Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANJUNGPURA
Jl Rangga Gede N0. 27 – Tanjungpura Kec.Karawang Barat
Email :pkm_tanjungpura@karawang.go.id

Karawang 41315

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan di Indonesia. Dalam Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) diuraikan, dua komponen SKN adalah upaya
kesehatan dan sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23 upaya kesehatan
yang setiap upaya dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya kesehatan
perorangan (UKP), dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Masih tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi
kurang pada balita menjadi masalah di Kecamatan Karawang Barat, yang tidak
dapat ditangani sendiri oleh sektor kesehatan, melainkan perlu ditangani
bersama dengan sektor di luar kesehatan dan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat
penting sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan juga sebagai berikut 1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya
pembangunan nasional berasal kontribusi/partisipasi masyarakat; 2)
Pemberdayaan masyarakat/partisipasi masyarakat berazaskan gotong royong,
merupakan budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan; 3) Perilaku
masyarakat merupakan faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan
kesehatan, oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan
masalah tersebut dengan pendampingan/bimbingan pemerintah; 4) Pemerintah
mempunyai keterbatasan sumber daya dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang semakin kompleks di masyarakat, sedangkan masyarakat
mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat dimobilisasi dalam upaya
pencegahan di wilayahnya; 5) Potensi yang dimiliki masyarakat diantaranya
meliputi community leadership, community organization, community financing,
community material, community knowledge, community technology, community
decision making process, dalam upaya peningkatan kesehatan, potensi
tersebut perlu dioptimalkan; 6) Upaya pencegahan lebih efektif dan efisien
dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat juga mempunyai kemampuan
untuk melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan upaya pemberdayaan
masyarakat terutama untuk ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
Wilayah kecamatan karawang barat terutama di wilayah kerja
puskesmas Tanjungpura terdapat 2 kelurahan, diperlukan upaya membuat
terobosan yang benar-benar memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat
kesehatan bagi seluruh masyarakat didasari dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat. Puskesmas merupakan pusat penggerak pemberdayaan
kesehatan masyarakat, untuk itu kami mencoba langkah pendekatan edukatif
sebagai fasilitator untuk mengembangkan desa di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungpura.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi
pengerak dalam pembangunan kesehatan. Kemandirian bermakna sebagai
upaya kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat sehingga mampu untuk
mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber daya setempat serta tidak
bergantung kepada pihak lain.
Untuk itulah dilakukan Survei Mawas Diri, yaitu kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala
Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).
Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja
mengenai kesehatan kerja.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Membentuk masyarakat yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk
mengetahui dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri sehingga
meningkatkan derajat kesehatannya
b. Tujuan Khusus
1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang paling menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan.
4. Diperolehnya dukungan kepala lurah dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di
Kelurahan Siaga.

D. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Terkumpulnya masalah dan harapan masyarakat
2. Masyarakat ikut berpartisipasi mengenali masalah kesehatan dan mencari
solusinya
3. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat

E. TAHAPAN KEGIATAN
No Tahapan Kegiatan
1 Persiapan - Menyusun daftar pertanyaan :
1. Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui
di Puskesmas & Desa (data sekunder)
2. Dipergunakan untuk memandu pengumpulan
data
3. Pertanyaan harus jelas, singkat, padat &
tidak bersifat mempengaruhi responden
4. Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan
menjaring
5. Menampung juga harapan masyarakat
- Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah,
lingkungan sekitarnya.
- Menentukan Kriteria responden, termasuk
cakupan wilayah & jumlah KK
2 Pelaksanaan - Pelaksanaan interview/wawancara terhadap
Responden
- Pengamatan terhadap rumah-tangga &
lingkungan
3 Pelaporan - Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
/Evaluasi
- Merangkum, mengolah & menganalisis data yang
telah dikumpulkan
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan
serta aktif dalam pemecahan masalah
- Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk
MMD

F. TEMPAT DAN WAKTU PENYELENGGARAAN


Kegiatan Survei Mawas Diri akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :
Jam : 09.00 - 15.00
Tempat : 1. Kelurahan Tanjungpura
2. Kelurahan Tanjungmekar

G. PESERTA
Peserta kegiatan ini terdiri dari :
1. Kader kesehatan/posyandu sebagai pengumpul data
2. Masyarakat kelurahan Tanjungpura dan Tanjungmekar sebagai sasaran
sumber data
3. Bidan desa dan Programer promosi kesehatan sebagai pengolah data

H. METODOLOGI
Wawancara dengan metode tanya jawab, pengisian formulir, observasi dan
pemeriksaan fisik rumah dan anggotanyab Brainstorming/curah pendapat,
penyusunan kebijakan

I. JADWAL PENYELENGGARAAN
Waktu Kegiatan Pembicara/PJ
PERSIAPAN
Januari 2022
Koordinasi dengan bidan desa,
Asep Ismail
programmer terkait
Undangan lintas sektor/kader
PENYELENGGARAAN
Februari 2022
Pengumpulan data Kader posyandu
REKAFITULASI
Februari 2022
Kader posyandu
Pengolahan data dan laporan
Bidan
hasil SMD dan MMD
Programer Promkes

J. ALAT DAN BAHAN PENUNJANG


Form Survei Mawas Diri, ATK

K. BIAYA
RENCANA ANGGARAN
Anggaran biaya kegiatan SMD berasal dari anggaran kegiatan Bantuan
Operasional Kesehatan UPTD Puskesmas Tanjungpura Tahun 2022..

L. LAPORAN/EVALUASI
Pelaporan proses dan hasil kegiatan serta notulen setiap pertemuan/kegiatan,
administrasi keuangan, dokumentasi disampaikan saat lokarya bulanan di
puskesmas.

M. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)/TOR ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi pihak terkait dengan harapan agar pelaksanaan kegiatan ini dapat
terlaksana sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.
Karawang, 3 Januari 2023
Mengetahui, penanggung Jawab UKM
Plt. Kepala UPTD. Puskesmas Tanjungpura

Yayat Saleh. Amd.Keb. SKM. S.ST. MKM Asep Ismail. SKM


NIP. 197801052008012005 NIP. 198709252019021003

Anda mungkin juga menyukai