Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pembukaan UUD 1945 yang berdasarkan Pancasila bahwa

pembanguna yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan seluruh Indonesia bertujuan

untuk mencapai Masyarakat Adil dan Makmur, pembangunan tersebut meliputi

sektor kesehatan.

Dalam sistem Kesehatan Nasional di cantumkan bahwa sasaran sektor

Kesehatan adalah meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan Kesehatan

Masyarakat.Dalam rangkah mewujudkan program tersebut berbagai upaya telah

dilaksanakan, salah satunya adalah pelayanan Kesehatan melalui Puskesmas dan

Rumah Sakit yang merupakan sistem pelayanan Kesehatan yang dianut dan di

kembangankan dalam sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta

dari masyarakat.

Dengan tujuan meningkatkan dukungan masyarakat secara aktif dan dinamis

berbagai upaya kesehatan masyarakat dan mendorong kearah kemandirian dalam

memecahkan masalah kesehatan dengan penuh tanggung jawab.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu merupakan salah satu

Institusi yang bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

dan sarjana keperawatan (Skep) yang dapat membantu dalam pembangunan

kesehatan masyarakat sesuai dengan Program Pemerintah untuk mencapai

Indonesia sehat 2010 lebih khusus lagi dalam persiapan Desa Siaga, dalam hal

membantu Program Pemerintah.

1
Kuliah Kerja Lapangan Plus memiliki 3 ( Tiga ) unsur penting:

1. Sebagai kegiatan pendidikan melalui kuliah kerja lapangan plus mahasiswa

diperhadapkan langsung dengan kehidupan masyarakat dengan segala aspek

permasalahannya.

2. Dalam kaitan dengan penelitian, mahasiswa mampu untuk mengkaji dan

merumuskan dan masalah yang ada ditengah masyarakat, serta menggali

segala kemampuan-kemampuan yang berada dimasyarakat.

3. Sebagai kegiatan pengabdian masyarakat, di mana mahasiswa dapat

mengamalkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan yang ada di tengah

masyarakat.

Pada Tahun Akademik 2012/2013 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Jaya Palu, tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Plus

adalah Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala yang terdiri dari 13 desa dan 1

kecamatan lokasi KKLP yaitu: Desa Lombongga, Desa Labean, Desa Meli, Desa

Tambu, Desa Tovia, Desa Mapane, Desa Siweli, Desa Sibualong, Desa Sipure,

Desa Simagaya, Desa Sibayu, Desa Malino, dan Desa Kampung Baru.

B. DASAR PELAKSAAN

1. Pancasila dan UUD 1945

2. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

3. Surat Edaran Kopertis Wilayah IX Nomor 1558/Kop.IX/P/87 tanggal 27 Juli

1987 tentang KKLP

4. Surat Edaran Koordinator Kopertis Wilayah IX Nomor 1662/Kop.IX/87

tanggal 4 Agustus tentang KKLP sebagai mata kuliah intra kurikuler wajib

2
5. Sistem Kesehatan Nasional

6. Kurikulum STIK Indonesia Jaya

7. Program Pendidikan STIK IJ Palu Tahun Akademik 2009/2010

C. TUJUAN PELAKSAAN

1. Tujuan Umum

a. Menggali dan mengembangkan potensi masyarakat sehingga mampu

mengenal masalahnya sendiri dan berperan aktif dalam memecahkan

masalahnya sendiri dan berperan aktif dalam memecahkan masalah

kesehatan.

b. Menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan cara berpikir

dan bekerja sama secara multidisipliner dalam membina kesehatan suatu

masyarakat.

c. Memperoleh kesempatan dan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan

secara team

d. Memperoleh pengalaman nyata tentang peran, fungsi dan tanggung

jawab sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat dan sarjana keperawatan

secara nyata.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan dan mengembangkan wawasan masyarakat

terhadap bidang ilmu yang di hadapi.

b. Merupakan sarana belajar bagi mahasiswa dalam melakukan pendekatan

dengan masyarakat atau lingkungan.

3
c. Membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pelayanan dibidang

kesehatan masyarakat.

d. Memperkenalkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu (

bentuk promosi di masyarakat dan sekolah SMU dan sederajat

D. MANFAAT

Pelaksanaan Kegiatan KKLP sangat besar manfatnya bagi mahasiswa dan

masyarakat antara lain :

1. Bagi Mahasiwa :

a. Terlatih dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan

berkomunikasi dalam wawancara untuk proses pendataan.

b. Terlatih dalam menyimpulkan dan mengumpulkan informasi

yangdiperoleh dari bebagai sumber data selama kegiatan dilapangan.

c. Terlatih dalam berinteraksi secara langsung dalam lingkungan

masyarakat serta mampu membangun dan menerapkan sistem

komunikasi dua arah dalam memperoleh data vital dalam masyarakat.

2. Bagi Masyarakat :

a. Dapat meningkatakan pemahaman masyarakat tentang pentingnya

kesehatan.

b. Masyarakat dapat memperoleh informasi - informasi penting tentang

kesehatan baik berupa jenis-jenis penyakit dengan cara

penanggulangannya sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dini

untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

4
E. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Plus ( KKLP )

dilaksanakan dalam jangka waktu selama ± 2 bulan hari yang dimulai dari 01

April sampai dengan 28 Mei 2013 yang dalam pelaksanaannya kegiatan

berlangsung dengan lancar, aman, terencana dan terkendali.

2. Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Plus ( KKLP ) dilaksanakan di Desa

Lombongga, Desa Labean, Desa Meli, Desa Tambu, Desa Tovia, Desa Mapane,

Desa Siweli, Desa Sibualong, Desa Sipure, Desa Simagaya, Desa Sibayu, Desa

Malino, dan Desa Kampung Baru. Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala.

Sulawesi Tengah.

5
BAB II

METODE PENELITIAN

A. DESAIN

Pada Kuliah Kerja Lapangan Plus ( KKLP ) Mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu Tahun Ajaran 2012 / 2013 angkatan XII

menggunakan metode survey atau pengamatan langsung di ke lokasi KKLP di

Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Adapun maksud dan tujuan

mahasiswa KKLP STIK – IJ Palu menggunakan metode survey atau pengamatan

secara langsung yaitu guna menemukan masalah – masalah kesehatan secara pasti

yang sedang di hadapi masyarakat Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala,

guna di tuangkan dalam program kegiatan KKLP yang telah di sepakati oleh

Kepala – Kepala Desa dan disahkan oleh Kepala Camat Balaesang. Lokasi KKLP

dan menggabungkan program kecamatan yang akan di laksanakan dalam kurun

waktu kurang lebih 2 bulan.

B. PENGUMPULAN DATA

Untuk mendapatkan data atau informasi yang akurat tentang keadaan

kesehatan masyarakat dilokasi KKLP, maka dilakukan pengumpulan data. Alat

pengumpulan data yang di gunakan oleh Mahasiswa KKLP Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Jaya Palu Tahun ajaran 202 / 2013 yaitu dengan wawancara

dan pengamatan langsung. Guna memperoleh data dan informasi dari Masyarakat.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara Dor to Dor ( pintu ke pintu ) atau

melakukan tanya jawab dengan cara kunjungan kemasyarakat dan melakukan

Observasi langsung di lapangan.

6
C. PENGOLAHAN DATA

Setelah data dikumpulkan oleh mahasiswa KKLP STIK - IJ Palu dengan

Observasi, maka data diolah dengan cara mengelompokan kedalam bentuk tabel

atau tabulasi dengan bantuan kalkulator agar lebih mudah membacanya /

menganalisanya

D. ANALISA DATA

Setelah data di olah dan di kelompokan dalam bentuk tabel maka dilakukan

analisa data dengan cara di jabarkan dalam bentuk kata – kata sehingga

memudahkan untuk menganalisa dan mengetahui masalah – masalah yang sedang

terjadi pada masyarakat untuk di tindak lanjuti agar masalah kesehatan tersebut bisa

dipecahkan bersama masyarakat setempat.

7
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

1. Keadaan Geografi

Letak geografis kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala adalah sebagai

berikut :

Batas wilayah Kecamatan Balaesang adalah :

 Sebelah utara berbatasan dengan Teluk tomini

 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan poso pesisir selatan

 Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan poso kota dan teluk

tomini

 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan poso pesisir utara.

Sebagian besar desa di kecamatan poso pesisir dapat di lalui dengan

kendaraan roda empat, sehingga mempermudah hubungan antara satu

desa dengan desa lainnnya dan ke pusat kecamatan.

2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di kecmatan Petasia Barat berdasarkan data BPS pada

tahun 2013 sebesar 7523 Jiwa. 2126 rumah tangga. Dengan Jumlah penduduk Laki –

Laki sebanyak 3940 jiwa dan 3583 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis

kelamin sebesar 109,96.

8
B. Sejarah Singkat Kecamatan Balaesang

Nama Kecamatan Balaesang sudah begitu sangat di cintai masyarakat

Balaesang. Wilayah Kecamatan Balaesang sudah terbentuk sejak tahun 1910

bernama komisi poso pesisir. Kemudian pada tahun 1945 komisi poso pesisir

berubah nama menjadi distrik poso pesisir, dan pada tahun 1964 nama distrik poso

pesisir berubah lagi menjadi kecamatan poso pesisir. Dengan alasan tersebut maka

seluruh peserta musyawarah menyepakati tetap menggunakan nama kecamatan

poso pesisir.

Setelah berubahnya Distrik menjadi Kecamatan, maka tercatatlah secara

berurut nama-nama pejabat Kepala Wilayah Kecamatan dari Tahun 1961 s/d

sekarang sebagai berikut :

a. Kepala Wilayah Kecamatan Poso Pesisir :

1. M. Tandi Rerung,BA (1961)

2. T. Kaumba (1961 – 1969)

3. M. Ngguna ( 1969-1971)

4. A. Wasiat Rabi (1971 – 1975)

5. E. Tambile, BA (1975 – 1977)

6. D.A. Lempadeli, BSc (1977 – 1978)

7. S. Moledongka, BA (1978 – 1981)

8. Drs. W.S. Magido (1981 – 1986)

9. A.H. Pandaleke, BA (1988 – 1993)

10. Drs. Hamid Andi Patau (1993 – 1995)

11. Drs. Saiful Bahri (1995 – 2001)

9
12. M. Taslim H. SH(2001)

13. Drs. Abd. Kahar Lasawedi (2001 – 2002)

14. M. Taslim H. SH (2002 – 2003)

15. Atmadjaya Mardjun, S.Sos (2003 – 2005)

16. Drs. Abd. Kamal, MPdi(2005 – 2006)

17. Sudir Losina,S.Sos ( 2006- 2008 )

18. Drs. Hj. Muh. Yunus, Mpdi (2008-2011)

19. Nius W. Baduge, S.Pd (28 Januari 2011 hingga saat ini)

10
BAB IV

DATA, MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. DATA

Data yang diperoleh dilapangan dikategorikan ke dalam 2 bentuk yaitu Data

primer dan Data Sekunder

1. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh Mahasiswa Kuliah

Kerja Lapangan Plus (KKLP) STIK - IJ Palu dari masyarakat Kecamatan

Petasia barat Kabupaten Morowali Utara dengan menggunakan Wawancara.

2. Data Sekunder adalah data yang di dapat Mahasiswa dari Instansi Pemerintah,

baik dari Kantor Kecamatan, Puskesmas, Kantor Desa, Puskesmas Pembantu,

Poskesdes, maupun dari data Dasawisma yang ada di Kecamatan Petasia

barat. kab.Morowali utara.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel, maka masalah kesehatan dapat

diidentivikasi dengan baik guna ditindak lanjuti sehingga masalah kesehatan

tersebut dapat diatasi dengan baik. Adapun masalah-masalah kesehatan yang

dihadapi oleh masyarakat di Kecamatan Petasia barat khususnya di lokasi KKLP

antara lain :

1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Kebersihan Lingkungan

11
2. Pemanfaatan pekarangan yang belum optimal

3. Pemanfaatan tempat pembuangan samapah belum optimal.

4. Kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Napza dan

Perilaku Seks Bebas Remaja serta Kesehatan Gigi dan Mulut.

5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Tanaman Obat Keluarga

6. Kegiatan posyandu dan PMT

7. Belum ada Papan-papan pengenal kader kesehatan.

8. Belum ada papan pengenal aparat desa

9. Promosi STIK - IJ

C. PRIORITAS MASALAH

Setelah masalah kesehatan telah di identifikasi, maka langkah selanjutnya

yang dilakukan mahasiswa KKLP STIK - IJ Palu yaitu memprioritaskan masalah

yang ada, guna mengetahui masalah kesehatan apa yang utama yang harus di

tanggulangi yaitu:

1. Membuat Tong Sampah Percontohan

2. Melakukan Bakti Sosial (jumat, sabtu, dan minggu bersih)

3. Membuat TOGA percontohan

4. Memberikan penyuluhan tentang Personal Hygiene.

5. Penyuluhan HIV/AIDS.

6. Penyuluhan Tentang Narkoba

7. Penyuluhan Kebersihan Gigi dan Mulut

8. Pemberian Makanan Tambahan.

12
9. Kegiatan sunatan missal

10. Membuat tapal batas antar desa

11. Kegiatan aseptor BK (keluarga berencana)

12. Penyuluhan Napza dan Seks Bebas Remaja

13. Kegiatan Posyandu.

14. Promosi STIK - IJ Palu

D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dari sekian banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa

KKLP STIK- IJ Palu, maka ada beberapa alternatif yang digunakan untuk

pemecahan masalah tersebut, antara lain:

a. Bekerja sama dengan masyarakat Kecamatan Petasia Barat dalam

memecahkan masalah.

b. Memberikan contah pembuatan Tong Sampah.

c. Memberikan contah pembuatan SPAL.

d. Memberikan contak pembuatan Tanaman Obat Keluarga

e. Memberikan penyuluhan tentang PHBS, KIA, Kesehatan Gigi dan Mulut,

PMT, Napza dan Seks Bebas Remaja, kegiatan Posyandu dan Promosi STIK -

IJ Palu.

E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TERPILIH

Yang menjadi alternative pemecahan masalah terpilih yaitu apa yang telah

kami jabarkan pada point.

13
F. TARGET PEMECAHAN MASALAH

Target pemecahan masalah KKLP Kecamatan Petasia Barat dapat

memecahkan masalah-masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh masyarakat

Kecamatan Petasia barat dengan memperhatikan jangka waktu dari pelaksanaan

program KKLP.Adapun target pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran :

14
BAB V

PROGRAM KERJA DAN REALISASI

A. PERENCANAAN PROGRAM KERJA

Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Plus ( KKLP ) STIK – IJ Palu,

yang berlokasi di Kecamatan Petasia Barat Kabupaten Morowali Utara

merencanakan Program Kerja sebagai berikut :

1. Observasi

2. Sarana dan Prasarana

3. Bidang Produksi

4. Pendidikan Sosial Budaya dan Spiritual

5. Kebersihan dan Kesehatan

6. Program Extra

B. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Kuliah Kerja Lapangan Plus ( KKLP) STIK - IJ Palu berlokasi di

Kecamatan Petasia Barat Kabupaten Morowali Utara telah merencanakan program

kerja yang telah disetujui oleh masyarakat dan di laksanakan bersama-sama dengan

masyarakat setempat dan di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta

15
adanya potensi masyarakat yang dapat dikembangkan sehingga apa yang

ditargetkan dalam kurun waktu ±2 bulan dapat diselesaikan.

C. HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan yang telah di programkan mahasiswa KKLP STIK - IJ Palu di

Kecamatan Petasia Barat Kabupaten Morowali Utara dapat dilaksanakan sesuai

dengan yang telah ditargetkan untuk lebih jelas program kerja dan realisasi target

dapat dilihat pada lampiran.

D. HAMBATAN YANG DI TEMUI

1. Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program yang

telah disepakati karena secara umum masyarakat pada pagi hari disibukkan

dengan rutinitas masing-masing yakni bertani ( memasuki musim panen ),

sehingga sebagian program kerja yang bersifat fisik banyak mengalami

keterlambatan.

2. Dalam pelaksanaan penyuluhan sangat sulit mengumpulkan masyarakat

sesuai dengan target yang diinginkan, sehingga mahasiswa perlu mencari

waktu yang tepat agar tidak bertepatan dengan kesibukan masyarakat yang

ada.

3. Tidak ada monitoring oleh dosen pembimbing pada pertengahan kegiatan

KKLP.

4. Sulitnya menyamakan presepsi di masyarakat

16
E. FAKTOR PENDUKUNG YANG DITEMUI

1. Begitu antusiasnya Pemerintah Daerah Kabupaten Petasia Barat menerima

Mahasiswa KKLP STIK-IJ Palu, terutama di tingkat Kecamatan dan tiap-tiap

Desa lokasi KKLP serta Instansi Kesehatan, Puskesmas, Pustu dan

Poskesdes.

2. Masyarakat desa tempat KKLP dapat bekerjasama dengan mahasiswa dalam

hal melaksanakan semua program KKLP.

3. Saling keterbukaan Infomasi/data dari masyarakat kepada mahasiswa demi

kemajuan kesehatan di tiap-tiap desa.

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Serangkaian dengan terlaksanakannya program yang kami rencanakan

sebagai penutup kami dapat simpulkan :

1. Program kerja yang telah direncanakan dan di sepakati bersama masyarakat

telah mencapai 100 % sesuai dengan yang di rencanakan

2. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam suatu desa merupakan faktor

utama dalam tercapai semua program yang telah direncanakan

3. Sumber daya masyarakat sangat berpengaruh dalam melaksanakan

pembangunan di suatu desa.

17
4. Pelaksanaan pembangunan di suatu desa merupakan bagian Integral dari

Pembangunan Nasional, karena kegiatan menyangkut seluruh kehidupan

masyarakat berbagai sector yang saling berkaitan

5. Pencapaian target dalam pelaksanaan program Kerja Kuliah Kerja Lapangan

Plus tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak sehinggah

dapat mencapai hasil yang di harapkan.

B. SARAN

1. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan perlu adanya perencanaan yang matang

dan bijaksana.

2. Mantapkan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.

3. Keputusan yang di ambil harus berdasarkan situasi dan kondisi yang

ada.

4. Untuk mencapai sasaran Desa yang berhasil guna dan berdaya guna, maka

kegiatan dan partisipasi masyarakat perlu di tingkatkan.

5. Jagalah kekompakan dan hindari segala bentuk perpecahan serta mencari

persamaan di antara semua pihak.

6. Sebaiknya dilakukan monitoring oleh pembimbing dalam kegiatan KKLP.

18

Anda mungkin juga menyukai