Anda di halaman 1dari 6

BAB II

DATA DAN IDENTIFIKASI MASALAH

A. DATA
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak
sesuai dengan ukuran yang semestinya. Stunting (tubuh pendek) adalah
keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD di bawah
median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi internasional.
Stunting adalah keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya (MCN, 2009).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia
sebesar 30.8% sedangkan di NTB sebesar 27.5%. Data stunting Puskesmas
Rhee tahun 2019 dimana terdapat 4 desa yaitu desa Rhee dengan jumlah balita
stunting sebesar 111 orang dengan presentase 38.1%, desa Luk 44 orang
dengan presentase 30.3%, desa Rhee Loka 77 orang dengan presentase 42.5%
dan desa Sampe 17 orang dengan presentase 35.4%. Data stunting di
kecamatan Rhee berjumlah 249 orang dengan presentase 37.4%.
Berdasarkan data nasional di atas dapat disimpulkan bahwa kejadian
stunting di Kecamatan Rhee lebih tinggi dari pada angka nasional, hal ini
menunjukkan masih banyak balita stunting di Kecamatan Rhee, untuk itu kami
masalah ini kami jadikan sebagai program unggulan yang kelompok kami ambil.
Anak yang stunting tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantara seperti
rendahnya berat badan bayi ketika lahir, kurangnya kebersihan lingkungan, janin
kekurangan nutrisi dimasa kehamilan, melewatkan imunisasi yang dapat
menyebabkan infeksi pada anak, tidak mendapatkan ASI Eksklusif serta
kurangnya pemberian MPASI.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data di atas, kami memberikan identifikasi masalah yang akan diangkat
yaitu :
1. Kurangnya asupan nutrisi pada balita yang menyebabkan stunting di
Kecamatan Rhee
2. Rendanya pengetahuan orang tua tentang stunting di Kecamatan Rhee
3. Pemberian ASI dan MPASI yang kurang pada balita di Kecamatan Rhee

11
4. Kurangnya kesadaran orang tua dalam kebersihan lingkungan di
Kecamatan Rhee

C. RENCANA KEGIATAN (POA)


Kuliah kerja nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah–
tengah masyarakat diluar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta
menangani masalah–masalah pembangunan kesehatan yang dihadapi. KKN
yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Mataram dalam upaya
meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat
nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. KKN Poltekkes Kemenkes
Mataram mulai dilaksanakan pada tahun 2008 dan merupakan langkah awal dari
pelaksanaan kegiatan Bina lingkungan yang telah dicanangkan oleh Poltekkes
Kemenkes Mataram. Tahun 2020 merupakan tahun ketigabelas dari
pelaksanaan KKN yang dilaksanakan secara terpadu dari 4 (empat) jurusan yang
ada di Poltekkes Kemenkes Mataram yaitu jurusan Keperawatan Mataram,
Keperawatan Bima, Kebidanan, Gizi, dan Analis Kesehatan.

KKN ke XIII Poltekkes Kemenkes Mataram dilaksanakan mulai tanggal 2


Maret 2020 sampai dengan tanggal 14 Maret 2020 dengan rincian kegiatan
tanggal 24-26 Februari 2020 digunakan untuk pembekalan KKN dan
pengumpulan data dari puskesmas, 2 hari pada tanggal 27-28 Februari 2020
digunakan untuk penyusunan Plan Of Action (POA) dan Program Unggulan, 2
Maret 2020 dilaksanakan penerimaan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumbawa dan pada tanggal 2 Maret 2020 dilaksanakan penerimaan di
Puskesmas Rhee sekaligus diaakan minilog. Dimulai tanggal 3 Maret – 14 Maret
2020 merupakan pelaksanaan KKN yang diikuti oleh 4 orang mahasiswa dari
prodi DIV dan 7 orang dari prodi DIII Poltekkes Mataram. Adapun rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Rhee, Kecamatan
Rhee, secara umum dari masing–masing jurusan sesuai dengan tuntutan
kompetensi masing-masingakan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

Rencana pertama yang ingin dicapai sebelum terjun langsung


kemasyarakat adalah Minilog yang mana dalam musyawarah tersebut akan
dibahas sehubungan dengan kegiatan–kegiatan yang direncanakan selama
kurun waktu yang sudah ditentukan diatas sehingga dicapai kesepakatan

12
diantara mahasiswa KKN dan pihak puskesmas dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rhee
secara umum dan masing-masing jurusan sesuai dengan tuntutan kompetensi
masing-masing adalah sebagai berikut :

A. Macam – Macam Kegiatan


1. Minilog
1. Program Unggulan (ANC terpadu/pemeriksaan ANC dan pemeriksaan
lab, penyuluhan MP-ASI, penyuluhan dan pemeriksaan kecacingan, aksi
bergizi dan TTG berbasis pangan lokal pada ibu hamil dan balita,
PHBS/cara cuci tangan)
2. Penyuluhan ASI Ekslusif
3. Penyuluhan MP-ASI
4. Pemyuluhan PHBS (Bahaya merokok)
Rencana kegiatan khusus dari masing-masing jurusan tersebut sesuai
dengan kesepakatan dari hasil Minilog sehingga perincian dari keseluruhan
kegiatan yang akan dilaksanakan dari tanggal 2 Maret – 9 Maret 2020 dengan
POA terlampir.

B. Uraian Pelaksanaan
Pelaksaan akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rhee sesuai
dengan POA, dengan cara memberikan penyuluhan, dan tanya jawab, serta
pemeriksaan dengan rincian sebagai berikut :
2. Minilok
a. Tujuan Umum
Menyampaikan tujuan dan program intervensi yang akan
dilaksanakan kepada masyarakat setempat.
b. Tujuan Khusus
1) Memperkenalkan diri kepada petugas kesehatan di wilayah kerja
puskesmas Rhee.
2) Menyampaikan rencana program intervensi yang akan di
laksanakan.
3) Lebih mengenal wilayah KKN.
4) Menjalin hubungan baik dengan petugas kesehatan diwilayah
kerja puskesmas Rhee.

13
c. Sasaran
Kepala Puskesmas, Programer Puskesmas, Dokter Puskesmas dan
Dosen Pembimbing Lahan.
d. Lokasi
Ruangan Kepala Puskesmas Rhee
e. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 3 Maret pukul 10.00 WITA
– selesai.
f. Metode
Ceramah dan diskusi
g. Pelaksana
Pelaksananya adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram.
h. Media
Print out proposal unggulan dan POA kegiatan unggulan.

3. Pelaksanaan Program Unggulan (ANC terpadu/pemeriksaan ANC dan


pemeriksaan lab, penyuluhan MP-ASI, penyuluhan dan pemeriksaan
kecacingan, aksi bergizi dan TTG berbasis pangan lokal pada ibu hamil
dan balita, PHBS (cara cuci tangan)
a. Tujuan Umum
1) Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat membantu
mencegah dan mengurangi masalah stunting di wilayah kerja
puskesmas Rhee
b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi angka kejadian masalah stunting di wilayah
kerja puskesmas Rhee
2) Menganalisis program kerja yang berkaitan tentang masalah
stunting di wilayah kerja puskesmas Rhee
3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit,
pencegahan, dan perawatan terkait masalah masalah stunting di
wilayah kerja puskesmas Rhee
4) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah stunting di wilayah kerja puskesmas Rhee
c. Sasaran
Balita dan ibu balita di wilayah kerja puskesmas Rhee
d. Lokasi

14
Tersebar di 4 tempat yaitu desa Rhee, desa Luk, desa Rhee Loka,
dan desa Sampe

e. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa-Sabtu pada tanggal 4-8
Februari 2020
f. Metode
Pemeriksaan, Ceramah, Diskusi Dan Tanya Jawab.
g. Pelaksana
Mahasiswa Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Analis Kesehatan
h. Media
Metlin, tensimeter, doppler, funduscop, lembar balik, Hb stick, Slide
dan isolasi.
4. Penyuluhan ASI Ekslusif
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umum dari ASI Ekslusif
b. Tujuan Khusus
1) Untuk memberi pengetahuan tentang ASI Ekslusif
2) Untuk meningkatkan cakupan ASI ekslusif
c. Sasaran
Ibu bayi dan balita
d. Lokasi
Posyandu
e. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2020 dan
hari Rabu tanggal 5 Maret 2020
f. Metode
Ceramah tanya jawab
g. Pelaksana
Mahasiswa Kebidanan dan Gizi
h. Media
Lembar balik
5. Penyuluhan PHBS (bahaya merokok)
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan tentang

15
b. Tujuan Khusus
1) Untuk memberikan pengetahuan tentan

c. Sasaran
Siswa SMPN 1 Rhee
d. Lokasi
SMPN 1 Rhee
e. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat 6 Maret 2020
f. Metode
Ceramah dan tanya jawab
g. Pelaksana
Mahasiswa Keperawatan
h. Media
PPT dan video.

16

Anda mungkin juga menyukai