyai hiburan apapun, jika ingin hanya
membuka youtube.
Psikososial
Psikologis
Klien dapat menerima dengan sabar terhadap penyakit yang dideritanya
dan klien menganggap ini adalah cobaan dan teguran dari Tuhan. Klien juga
dapat beradaptasi dengan baik di lingkugan RS dan tim kesehatan.
Sosial
Hubungan klien dengan keluarganya tampak harmonis dilihat dari
banyaknya keluarga yang berkunjung selama klien dirawat. Klien juga
dapat berkomunikasi dengan tim kesehatan lainnya.
Spiritual
Klien beragama islam tetapi selama klien dirawat di Rumah Sakit klien
tidak dapat melakukan shalat, klien hanya berdoa untuk minta
kesembuhannya.
Rambut
Rambut klien pendek ikal, warna hitam dan rambut klien terlihat bersih.
Mata
Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan baik hanya saja klien menggunakan
kacamata, konjungtiva tidak anemis, pupil dan reflex cahaya baik.
Hidung
Bentuk dan posisi hidung simestris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat
secret atau benda asing yang menempel, tidak terdapat epitaksis dan tidak
ada peradangan.
Telinga
Bentuk dan posisi simetris, ketajaman pendengaran baik, tidak terdapat
serumen dan cairan pada lubang telinga, tidak terdapat perdarahan dan klien
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid, tidak
terdapat peradangan dan leher dapat digerakkan secara anatomis.
Reproduksi
Jenis kelamin klien adalah perempuan, mempunyai seorang suami
(pernikahan kedua) dan satu orang anak (dari pernikahan pertama).
Ekstremitas
Ekstremitas atas: dapat digerakkan dengan baik dan ekstremitas atas
dekstra terpasang infuse.
Ekstremitas bawah: keduanya dapat digerakkan dengan baik tapi
keadaan klien yang lemah terpaksa klien istirahat total ditempat tidur.
Integument
Warna kulit klien sawo matang, tidak terdapat lesi dan memar.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
5. Untuk
menurunkan
panas
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
2 Nyeriakut b.d agen Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk
ciderafisik keperawatan selama 3 x 24 jam. 2. Berikan posisi mengetahui
Diharapkan nyeri klien hilang nyaman tingkat skala
KH : Skala nyeri 1 Klien terlihat 3. Kolaborasi nyeri
santai dengan dokter 2. Untuk
pemberian membantu
obat analgesik mengurangi
nyeri
3. Untuk
mengurangi
nyeri