Anda di halaman 1dari 90

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PKL) KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA MASYARAKAT DAN KELUARGA BINAAN DI NAGORI
SAHKUDABAYU HUTA II KECAMATAN GUNUNG MALELA
KABUPATEN SIMALUNGUN 04 FEBRUARI – 26 FEBRUARI 2014

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN

OLEH :

DEWI WULANDARI
NIM. P0.73.24.2.11.009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PEMATANGSIANTAR
2014
LEMBAR PERSETUJUAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTEK BELAJAR


LAPANGAN (PKL) KEBIDANAN KOMUNITAS DI HUTA NAGORI
SAHKUDABAYU KECAMATAN GUNUNG MALELA
KABUPATEN SIMALUNGUN

DISETUJUI OLEH

DOSEN PEMBIMBING

KANDACE SIANIPAR
NIP:197508102006042001

DIKETAHUI OLEH

KETUA PROGRAM STUDI KEBIDANAN PEMATANGSIANTAR


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JULIANI PURBA, Akp, SPd, MM


NIP:195907081983032001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan
Laporan hasil pendataan status kesehatan masyarakat dan laporan hasil
kegiatan asuhan kebidanan pada keluarga binaan di Nagori Sahkuda
Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014.
Tujuan diadakannya Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah
untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan oleh penulis sebagai
mahasiswi pada program studi kebidanan serta untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan pendidikan akhir di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan, program studi kebidanan Pematangsiantar.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Ir. Zuraidah Nasution, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
2. Bapak Bupati Pemerintah Kabupaten Simalungun yang telah memberi
izin dalam pelaksanaan PBL.
3. Ibu Yusliana Nainggolan, Spd, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
4. Ibu Juliani Purba, Spd, A.Kp, MM selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
5. Ibu Kandace sianipar selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan bimbingan dalam penyusunan laporan PBL ini.
6. Bapak/Ibu Dosen beserta staf pada Program Studi Kebidanan
Pematangsiantar.
7. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun beserta staf.
8. Bapak Camat Kecamatan GUNUNG MALELA Kabupaten Simalungun
beserta staf yang telah memberikan izin kepada mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan PBL.
9. Ibu Kepala Puskesmas SAHKUDA BAYU beserta staf pegawai
Puskesmas Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten
Simalungun.
10. Bapak Suyatno selaku Pangulu di Nagori Sahkuda Bayu Kabupaten
Simalungun.
11. Ibu Kepala Dinas BKKBN beserta staf yang telah memfasilitasi dan
mendukung kami dalam pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan (PBL).
12. Bapak Gamot Huta II (Dua) beserta seluruh masyarakat dan Bapak/Ibu
keluarga binaan yang telah membantu kami dalam segala kegiatan yang
telah dilakukan di Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun.
13. Orang tua terkasih dan adik-adikku tersayang yang senantiasa
memberikan dukungan moral maupun material serta doa kepada
penulis selama mengikuti pendidikan dan dalam menyelesaikan PBL
ini.
14. Teman-teman seangkatan yang turut berpartisipasi selama proses
Praktek Belajar Lapangan (PBL) hingga sekarang.

Semoga Laporan Praktek Belajar Lapangan ini dapat bermanfaat bagi


pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Pematangsiantar, Februari 2014

Penulis

DEWI WULANDARI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sasaran pembangunan dalam go Millenium Development Goals
(MDGS) adalah sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk
pembangunan dan salah satu dari tujuannya menjamin semua anak untuk
menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengurangi kematian anak balita
hingga 2/3, memerangi HIV/AIDS, malaria dan PMS, meningkatkan
kesehatan ibu, memastikan kelestarian lingkungan hidup.
Untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga profesional di bidang
kesehatan khususnya kebidanan, Politeknik Kesehatan Medan sebagai
unit pelaksanaan teknik lingkungan Kementerian Kesehatan yang
melaksanakan pendidikan profesional program diploma di bidang
kebidanan memberikan mahasiswa prodi kebidanan Pematangsiantar di
masyarakat serta untuk mendapatkan pengalaman tentang pelayanan
kebidanan terkini dalam bentuk praktek belajar lapangan (PKL).
Praktek Belajar Lapangan ini merupakan salah satu bentuk upaya
untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan
yang telah dimiliki oleh mahasiswa studi Kebidanan Pematangsiantar.
Yang berkaitan dengan asuhan kebidanan yakni : Kesehatan bayi, balita,
anak, remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, KB, tentunya di tengah-
tengah masyarakat secara langsung.
Praktek Belajar Lapangan (PKL) juga merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan akhir di Politeknik Kesehatan Medan
Program study Kebidanan Pematangsiantar yang diwajibkan kepada
seluruh mahasiswa tanpa kecuali.
Adapun tempat yang menjadi lahan lapangan Praktek Belajar
Lapangan (PBL) adalah di Nagori SAHKUDABAYU Kecamatan GUNUNG
MALELA Kabupaten Simalungun yang dimulai pada tanggal 04 Februari –
26 Februari 2014
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mampu menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dari instansi
pendidikan ke komunitas dalam menemukan masalah kesehatan,
merencanakan dan melaksanakan keberhasilan program
kesehatan tersebut.
1.2.2. Tujuan Khusus
1) Mampu melaksanakan manajemen kebidanan komunitas di wilayah
kerja dimulai dari:
1. Pengenalan wilayah dan pendekatan kepada
masyarakat.
2. Pengumpulan data yang berkaitan dengan
keadaan rumah dan Samijaga, Kesehatan Keluarga, Keadaan
Gizi Keluarga, Pemberian ASI, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Reproduksi, Imunisasi, dan KB.
2) Mampu mengidentifikasi faktor penghambat upaya peningkatan
kesehatan diwilayah setempat.
3) Mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam pelayanan
asuhan kebidanan komunitas.

1.3. Metode
Pengumpulan dapat dilakukan dengan cara :
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada keluarga dan
masyarakat.
b. Observasi
Mengamati secara langsung keadaan keluarga binaan,
masyarakat binaan dan potensi masyarakat yang ada.
1.4. Kegiatan
1.4.1. Pengumpulan Data
a. Sasaran
Sasaran pengumpulan data yaitu 12 KK di Huta II Nagori
Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malel Kabupaten
Simalungun.
b. Waktu
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4 s/d 7 Februari
2014
c. Lokasi
Lokasi pengumpulan data Dilaksanakan di Huta II Nagori
Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela Kabupaten
Simalungun.

1.4.2. Pengolahan Data


a. Editing
Semua data yang dikumpulkan diperiksa kelengkapannya
dan semua pertanyaan melalui format kuesioner telah terisi
lengkap.
b. Tabulating
Data yang telah diperiksa kelengkapannya di lakukan dalam
master tabel, data yang telah di olah dari lingkungan dan
kemudian di susun menjadi satu. Pengolahan data di
lakukan selama
c. Perumusan Masalah
Dari hasil analisa di peroleh masalah untuk di susun
(penyusunan masalah) yang dapat di lakukan dalam bentuk
pertanyaan.
d. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,
diantaranya :
1. Sifat masalahnya.
2. Kemungkinan masalah yang dapat di ubah.
3. Potensi masalah untuk di cegah
4. Menonjolkan masalah.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Praktek Belajar Lapangan (PBL) mulai tanggal ini
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Kesehatan lingkungan, meliputi :
a. Perumahan
b. Pengolahan sampah
c. Sumber air bersih
d. Ternak
2. Kesehatan keluarga, meliputi :
a. Kondisi kesehatan anggota keluarga
b. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, PMS, dan
narkoba
3. Keadaan gizi keluarga, meliputi :
a. Pola makan keluarga
b. Pengetahuan gizi dan kesehatan keluarga tentang :
 Makanan sehat
 Pertumbuhan anak
 Kekurangan vitamin A
 Pengetahuan tentang diare
4. Kesehatan reproduksi, meliputi :
a. Kesehatan ibu hamil
b. Kesehatan ibu nifas dan masa interval
c. Kesehatan ibu menyusui
d. Kesehatan remaja
e. Kesehatan dalam masa klimakterium/menopause
f. Kesehatan bayi dan balita
1.6. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Setelah data terkumpul dan dianalisa kemudian disajikan ke
masyarakat dalam bentuk Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Hasil perumusan tersebut akan ditentukan bersama oleh
masyarakat bagaimana cara penanggulangan masalah yang
ditemukan masyarakat.
Tujuan MMD :
a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayah
b. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah
kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan Poskesdes.
c. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan melaksanakan desa siaga dan
Poskesdes.

1. Pemecahan Masalah
Materi yang diberikan kepada masyarakat disampaikan
melalui penyuluhan.
2. Pemeriksaan ANC
Diadakan pemeriksaan untuk ibu hamil yang belum
memeriksakan kehamilan. Ini dilakukan pada tanggal 17
Februari 2014 di Puskesmas Pembantu Huta II Nagori Sahkuda
Bayu Kecamatan Gunung Malela meliputi pemeriksaan fisik,
pemeriksaan Hb, Protein dan Glukosa dalam Urine.
3. PEMERIKSAAN IVA DAN SADARI

3. Safari KB
Acara safari KB Dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20
Februari 2014. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu
usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan memberi nasihat
perkawinan dan penjarangan kehamilan.

1.7. Evaluasi
Dari hasil yang dilakukan masyarakat telah mengerti prioritas masalah
yang dapat diatasi.

1.8. Jadwal Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL)


Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini dilaksanakan mulai
tanggal 06 Februari - 22 Februari 2014
04 Februari 2014 : Pembukaan Praktek Belajar Lapangan dan
Pengenalan Wilayah
04 – 07 Februari 2014 : Pendataan keluarga
08 – 10 Februari 2014 : Tabulasi data
11- 13 Februari 2014 : Pengolahan data
14 Februari 2014 : Musyawarah Masyarakat Desa
15 – 16 Februari 2014 : Interaksi individu / kelompok terhadap masalah
kebidanan komunitas.
17 Februari 2014 : Pemeriksaan ibu Hamil
18 Februari 2014 : Pelaksaan pemeriksaan Iva dan sadari pada
Wus sekaligus pemeriksaan tumbang pada bayi
dan balita
19 Februari 2014 : Pelaksanaan Safari KB gelombang I
20 Februari 2014 : Pelaksanaan Safari KB gelombang II
21 Februari 2014 : Pelaksaan pemeriksaan pada ibu menopause
22 – 24 Februari 2014 : Evaluasi
25 Februari 2014 : Penutupan

DATA DAN ANALISA DATA


Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan komunitas di Huta II Nagori
Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun pada
sasaran yang dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dari data
geografi serta masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung
kepada masyarakat, maka dalam hal ini perlu suatu data mengenai
pengkajian umum.

GAMBARAN NAGORI SAHKUDA BAYU

A. DATA/GAMBARAN UMUM
I. LOKASI : SAHKUDA BAYU
NAGORI : SAHKUDA BAYU
KECAMATAN : GUNUNG MALELA
KABUPATEN : SIMALUNGUN
PROVINSI : SUMATERA UTARA

II. DATA GEOGRAFIS


1. Luas Nagori : 600 Ha
2. Kondisi Nagori
- Suhu udara rata-rata : 30 0c
3. Batas Daerah/Wilayah
- Utara : Nagori Suka Rakyat Kec.Bandar
- Barat : Nagori Bukit Maraja Kec.Gunung Malela
- Selatan : Nagori Marihat Bukit Kec.Gunung Malela
- Timur : Nagori Pelita Baru Kec.Huta Bayu Raja
4. Pertanahan
- Luas pertanahan/pertanian : 90 Ha
- Luas pemukiman dan Pekarangan : 105 Ha
- Luas pekuburan : 1 Ha
- Luas perkantoran : 1 Ha
- Luas perkebunan : 400 Ha

III. DATA DEMOGRAFIS


1. Jumlah Penduduk : 4074 Orang
Laki-laki : 2080 Orang
Perempuan : 1994 Orang

2. Jumlah Kepala Keluarga : 1106 KK


Dusun Huta 1 Atas : 148 KK
Dusun Huta 1 Bawah : 242 KK
Dusun Huta 2 : 192 KK
Dusun Huta 3 Atas : 218 KK
Dusun Huta 3 Bawah : 229 KK
Dusun Huta 3 Buntu : 77 KK

3. Distribusi penduduk menurut umur : 4074 orang


0-12 bulan : 75 Orang
>1-5 tahun : 355 Orang
6-14 tahun : 771 Orang
15-20 tahun : 462 Orang
21-25 tahun : 342 Orang
26-39 tahun : 790 Orang
40-50 tahun : 601 Orang
51-65 tahun : 482 Orang
>65 tahun : 196 Orang

4. Tingkat pendidikan : 4074 orang


Belum sekolah : 458 Orang
Tidak Sekolah : 124 Orang
SD : 1429 Orang
SMP : 929 Orang
SMA : 1021 Orang
PT : 113 Orang

5. Pekerjaan : 1106 KK
- PNS : 25 KK
- Pegawai Swasta : 54 KK
- Wiraswasta : 672 KK
- Petani : 107 KK
- Peternak : 165 KK
- Tidak Bekerja : 83 KK

6. Agama : 1106 KK
- Islam : 1035 KK
- Kristen : 69 KK
- Budha : 2 KK

7. Organisasi Sosial Masyarakat


- Jumlah pengurus maujana : 9 Orang
- Jumlah kader kesehatan :10 Orang
- Jumlah tim penggerak PKK : 4 TIM
- Jumlah kader PKK : 16 Orang
- Anggota PKK : 34 Orang
- Karang Taruna : Seluruh Usia 16-20

IV. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL EKONOMI


1. PELAYANAN KESEHATAN
a. Puskesmas Pembantu : 1 Unit
b. Bidan Praktek Swasta : 3 Unit
c. Posyandu : 2 Unit
2. TENAGA KESEHATAN
a. Dokter : Tidak Ada
b. Bidan : 3 Orang
c. Perawat : 2 Orang
3. Fasilitas Umum
a. Tempat pertemuan : Balai Desa
b. Jumlah fasilitas pendidikan PAUD : 2 Unit
SD : 3 Unit
SMP : 2 Unit
SMA : 1 Unit
c. Fasilitas Ibadah
- Mesjid : 4 Unit
- Musholla : 1 Unit
- Gereja : 2 Unit

V. STATUS KESEHATAN MASYARAKAT


1. Jumlah akseptor KB menurut jenis kontrasepsi yang dipakai
a. Pil : 85 Orang
b. Suntik : 184 Orang
c. AKBK : 11 Orang
d. AKDR : 2 Orang
e. MOW : 24 Orang
f. MOP :2
g. Kondom : 108 Orang
2. Jumlah PUS : 702 Orang
3. Jumlah Ibu Hamil : 36 Orang
4. Jumlah Ibu Nifas : 6 Orang
5. Jumlah Ibu Menyusui : 73 Orang
6. Jumlah Ibu Menopause : 326 Orang

B.DATA KHUSUS

Tabel 1
Distribusi 12 KK Berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan,
agama, suku, dan pekerjaan di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014

N Umu Pendidika Agam


Nama KK Jenis Kelamin Suku Pekerjaan
o r n a
1 Very Sustranugi Lk 27 S1 Islam Jawa Peg.swasta
Fatimah Pr 57 SD Islam Jawa Tidak
2
Bekerja
3 Junaidi Lk 35 SMK Islam Jawa Wiraswasta
4 Malan Marta Pr 72 SD Kristen Bata Tidak
k Bekerja
5 Sinto Wasdi Lk 37 SD Islam Jawa Wiraswasta
Waginem Pr 77 SD Islam Jawa Tidak
6
Bekerja
7 Isman Suprayogi Lk 34 SMP Islam Jawa Wiraswasta
8 Ediriatno Lk 40 S1 Islam Jawa Wiraswasta
Tomson Purba Lk 59 SMA Kristen Bata Wiraswasta
9
k
10 Hendra Lk 32 SMA Islam Jawa Peg.swasta
Reagen Rajagukguk Lk 72 SMP Kristen Bata Wiraswasta
11
k
Parlindungan rajagukguk Lk 33 SMA Kristen Bata Wiraswasta
12
k

Analisa Data :
1. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 12KK islam 8 KK (66,7%),
dan Kristen 4 KK (33,3%)
2. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 12 KK, mayoritas bersuku
jawa 8 KK (66,7%),minoritas 4 KK bersuku Batak (33,3%)
3. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 12 KK,mayoritas pekerjaan
wiraswasta yaitu sebanyak 7 KK (66,7%), pekerjaan pegawai swasta 2
KK (8,3%) minoritas tidak bekerja 3 KK (25%)

Tabel 2
Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
pekerjaan di Huta II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun Febuari 2014

Jenis Kelamin Persentase


No Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan (%)
1 0-1 tahun 3 0 3 6
2 1-5 tahun 2 2 4 8
3 6-14 tahun 5 5 10 20
4 15-20 tahun 1 2 3 6
5 21-25 tahun 5 3 8 16
6 26-39 tahun 6 7 13 26
7 40-50 tahun 1 1 2 4
8 51-65 tahun 1 3 4 8
9 > 65 tahun 1 2 3 6
TOTAL 25 25 50 100%

Analisa Data :
Berdasarkan tabel diatas, dari 50 jiwa didapatkan data jumlah laki – laki
dan perempuan memiliki kesamaan yaitu 25 jiwa (50%). Tertinggi menurut
kelompok umur 26 - 39 tahun 13 jiwa (26%) dan terendah 40- 50 tahun
yaitu 2 jiwa (4%).

Tabel 3
Distribusi jiwa berdasarkan Tingkat Pendidikan di Huta II Nagori
Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten
Simalungun Febuari 2014
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 Belum sekolah 8 16
2 SD 14 28
3 SMP 9 18
4 SMA 15 30
5 Perguruan Tinggi 4 8
6 Tidak sekolah 0 0
TOTAL 50 100%
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas,dari 50 jiwa diketahui bahwa tingkat pendidikan
tertinggi SMA yaitu 30 jiwa (25%) dan terendah yaitu perguruan tinggi 4
(8%).

Tabel 4
Distribusi 12 KK berdasarkan Keadaan Perumahan dan Samijaga di
Huta II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun Febuari 2014
No Keadaan rumah Jumlah Persentase (%)
1 Jenis bangunan rumah
a. Non Permanen - -
b. Semi Permanen 3 25
c. Permanen 9 75
TOTAL 12 100%
2 Luas Ventilasi
a. > 10% luas lantai 12 100
b. < 10% luas lantai - -
TOTAL 12 100%
3 Cahaya dapat masuk
a. Ya 12 100
b. Tidak - 0
TOTAL 12 100%
4 Penerangan rumah
a. lampu templok -
b. Listrik 12 100
c. Petromak - -
TOTAL 12 100%
5 Lantai rumah
a. Tanah - -
b. Plester/semen 7 58,3
c. Ubin/Keramik 5 41,7
TOTAL 12 100%
6 Kemana sampah dibuang
a. Kekali - -
b. Dibakar - -
c. Ditimbun 12 100
d. Diambil petugas - -
TOTAL 12 100%
7 Berapa kali sampah dibuang
a. Tiap hari 11 91,7
b. 2 hari sekali 1 8,3
c. 3 hari sekali - -
TOTAL 12 100%
8 Kondisi tempat sampah
a. Terbuka 12 100
b. Tertutup - -
TOTAL 12 100%
Analisa data
1. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK berdasarkan
jenis bangunan yang tertinggi permanen 9 KK (75%).
2. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK (100%) semua
luas ventilasinya > 10% luas lantai.
3. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK (100%)
cahaya dapat masuk ke rumah pada pagi hari.
4. Semua penerangan lampu rumah adalah menggunakan listrik
(100%).
5. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 rumah KK yang
tertinggi berlantai plester atau semen 7 KK (58,3%).
6. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK (100%)
pembuangan sampah dibakar.
7. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK berdasarkan
frekuensi pembuangan sampah yang tertinggi dibuang setiap hari
11 KK (91,7%).
8. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK berdasarkan
kondisi tempat sampah tertinggi terbuka 12 KK (100%).

Tabel 5
Distribusi 12 KK berdasarkan Sumber Air di Huta II Nagori Sahkuda
Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
N Sumber air Jumlah Persentase (%)
o
1 Sumber air bersih
a. Ya 12 100
b. Tidak - -
TOTAL 12 100%
2 Jenis sumber air
a. Sumur Gali 12 100
b. PAM - -
c. Air hujan - -
d. Mata air - -
e.DLL - -
TOTAL 12 100%
Analisa data
1. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh KK
menggunakan sumber air bersih (100%).
2. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh KK
menggunakan sumur gali (100%).

Tabel 6
Distribusi 12 KK Berdasarkan Keadaan Pemeliharaan Ternak di Huta
II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun Febuari 2014
N Keadaan Ternak Jumlah Persentase (%)
o
1 Keluarga yang memelihara
ternak
a. Ya 5 41,7
b. Tidak 7 58,3
TOTAL 12 100%
2 Jarak Kandang Ternak
a. < 10 meter 2 20
b. > 10 meter 3 80
c. Tidak ada 0 -
TOTAL 5 100%
3 Ternak yang mati secara tiba-tiba
dalam 6 bulan terakhir
a. Ya 2 20
b. Tidak 3 80
TOTAL 5 100%
Analisa data :
1. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 12 KK yang memiliki
ternak ada 5 KK (41,66%).
2. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 5 KK memiliki jarak
kandang ternak dengan rumah > 10 meter sebanyak 3 KK (80%).
4. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 2 KK (20%) pernah
ternaknya mati tiba-tiba dalam 6 bulan terakhir.

Tabel 7
Distribusi 12 KK berdasarkan Pola Makan di Huta II Nagori Sahkuda
Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
Persen
No Pola Makanan Jumlah
(%)
1 Frekuensi makan keluarga
a. 1 kali - -
b. 2 kali - -
c. 3 kali 12 100
TOTAL 12 100%
2 Kebiasaan sarapan pagi
a. Tidak biasa - -
b. jarang / kadang-kadang - -
c. Selalu 12 100
TOTAL 12 100%
3 Susunan hidangan sehari-
hari
a. Makanan pokok saja - -
b. Makanan pokok + lauk
pauk
c. Makanan pokok + Lauk 7 58,3
pauk + sayur
d. Makanan pokok + Lauk 5 41,7
pauk + sayur + Buah
d. Makanan pokok + Lauk - -
pauk + Sayur + Buah +
Susu
TOTAL 12 100%
Analisa data :
1. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh keluarga makan
dengan frekuensi 3 x dalam sehari (100%).
2. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh keluarga selalu
sarapan pagi (100%).
3. Berdasarkan tabel di atas diketahui dari 12 KK bahwa keluarga makan
dengan susunan hidangan keluarga sehari-hari yang tertinggi :
makanan pokok + lauk pauk + sayuran 7KK (58,3%)

Tabel 8
Distribusi Ibu yang memiliki Bayi dan Balita Tingkat Pengetahuan
Tentang Gizi dan Kesehatan di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
N Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Jumlah Persentase
o Gizi dan Kesehatan %
a. Baik 1 16,7
b. Cukup 4 66,7
c. Kurang 1 16,6
TOTAL 6 100%

Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 6 ibu yang memiliki bayi
dan balita berdasarkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan
mayoritas ibu dengan pengetahuan cukup 4 ibu (66,7%).

Tabel 9
Distribusi Ibu yang Memiliki Balita Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pertumbuhan Anak di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
N Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Jumlah Persen %
Pertumbuhan Anak
o
a. Baik - -
b. Cukup 3 75
c. Kurang 1 25
TOTAL 4 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 4 bu yang memiliki
balita tingkat pengetahuan ibu tentang pertumbuhan anak mayoritas
tertinggi ibu dengan pengetahuan cukup 3 Ibu (75%) minoritas 1 Ibu
dengan pengetahuan cukup (25%).

Tabel 10
Distribusi Ibu yang Memiliki Bayi dan Balita Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Tentang Vitamin A di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
N Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Jumlah Persen %
o
a. Baik - -
b. Cukup 1 16,7
c. Kurang 5 83,3
TOTAL 6 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 6 ibu yang memiliki bayi
dan balita berdasarkan tingkat pengetahuan tentang vitamin A mayoritas
ibu dengan pengetahuan kurang 5 (83,3%).

Tabel 11
Distribusi KK Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Diare di
Huta II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun Febuari 2014
N Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Jumlah Persen %
o
a. Baik 2 16,7
b. Cukup 7 58,3
c. Kurang 3 25
TOTAL 12 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 12 KK berdasarkan
tingkat pengetahuan tentang diare dengan pengetahuan cukup 7 KK
(58,3%), pengetahuan cukup 3 KK (25%), dan pengetahuan baik 2 ibu
(16,7%).

Tabel 12
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu yang Memiliki Bayi Tentang ASI
Eksklusif di Huta II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan
Gunung Malela Kabupaten Simalungun Febuari 2014
N Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Jumlah Persen %
o
a. Mengerti 2 66,6
b. Tidak mengerti 1 33,3
TOTAL 3 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui 3 ibu menyusui. tingkat pengetahuan
ibu tidak mengerti tentang ASI Eksklusif ada 1 ibu (33,3%).

Tabel 13
Distribusi Jumlah Remaja berdasarkan jenis kelamin di Huta II Nagori
Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten
Simalungun Febuari 2014
No Remaja Jumlah Persen (%)
Laki-laki 2 40
Perempuan 3 60
TOTAL 5 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 5 jiwa remaja, jenis
kelamin perempuan 3 jiwa (60%) dan jenis kelamin laki-laki 2 jiwa (40%)

Tabel 14
Distribusi Remaja berdasarkan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Kesehatan Reproduksi, PMS, di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
N Tingkat pengetahuan Jumlah Persen (%)
o
1 Kesehatan reproduksi
a. Baik - -
b. Sedang - -
b. Kurang 5 100
TOTAL 5 100%
2 PMS
a. Baik - -
b. Sedang - -
b. Kurang 5 100
TOTAL 5 100%
3 Narkoba
a. Baik - -
b. Sedang 2 40
b. Kurang 3 60
TOTAL 5 100%

Analisa data:
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa dari 5 Remaja, 5 (100%) remaja
kurang mengetahui pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, 5 (100%)
remaja kurang mengetahui tentang PMS, dan 3 (60%) remaja kurang
mengetahui tentang narkoba.

Tabel 15
Distribusi Ibu Nifas/Masa Interval Berdasarkan Pemakaian Alat
Kontrasepsi di Huta II Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan
Gunung Malela Kabupaten Simalungun Febuari 2014
N ALAT KONTRASEPSI
o
1 Jenis alat kontrasepsi yang N %
digunakan
a. Pakai 4 57,1
b. Tidak Pakai 3 42,9
Total 7 100%
2 Jenis Alkon yang dipakai
a. IUD - -
b. PIL 1 -
c. SUNTIK 1 100
d. IMPLANT - -
Total 1 100%
3 Ada Keluhan dalam memakai Alkon
a. Ada 2 50
b. Tidak Ada 2 50
Total 4 100%
Analisa data :
Berdasarkan tabel di atas dari 10 WUS diketahui 9 WUS tidak
menggunakan alat kontrasepsi alasan karena menggunakan KB alami.
Da\n dari 1 WUS yang menggunakan Alat Kontrasepsi menggunakan
ALKON Suntik.

Tabel 16
Distribusi Ibu berdasarkan Tingkat pengetahuan Ibu Tentang
Klimakterium / menopause di Huta II Nagori Sahkuda Bayu
Kecamatan Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun
Febuari 2014
Tingkat Pengetahuan Tentang Jumlah Persen (%)
N Klimakterium/Menopause
o
a. Tahu - -
b. Tidak Tahu 5 100
TOTAL 5 100%
Analisa Data :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu
tentang klimakterium, yang tidak mengetahui 1 orang (100%)

Tabel 17
Distribusi Cakupan Bayi dan Balita berdasarkan Imunisasi di Huta II
Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun Febuari 2014
No Imunisasi Jumlah (%)
1 Bayi
a. Lengkap - -
b. Belum Lengkap 3 100
c. Tidak Lengkap - -
TOTAL 3 100%
2 Balita
a. Lengkap 4 100
b. Tidak Lengkap - -
c. Tidak imunisasi - -
TOTAL 4 100

Analisa Data:

Berdasarkan Tabel diatas ditemukan 3 bayi (100%) belum lengkap


imunisasi dan semua balita 4 (100%) sudah lengkap imunisasi.

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BINAAN DI
HUTA II NAGORI SAHKUDA BAYU KECAMATAN GUNUNG MALELA
KABUPATEN SIMALUNGUN FEBRUARI

KELUARGA BINAAN I
1. Data Keluarga
a. Identitas Keluarga
Nama KK : Isman Suprayogi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Suku / Kebangsaan : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Syah
- Usia Menikah Suami : 25 tahun
- Usia Menikah Isteri : 19 tahun
- Lama Pernikahan : 2 tahun

b. Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
NO Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga
1 DEWI Pr 25 thn SMA IRT Istri
YUSTIKA

c. Keadaan Rumah dan Samijaga


a. Perumahan
1. Jenis bangunan : permanen
2. Luas bangunan rumah : 9 x 4 m2
3. Luas Ventilasi rumah : > 10% luas lantai
4. Cahaya dapat masuk rumah pada pagi hari : ya
5. Penerangan : Listrik
6. Lantai rumah : plester / semen

b. Pengolahan Sampah
1. Proses buang sampah : dibakar
2. Frekuensi buang sampah : setiap hari
3. Kondisi tempat sampah : Terbuka

c. Sumber Air Bersih


1. Keluarga mempunyai air bersih : Ya
2. Jenis air bersih bersumber air PAM : Sumur gali
3. Keadaan fisik air bersih : Bersih
4. Keadaan air minum keluarga : Dimasak

d. Status Kesehatan Keluarga


Dalam 6 bulan terakhir tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit serius.

e. Status Kesehatan Individu


a. Status kesehatan ibu
Ibu dalam keadaan sehat dan merupakan usia subur.
b. Data keluarga berencana
Ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu suntik

2. Analisa Data
Bapak Sugito, 27 tahun, agama Islam, suku Jawa, mempunyai istri
berusia 25 tahun yang sedang hamil dan merupakan kehamilan
pertama. Mereka merupakan pasangan usia subur yang kurang
mengetahui tentang diare dan ibu hamil tidak tahu tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan.

3. Perumusan Masalah
- Keluarga khususnya ibu kurang mengetahui tentang diare
- Ibu tidak tahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

4. Prioritas Masalah

a. Keluarga khususnya ibu kurang mengetahui tentang


diare.
No Kriteria Bobot Perhitungan Skor
1 Sifat masalah 1 2/3 x 1 0,6
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2/2 x 2 1
3 Potensi masalah dapat diubah 1 3/3 x 1 0,6
4 Menonjolnya masalah 1 2/2x1 1
Jumlah 5 3,2

b. Ibu tidak tahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.


No Kriteria Bobot Perhitungan Skor
1 Sifat masalah 1 3/3 x 1 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2/2 x 2 2
3 Potensi masalah dapat diubah 1 3/3 x 1 1
4 Menonjolnya masalah 1 0/2 x 1 0
Jumlah 5 4
Penyusunan masalah sesuai prioritasnya :
1. Keluarga khususnya ibu kurang mengetahui tentang diare.
2. Ibu tidak tahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

5. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

No Diagnosa Masalah Kebutuhan


1 Ibu tidak mengerti Kurangnya Penyuluhan tentang
tentang diare pengetahuan ibu diare
tentang diare
Dasar :
- Ibu mengatakan
tidak tahu
tentang
pengertian diare
- Ibu mengatakan
tidak tahu cara
pencegahan dan
penanggulangan
diare

2 Ibu G:I P:0 A:0, Kurangnya Penyuluhan tentang


kehamilan trimester pengetahuan ibu tanda-tanda bahaya
II tidak tahu tentang tentang tanda-tanda dalam kehamilan
tanda-tanda bahaya bahaya kehamilan
dalam kehamilan

Dasar :
- HPHT:
28-06-2011
DJJ:
128x/i

- Ibu tidak tahu


tentang tanda-
tanda bahaya
kehamilan
- Ibu tidak tahu
cara pencegahan
dan
penanggulangan
tanda-tanda
bahaya
kehamilan

6. FORMAT PLAN OF ACTION (POA)


KK : Sugito

Masala
Masala h Sasar Tempat/ Kriteria /
No Tujuan Kegiatan
h Potensi an Waktu Evaluasi
al
1. Kurangn Ibu tidak - Agar ibu Kunjungan I Keluar Di rumah - Ibu sudah
ya dapat mengeta - Memperkena ga Bapak Ewin mengerti
pengeta menceg hui lkan diri yang Pamuji tentang
-huan ah dan tentang - Menjelaskan kurang Rabu, 01 pengertia
ibu melakuk pengertia pengertian menge Februari n diare
tentang an n diare diare rti 2012
diare penang - Tanya jawab tentan Pukul 16.30
anan g diare WIB
awal
jika ada
- Ibu sudah
anggota
- Agar ibu Kunjungan II mengerti
keluarg
a yang mengeta - Menjelaskan Di rumah tentang
menderi hui tentang Bapak Ewin pencegah
ta diare tentang pencegahan Kamis, 02 an diare
pencega diare& Februari
han diare - Tanya jawab 2012
Pukul 16.30 - Ibu sudah
- Agar ibu Kunjungan III WIB mengerti
mengeta - Menjelaskan penanggu
hui tentang Di rumah langan
penangg penanggulan Bapak Ewin diare
u-langan gan diare Jumat, 03
diare - Tanya jawab Februari
2012
Pukul 15.30
WIB

Masalah
N Sasar Tempat/ Kriteria /
Masalah Potensia Tujuan Kegiatan
o an Waktu Evaluasi
l
2. Kurangny - Ibu tidak - Agar Kunjungan I Ibu Di rumah - Ibu
a tahu ibu - Memper hamil Bapak Ewin sudah
pengetah tentang mengeta kenalkan yang Rabu, 01 mengerti
uan ibu tanda- hui diri tidak Februari tentang
tentang tanda tentang - Menjelask tahu 2012 tanda-
tanda- bahaya tanda- an tentan Pukul 16.45 tanda
tanda kehamil tanda pengertian g WIB bahaya
bahaya an bahaya tanda- tanda- kehamila
kehamila kehamila tanda tanda n
n n bahaya bahay

- Ibu tidak kehamilan a


- Tanya kehami
tahu
jawab lan
cara
penceg - Agar Di rumah
ahan ibu Bapak Ewin - Ibu
dan mengeta Kamis, 02 sudah
penang hui Kunjungan Februari mengerti
gulanga tentang II 2012 tentang
n tanda- pencega - Menjelask Pukul 16.45 pencega
tanda han an tentang WIB han
bahaya bahaya pencegaha bahaya
kehamil kehamila n bahaya kehamila
an n kehamilan n
- Tanya
jawab
Di rumah
- Agar Bapak Ewin - Ibu
ibu Jumat, 03 sudah
menge Kunjungan Februari menger
tahui III 2012 ti
penan - Menjela Pukul 15.45 tentang
ggu- skan WIB apa
langan tentang yang
bahaya penang harus
kehami gulanga dilakuk
lan n an
bahaya apabila
kehamil terdapa
an t tanda-
- Tanya tanda
jawab bahaya
kehami
lan

7. Pelaksanaan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Tempat/ Kriteria /
No Masalah Pelaksanaan
Waktu Evaluasi
1 Kurangnya Di rumah Kunjungan I Ibu sudah
. pengeta-huan Bapak - Memperkenalkan diri mengerti tentang
ibu tentang Sugito - Menjelaskan pengertian diare
diare Rabu, 01 pengertian diare
Februari - Tanya jawab
2012 Ibu sudah
Pukul 16.30 Kunjungan II mengerti tentang
WIB - Menjelaskan tentang pencegahan diare
pencegahan diare& -
tanya jawab Ibu sudah
Di rumah mengerti
Bapak Kunjungan III penanggulangan
Sugito - Menjelaskan tentang diare
Kamis, 02 penanggulangan diare
Februari - Tanya jawab
2012
Pukul 16.30
WIB

Di rumah
Bapak Sigito
Jumat, 03
Februari
2012
Pukul 15.30
WIB
2 Kurangnya Di rumah Kunjungan I - Ibu sudah
. pengetahuan Bapak - Memperkenalkan mengerti
ibu tentang Sugito diri tentang tanda-
tanda-tanda Rabu, 01 - Menjelaskan tanda bahaya
bahaya Februari pengertian tanda- kehamilan
kehamilan 2012 tanda bahaya
Pukul 16.45 kehamilan
WIB - Tanya jawab - Ibu sudah
Kunjungan II mengerti
- Menjelaskan tentang
Di rumah tentang pencegahan pencegahan
Bapak bahaya kehamilan bahaya
Sugito - Tanya jawab kehamilan
Kamis, 02 Kunjungan III
Februari - Menjelaskan - Ibu sudah
2012 tentang mengerti
Pukul 16.45 penanggulangan tentang apa
WIB bahaya kehamilan yan g harus
- Tanya jawab dilakukan
Di rumah apabila
Bapak terdapat
Sugito tanda-tanda
Jumat, 03 bahaya
Februari kehamilan
2012
Pukul 15.45
WIB

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BINAAN DI HUTA III


NAGORI KARNG REJO KECAMATAN GUNUNG MALIGAS
KABUPATEN SIMALUNGUN

KELUARGA BINAAN II

I. Pengumpulan Data
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Supratno
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 tahun
Suku / Kebangsaan : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak sekolah
Status Pernikahan : Sah
Usia menikah suami : 24 tahun
Usia menikah istri : 24 tahun
Alamat : Jl. Anjangsana
b. Anggota Keluarga
Nama Anggota Pr/ Tgl. Lahir Hubungan
No Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Lk (Umur) Keluarga
1. Paini Pr 54 Thn TS IRT Istri

c. Keadaan Rumah dan Samijaga


1. Perumahan
 Jenis bangunan rumah : Semi
permanen
 Luas bangunan rumah : 6 x 7 m2
 Luas ventilasi udara : < 10% luas
lantai
 Cahaya pada pagi hari dapat masuk ke rumah : Ya
 Penerangan rumah : Listrik
 Lantai rumah :

Semen/ples
ter

2. Pengolahan Sampah
 Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah di
rumah
 Sampah rumah tangga selalu dibakar
 Frekuensi pembuangan sampah setiap hari
 Kondisi tempat sampah terbuka

3. Sumber Air Bersih


 Keluarga mempunyai air bersih di rumah
 Sumber air bersi berasal dari PAM
 Keadaan fisik air bersih
 Kebiasaan air minum keluarga dimasak

d. Kesehatan Keluarga
1. Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit dalam
6 bulan terakhir.
2. Jika ada anggota yang sakit, makan obat yang dibeli di
warung.

e. Keadaan gizi keluarga


1. Pola Makan
 Frekuensi makan keluarga 3x sehari
 Anggota keluarga selalu sarapan pagi setiap hari
 Susunan hidangan makanan keluarga setiap hari terdiri
dari makanan pokok + lauk pauk + sayuran
2. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan
 Guna makanan dalam tubuh manusia sebagai sumber
zat tenaga
 Zat tenaga diperoleh dari jenis-jenis : makanan pokok +
lauk pauk + sayuran
3. Pengetahuan tentang diare
 Pengetahuan Diare : tidak tahu
 Tindakan awal penanggulangan diare : tidak tahu
 Mencegah supaya tidak terjadi diare : tidak tahu

e. Kesehatan Dalam Masa Klimakterium/Menopause


1. Ibu masih mengalami menstruasi ? : Tidak
2. Sudah berapa lama ? : 5 tahun
3. Keluhan apa yang dirasakan ibu selama ini? : Tidak ada
4. Apa yang dimaksud dengan menopause? :Tidak tahu
5. Apa yang dilakukan ibu selama masa menopause? : banyak
aktivitas

II. DATA FOKUS


Ibu Paini umur 54 tahun,keluarga kurang mengerti tentang diare, ibu
kurang mengerti tentang klimakterium/menopause
III. PERUMUSAN MASALAH
Dari data diatas dan analisa yang sederhana maka permasalahan
yang timbul di keluarga ibu marsinem adalah:
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang diare,
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang klimakterium/menopause

IV. PRIORITAS MASALAH

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang klimakterium/menopause

No. Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 1 3/3x1 1 Ibu belum
mengerti
tentang
menopause
2. Kemungkinan 2 2/2x2 2 Dengan
masalah dapat penyuluhan
diubah yang baik
masalah
tentang
menopause
dapat diatasi
3. Potensi masalah 1 3/3x1 1 Cukup
4. Menonjolnya 1 1/2x1 0,5 Kemungkinan
masalah masalah
dapat diatasi
Total 5 4,5

Kurangnya pengetahuan tentang diare

No. Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 1 2/3x1 0,6 Ibu tidak
mengerti
tentang diare

2. Kemungkinan 2 2/2x1 2 Pengetahuan


masalah dapat ibu tentang
diubah diare dapat di
atasi
3. Potensi masalah 1 3/3x1 1 Cukup

4. Menonjolnya 1 0/2x1 0 Kemungkinan


masalah masalah
tidak dapat
dirasakan
Total 5 3,6

Dari analisa diatas maka prioritas masalah adalah:


a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang klimakterimu/menopause
b. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang diare

V. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN DASAR

No Masalah Dasar
.
1. Kurangnya pengetahuan keluarga - Ibu kurang mengerti
tentang diare tentang diare
2. Kurangnya pengetahuan ibu - Ibu kurang mengetahui
tentang klimakterium/menopause tentang
klimakterium/menopause

VI.PLANNING OF ACTION (POA)


N Masalah Tujuan Sasar Kegiatan Tempat/W Evaluasi
O. an aktu
1. Kurangnya - Agar Kunjungan I Rumah Keluarga sudah
Pengetahuan keluarga - Memberikan Bpk M 2 mengerti
Tentang diare Mengtahui Kelua informasi tentang Februari tentang diare
tentang rga diare 2012
diare- Agar - Memberikan Pukul Keluarga sudah
penyuluhan tentang 14.00 WIB mengerti
keluarga
cara penccegahan tentang cara
mengetahu diare penceggahan
i - Memberikaan diare
bagaimana penyuluhan tentang
mencegah cara
diare- Agar penanggulangan Rumah Keluarga sudah
keluarga diare Bpk M mengerti
Kunjungan II 04 februari tentang cara
mengetahu
Mengevaluasi hasil 2012 menanggulangi
i cara penyuluhan tanggal Pukul diare
penanggul 20 April 2011 16.00 WIB
angan
diare.
2. Kurangnya - Agar ibu Ibu Kunjungan I Rumah
pengetahuan mengetahu menp- Memberikan Bpk M 2 Ibu sudah
ibu tentang i tentang ause penyuluhan tentang Februari mengerti apa itu
klimakterium/ menopaus pengertian 2012 menopause
menopause e, menopause Pukul
perubahan - Memberikan 14.00 wib Ibu sudah
yang penyluhan tentang mengerti
terjadi perubahan yang perubahan yang
selama terjadi selama masa terjadi selama
menopaus menopause masa
e, usaha - Memberikan menopause
yang dapat penyuluhan tentang
mengurang usaha yang dapat Ibu sudah
i keluhan mengurangi keluhan Rumah mengetahui
saat saat menopause Bpk M usaha-usaha
menopaus 04 februari apa yang dapat
e Kunjungan II 2012 mengurangi
Mengevaluasi hasil Pukul keluhan saat
penyuluhan tanggal 16.00 WIB menopause
20 April 2011

JADWAL PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN

No Masalah Kegiatan Tangga Evaluasi


. l
1. Kurangnya Kunjungan I Rumah - Keluarga sudah
pengetahuan keluarga - Memberikan Bpk M mengetahui
tentang diare penyuluhan tentang 2 tentang diare
pengertian diare Februar
kepada keluarga i 2012 - Keluarga telah
- Memberikan Pukul mengerti tentang
penyuluhan tentang 14.00 cara pencegahan
cara pencegahan WIB dan
diare dan penanggulangan
penanggulanganny diare
a. - Keluarga sudah
Kunjungan II mengerti tentang
Mengevaluasi diare
hasil penyuluhan Rumah
pada tanggal 19 Bpk M
04
april 2011.
februari
2012
Pukul
16.00
WIB
2. Kurangnya Kunjungan I Rumah - Ibu sudah
pengetahuan ibu - Memberikan Bpk M mengerti tentang
tentang penyuluhan 2 menopause
klimakterium/menopa tentang Februar - Ibu sudah
use menopause i 2012 mengerti
- Memberikan Pukul perubahan yang
penyuluhan 14.00 terjadi selama
tentang perubahan wib masa
yang terjadi pada menopause
masa menopause - Ibu sudah
- Memberikan mengetahui
penyuluhan usaha apa yang
tentang usaha dapat
yang dapat mengurangi
mengurangi keluhan saat
keluhan saat Rumah menopause
menopause Bpk M - Ibu sudah
Kunjungan II 04 mengerti tentang
Mengevaluasi hasil februari penyuluhan yang
penyuluhan pada 2012 diberikan yaitu
Pukul tentang
tanggal 19 April
16.00 menopause
2011 WIB

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN DI NAGORI


KARANG REJO KEC GUNUNG MALIGAS
FEBRUARI 2012

KELUARGA BINAAN III


I. KELUARGA BINAAN III
b. Pengumpulan Data
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Supardi
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Sah
Usia menikah : suami : 20 tahun
istri : 17 tahun
b. Anggota Keluarga
No Nama Anggota Pr/ Tgl. Lahir Pendidika Pekerjaan Hubungan
Keluarga Lk (Umur) n Keluarga
1. Wita Pr 30 SD IRT Istri
2. Rizky Aryandi Lk 12 SD Ikut orang Anak
tua
3. Nita anggita Pr 6 SD Ikiut orang Anak
tua
4. Habib Pr 10 bulan - Ikut orang Anak
tua

c. Keadaan Rumah dan Samijaga


1. Perumahan
 Jenis bangunan rumah : Permanen
 Luas bangunan rumah : 9 x 8 m2
 Luas ventilasi udara : > 10% luas
lantai
 Cahaya pada pagi hari dapat masuk ke rumah : Ya
 Penerangan rumah : Lampu
Listrik
 Lantai rumah : Kramik

2. Pengolahan Sampah
 Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah di
rumah
 Sampah rumah tangga selalu dibakar
 Frekuensi pembuangan sampah setiap hari
 Kondisi tempat sampah terbuka

3. Sumber Air Bersih


 Keluarga mempunyai air bersih di rumah
 Sumber air bersi berasal dari PAM Keadaan fisik air
bersih

d. Kesehatan Keluarga
1. Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit
dalam 6 bulan terakhir.
2. Jika ada anggota yang sakit, keluarga langsung
berobat ke Bidan.

e. Keadaan Gizi Keluarga


1. Pola Makan
 Frekuensi makan keluarga 3x sehari
 Anggota keluarga selalu sarapan pagi setiap hari
 Susunan hidangan makanan keluarga setiap hari terdiri
dari makanan pokok + lauk pauk + sayur.
2. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan
 Guna makanan dalam tubuh manusia sebagai sumber
zat tenaga
 Zat tenaga diperoleh dari jenis-jenis : makanan pokok +
lauk pauk + sayur
 Makanan anak berumur 6 bulah adalah ASI tetap
diberikan
 Makanan anak berumur 1 tahun ke atas : ASI tetap
diberikan dan pemberian makanan yang lunak.
 Bahaya pemberian susu botol pada bayi : ibu tidak
tahu.
3. Kekurangan Vitamin A
 Penyebab utama gangguan kesehatan mata balita
karena kurang makan sayur.
 Tanda-tanda awal gangguan kesehatan mata balita
akibat kekurangan vitamin A adalah bercak putih
dibagian bola mata.
 Cara mencegah gangguan kesehatan mata akibat
kekurangan vitamin A adalah makan sayur.
 Pada bulan berapa pemberian vitamin A dosis tinggi
pada balita; ibu kurang tahu
 Kapsul vitamin A warna merah dan biru berikan kepada
: ibu kurang tahu.
4. Pengetahuan Tentang Diare
 Pengertian tentang diare buang air besar sering dan cair
 Tindakan awal penanggulangan diare adalah memberi
obat diare
 Cara mencegah supaya tidak terjadi diare; ibu tidak
tahu.

II. DATA FOKUS


Ibu Wita umur 30tahun, ibu kurang mengerti tentang Vit A dan
tentang Diare.

III PERUMUSAN MASALAH


a. Ibu kurang mengerti tentang vitamin A
b. Ibu kurang mengerti tentang Diare

IV PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang vitamin A
No Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3 x1 0,6 Ibu tidak mengerti
tentang pemberian
vitamin A
2 Kemungkinan 2 2/2 x2 2 Pengetahuan ibu
tentang pemberian
masalah dapat diubah vitaminA dapat di
atasi

3 Potensi masalah 1 3/3 x1 1 Cukup


dapat diubah
4 Menonjolnya masalah 1 2/2 x1 1 Kemungkinan
masalah tidak
dapat di rasakan
Jumlah 5 4,6

2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang diare


No Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Ibu tidak
1 2/3 x 1 2/3 mengerti
tentang diare
2 Kemungkinan masalah dapat Pengetahuan
diubah ibu tentang
2 1/2 x 2 1
diare dapat di
atasi
3 Potensi masalah dapat Cukup
1 3/3 x 1 1
diubah
4 Menonjolnya masalah Kemungkinan
masalah tidak
1 1/2 x 1 ½
dapat
dirasakan
Jumlah 3,1

3. Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi


No Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3 x 1 0,6 Ibu belum mengerti
tentang alkon dan
efek sampingnya
2 Kemungkinan masalah 2 2/2 x 2 1 Dengan adanya
penyuluhan ibu
dapat diubah akan lebih mengerti
tentang alat
kontrasepsinya dan
efek sampingnya

3 Potensi masalah dapat 1 3/3 x 1 1 Cukup


diubah
4 Menonjolnya masalah 1 2/2x1 1 Dengan
mengetahui jenis
alat kontrasepsi
dan efeknya ibu
akan patuh untuk
menggunakan alat
kontrasepsi
Jumlah 5 3,6
Penyusunan masalah sesuai prioritasnya :
1. Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang diare
3. kurangnya pengetahuan ibu tentang Vitamin A

V. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


No Masalah Dasar
1 Kurangnya pengetahuan ibu - Ibu tidak menggunakan alat
tentang alat kontrasepsi kontrasepsi
- Ibu tidak mengerti tentang alat
kontrasepsi
2 Kurangnya pengetahuan ibu - Ibu tidak tahu tentang
tentang diare pengertian diare
- Ibu tidak tahu cara
pencegahan dan
penanggulangan diare

3 Kurangnya pengetahuan ibu - Ibu kurang mengetahui


tentang vitamin A tentang Vitamin A

VI. PLAN OF ACTION (POA)

Masalah Tempat/ Kriteria /


No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran
Potensial Waktu Evaluasi
1. Pasanga Pasangan - Agar ibu Kunjungan I Pasangan Di rumah - Ibu mau
n usia usia subur mau - usia subur Bpk Supardi menggunak
subur tidak dapat menggunak Memperkenalk 01 Februari an alat
tidak menciptaka an alat an diri 2012 kontrasepsi
mau n keluarga kontrasepsi - Menjelaskan Pukul 16.00
menggu sehat dan pengertian KB WIB
na-kan sejahtera dan alat
alat kontrasepsi - Ibu sudah
kontrase - Agar ibu - Tanya jawab Di rumah mengerti
psi mengetahui Bpk Supardi tentang
manfaat Kunjungan II 01 Februari manfaat
dari KB - Menjelaskan 2012 ber-KB
tentang Pukul 16.30
manfaat alat WIB
kontrasepsi - Ibu sudah
Ibu - Agar ibu - Tanya jawab Di rumah mengerti
belum mengetahui Bpk Supardi tentang
mengerti tentang Kunjungan III 03 Februari jenis-jenis
manfaat jenis-jenis - Menjelaskan 2012 dari alat
ber-KB alat tentang jenis- Pukul 17.00 kontrasepsi
kontrasepsi jenis alat WIB
kontrasepsi
- Tanya jawab
2. Kurangn Ibu tidak - Agar ibu Kunjungan I Keluarga Di rumah - Ibu sudah
ya dapat mengetahui - yang Bpk Supardi mengerti
pengeta mencegah tentang Memperkenalk kurang 04 Februari tentang
huan ibu dan pengertian an diri mengerti 2012 pengertian
tentang melakukan diare - Menjelaskan tentang Pukul 16.00 diare
diare penangana pengertian diare WIB
n awal jika diare
ada - Tanya jawab
anggota - Agar ibu Di rumah - Ibu sudah
keluarga mengetahui Kunjungan II Bpk Supardi mengerti
yang tentang - Menjelaskan 04 Februari tentang
menderita pencegaha tentang 2012 pencegahan
diare n diare pencegahan Pukul 16.30 diare
diare& WIB
- Tanya jawab

- Agar ibu Di rumah - Ibu sudah


mengetahui Kunjungan III Bpk Supardi mengerti
penanggu- - Menjelaskan 04 Februari penanggula
langan tentang 2012 ngan diare
diare penanggulang Pukul 17.00
an diare WIB
- Tanya jawab

3. Kurangn Pentingnya - Agar ibu Kunjungan I Ibu yang Di rumah - Ibu sudah
ya vitamin A mengetahui - memiliki Bpk Supardi mengerti
pengeta bagi balita tentang Memperkenalkan balita 05 Februari tentang
huan ibu manfaat diri 2012 manfaat
tentang vitamin A - Menjelaskan Pukul 16.00 vitamin A
vitamin manfaat vitamin WIB
A A
- Tanya jawab

- Agar ibu Di rumah - Ibu sudah


mengetahui Kunjungan II Bpk Supardi mengerti
tentang - Menjelaskan 05 Februari tentang
akibat tentang akibat 2012 akibat
kekurangan kekurangan Pukul 16.30 kekurangan
vitamin A vitamin A WIB vitamin A
- Tanya jawab

- Agar ibu Kunjungan II Di rumah


mengetahui - Menjelaskan Bpk Supardi - Ibu sudah
tentang tentang 05 Februari mengerti
sumber- sumber-sumber 2012 tentang
sumber vitamin A Pukul 17.00 sumber-
vitamin A - Tanya jawab WIB sumber
vitamin A

JADWAL PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN


No Masalah Tempat/ Waktu Pelaksanaan Kriteria / Evaluasi
1 Pasangan usia Di rumah Bpk Kunjungan I Ibu mau
. subur tidak mau Supardi - Memperkenalkan diri menggunakan alat
menggunakan alat 01 Februari 2012 - Menjelaskan pengertian kontrasepsi
kontrasepsi Pukul 16.00 WIB KB dan alat kontrasepsi
- Tanya jawab
Kunjungan II
Di rumah Bpk - Menjelaskan tentang
Supardi manfaat alat kontrasepsi Ibu sudah mengerti
Ibu belum mengerti 01 Februari 2012 - Tanya jawab tentang manfaat
manfaat ber-KB Pukul 16.30 WIB Kunjungan III ber-KB
- Menjelaskan tentang
Di rumah Bpk jenis-jenis alat
Supardi kontrasepsi Ibu sudah mengerti
03 Februari 2012 - Tanya jawab tentang jenis-jenis
Pukul 17.00 WIB dari alat kontrasepsi
2 Kurangnya Di rumah Bpk Kunjungan I Ibu sudah mengerti
. pengetahuan ibu Supardi 04 - Memperkenalkan diri tentang pengertian
tentang diare Februari 2012 - Menjelaskan pengertian diare
Pukul 16.00 WIB diare
- Tanya jawab
Kunjungan II Ibu sudah mengerti
Di rumah Bpk - Menjelaskan tentang tentang
Supardi 04 pencegahan diare& - pencegahan diare
Februari 2012 tanya jawab
Pukul 16.30 WIB
Kunjungan III Ibu sudah mengerti
- Menjelaskan tentang penanggulangan
Di rumah Bpk penanggulangan diare diare
Supardi 04 - Tanya jawab
Februari 2012
Pukul 17.00 WIB
3 Kurangnya Di rumah Bpk Kunjungan I - Ibu sudah
pengetahuan ibu Supardi 05 - Memperkenalkan diri mengerti tentang
tentang vitamin A Februari 2012 - Menjelaskan manfaat manfaat vitamin A
Pukul 16.00 WIB vitamin A
- Tanya jawab
Di rumah Bpk Kunjungan II - Ibu sudah
Supardi 05 - Menjelaskan tentang mengerti tentang
Februari 2012 akibat kekurangan akibat kekurangan
Pukul 16.30 WIB vitamin A vitamin A
- Tanya jawab
Di rumah Bpk Kunjungan II
Supardi 05 - Menjelaskan tentang - Ibu sudah
Februari 2012 sumber-sumber vitamin mengerti tentang
Pukul 17.00 WIB A sumber-sumber
- Tanya jawab vitamin A
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari 12 KK yang di data, ada 3 KK yang dilakukan pembinaan

masalah kesehatan yang ditemukan adalah:

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahay kehamilan

2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang penggunaan alat

kontrasepsi

3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang vitamin A.

4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang diare dan

penanggulangannya.

5. Kurangnya pengetahuan ibu tentang menopause

B. Saran

1. Diharapkan kepada penduduk khususnya pada keluarga binaan yang

telah mendapatkan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan


tentang kesehatan keluarga, dengan cara membaca majalah,

mendengarkan radio, bertanya langsung dengan petugas kesehatan.

2. Diharapkan kepada ibu yang telah mendapat penyuluhan tentang

kesehatan keluarga termasuk didalamnya pengetahuan tentang diare

dan tentang KB untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan keluarga.

3. Diharapkan kepada ibu telah mendapat penyuluhan tentang

menopause agar mengetahui tentang menopause agar tidak perlu lagi

khawatir menghadapi masa menopause dan dapat memanfaatkan

pengetahuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu

4. Diharapkan kepada Ibu hamil yang telah mendapat penyuluhan

tentang Tanda dan Bahaya Kehamilan agar dapat mengantisipasi dan

mampu mengenali masalah yang dihadapi secara cepat.

5. Diharapkan kepada ibu yang telah mendapat penyuluhan tentang

kesehatan keluarga termasuk didalamnya pengetahuan tentang diare

untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan keluarga.


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Pengenalan Tanda Bahaya Pada


Kehamilan
Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : di rumah ibu Rani
Waktu : 30 menit

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat mengenali dan
mengerti tentang tanda bahaya pada kehamilan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, masyarakat dapat :
a. Mengetahui pengertian kehamilan
b. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan
c. Mengetahui macam-macam tanda bahaya
kehamilan
d. Mengetahui yang akan terjadi jika terjadi tanda
bahaya pada kehamilan

MATERI PENYULUHAN
3. Pengertian kehamilan
4. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan
5. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
6. Akibat yang terjadi jika terjadi tanda bahaya pada kehamilan

B. PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN


KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab 5 Menit
 Perkenalan salam dan
 Menyebutkan topik mendengar

2 penyajian  Pengertian  Mendengar 5 Menit


materi kehamilan kan dan
penyuluhan  Pengertian tanda menyimak
bahaya pada kehamilan penyuluhan
 Macam-macam dengan serius
tanda bahaya pada
kehamilan
 Akibat yang terjadi
jika terjadi tanda bahaya
pada kehamilan
3 Diskusi  Memberikan  Menjawab 10 Menit
pertanyaan dan diskusi. pertanyaan
dengan serius
4 Evaluasi  Memberikan  Menangga 5 Menit
pertanyaan tentang materi pi dan
menjawab.
5 Penutup  Menutup acara  Menangga 5 Menit
dengan memberi salam pi

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. ALAT/MEDIA
1. Buku panduan

E. EVALUASI
1. Prosedur : Lisan
2. Soal : Essay

F. SUMBER
1. www.google.co.id, tanggal 11 April 2009, jam 15.00 wib
2. Setio wulan. Wiwiek, Wardhani Ikawahyu, Mansjoer Arif, Triyanti
Kuspuji, Savitri Rakhmi, 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Media
Aesculapius, Jakarta

MATERI
PENGENALAN TANDA BAHAYA
PADA KEHAMILAN

1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya
janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari

2. Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengidentifikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
hamil/kehamilan (periode antenatal), yang apabila tidak terdeteksi
atau diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian ibu.

3. Macam-macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan


a. Perdarahan
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
c. Kejang
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang
e. Demam tinggi
f. Nyeri perut yang hebat
g. Sakit kepala yang hebat
h. Muntah terus dan tidak bisa makan
i. Selaput kelopak mata pucat

3.1 Perdarahan
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang
normal. Perdarahan yang terjadi pada awal kehamilan yaitu
perdarahan yang sedikit atau spotting sekitar waktu pertama
haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini
normal terjadi.
Jika terjadi perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks
yang rapuh atau erosi, ada 2 kemungkinan, yaitu perdarahan ini
mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
 Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada
awal kehamilan adalah berwarna merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat
berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
 Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada
kehamilan lanjut adalah merah, banyak, dan kadang-kadang,
tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan ini
bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.

3.2 Keluar air ketuban sebelum waktunya


Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya
kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena danya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan serviks.

3.3 Kejang
Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan
terjadi gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati hingga
muntah. Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang-kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala dari eklampsia.

3.4 Gerakan janin tidak ada atau kurang


Pertama kali ibu merasakan gerakkan bayi pada bulan ke-5
dan ke-6, dan ada yang merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi
tidur gerakannya melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3x
dalam 1 jam.

3.5 Demam tinggi


Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganannya adalah istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh ibu
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-
gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan fungsi organ vital.
3.6 Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini
bisa kemungkinan appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalina pre-term, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, absorpsi plasenta, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain.

3.7 Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan
ketidaknyamanan yang biasa terjadi dalam kehamilan. Jika sakit
kepala yang tidak hilang-hilang walaupun sudah beristirahat,
disertai dengan penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia.

3.8 Muntah terus dan tidak bisa makan


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, dimuali
dari 6 minggu setelah HPHT. Mual dan muntah berlangsung
dalam 10 minggu. Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas
sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk dinamakan
hiperemisis Gravidarum.
3.9 Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan haemoglobin < 11gr% pada trimester I dan III, < 10,5 gr
% pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Keluarga berencana


Sub pokok bahasan : Pengertian dan Manfaat dari penggunaan KB atau
Alat Kontrasepsi
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Rumah Bapak Sugiarto

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Penyuluhan
Setelah mengikuti ceramah dan penjelasan, ibu – ibu dapat
mengetahui dan mengerti pentingnya dan manfaat dari
penggunaan alat kiontrasepsi ( KB )

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti ceramah dan penjelasan selama 60 menit sudah
termasuk Tanya jawab, ibu – ibu diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian dan manfaat dari KB
b. Menyebutkan jenis – jenis alat – alat kontrasepsi
c. Menyebutksn efek dari penggunaan alat kontrasepsi
d. Menyebutkan keuntungan, kerugiaan dari alat kontrasepsi

B. Materi : Terlampir
1. Pengertian dan mamfaat dari KB
2. Jenis-jenis alat kontrasepsi
3. Efek dari penggunaan alat kontrasepsi
4. Keuntungan dan kerugian dari penggunaan alat kontrasepsi
C. Metode
1. Ceramah
2. tanya jawab

D. Media : SAP dan Gambar / Poster

E. Tahapan – tahapan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan
(observasi) .
2 Pemberian - Ceramah - Mendengarkan dan 30 menit
materi - Menyampaikan materi. memperhatikan
- Menjelaskan tahap penyuluhan dengan
demi tahap. serius.
- Memberikan
kesempatan bertanya
10 menit
- Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi - Menggali pengetahuan - Dapat mengulang 10 menit
sasaran dengan kembali informasi
memberi pertanyaan yang telah didapat.
4 Penutup - Memberi salam - Menjawab salam 10 menit
penutup.
F. Evaluasi
1. Prosedur : selama proses penyuluhan
2. Bentuk : Tanya jawab
3. Jenis : lisan

G. Sumber
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2008, Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta.
KELUARGA BERENCANA

Pengertian keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk


mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan, kemandulan, dan pengajaran kehamilan.
Manfaat keluarga berencana dipandang dari segi kesehatan
a. Untuk Ibu
- Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan
yang berulang kali dalam jangka waktunya yang terlalu
pendek
- Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran
b. Untuk anak-anak
- Anak yang dilahirkan dapat tumbuh secara wajar karena ibu
yang mengandung berada dalam keadaan sehat.
- Memberikan kesempatan kepada mereka perkembangan
fisiknya lebih baik karna anak memperoleh makanan yang
cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
c. Untuk ayah
- Memperbaiki kesehatan fisiknya
- Memperbaiki kesehatan mental lebih banyak waktu terluang
untuk keluarganya.

A. Alat kontrasepsi
Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antar telur matang dengan sel sperma tersebut.
Cara kerja kontrasepsi, yaitu :
1. Mengusahakan agar tidak terjadinya ovulasi
2. Melumpuhkan sperma
3. Menghalangi pertemuan sel telur

Pembagian cara kerja kontrasepsi, yaitu :


1. Metode sederhana
a. Tanya alat / obat
- Senggama terputus
- Pantang berkala
b. Dengan alat / obat
- Kondom
- Diafragma/cap
c. Metode efektif
- Pil
- AKDR
- Suntikan KB
- Susuk KB
d. Metode menutup dengan cara operasi
- Pada wanita : tubektomi
- Pada pria : vasektomi

B. Cara Kontrasepsi Sederhana


Ialah suatu cara yang dapat dikerjakan sendiri oleh peserta keluarga
berencana tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Pada umumnya
keefektifan cara kontrasepsi sederhana kurang, dibandingkan dengan
cara-caraseperti pil yang diminum, suntikan atau IUD.
1. Tanpa alat
a. Senggama terputus
Senggama dijalankan sebagaimana biasa-biasa tetapi pada puncak
senggama, alat kemaluan pria(zakar) dikeluarkan dari vagina,
sehingga mani keluar di luar vagina, sehingga mani keluar di luar
vagina.
Cairan ini tidak berbahaya, baik fisik maupun mental. Tetapi cairan ini
tidak dapat dilakukan sepenuhnya karena :
- Memerlukan pengusaan diri yang kuat
- Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa
tertumpang dari zakar dan masuk kedalam vagina sehingga dapat
terjadi kehamilan, meskipun telah dilakukan pencabutan sebelum
mani menyemprot.

b. Pantang Berkala
Ialah tidak melakukan senggama dalam masa subur seorang wanita
yaitu sekitar waktu terjadinya ovulasi. Masa berpantang dapat
dilakukan pada waktu yang sama dengan masa subur, tetapi lebih
aman kalau masa terpantang itu dimulai dari 13 hari sebelum haid
yang akan dating.
Biasanya ovulasi terjadi pada hari ke14 sebelum haid yang akan
datang, tetapi dapat pula lebih cepat atau lebih lambat 2 hari, yakni
menjadi hari ke 16 atau hari ke 12 sebelum haid yang akan dating.
Cara menentukan masa ovulasi :
- Untuk dapat menentukan masa ovulasi perlu diketahui terlebih
dahulu haid yang akan dating.
- Untuk mengetahui haid yang akan dating perlu mengetahui siklus
haid.
- Untuk mengetahui lamanya siklus haid perlu dicatat sekurang-
kurangnya 8-12 siklus selama 8 bulan.
Kerugian cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama
sehingga menimbulkan rasa kecewa dan kadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak bisa menikmati.

2. Dengan Alat.
a. Kondom
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagi bahan diantaranya lateks (karet), plastic atau bahan
yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Cara kerja.
- Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara menggemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
kedalam saluran reproduksi perempuan.
- Mencegah penularan mikroorganisme(IMS) dari satu pasangan
yang lain.
Manfaat :
- Efektif bila digunakan produksi ASI
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Dapat mencegah penularan IMS
- Mencegah ejakulasi dini
- Saling berinteraksi sesama pasangan.

b. Diafragma / cap
Diafragma adalah cap berbentuk cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutup servik.
Cara kerja :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
reprodoksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat
tempat spermisida.
Manfaat :
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu kesehatan ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang
sampai 6 jam sebelumnya.
- Salah satu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS
- Bila digunakan pada saat hamil, menampung darah menstruasi
Diafragma dikeluarkan lagi setelah 8 jam persetubuhan.

Cara kontrasepsi dengan metode efektif


ialah penggunaan obat atau alat yang mengakibatkan pencegahan
yang efektif terhadap kemungkinan timbulnya kehamilan. Untuk
menggunakan cara-cara tersebut perlu pemeriksaan dokter untuk
bidan lebih dahulu.
A. PIL
1. Cara kerja
* Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofise yang perlu
untuk ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi.
* Menyebabkan perubahan pada endometrium, sehingga
endometrium tidak siap untuk nidasi.
2. Keuntungan memakai pil
* Bila minum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%.
* Kontrasepsi yang sangat efektif
* Tidak mengganggu senggama
* Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah yang keluar
berkurang tidak terjadi nyeri haid
* Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
* Mudah dihentikan setiap saat
* Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
3. Kerugian memakai pil
* Harus meminum pil secara teratur
* Dalam waktu jangka panjang menekan ovulasi
* Penyulit ringan seperti :
* Berat badan bertambah
* Rambut Rontok
* Tumbuh jerawat
* Mual sampai muntah
* Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
B. Suntikan
1. Cara kerja
~ Menekan ovulasi
~ membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi
terganggu
~ Menghambat transportasi gamet oleh tuba
2. Keuntungan suntikan KB tinggi
~ Pemberiannya sederhana setiap 8 minggu sampai 12 minggu
~ Tingkat efektifitasnya tinggi
~ Hubungan seks dengan suntikan KB tinggi
~ Pengawasan medis yang ringan
~ Dapat dipakai pasca persalinan, Pasca keguguran dan pasca
menstruasi
~ Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang
bayi
3. Kerugian suntikan KB
~ Perdarahan tidak menentu
~ Terjadi amenore (tidak dating bulan) Berkepanjangan
~ Penambahan berat badan
~ Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

C. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)


1. Pengertian
AKDR adalah kontrasepsi yang digunakan dari plastic halus berbentuk
spiral yang dipasang didalam rahim dengan memakai alat khusus oleh
dokter, bidan dan para medik yang terlatih.
2. Keuntungan AKDR
- Dapat diterima pleh masyarakat
- Pemasangan tidak memerlukan medis tehnis yang sulit
- Kontrol medik yang ringan
- Penyulit tidak terlalu berat
- Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung dengan baik.
3. Kerugian AKDR
- Masih terdapat kehamilan dengan menggunakan AKDR
- Terdapat pendarahan
- Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer dan skunder
dan kehamilan ektopik.
D. Susuk KB (Norplant atau implant)
Pemasangan Norplant (susuk KB) adalah dipasang pada lengan kiri
atas dan pemasangan seperti kipas mekar dan kapsul.
1. Keuntungan metode susuk KB
- Dipasang selama 6 bulan
- Kontrol medik ringan
- Dapat dilayani didaerah pedesaan
- Penyulit medik tidak terlalu tinggi
2. Kerugian metode susuk KB.
- Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi
yang serasi dan terjadi pendarahan yang tidak teratur.
- Berat badan bertambah
- Menimbulkan jerawat, ketegangan payudara.
- Liang senggama terasa kering
3. Kontrasepsi mantap(kontap)
Kontrasepsi mantap adalah merupakan metode KB, yang paling
efektif, murah aman dan mempunyai nilai gemografi yang tinggi. Ini
dilakukan pada kedua pihak sehingga tidak ada paksaan dari pihak
lain, disini ada kontrasepsi lain, disini ada kontrasepsi yang dilakukan:
a. Kontrasepsi pengangkatan kedua buah indung telur
b. melakukan tubektomie
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP)

Pokok Bahasan : Klimakterium/ Menopause


Sub Pokok Bahasan : Tanda dan Gejala Klimakterium / Menopause
Sasaran : Ibu Menopause
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Rumah Bapak M. Idris

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu menopause diharapkan dapat
mengerti tentang menopause.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu mampu :
a. Menyebutkan pengertian menopause.
b. Menyebutkan tanda-tanda dan masalah awal pada masa
klimakterium.
c. Menyebutkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi
pada masa klimakterium.
d. Menyebutkan perubahan-perubahan psikologis yang
terjadi pada masa klimakterium.

B. Materi Penyuluhan
Terlampir.
C. Proses Penyuluhan / Kegiatan

Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan
(observasi) .
2 Pemberian - Ceramah - Mendengarkan dan 30 menit
materi - Menyampaikan materi. memperhatikan
- Menjelaskan tahap penyuluhan dengan
demi tahap. serius.
- Memberikan
kesempatan bertanya
10 menit
- Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi - Menggali pengetahuan - Dapat mengulang 10 menit
sasaran dengan kembali informasi
memberi pertanyaan yang telah didapat.
4 Penutup - Memberi salam - Menjawab salam 10 menit
penutup.

D. Metode (Cara)
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Alat / Media
1. Buku panduan
2. SAP

F. EVALUASI
1. Mampu menyebutkan pengertian Menopause.
2. Mampu menyebutkan tanda-tanda dan masalah awal
pada masa klimakterium.
3. Mampu menyebutkan perubahan-perubahan fisik
yang terjadi pada masa klimakterium.
4. Mampu menyebutkan perubahan-perubahan
psikologis yang terjadi pada masa klimakterium.

G. Sumber Pustaka
Kesehatan Reproduksi Wanita, Ida Bagus Manuaba
KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE

A. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi
dan berakhir pada awal masa senium yaitu pada usia 40-50 tahun.
Masa klimakterium berlangsung beberapa tahap sebagai berikut :
- Masa Premenopause : merupakan masa 4-5 tahun sebelum
meno-pause
- Masa menopause : merupakan masa pendarahan berakhir
dari uterus yang dipengaruhi oleh hormon.
- Masa Pasca Menopause: merupakan masa 3-5 tahun setelah meno-
pause.

B. Tanda dan Gejala Awal Pada Masa Klimakterium.


1. Gejala-gejala gangguan pada pembuluh darah :
- Terjadi pelebaran pada pembuluh darah tepi.
- Meningkatnya frekuensi denyut jantung (berdebar-
debar).
- Berkeringat pada malam hari.
- Gelisah dan sakit kepala.
2. Keluhan-keluhan kejiwaan adalah :
- Rasa bosan yang berlebihan.
- Mudah tersinggung.
3. Perubahan gairah seks menurun.
4. Keluhan susah tidur atau insomnia.
Keluhan ini akibat gangguan pada pembuluh darah dimana para ahli
menga-takan insomnia makin jelas setelah beberapa tahun memasuki
menopause.
5. Gangguan menstruasi.
Gangguan menstruasi adalah gangguan menstruasi pada wanita
yang tidak mendapat haid yang sebelumnya mendapat haid siklus
yang teratur.
C. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa Klimakterium.
Secara umum perubahan yang terjadi pada masa klimakterium
meliputi aspek fisik dan aspek psikologis antara lain :
1. Perubahan fisik
Fisik meliputi ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan dapat terjadi
secara tiba-tiba di sekujur tubuh. Kadang-kadang diikuti dengan
panas atau dingin, pening atau kelelahan, cepat marah dan
berdebar-debar.
Beberapa keluhan fisik yang terjadi antara lain:
- Ketidak teraturan siklus haid.
- Perubahan kulit.
- Kerapuhan tulang atau osteoporosis.
- Tanda paling umum fluktuasi siklus haid kadang
kala haid muncul tepat pada waktu tetapi tidak pada siklus
berikutnya, ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah
darah yang sangat banyak tidak disertai dengan volume darah
yang normal.
- Gejala rasa panas.
Muncul rasa panas ini sering diawali pada daerah dada, leher
atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain.
Hal ini berlangsung selama 2-3 menit disertai keringat yang
banyak.

2. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologi pada masa ini berhubungan dengan kadar
ekstrogen menurun. Gejala yang paling menonjol adalah kurangnya
tenaga dalam gairah, berkurangnya konsentrasi, serta timbul
perubahan emosi. Perubahan psikologi yang sering terjadi antara
lain :
- Ingatan menurun.
- Kecemasan.
- Mudah tersinggung.
- Stress.
- Depresi
Nutrisi pada masa klimalterium dan menopause
Kesiapan menghadapi klimakterium dan masa menopause yaitu
mengkonsumsi makanan dan gizi yang seimbang. Pemenuhan gizi yang
memadai akan sangat membantu dalam menghambat sebagai dampak
negatif terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai
penyakit lainnya. Sebaiknya mengkonsumsi vitamin C seperti : brokoli,
kembang kol, bayam, jeruk, kubis, semangka dan lain-lain. Vitamin D
seperti : salmon, minyak ikan, telur dan susu, dll. Vitamin E seperti :
minyak kedelai, minyak jagung, minyak wijen, kacang tanah goreng,
minyak kelapa, dll.
Hindari jenis camilan yang mengandung banyak gula seperti : permen,
cokelat, biskuit manis atau biskuit berlapis krim serta berminuman soda
atau softdrink. Kudapan yang lebih tinggi lemak juga harus dibatasi,
misalnya kentang goreng, keripik, cake, coklat atau es krim. Ganti dengan
jenis makanan yang rendah lemak, misalnya : buah segar, jagung kukus
atau rebus, yogurt atau es krim rendah lemak. Kurangi mengkonsumsi
makanan siap saji.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP)

Pokok Bahasan : Diare


Sub Pokok Bahasan : Pengertian Tentang Diare.
Sasaran : Keluarga yang kurang mengerti tentang Diare
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Dirumah Bapak M. Idris dan
Dirumah Bapak Sugiarto
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran dan keluarga
mengetahui tentang diare.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mengetahui
tentang :
a. Pengertian diare.
b. Penyebab diare.
c. Jenis diare.
d. Gejala dan akibat diare.
e. Cara mencegah diare.

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian diare.
2. Penyebab diare.
3. Jenis diare.
4. Gejala dan Akibat diare.
5. Cara mencegah diare.

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Alat / Media
1. Buku Panduan.
2. Materi SAP

E. Evaluasi
1. Prosedur : setelah selesai penyuluhan.
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Tanya jawab.
Soal :
1. Sebutkan pengertian diare?
2. Sebutkan penyebab diare?
3. Sebutkan jenis-jenis diare?
4. Sebutkan gejala dan akibat diare?
5. Sebutkan cara mencegah terjadinya
diare?

F. Tahapan – tahapan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan.
2 Pemberian - Ceramah - Mendengarkan 30 menit
materi - Menyampaikan materi. dan
- Menjelaskan tahap demi tahap. memperhatikan
- Memberikan kesempatan penyuluhan
bertanya 10 menit dengan serius.
- Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi - Menggali pengetahuan sasaran - Mengulang 10 menit
dengan memberi pertanyaan kembali informasi
yang didapat.
4 Penutup - Memberi salam penutup. - Menjawab salam 10 menit

G. Sumber
Pujiadi Solahin, 2000, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Penerbit Balai
FKUI Jakarta.
Prawirohardjo Sarwono, 1999, Ilmu Kandungan, Penerbit Yayasan
Bina Pustaka Jakarta.
DIARE

1. Pengertian
Diare dapat diartikan “buang air besar yang encer lebih dari empat kali
sehari, baik disertai lendir dan darah maupun tidak”.

2. Penyebab diare.
Diare disebabkan oleh faktor infeksi, metabolisme (gangguan
penyerapan zat gizi) makanan dan faktor psikologisnya.
- Faktor infeksi
Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare
pada anak.
- Faktor Metabolisme
1. Malabsorbsi karbohidrat
Sering terjadi pada bayi kepekaan terhadap lactoglobin dalam
susu formula. Gejalanya diare berat, tinja berbau asam. Sakit di
daerah perut, jika sering terkena diare ini, pertumbuhan anak
akan terganggu.
2. Malabsorbsi Lemak
Akibat penyerapan lemak yang tidak baik. Gejalanya tinja
mengandung lemak.
- Faktor makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang
tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran)
dan kurang matang.
- Faktor psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang. Jika terjadi pada anak dapat
menyebabkan diare kronis.
3. Jenis-jenis Diare.

a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu tetapi gejalanya
dapat terjadi berat, penyebabnya adalah sebagai berikut :
- Adanya jasad renik atau bakteri yang masuk ke
dalam usus halus dan berkembang pesat dalam usus.
- Racun yang dikeluarkan oleh bakteri.
b. Diare Kronis
Diare kronis ini menahun dan lebih kompleks. Penyebabnya :
- Bakteri, jamur dan parasit.
- Malbsorbsi kalori.
- Malbsorbsi lemak.

4. Gejala dan Akibat Diare


Gejala :
a. Bayi menjadi cengeng dan gelisah, suhu badannya meninggi.
b. Tinja terlihat encer, berlendir dan berdarah.
c. Anus lecet.
d. Gangguan gizi.
e. Muntah sebelum dan sesudah diare.
f. Terjadinya penurunan kadar gula darah.
Akibat diare :
a. Mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh.
b. Dapat mengakibatkan kematian pada bayi akibat kekurangan
cairan.
c. Gangguan pertumbuhan anak karena asupan makanan terhenti
sementara pengeluaran zat gizi terus berjalan.

5. Cara Mencegah Diare


a. Tetap memberikan ASI dan gizi yang baik pada bayi.
b. Menjaga kebersihan lingkungan.
c. Imunisasikan bayi dan balita.
d. Cuci tangan sebelum makan.
e. Tidak memakan makanan basi, kotor dan belum matang.
f Air minum harus selalu dimasak dahulu.
g. Bila telah terjadi berikan larutan oralit dengan cara :
- Bila dapat oralit dalam bungkusan, masukkan satu bungkus
kecil ke dalam 1 gelas air (200 cc) hangat, bila bungkusan besar
satu bungkus masukkan ke dalam 5 gelas air hangat (1000 cc).
- Oralit buatan sendiri
Tambahkan 1 sendok masukan gula pasir dan 1 sendok makan
garam ke dalam 1 gelas air hangat (200 cc).
- Tetap jaga kebersihan dalam pemberian oralit.
- Pada prinsipnya oralit diberikan sesuai kemampuan anak yang
meminum, jangan takut berlebihan, sebab akan dibuang lewat
BAK sebaliknya jangan sampai kurang karena tidak akan
mengatasi kekurangan cairan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi
Sasaran : Remaja Putra/Putri
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Rumah BapakM. Idris

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti
tentang reproduksi sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian kespro
b. Menyebutkan usia reproduksi sehat
c. Menyebutkan pengertian pernikahan dini
d. Menyebutkan penyebab pernikahan dini
e. Menyebutkan dampak pernikahan dini

B. Pokok Bahasan
1. Pengertian Kespro
2. Usia reproduksi sehat
3. Pengertian pernikahan dini
4. Penyebab pernikahan dini
5. Dampak pernikahan dini

C. Tahapan-tahapan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan
(observasi) .
2 Pemberian - Ceramah - Mendengarkan dan 30 menit
materi - Menyampaikan materi. memperhatikan
- Menjelaskan tahap penyuluhan dengan
demi tahap. serius.
- Memberikan
kesempatan bertanya
10 menit
- Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi - Menggali pengetahuan - Dapat mengulang 10 menit
sasaran dengan kembali informasi
memberi pertanyaan yang telah didapat.
4 Penutup - Memberi salam - Menjawab salam 10 menit
penutup.

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. Alat/Media
1. Buku panduan
2. SAP

F. Evaluasi
Essay Test
Mengajukan pertanyaan kepada sasaran
1. Apakah pengertian kesehatan reproduksi?
2. Sebutkan usia reproduksi sehat !
3. Apakah pengertian pernikahan dini?
4. Sebutkan penyebab pernikahan dini!
5. Sebutkan dampak pernikahan dini!
KESEHATAN REPRODUKSI

1. Pengertian
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia yang
menghasilkan keturunan. Untuk itu sudah menjadi kodrat manusia
untuk hamil dan menghasilkan keturunan. Kehamilan yang baik adalah
kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan jasmani
yang tidak akan menimbulkan gangguan jasmani dan rohani, untuk ibu
maupun calon anak yang akan dilahirkan.

2. Usia Reproduksi Sehat


Salah satu faktor yang penting dalam kehamilan adalah umur ibu
waktu hamil yang baik untuk keselamatan ibu dan janin adalah :
a. Umur 10-15 tahun dianggap seperti berbahaya untuk kehamilan
sebab secara fisik, ibu masih dalam tahap pertumbuhan organ-
organ reproduksi, masih sangat muda dan belum kuat sekali.
b. Umur 15-20 tahun masih sangat berbahaya meskipun lebih kurang
resiko relatif lebih secara psikologi dianggap masih belum cukup
matang dan dewasa untuk menghadapi kehamilan dan persalinan.
c. Umur 20-30 adalah kelompok umur paling baik untuk menghadapi
secara fisik dan cukup juga dari segi mental wanita nasehat sudah
cukup dewasa. Dari penelitian-penelitian yang ada menunjukkan
bahwa resiko kehamilan baik ibu maupun bayi ternyata paling baik.
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah mulai berbahaya secara fisik
dan sudah mulai menurun apalagi jumlah keturunan sebelumnya
lebih dari 3 kali ibu hamil pada usia muda perkembangan fisiknya
yang belum masih tidak dapat mencapai yang optimal sering
didapati bahwa terkadang panggul ibu belum berbentuk sempurna
sehingga menimbulkan kesulitan dalam proses persalinan karena
adanya ketidak sesuaian antara kepala anak dan panggul ibu.
3. Pengertian pernikahan dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang langsung pada usia kurang
dari 20 tahun pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia 20 tahun
untuk wanita dan pria 25 tahun karena pada saat itu baik secara fisik
maupun mental sudah siap menjalani bahtera rumah tangga.

4. Dampak pernikahan dini


a. Meningkatkan resiko terkena kanker serviks
Wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun mempunyai resiko 2
kali lipat mendapat kanker dibandingkan wanita yang menikah pada
umur lebih dari 20 tahun
b. Meningkatkan resiko dalam kehamilan dan persalinan
Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidak teraturan
tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Menular Seksual
Sasaran : Remaja Putra/Putri
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Dirumah Bapak M. Idris

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan remaja dapat
mengerti dan memahami tentang kesehatan reproduksi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti ceramah diharapkan remaja dapat mengerti dan
memahami tentang penyakit menular seksual
a. Menyebutkan pengertian penyakit menular seksual
b. Menyebutkan tanda-tanda penyakit menular seksual
c. Menyebutkan cara pencegahn penyakit menular seksual
d. Menyebutkan jenis-jenis penyakit menular seksual

B. Materi
1. Defenisi
2. Tanda – tanda PMS
3. Pencegahan PMS
4. Jenis-jenis PMS

C. Proses/Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembu- - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
kaan - Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan
2 Pemberian - Ceramah - Mendengarkan dan 30 menit
materi - Menyampaikan materi. memperhatikan
- Menjelaskan tahap demi tahap. penyuluhan dengan
- Memberikan kesempatan serius.
bertanya 10 menit
- Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi - Menggali pengetahuan sasaran - Dapat mengulang 10 menit
dengan memberi pertanyaan kembali informasi
yang telah didapat.
4 Penutup - Memberi salam penutup. - Menjawab salam 10 menit

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Alat / Bahan
a. SAP
b. Buku Panduan

F. Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual?
b. Apa sajakah tanda – tanda penyakit menular seksual?
c. Bagaimana cara pencegahan penyakit menular seksual?
d. Apa sajakah jenis-jenis penyakit menular seksual?

G. Sumber
A. Agust Burns, Pembedayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan,
Yayasan Esentia Media, Yogyakarta, 2000
Depkes RI, Pengedalian Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan dan
Nifas, Jakarta, 2001
Sarwono, Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta,
1997
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

1. Pengertian
PMS adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui hubungan seksual. PMS dapat menyebabkan :
a. Kemandulan baik bagi pria maupun wanita
b. Kematian karena infeksi berat (AIDS)
c. Nyeri yang menetap di perut bagian bawah
d. Kanker serviks (mulut rahim)

2. Tanda-Tanda PMS
Adapun tanda-tanda PMS pada wanita :
a. Cairan yang tidak normal dari vagina
b. Rasa sakit diperut bagian bawah
c. Ulkus Ruam, benjolan di alat genital
Tanda-tanda pada pria :
a. Rasa panas dan nyeri saat buang air kecil
b. Ujung kepala penis merah meradang

3. Pencegahan PMS
a. Tidak melakukan seks diluar nikah
b. Tidak berganti-ganti pasangan
c. Tidak melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial
d. Jika terpaksa, aktivitas seksual dilakukan dengan menggunakan
kondom yang dapat mengurangi resiko tertular PMS

4. Jenis – Jenis PMS


a. Gonorhoe / Clamidia
Keduanya merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan
infeksi berat dan kemandulan pada pria dan wanita
Tanda-tanda Gonorhoe dan Clamidia pada wanita :
1. Cairan kuning atau hijau dari vagina atau anus
2. Rasa panas atau nyeri bila buang air kecil
3. Demam
4. Rasa nyeri diperut bagian bawah
5. Rasa nyeri/berdarah sewaktu berhubungan seksual
Tanda – tanda pada pria :
1. Cairan yang keluar dari penis
2. Rasa panas / nyeri buang air kecil
3. Rasa panas / bengkak pada buah pelir

b. Syphilis
Adalah suatu penyakit PMS yang berat yang mempunyai efek
diseluruh tubuh dan bisa berlangsung sampai bertahun-tahun,
penyebab adalah bakteri.
Tanda-tanda :
1. Ulcus kecil yang tidak sakit yang menyerupai jerawat, lecet,
benjolan yang datar dan basah/ ulcus terbuka
2. Beberapa minggu/beberapa bulan kemudian akan mengalami
radang tenggorokan, demam, timbul kelainan kulit
Semua tanda akan hilang dengan sendirinya tetapi penyakit masih
ada. Tanpa pengobatan dapat mengakibatkan cacat jantung,
kelumpuhan, penyakit jiwa dan kematian

c. Herpes Genetalia
Adalah jenis PMS yang disebabkan oleh virus yang dapat
menyerang di alat genetalia.
Tanda-tanda :
1. Rasa gatal, rasa panas di mulut genetalia atau paha
2. Luka lecet kecil yang luka di kelamin membentuk ulcus terbuka
dan sakit didalam genetalia
Tidak ada obat yang menyembuhkan penyakit herpes. Untuk tidak
mengganggu atau membuat kelihatan sehat, maka anda dapat
melakukan hal ini :
1. Letakkan es diatas ulcus
2. Buat kompres dengan cara merendam kain bersih yang dingin
3. Duduk dan rendam pantat di air yang bersih
4. Campur air bersih dengan baking soda/tepung kanji sehingga
berbentuk kanji kemudian diletakkan diatas ulcus.
Penting :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menyentuh
ulcus
2. Hati-hati jangan menyentuh mata sendiri/mata anak-anak
3. Coba hindari hubungan seksual sewaktu mengalami ulcus
herpes

5. HIV / AIDS
AIDS adalah sebuah singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome artinya gejala menurunnya sistem kekebalan
tubuh seseorang. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
Immuno Deficiency).
Proses penularan AIDS melalui hubungan seksual dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
3. Melakukan aktivitas seksual seperti anak seks atau oral seks
4. Melakukan aktivitas seksual melalui hubungan seksual
umumnya dapat menyebabkan seseorang tertular virus ini.

Gejala-gejala seseorang tertular AIDS terbagi ke dalam 2 jenis


sebagai berikut :
a. Menurunnya berat badan sekitar 10% dalam waktu singkat
b. Demam yang berkepanjangan selama 1 bulan atau lebih
Yang terus menerus selama 1 bulan lebih
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok bahasan : Vitamin A
Sub pokok Bahasan : Pemberian vitamin A untuk Bayi dan Balita
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi dan balita
Waktu : 60 Menit
Hari, Tanggal : Selasa, 19 April 2011
Tempat : Rumah Bapak Rahmat

A. TUJAUAN PENYULUHAN
- Tujuan Umum
Setelah diadakannya penyuluhan diharapkan ibu nifas, ibu-ibu yang
mempunyai bayi dan balita mengetahui cara pemberian vitamin A

- Tujuan Khusus
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan mampu
menyebutkan pengertian vitamin A.
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan mampu
menjelaskan kembali manfaat-manfaat vitamin A.
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat menyebutkan
kembali sumber-sumber vitamin A.
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan
menjelaskan kembali akibat yang terjadi apabila kekurangan
vitamin A.
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan
menjelaskan kembali perbedaan-perbedaan jenis kapsul vitamin
A.
- Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mengetahui pada
saat kapan vitamin A diberikan.

B. MATERI
- Menyebutkan definisi vitamin A
- Menjelaskan manfaat-manfaat vitamin A
- Menyebutkan sumber-sumber vitamin A
- Menjelaskan akibat yang terjadi bila kekurangan vitamin A
- Menjelaskan cara mencegah kekurangan vitamin A
- Menjelaskan perbedaan-perbedaan jenis kapsul vitamin A
- Mengetahui pada saat kapan vitamin A diberikan

C. Proses Penyuluhan

KEGIATAN
No Tahapan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan  Mengucapkan salam MenjawabSalam 5 menit
 Memperkenalkan diri dan mendengarkan
2 Pemberian Penyampaian materi Tentang : Mendengarkan dan15 menit
materi - Pengertian vitamin A memperhatikan
- Manfaat-manfaat
vitamin A
- Sumber-sumber vitamin
A
- Akibat yang terjadi bila
kekurangan vitamin A
- Cara mencegah
kekurangan vitamin A
- Perbedaan-perbedaan
jenis kapsul vitamin A
- Pada saat kapan
vitamin A diberikan
3 Diskusi - Memberikan pertanyaan Menjawab 5 menit
dan kesempatan untuk diskusi pertanyaan dengan
baik

4 Evaluasi Meminta peserta untuk mengulang Dapat menyebutkan 3 menit


kembali informasi yang sudah didapat dan menjelaskan
dengan baik dari
informasi yang sudah
didapat
5 Penutup Menutup acara dengan mengucapkan Menanggapi dan 2 menit
salam membagi salam

D. METODE
- Metode Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi

E. Alat dan Media


- Buku panduan
- SAP

F. EVALUASI
1. Apa pengertian vitamin A dan manfaat-manfaat vitamin A !
2. Coba anda sebutkan dari bahan makanan apa saja didapat
sumber-sumber vitamin A !
3. Coba jelaskan dampak yang terjadi apabila kekurangan vitamin A
dan cara mencegahnya !
4. Bisakah anda membedakan jenis-jenis kapsul vitamin A?
5. Apakah anda mengetahui, pada saat kapan vitamin A diberikan?

G. SUMBER
1. DepkesRI, 2005, Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A
2. Dr. Arisman, MB, 2007, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta
3. Sunita Almatsie, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Materi
VITAMIN A

 Pengertian Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi, sangat diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik),
untuk pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.

 Manfaat-manfaat Vitamin A
Yaitu :
▪ Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan
infeksi seperti campak, diare.
▪ Membantu proses penglihatan dalam adaptasi dari tempat
yang terang ke tempat yang gelap
a. Manfaat vitamin A bagi bayi
- Bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit kebutaan
b. Manfaat vitamin A bagi balita
- Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Bila terkena diare, campak atau infeksi lain, maka
penyakit tersebut tidak akan menjadi parah sehingga
membahayakan jiwa.

 Sumber-sumber Vitamin A
Sumber-sumber vitamin A dapat dijumpai pada :
- Bahan makan hewani seperti hati, kuning telur, ikan
daging, ayam, dan bebek.
- Buah-buahan berwarna kuning dan jingga seperti
pepak, mangga masak, alpukat, jambu biji merah, pisang.
- Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga
seperti bayam, daun singkong, daun kelor, daun bluntas, kecipur,
lalu kuning, daun ubu jalar, susu dan beberapa mie instant.

 Akibat Kekurangan Vitamin A


Kekurang vitamin A adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A
dalam tubuh berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun
senja atau kurang dapat melihat pada malam hari sehingga dapat
mengakibatkan kebutaan. Bayi dan balita yang kekurangan vitamin A
akan mudah terserang campak, diare atau penyakit lainnya.

 Cara Mencegah Kekurangan Vitamin A


Cara mencegah kekurangan vitamin A, ibu-ibu dapat mengkonsumsi
makanan yang berasal dari hewan (susu, daging dan telur) atau
sayuran hijau serta buah-buahan. Sedangkan bayi dapat memperoleh
vitamin A dari ASI yang diberikan sampai berumur 6 bulan dan
mendapatkan kapsul vitamin A setiap 6 bulan hingga usia 5 tahun.

 Perbedaan-perbedaan Jenis Kapsul Vitamin A dan Kapan


diberikan
▪ Pada Bayi
- Kapsul vitamin A 100.000 SI (warna biru) diberikan
kepada semua bayi berumur 6 – 11 bulan, baik sehat
maupun tidak sehat (sakit)

▪ Pada Balita
- Kapsul vitamin A 200.000 SI (warna merah) diberikan
kepada semua anak balita (1-5 tahun) baik sehat maupun
sakit.

 Cara Pemberian Vitamin A


Gunting ujung kapsul, keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul
sampai semua isinya masuk ke mulut anak.
Warna merah (200.000 SI), Warna biru (100.000 SI)

Anda mungkin juga menyukai