Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah
Penderita TB usia produktif di wilayah Kota Semarang terbilang cukup
tinggi, dari data profil kesehatan tahun 2017 yang dikeluarkan kota semarang,
angka kejadian TB pada usia produktif sebesar 68%, dan angka kejadian TB
pada usia nonproduktif sebesar 32%. Ada 4 kecamatan dikota semarang yang
memiliki angka kejadian TB terbesar diantara kecamatan lain dikota
semarang. Angka kejadian TB tertinggi terdapat di kecamatan Telogosari
Wetan dengan jumlah 60 penderita, sedangkan untuk Kecamatan Bangetayu
termasuk dalam tiga tertinggi dengan jumlah 48 penderita. Maka dari itu
peneliti tertarik untuk meneliti “faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
angka kejadian TB pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas
Bangetayu”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi tingginya
angka kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penelitian ini, antara lain:
a. Mendeskripsikan karakteristik pasien TB meliputi usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
b. Mendeskripsikan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
tingginya angka kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi instansi pelayanan kesehatan terutama Puskesmas Bangetayu
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita
TB.
2. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan
pengalaman dalam meningkatkan kemampuan menganalisis sebuah
permasalahan.
3. Bagi perkembangan ilmu
Dapat dijadikan salah satu aset ilmu dalam bidang keperawatan dan
digunakan untuk mengembangkan penelitian sejenis di masa yang
akan datang.

E. Bidang Ilmu
Penelitian ini termasuk dalam bidang Ilmu Keperawatan Medikal Bedah.

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 keaslian penelitian


Peneliti/tahun Judul Metode Hasil
Hubungan antara Desain 1. Terdapat hubungan antara
Tempone, et al
kelembaban, penelitian kelembaban dengan kejadian
(2016)
pencahayaan, dan yang penyakit TB paru di wilayah kerja
kepadatan hunian digunakan Puskesmas Tikala Baru dimana
dalam rumah dengan dalam kelembaban yang tidak
kejadian TB paru di penelitian ini memenuhi syarat kemungkinan
wilayah kerja bersifat menderita penyakit TB paru
Puskesmas Tikala Baru survey sebesr 4,7 kali dibandingkan yang
Kota Manado analitik memenuhi syarat.
dengan 2. Terdapat hubungan antara
rancangan kepadatan hunian dengan
studi kasus kejadian penyakit TB paru di
kontrol wilayah kerja Puskesmas Tikala
(Case Baru dimana kepadatan hunian
Control) yang tidak memenuhi syarat
Faktor risiko terjadinya Desain Faktor risiko yang paling dominan
Nurjana (2015)
tuberculosis penelitian adalah tingkat pendidikan, karena
paru usia produktif (15- yang tingkat pendidikan akan
49 tahun) digunakan mempengaruhi pengetahuan
di Indonesia yaitu cross seseorang tentang TB paru. Dengan
sectional pengetahuan yang baik, maka akan
ada upaya pencegahan maupun
pengobatan bila terserang TB paru.
Hubungan Faktor Jenis Variabel kepadatan hunian,
Perdana dan
Lingkungan Fisik penelitian ventilasi, pencahayaan dan
putra (2018)
Rumah terhadap yang kelembaban berhubungan
Kejadian TB Paru di digunakan signifikan dengan kejadian TB
Wilayah Kerja kuantitatif Paru, tetapi faktor yang paling
Puskesmas Panjang, dengan dominan berhubungan signifikan
Lampung desain case dengan kejadian TB Paru di
control Puskesmas Panjang adalah
Pencahayaan.

Anda mungkin juga menyukai