Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga

kesehatan yang bermutu, mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan

perubahan, peningkatan dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat secara optimal. Salah satu upaya

untuk pencapaian tujuan tersebut adalah dengan menyelenggarakan proses

pembelajaran praktik klinik/lapangan/komunitas. Proses pembelajaran praktik

klinik/lapangan/komunitas merupakan tahapan proses pembelajaran setelah

mahasiswa menyelesaikan proses pembelajaran di laboratorium. Dalam ruang

lingkup mata kuliah, proses pembelajaran ini adalah bentuk upaya melatih

mahasiswa mencapai kompetensi yang diharapkan dengan menghadapi situasi

nyata di masyarakat dan tim kesehatan yang berada di lapangan.

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes)

Tanjungkarang adalah salah satu institusi pendidikan tinggi di bawah naungan

Kementrian Kesehatan yang menyelenggarakan pendidikan mahasiswa dalam

upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dibidang kesehatan

sesuai fungsi dan kompetensinya. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan

tersebut adalah dengan memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

langsung di masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan praktek kerja lapanga

terpadu. Kegiatan ini diharapkan mampu membantu peserta didik untuk

menerapkan konsep dan teori dalam praktek, belajar memadukan ilmu, bekerja

1
dalam tim dan beriteraksi dalam lingkungan profesi dengan mengembangkan

semua potensi kognetif, afektif, dan psikomotor ang telah dimiliki. Selain itu,

kegiatan ini juga diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk kreatif dan

inovatif dalam menghadapi masalah kesehatan yang ditemukan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Adapun sasaran di dalam Praktek Kerja Lapangan Terpadu meliputi individu ,

keluarga, komunitas dan masyarakat, terutama yang beresiko mengalami

gangguan/masalah kesehatan. Oleh karena itu, pendekatan pada wilayah tertentu

juga harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat tersebut. Salah satu desa

yang dapat ditingkatkan status kesehatan adalah Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.menjadi

desa binaan atas pertimbangan dimana Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah merupakan desa yang masuk dalam kategori desa

menengah ke bawah dan diduga mempunyai masalah kesehatan Ibu dan Anak,

diharapkan pengetahuan warga Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah bertambah terutama dalam hal kesehatan sehingga

meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan diselenggarakannya kegiataan Praktik Kebidanan II (Komunitas) ini

adalah untuk menerapkan ketrampilan mahasiswa melalui kegiatan dan

pengalaman pembelajaraan praktik pada tatanan nyata dilapangan/komunitas.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui data kesehatan msyarakat di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

b. Diketahui masalah kesehatan masyarakat Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

c. Diketahuinya pemecahan masalah kesehatan yang terjadi di desa

Purwodadi dalam bentuk kegiatan berbasis masyarakat.

d. Diketahuinya kegiatan aplikatif yang dibutuhkan dalam pemecahan

masalah yang ada di desa Purwodadi berdasarkan musyawarah

masyarakat desa (MMD).

e. Diketahuinya sasaran dari masing-masing kegiatan aplikatif yang

dibutuhkan dalam pemecahan masalah yang ada di desa Purwodadi.

C. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Masyarakat

a. Sebagai bahan masukan terhadap masalah kesehatan dan pemecahan

masalahnya di desa khususnya desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah.

3
b. Motivasi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

setinggi-tingginya.

2. Bagi Instansi Dinas Kesehatan/ Puskesmas

a. Masukan terhadap status kesehatan masyarakat di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah sehingga dapat

melakukan follow up.

b. Bahan evaluasi pencapaian kesehatan di desa Purwodadi agar dapat

dilakukan tindak lanjut untu mencapai derajat kesehatan masyarakat

setinggi-tingginya

3. Bagi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Sebagai bahan referensi dan masukan dalam melakukan suatu bimbingan

asuhan komunitas di wilayah lainnya.

D. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan praktek klinik kebidanan II (Komunitas) di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah adalah pengabdian masyarakat

dalam bidang kesehatan yang meliputi kegiatan :

1. Pertemuan Tingkat Desa

2. Persiapan Survey

3. Kegiatan Survey

4. Pengolahan Data

5. Persiapan MMD

6. Pelaksanaan Musyawarah

7. Kegiatan Hasil MMD

4
8. Kegiatan Kemasyarakatan dan Kegiatan Pembinaan Keluarga

9. Penyusunan laporan

10. Penyajian data hasil laporan

E. Sasaran Kegiatan

Sasaran dalam kegiatan praktek kebidanan II (komunitas) adalah masyarakat,

keluarga, ibu hamil, bayi/balita, usia anak sekolah, remaja, gizi kurang dan

Puskesmas yang ada di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah.

F. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan praktek kebidanan II (komunitas) dilaksanakan

pada tanggal 2 November 2015 sampai dengan 21 November 2015 di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

5
BAB II

PERENCANAAN

A. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

1. Tahap Peersiapan

Dalam tahap persiapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah

mengkoordinir seluruh anggota kelompok sebanyak 22 orang yang

kemudian setiap anggota kelompok diberikan tugas dalam melengkapi

sarana dan prasarana yang diperlukan selama kegiatan. Kemudian

disusunlah struktur organisasi kelompok yang memudahkan dalam

pembagian tugas masing-masing individu selama kegiatan

berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan ini dimulai dengan sosialisasi dengan

seluruh masyarakat dan para perangkat dusun Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah yang kemudian

dilakukan survei dari rumah ke rumah. Setelah itu kami melakukan

wawancara berdasarkan quisioner dan melakukan tabulasi data. Dari

data yang terkumpul didapatkan masalah kesehatan. Setelah didapat

masalah kesehatan kemudian dilakukan lokakarya mini/musyawarah

masyarakat desa (MMD) yang bertujuan untuk memprioritaskan

maslah mana yang akan ditangani terlebih dahulu oleh penduduk yang

dibimbing oleh mahasiswa. Selanjutnya dilakukanlah kegiatan-

6
kegiatan sesuai dengan masalah dan kesepakatan bersama penduduk

Desa Purwodadi (Hasil Survey terlampir).

B. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

1. Pengertian Muyawarah Masyarakat Desa

Musyawarah masyarakat desa (MMD) merupakan pertuman

seluruh warga desa untuk membahas hasil survei mawas diri (SMD)

dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang ada.

Dengan beberapa tujuan yaitu masyarakat dapat mengenal masalah

kesehatan diwilayahnya, masyarakat menyusun rencana kerja dan

bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui

penyuluhan-penyuluhan mengenai masalah kesehatan yang ada di

wilayahnya.

Tempat musywarah masyarakat desa (MMD) dilaksanakan di balai

desa. Waktu pelaksanaan MMD sebaiknya segera setelah SMD

dilaksanakan. Peserta MMD minimal sama dengan peserta pertemuan

tingkat desa.

MMD dimulai membuat Laporan pelaksanaan kegiatan yang

dikonsulkan kepada pembimbing dan membuat undangan sebanyak 50

undangan yang meliputi Aparat desa Purwodadi dan masyarakat desa

Purwodadi. Menentukan tempat pelaksanaan MMD yaitu bertempatan

di Balai Desa Purwodadi. Setelah itu, melakukan pengiriman undangan

yang telah dibuat untuk Aparat Desa Purwodadi dan Masyrakat. Dalam

pelaksanaan MMD peserta yang hadir sebanyak 50 orang.

7
Pada kegiatan ini media dan alat bantu yang digunakan yaitu

laptop, LCD dan sound system. Materi yang disampaikan MMD

mencakup beberapa dan senjang yang ditemukan saat pengumpulan

data responden keluarga yang disajikan dalam bentuk diagram yang

diperkirakan cukup untuk mendukung masalah yang di sampaikan.

2. Perumusan Masalah

Data yang sudah di entry kemudian diolah dan diubah kedalam bentuk

presentase menggunakan program komputer. Hasil data olahan

ditemukan beberapa data yang menurut konsep kesehatan kurang baik.

Data-data tersebut dikelompokkan dan diarahkan ke sebuah

kesimpulan masalah. Ditemukan tiga prioritas masalah antara lain :

1. Sebagian besar ibu hamil di desa Purwodadi mengalami anemia.

2. Kurangnya tingkat kesadaran Ibu akan POSYANDU guna

pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita setelah imunisasi

lengkap.

3. Kurangnya pengetahuan Ibu dalam pemberian ASI EKSLUSIF.

3. Perencanaan

Untuk perencanaan masalah yang pertama yaitu sebagian besar

ibu hamil mengalami anemia adalah dengan pemeriksaan kadar

Haemoglobin ibu, penyuluhan tentang resiko ibu hamil dengan

anemia, dan pemberian tablet Fe untuk ibu hamil.

8
Untuk perencanaan masalah yang ketiga yaitu kurangnya tingkat

kesadaran Ibu akan POSYANDU guna pemantauan tumbuh kembang

bayi dan balita setelah imunisasi lengkap adalah dengan penyuluhan

tentang posyandu untuk bayi dan balita guna pentingnya memantau

tumbuh kembang bayi dan balita setelah usia lebih dari 9 bulan atau

telah melakukan imunisasi lengkap.

Untuk perencanaan masalah yang kedua yaitu kurangnya

pengetahuan Ibu tentang pemberian ASI Ekslusif pada bayi dengan

penyuluhan tentang pentingnya ASI Ekslusif.

9
10
11
12
BAB III

PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan mulai

tanggal 3 November 2015 sampai dengan 6 November 2015 didapatkan

kesimpulan yaitu daftar masalah (terlampir). Berdasarkan hasil Musyawarah

Masyarakat Desa (MMD) yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015.

1. Survey Mawas Diri (SMD)

Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan mulai tanggal 3 November

2015 sampai dengan 6 November 2015. Proses survey dilakukan dengan

seluruh anggota mendatangi satu dusun kemudian di bagi sebanyak RT yang

ada di dusun tersebut. Dilakukan entry data dengan menggunakan software

sesuai dengan format yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan analisa dan

interpretasi data serta kesimpulan dengan hasil daftar masalah (terlampir).

Dari hasil SMD diperoleh data jumlah kepala keluarga sebanyak 1503 kepala

keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 5.233 orang. Secara garis besar

kegiatan Survey Masyarakat (SMD) berjalan dengan baik.

2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Dilaksanakan tanggal 9 November 2015, pelaksanaan kegiatan dihadiri

oleh 58 peserta terdiri dari perangkat desa, masyarakat desa, dan pembimbing

institusi. Proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana dan antusias

13
dari peserta cukup baik dengan memberikan beberapa saran untuk kegiatan

yang akan dilakukan. Secara garis besar kegiatan Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD) berjalan dengan baik.

3. Kegiatan

1. Penyuluhan Anemia Pada Kehamilan

Dilaksanakan di Posyandu masing-masing Dusun di Desa

Purwodadi tanggal 11, 12, 13, dan 16 November 2015 dengan jadwal

sesuai dengan Planning of Action (POA). Pelaksanaan kegiatan dihadiri

oleh ibu hamil dan kader Posyandu. Proses pelaksanaan dilakukan sesuai

dengan rencana yaitu penyuluhan tentang anemia pada kehamilan serta

pemeriksaan Haemoglobin ibu hamil. Secara garis besar kegiatan berjalan

dengan baik, antusias peserta baik ditandai dengan peran aktif saat

dilakukan tanya jawab.

2. Penyuluhan tentang kurangnya tingkat kesadaran Ibu akan

POSYANDU guna pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita

setelah imunisasi lengkap

Dilaksanakan di Posyandu masing-masing dusun mulai tanggal 11,

12, 13, dan 16 November 2015 dengan jadwal sesuai dengan Planning of

Action (POA). Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki

bayi dan balitta. Proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana yaitu

penyuluhan tentang pentingnya tetap membawa anak ke posyandu

walaupun status imunisasi anak sudah lengkap, guna mengetahui

14
pertambahan berat badan, tinggi badan, dan tumbuh kembang anak. Secara

garis besar kegiatan berjalan dengan baik, antusias peserta baik ditandai

dengan peran aktif saat dilakukan tanya jawab.

3. Penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif

Dilaksanakan di Posyandu masing-masing Dusun di Desa

Purwodadi mulai tanggal 11, 12, 13, dan 16 November 2015 dengan

jadwal sesuai dengan Planning of Action (POA). Pelaksanaan kegiatan

dihadiri oleh kader dan seluruh ibu yang memiliki bayi dan balita. Proses

pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana yaitu penjelasn tentang ASI

eksklusif, manfaat ASI eksklusif, dan pemberian MP ASI yang sesuai.

Secara garis besar kegiatan berjalan dengan baik, antusias peserta baik

ditandai dengan peran aktif saat dilakukan tanya jawab.

4. Kelas Ibu Hamil dan evaluasi tentang hasil kadar HB

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2015.

Kegiatan ini bertjuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan

kepada para kader POSYANDU dan ibu hamil tentang pentingnya

mengonsumsi tablet Fe serta memotivasi para kader untuk menggiatkan

ibu-ibu hamil agar aktif datang ke pertemuan kelas ibu hamil. Dalam

kegiatan ini diikuti oleh para kader POSYANDU dan ibu hamil.

15
B. Evaluasi Kegiatan
1. Survey Mawas Diri (SMD)

Survey Masyarakat Desa dilaksanakan pada tanggal 3-6 November

2015 dengan target 70-75 keluarga untuk setiap mahasiswa. Sehingga

harus didapatkan data 1500 keluarga. Namun, pada pelaksanaan ternyata

ada beberapa keluarga yang sudah pindah, beberapa keluarga tidak

bersedia untuk dilakukan survey dan ada beberapa keluarga tidak ada di

tempat sehingga jumlah keluarga yang disurvey sebanyak 1500 keluarga.

2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Musyawarah Masyarakat Desa dilaksanakan pada tanggal 9

November 2015. Pada pelaksanaan MMD peserta yang hadir tidak sesuai

dengan jumlah undangan dikarenakan beberapa tamu undangan

berhalangan hadir dan kondisi cuaca kurang mendukung. Pada saat

pelaksanaan MMD berjalan lancar. Koordinasi dan komunikasi baik

karena sudah dilakukan simulasi sebelum MMD dilaksanakan.

No Kegiatan Pendukung Penghambat

1 Survey Mawas Diri - Kegiatan Survey - Jarak tempuh

3-6 November 2015 Masyarakat Desa beberapa dusun yang

dibantu oleh kepala jauh dan tidak ada alat

dusun, RT , kader dan transportasi.

aparat desa - Beberapa masyarakat

- Setiap mahasiswa ada yang tidak

16
berpartisipasi aktif bersedia dilakukan

dalam kegiatan survey survey.

2 Musyawarah - Tempat memadai - Peserta tidak hadir

Masyarakat Desa - Soundsistem berfungsi sesuai dengan jumlah

(MMD) - LCD memadai undangan,

9 November 2015 - Materi memadai dikarenakan ada

- Petugas pelaksana kepentingan lain.

melakukan tugas dengan

baik

3. Penyuluhan Anemia - Peralatan tersedia - Beberapa ibu

pada Ibu Hamil dan - Tempat memadai hamil tidak

pemeriksaan Kadar datang dengan

Hb alasan tertentu.

4. Penyuluhan - Peralatan memadai -

pentingnya tetap - Peserta antusias

posyandu setelah - Tempat memadai

imunisasi lengkap.

Penyuluhan ASI - Peralatan memadai -

5. Eksklusif dan - Peserta antusias

pemberian MP ASI - Tempat memadai

C. Faktor Pendukung

Dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan di

masyarakat, mahasiswa mengalami berbagai macam dukungan maupun

17
hambatan. Salah satu bentuk dukunagan yang diberikan dari masyarakat

khususnya tokoh masyarakat seperti kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua

RT, Bidan, Kader Posyandu, dan seluruh masyarakat sehingga kegiatan

praktek kerja lapangan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

D. Faktor Penghambat

Sedangkan untuk hambatan sendiri, mahasiswa mengalami kendala yang

berupa jarak antara dusun satu dengan yang lainnya yang berjarak cukup

jauh dan tidak ada alat transportasi, sehingga dalam pengkoordinasian

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan cukup mengalami kendala, selain

itu pekerjaan warga desa Purwodadi adalah petani, wiraswasta, dan PNS

sehingga pada saat tertentu warga tidak berada di rumah untuk dilakukan

survey. Beberapa warga kurang mengetahui keberadaan mahasiswi PKMD

sehingga beberapa warga mengira bahwa mahasiswi PKMD adalah sales

dan tidak bersedia membukakan pintu.

E. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut dari masing-masing kegiatan yakni mempunyai inti

meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama

kesehatan Ibu dan Anak.

1. Penyuluhan tentang resiko anemia pada ibu hamil

2. Penyuluhan pentingnya tetap posyandu setelah imunisasi lengkap

3. Penyuluhan tentang ASI eksklusif dan MP ASI yang sesuai

18
Setelah mendapatkan berbagai penyuluhan mengenai berbagai macam

informasi kesehatan. Masyarakat diharapkan mampu merubah perilaku

kesehatan yang kurang baik menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat

masalah kesehatan yang tidak mampu ditangani sendiri diharapkan

masyarakat akan datang ke tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan

terdekat. Untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau yang

lebih dikenal dengan BPJS, setelah masyarakat diberikan sedikit

pengetahuan mengenai program tersebut, diharapkan masyarakat mengerti

tentang program pemerintah tersebut dan untuk tindak lanjut kebijakan

dikembalikan kepada pihak yang berwenang di daerah mengenai program

tersebut.

19
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada akhir pelaksanaan praktek kebidanan II (Komunitas) mulai tanggal 2

November sampai dengan 21 November 2015 dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terdapat masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat Desa Purwodadi

yaitu : ditemukan sebanyak 80% ibu hamil mengalami anemia, terdapat

79% bayi balita tidak ikut posyandu setelah status imunisasi lengkap

sehingga pertambahan berat badan, tinggi badan, dan tumbuh kembang

tidak terpantau, 26% bayi tidak ASI eksklusif dan mendapat MP ASI yang

tidak sesuai.

2. Dari permasalahan yang ada telah dilakukan musyawarah masyarakat desa

(MMD) pada hari Senin tanggal 9 November 2015 di Balai Desa

Purwodadi untuk memprioritaskan masalah dan membuat intervensi

bersama dengan warga di desa Purwodadi.

3. Intervensi kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

dengan memfasilitasi pemeriksaan Hb ibu hamil, kemuadian memberikan

penyuluhan tentang resiko anemia pada kehamilan, lalu memberikan tablet

Fe pada ibu hamil. Memberikan peyuluhan kepada ibu-ibu dan kader

untuk tetap membawa anaknya ke posyandu meskipun status imunisasinya

20
telah lengkap guna dilakukan pemantauan terhadap pertambahan berat

badan, tinggi badan, dan tumbuh kembang bayi balita.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat (Sasaran)

Membuat dan mempertahankan kegiatan yang bersifat membangun

bersama.

2. Bagi Instansi Dinas Kesehatan/Puskesmas

Memperbanyak frekuensi kunjungan mengenai promotif dan preventif

serta bimbingan pemberdayaan masyarakat sehingga membuat masyarakat

tidak hanya paham saja melainkan mampu atau mandiri dalam mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Disamping itu pembangunan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

pelayanan kesehatan yang memenuhi standar kesehatan seperti adanya

pelayanan kesehatan yang memadai dan memenuhi syarat, seperti halnya

terdapat puskesmas pembantu, POSYANDU dan balai pengobatan lainnya

yang memenuhi standar kesehatan.

Melatih para kader POSYANDU agar kader lebih memahami tugas

dan peran kader sesungguhnya. Pembangunan gedung POSYANDU yang

ideal diharapkan dapat direalisasikan agar mempermudah masyarakat

mendapat fasilitas kesehatan yang terjangkau, sehingga saat POSYANDU

diselenggarakan pelaksanaan kegiatan tersebut tidak .

21
4. Bagi Institusi Poltekkes

Agar tercapai hasil PKMD yang lebih baik, hendaknya persiapan

bukan hanya Instansi melainkan bersamaan dengan mahasiswa.

22
LAMPIRAN DATA UMUM DESA

23
LAMPIRAN TABEL DISTRIBUSI

HASIL SURVEY

24
LAMPIRAN PROPOSAL

MUSYAWARAH MASYARAKAT

DESA (MMD)

25
LAMPIRAN SATUAN ACARA

PENYULUHAN (SAP)

26
LAMPIRAN DAFTAR

HADIR PELAKSANA

27
LAMPIRAN DAFTAR HADIR

SASARAN

28
LAMPIRAN LEAFLET

PENYULUHAN

29
LAMPIRAN DOKUMENTASI

KEGIATAN

30
31

Anda mungkin juga menyukai