Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

Aditama T.Y. (2006). Tuberkulosis, rokok, dan perempuan. Jakarta : Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Akhsan, Zulkoni. (2010). Parasitologi. Yogyakarta: Muha Medika. Alsagaff, H.
2009. Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Surabaya: Airlangga University
Press.
Amin Z, Bahar A .(2014). Tuberkulosis paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Edisi ke-6 Jilid I. Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anggraeni, dini siti. (2011). Stop tuberkulosis. Bogor: Penerbit Cita Insan
Madani.
Arikunto. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ayomi, A. C., Setiani, O., & Joko, T. (2012). Faktor risiko lingkungan fisik
rumah dan karakteristik wilayah sebagai determinan kejadian penyakit
tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten
Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia.
A, Aziz, Hidayat. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis
data. Jakarta: Salemba Medika.
Azhar, K, & Perwitasari, D. (2013). Kondisi fisik rumah dan perilaku dengan
prevalensi tb paru DKI Jakarta, Banten, Dan Sulawesi. Jakarta: Media
Litbangkes.

Basiroh. (2014). Pengaruh pendidikan kesehatan pada penderita TB Paru di


Puskesmas Kebasen. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2012). Treatment of
tuberculosis, morbidity and mortality weekly report (MMWR).
Darmanto, D. (2014). Respirology. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (DPDPW). (2002). Pedoman


teknik pembangunan rumah sederhana sehat. Keputusan menteri
permuklman dan prasarana wilayahrepublik indonesianomor : 403/
kpts/m/200. Jakarta: Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayahrepublik
Indonesia. Diakses dari https://docplayer.info/348854-Lampiran-i-
pedoman-umum-rumah-sederhana-sehat.html. Diunduh tanggal 20 Agustus
2019.
Depkes RI. (2011). TBC masalah kesehatan dunia. Jakarta: BPPSDMK
Depkes RI. (2014), Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2015). Tuberkulosis temukan obati sampai sembuh. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2017). Profil kesehatan provinsi jawa tengah
2017. Semarang: Dinkes Provinsi Jateng.
Dinkes Kota Semarang. (2017). Profil kesehatan kota semarang 2017. Semarang:
Dinkes Kota Semarang.
Djojodibroto, D. (2009). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC.
Efendi M. 2012. Hubungan kontak dengan penderita dewasa dan imunisasi bcg
dengan kejadian tuberkulosis paru balita di poli anak RSUD Dr.
Fattah, Nurfachanti., Mallongi, A., Arman. (2018). Hubungan personal hygiene
dan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit kulit pada pasien di
Puskesmas Tabaringan Makassar. Makasar: Universitas Muslim Indonesia.
Fitriani, E. (2013). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis
paru. Unnes Journal of Public Health.
Hiswani. (2006). Tuberculosis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Herdianto P. (2011). Skripsi: Pelaksanaan dan pengawasan pengobatan terhadap
kepuasan penderita TB paru Di Puskesmas Mamajang Kota Makassar
tahun 2011: Makassar
Iswanto, Joni. (2011). Program TB Paru di puskesmas. Dinkes Sumbar. Diakses
dari https://www.slideshare.net/alunand350/program-tb-paru-di-
puskesmas. Diunduh tanggal 10 Mei 2019.
Izzati, Shabrina, Basyar, Nazar. 2015. Faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas andalas tahun
2013. Padang: FK UNAND.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta;
Kementerian Kesehatan RI.
KemenKes RI. (2011). Buku pedoman nasional pengendalian TB Paru. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta :
Kemenkes RI. Diakses dari
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/18101500001/infodatin-
tuberkulosis-2018.html infodatin 2018. Diunduh tanggal 13 April 2019.
Kemenkes RI. (2016). Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. (2018). InfoDATIN (Profil Data dan Informasi) 2018. Jakarta
Selatan.
Kharisma, E.S., (2010). Hubungan jarak rumah, tingkat pendidikan, dan lama
pengobatan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di
RSUD dr.Moewardi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kume, A., Kume, T., Masuda , K., Shibuya, F., & Yamazaki, H. (2009). Dose-
dependent Effect of Cigarette Smoke on Blood Biomarkers in Healthy
Japanese Volunteers: Observations from Smoking and Non-smoking.
Journal of Health Science.
Kunoli, F.J. (2013). Pengantar Epidemiologi Penyakit menular. Untuk
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Jakarta: TIM.
Martina, A. (2012). Hubungan usia, jenis kelamin, dan status nutrisi dengan
kejadian anemia pada pasien tuberkulosis di RSUP DR. Kariadi
Semarang. Semarang : FK Undip.
Mariana, Dina, Miftah Chairani. (2017). Kepadatan hunian, ventilasi dan
pencahayaan terhadap kejadian tb paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Sulawesi Barat: Poltekkes
Kemenkes Mamuju.
Machfoedz I. (2009). Metodologi penelitian bidang kesehatan, keperawatan, dan
kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Muaz. Fariz. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis
paru bta positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang
Tahun 2014. Jakarta: UIN Jakarta.
Murtantiningsih, Bambang W. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kesembuhan penderita TBC paru (Studi kasus di puskesmas Purwodadi 1
Kabupaten Grobogan). Semarang: UNNES.
Naga, SS. (2012). Buku panduan lengkap ilmu penyakit dalam. Yogjakarta: Diva
Press.
Nawas, A. (2009). Diagnosis dan penatalaksanaan TB paru. Jurnal Respitologi
Indonesia. Jakarta : FKUI.
Nizar, Muhamad. (2010). Pemberantasan dan penanggulangan tuberkulosis.
Yogyakarta: penerbit Gosyen Publising.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Nurjana, Made Agus. (2015). Faktor risiko terjadinya tuberculosis paru usia
produktif (15-49 tahun) di Indonesia. Donggala: Balai Litbang P2B2
Donggala.
Nursalam. (2013). Konsep penerapan metode penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2016). Metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pendekatan Praktis.
Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika.
Lanus, I Nyoman., Suyasa, I., Sujaya, I. (2012). Hubungan antara sanitasi rumah
dengan kejadian TB Paru di Kabupaten Bangli tahun 2012. Diakses dari
http://poltekkes-
denpasar.ac.id/files/JURNAL%20KESEHATAN%20LINGKUNGAN/V4
N2/I%20Nyoman%20Lanus,%20I%20Nyoman%20Suyasa,%20I%20Nyo
man%20Sujaya.pdf. Diunduh tanggal 17 September 2015.
Rosiana, AM. (2013). Hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian
tuberkulosis paru. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
PDPI. (2011). Tuberkulosis pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di
Indonesia. Jakarta. Indah Offset Citra Grafika.
Perdana, Agung Aji, dan Yolan Sasana Putra. (2018). Hubungan faktor
lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Panjang, Lampung. Lampung: Universitas Malahayati Bandar
Lampung.
Prihartanti, Dewi., Subagiyo, A., Suparmin. (2016). Hubungan lingkungan fisik
rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mirit
Kabupaten Kebumen tahun 2016. Semarang: Jurusan Kesehatan
Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Pusat Penelitian dan pengembangan Permukiman. (2011). Modul rumah sehat.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum. Diakses dari
http://puskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/modul-rumah-sehat-
redesign.pdf
Saptawati, L., Mardiastuti., Karuniawati, A., & Rumende, C.,M. (2012). Evaluasi
metode fastplaquetbtm untuk mendeteksi mycobacterium tuberculosis pada
sputum di beberapa unit pelayanan kesehatan di Jakarta- Indonesia,
Jurnal Tuberkulosis Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, Rina Puspita, dan Ratu Desi Arisandi. (2018). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian penyakit tb paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Walantaka. Tangerang Banten: STIKES Yatsi.
Satria H, Egriana H. (2017). Hubungan pengetahuan dan sanitasi rumah dengan
kejadian tb paru di Wilayah Kerja Puskesmas Saketi Pandeglang. Banten:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mathla’ul Anwar Banten.
Sibuea WH, Panggabean MM, Gultom SP. (2009). Ilmu penyakit dalam, Rineka
Cipta, Jakarta.
Soekidjo, N. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Somantri, Irman. (2009). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem pernapasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet CV.
Sujana IK, dkk. (2013). Pengaruh sanitasi rumah terhadap kejadian penyakit TB
paru di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mengwi I Tahun 2013. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. Denpasar: Politenik Kesehatan Denpasar.
Sulistyaningrum, & Rejeki, D.S.S. (2009). Hubungan riwayat kontak penderita
tuberkulosis paru (tb) dengan kejadian tb paru anak di balai pengobatan
penyakit paru-paru (bp4) purwokerto. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Suryo, J. (2010). Herbal penyembuh gangguan sistem pernafasan. Yogyakarta: B
first.
Suryatama, Herman. (2015). Waspadai kasus tuberkulosis paru pada pasien
diabetes mellitus. Omni Hospital. Diakses dari https://www.omni-
hospitals.com/articles/index/87. Diunduh tanggal 13 Februari 2019.
Swarjana, I Ketut. (2012). Metode penelitian kesehatan. Bali: CV ANDI OFSET.
Tempone, Virginita M, Jootje M.L. Umboh dan Harvani Boky. (2016). Hubungan
antara kelembaban, pencahayaan, dan kepadatan hunian dalam rumah
dengan kejadian Tb Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru Kota
Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Tulchinsky, T.H., Varavikova, E.A. (2009) The new public health. (communicable
diseases. second edition), United State of America.
Wahyuningsih, Esther. (2014). Pola klinik tuberkulosis paru di Rsup Dr. Kariadi
Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.
Werdhani, R.A., (2010). Patofisiologi, diagnosis, dan klasifikasi tuberkulosis.
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga, pp.1–18.
WHO. (2015). HIV-associated tuberculosis. World Health Organization.
WHO. (2013). Nutritional care and suport for patients with tuberculosis. World
Health Organization.
WHO. (2018). Global tuberculosis report 2018, Jenewa.
Widagdo. (2011). Masalah dan tatalaksana penyakit infeksi pada anak, Agung
Seto, Jakata.
Widoyono. (2011). Penyakit tropis : epidemiologi, penularan, pencegahan, dan
pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. (2013). Keperawatan medikal bedah 2, keperawatan
dewasa teori dan contoh askep. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wulandari, A.A. Nurjazuli & Adi, M. S. (2015). Faktor resiko dan potensi
penularan tuberkulosis paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia. Kendal : STIKES Kendal.
Yulistyaningrum & Rejeki, D.S.S. (2010). Hubungan Riwayat Kontak Penderita
Tuberkulosis Paru (TB) Dengan Kejadian TB Paru Anak di Balai
Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Purwokerto: Jurnal
Kesehatan Masyarakat.
Yuniar, Isma, Sarwono, Susi Dwi Lestari. (2017). Hubungan status gizi dan
pendapatan terhadap kejadian tuberkulosis paru. Gombong: STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Zuliana, I. (2009). Pengaruh karakteristik individu, faktor pelayanan kesehatan
dan faktor pmo terhadap tingkat kepatuhan penderita TBC dalam
pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan. Medan: FKM
USU.

Anda mungkin juga menyukai