Anda di halaman 1dari 11

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : Tn. P
Umur : 58 Thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Status mariental : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Karanganyar Gunung Rt 3 Rw 3
No. Medrec :-
No. Rawat :-
Dx. Medis : fraktur Jari Tengah Proksimal Tangan Kiri
Tgl. Masuk : 10 April 2019
Tgl. Pengkajian : 11 April 2019
Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 55 Thn
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan ps : Istri pasien

2. Data Dasar
a. Primary survey
A : Adekuat
B : RR : 18 x /menit

28
29

C : TD : 110/70 mmHg, N : 91x/menit, reguler, isi dan tegangan


cukup, akral hangat, capilary refill < 2
D : GCS 15 (E4M6V5), Pupil isokor 3mm/3mm
E : Suhu : 36,70C, Didapatkan jejas pada jari tengah sebelah
kiri.

b. Secondary survey
1) Data Subyektif
a) Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 11
April 2019 pukul 09.00 WIB di Bangsal Ismail 2 RS Roemani
Semarang.
b) Keluhan utama :
Nyeri pada jari tengah pada tangan kiri akibat kecelakaan.
c) Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien datang ke IGD RS Roemani Semarang dengan keluhan
nyeri pada jari tengah tangan sebelah kiri 1 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan terus-menerus. Nyeri dirasakan bertambah bila
jari digerakkan. Pasien mengatakan saat kejadian pasien
sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan >80
km/jam, lalu pasien bersenggolan dengan motor lain. Pasien
tidak mengeluh mual, muntah, pusing.
d) Riwayat kesehatan masa lalu :
Riwayat trauma sebelumnya tidak ada, riwayat alergi tidak
ada.
e) Riwayat kesehatan keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit lain.
f) Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien berobat menggunakan BPJS , kesan ekonomi kurang.
30

2) Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 11 Juni 2014 pukul 09.10
WIB di Bangsal Ismail 2 RS Roemani Semarang.

3. Status Generalis
Keadaan umum : baik, kooperatif
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital : Tek. Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 91x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,7 º C ( axiller )
a. Sistem pernafasan
Pada pemeriksaan sistem pernapasan, di dapatkan bahwa klien fraktur
tidak mengalami kelainan pernafasan.
b. Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak terdapat kelenjar getah bening,
tidak terdapat distensi vena jugularis, tidak terdapat clubbing finger.
- Palpasi : CRT<2 detik
- Perkusi : bunyi ICS 1-6 sebelah kiri pekak
- Auskultasi : S1 dan S2 tidak terdapat suara tambahan
c. Sistem pencernaan
- Inspeksi : mukosa bibir ananemis, tidak terdapat stomatitis, turgor
kulit abdomen elastis, bentuk abdomen simetris
- Auskultasi: bunyi bising usus normal 12x/menit
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada area abdomen, tidak terdapat
asites
- Perkusi: Bunyi perkusi abdomen timpani
31

d. Sistem persyarafan
Nervus I (olfaktorius) : klien dapat mencium bau-bauan
Nervus II (optikus) : klien dapat melihat pada jarak 2m
Nervus III (okula motorius) : klien dapat menggerakan bola mata
kesamping atas
Nervus IV (traklearis) : klien dapat menggerakkan bola mata
ke atas dan kebawah normal
Nervus V (trigeminus) : pada kornea mata mengkibatkan
kurang/ hilangnya reflek kedip
Nervus VI (abdusen) : klien dapat menggerakkan bola mata
ke samping
Nervus VII (facialis) : klien dapat membedakan rasa manis
dan asin
Nervus VIII (akustikus) : pendengaran klien baik saat ditanya
oleh pengkaji
Nervus IX (glosofaringeus) : klien dapat menelan dengan baik
Nervus X (vagus) : klien dapat membuka mulutnya
dengan baik
Nervus XI (spinal accesory) : klien lemah mengangkat bahu kanan
dan kiri (jika terjadi pada fraktur
klavikula)
Nervus XII (hipoglesal) : pergerakan klien lemah dan tidak
bebas

e. Sistem penglihatan
Bentuk mata simetris,warna sklera putih, tidak adanya kelainan pada
mata, reflek mengedipkan mata baik.
f. Sistem pendengaran
Bentuk telinga simetris, tidak adanya nyeri tekan, tidak terdapat
serumen, fungsi pendengaran baik.
32

g. Sistem perkemihan
Tidak adanya nyeri tekan
h. Sistem muskuloskeletal
Kerusakan fungsi motorik kekuatan otot berkurang.
i. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran getah bening, dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
j. Sistem integumen
Terdapat jejas.

B. Pemeriksaan Penunjang
 Lab. Darah (tanggal 11-04-2019)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Darah rutin :
Leukosit 5,38 103/ul 4,5-13
Eritrosit 4,35 106/ul 3,8-5,2
Hemoglobin 12,36 g/dl 12,8-16,8
Hematokrit 41,20 % 35-47
MCV L 70,3 Fl 80-100
MCH L 24,7 Pg 26-34
MCHC 35,4 g/dl 32-36
Trombosit 267 103/ul 154-442
Diff count :
Eosinofil absolute 0,042 103/ul 0,045-0,44
Basofil absolute 0,05 103/ul 0-0,2
Netrofil absolute 6,53 103/ul 1,8-8
Limfosit absolute 2,11 103/ul 0,9-5,2
Monosit absolute 0,97 103/ul 0,16-1
Eosinofil L 1,9 % 2-4
Basofil 0,10 % 0-1
Netrofil 63,60 % 50-70
33

Limfosit 29,30 % 25-50


Monosit 5,50 % 1-6
Kimia klinik:
Glukosa sewaktu 105 Mg/dl < 125
Ureum 11,8 mg/dl 10-50
Creatinin H 1,1 mg/dl 0,70-1,10
Kalium 4,6 mmol/L 3,5-5,0
Natrium 136 mmol/L 135-145
Chlorida 105 mmol/L 95-105
Total protein 7,2 g/dl 0,1-8,3

C. Pola kebiasaan sehari-hari


No Pola Sebelum sakit Saat sakit
1. Makan dan minum
Frekuensi 3x/hari 3x/hari
Alergi Tidak ada Tidak ada
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Alat bantu makan Tidak ada Tidak ada
2. Istirahat dan tidur
Siang  2 jam  2-3 jam
Malam  7 jam  7-8 jam
3. Personal higiene
 Mandi
frekuensi 2x/hari 1x/hari
 Oral higiene
frekuaensi 2x/hari Tidak pernah
 Cuci rambut
Frekuensi 3x/minggu Tidak pernah
4. Eliminasi
 BAK
34

Frekuensi  3-5x/hari  3-5x/hari


Warna Kuning jernih Kuning jernih
Penggunaan alat bantu Tidak menggunakan Menggunakan kateter
 BAB
Frekuensi  1-2x/hari Tidak tentu
Warna kuning Kuning
Konsistensi padat Padat
5. Pola aktivitas Terbaring

D. Data Psikologis
a. Status emosi
Klien mampu mengontrol emosinya, jika marah klien memilih untuk
diam.
b. Kecemasan klien
Tingkat kecemasan klien sedang.
c. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien menyukai bagian bentuk tubuhnya yaitu mata
b. Identitas diri : klien merasa senang menjalani profesinya
c. Peran : peran klien di dalam keluarganya.
d. Ideal diri : klien berharap penyakit di deritanya bisa cepat sembuh
e. Harga diri:
d. Data Sosial
1) Pola komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan jelas.
2) Pola interaksi
Pasien berinteraksi dengan keluarga dan perawat dengan baik dan
jelas.
e. Data Psikospiritual
Pasien merasa cemas kalau jarinya tidak bisa digunakan lagi.
f. Data penunjang
1) X-ray: menentukan lokasi/luasnya fraktur
35

2) Scan tulang: memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi


kerusakan jaringan lunak
3) Arteriogram: dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
vaskuler
4) Hitung darah lengkap: hemokonsentrasi mungkin meningkat,
menurun pada perdarahan; peningkatan lekosit sebagai respon
terhadap peradangan
5) Kretinin: trauma otot menigkatkan beban kretinin untuk klirens
ginjal
6) Elektromiograf: terdapat kerusakan kondusif saraf akibat fraktur
7) Atroskopi: di dapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena
trauma yang berlebihan
8) Indium imaging: pada pemeriksaan ini adanya di dapatkan infeksi
pada tulang
9) MRI: Menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur

E. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


keperawatan
1. DS: Fraktur Nyeri
pasien mengatakan nyeri
DO: Diskontinuitas tulang
Pasien terlihat meringis
dengan skala nyeri 0 – 10 Pergeseran fragmen tulang

Nyeri akut
2 DS: Fraktur Hambatan
Pasien mengatakan kaku
mobilisasi fisik
atau sulit menggerakan
tubuhnya. Hambatan mobilisasi fisik neuromuscular,
DO:
nyeri, terapi
Pasien tidak dapat
melakukan aktivitas restriktif
sehari – hari
(imobilisasi)
36

F. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Post op
a. Nyeri akut b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang
edema, cedera jaringan lunak pemasangan traksi.
b. Hambatan mobilisasi fisik b.d kerusakan rangka neuromuscular, nyeri,
terapi restriktif (imobilisasi)

4. Rencana Keperawatan
NO Dx Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut b.d agen injuri  Pain level - Lakukan pengkajian nyeri
fisik, spasme otot,  Pain control secara komprehensif
gerakan fragmen tulang  Comfort level termasuk lokasi,
edema, cedera jaringan Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
lunak pemasangan traksi. - Pasien mampu frekuensi, kualitas dan
mengontrol nyeri faktor presipitasi

- Melaporkan bahwa - Observasi reaksi


nyeri berkurang nonverbal dari
dengan menggunakan ketidaknyamanan
manajemen nyeri - Gunakan komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui pengalaman
nyeri pasien
- Ajarkan tekhnik relaksasi
kepada pasien
- Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri
2. Hambatan mobilisasi  Joint movement: - Monitoring vital sign
fisik b.d kerusakan active sebelum/sesudah latihan
rangka neuromuscular,  Mobility Level dan lihat respon pasien
37

nyeri, terapi restriktif  Self care: ADL saat latihan


(imobilisasi)  Transfer performance - Kaji kemampuan pasien
Kriteria hasil: dalam mobilisasi
- Pasien meningkat - Dampingi dan bantu
dalam aktivitas fisik pasien saat mobilisasi dan
- Mengerti tujuan dari bantu penuhi kebutuhan
peningkatan - Berikan alat bantu jika
mobilisasi klien memerlukan
 Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dalam
kemampuaan
berpindah

G. Implementasi
No. Tanggal/waktu Implementasi Paraf
1. - melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- menggunakan komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
- mengajarkan Ajarkan tekhnik relaksasi kepada
pasien
- memberian analgetik untuk mengurangi nyeri sesuai
resep dokter
2 - memonitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat latihan
38

- mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi


- mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
- memberikan alat bantu jika klien memerlukan

H. Evaluasi
No. Tanggal/waktu Evaluasi Paraf
1. S : pasien mengatakan nyeri berkurang
O: skala nyeri 4
A: nyeri akut belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian analgetik
2. S: keluarga pasien membantu untuk melakukan
mobilitas pasien. Pasien belum bisa mandi sendiri.
O: klien terhambat melakukan aktivitas untuk mandi
A: Hambatan mobilisasi fisik teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
- mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan
bantu

Anda mungkin juga menyukai