PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sektor kesehatan.
Rumah Sakit yang merupakan sistem pelayanan Kesehatan yang dianut dan di
dari masyarakat.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu merupakan salah satu
Indonesia sehat 2010 lebih khusus lagi dalam persiapan Desa Siaga, dalam hal
1
Kuliah Kerja Lapangan Plus memiliki 3 ( Tiga ) unsur penting:
permasalahannya.
masyarakat.
Kesehatan Indonesia Jaya Palu, tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Plus
adalah Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala yang terdiri dari 13 desa dan 1
kecamatan lokasi KKLP yaitu: Desa Lombongga, Desa Labean, Desa Meli, Desa
Tambu, Desa Tovia, Desa Mapane, Desa Siweli, Desa Sibualong, Desa Sipure,
Desa Simagaya, Desa Sibayu, Desa Malino, dan Desa Kampung Baru.
B. DASAR PELAKSAAN
tanggal 4 Agustus tentang KKLP sebagai mata kuliah intra kurikuler wajib
2
5. Sistem Kesehatan Nasional
C. TUJUAN PELAKSAAN
1. Tujuan Umum
kesehatan.
masyarakat.
secara team
secara nyata.
2. Tujuan Khusus
3
c. Membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pelayanan dibidang
kesehatan masyarakat.
D. MANFAAT
1. Bagi Mahasiwa :
2. Bagi Masyarakat :
kesehatan.
4
E. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu Pelaksanaan
dilaksanakan dalam jangka waktu selama ± 2 bulan hari yang dimulai dari 01
2. Tempat Pelaksanaan
Lombongga, Desa Labean, Desa Meli, Desa Tambu, Desa Tovia, Desa Mapane,
Desa Siweli, Desa Sibualong, Desa Sipure, Desa Simagaya, Desa Sibayu, Desa
Sulawesi Tengah.
5
BAB II
METODE PENELITIAN
A. DESAIN
Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu Tahun Ajaran 2012 / 2013 angkatan XII
secara langsung yaitu guna menemukan masalah – masalah kesehatan secara pasti
guna di tuangkan dalam program kegiatan KKLP yang telah di sepakati oleh
Kepala – Kepala Desa dan disahkan oleh Kepala Camat Balaesang. Lokasi KKLP
B. PENGUMPULAN DATA
pengumpulan data yang di gunakan oleh Mahasiswa KKLP Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Jaya Palu Tahun ajaran 202 / 2013 yaitu dengan wawancara
dan pengamatan langsung. Guna memperoleh data dan informasi dari Masyarakat.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara Dor to Dor ( pintu ke pintu ) atau
6
C. PENGOLAHAN DATA
Observasi, maka data diolah dengan cara mengelompokan kedalam bentuk tabel
menganalisanya
D. ANALISA DATA
Setelah data di olah dan di kelompokan dalam bentuk tabel maka dilakukan
analisa data dengan cara di jabarkan dalam bentuk kata – kata sehingga
terjadi pada masyarakat untuk di tindak lanjuti agar masalah kesehatan tersebut bisa
7
BAB III
1. Keadaan Geografi
berikut :
tomini
2. Keadaan Demografi
tahun 2013 sebesar 7523 Jiwa. 2126 rumah tangga. Dengan Jumlah penduduk Laki –
Laki sebanyak 3940 jiwa dan 3583 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis
8
B. Sejarah Singkat Kecamatan Balaesang
bernama komisi poso pesisir. Kemudian pada tahun 1945 komisi poso pesisir
berubah nama menjadi distrik poso pesisir, dan pada tahun 1964 nama distrik poso
pesisir berubah lagi menjadi kecamatan poso pesisir. Dengan alasan tersebut maka
poso pesisir.
berurut nama-nama pejabat Kepala Wilayah Kecamatan dari Tahun 1961 s/d
3. M. Ngguna ( 1969-1971)
9
12. M. Taslim H. SH(2001)
19. Nius W. Baduge, S.Pd (28 Januari 2011 hingga saat ini)
10
BAB IV
A. DATA
1. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh Mahasiswa Kuliah
2. Data Sekunder adalah data yang di dapat Mahasiswa dari Instansi Pemerintah,
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah data disajikan dalam bentuk tabel, maka masalah kesehatan dapat
antara lain :
11
2. Pemanfaatan pekarangan yang belum optimal
4. Kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Napza dan
9. Promosi STIK - IJ
C. PRIORITAS MASALAH
yang ada, guna mengetahui masalah kesehatan apa yang utama yang harus di
tanggulangi yaitu:
5. Penyuluhan HIV/AIDS.
12
9. Kegiatan sunatan missal
KKLP STIK- IJ Palu, maka ada beberapa alternatif yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
PMT, Napza dan Seks Bebas Remaja, kegiatan Posyandu dan Promosi STIK -
IJ Palu.
Yang menjadi alternative pemecahan masalah terpilih yaitu apa yang telah
13
F. TARGET PEMECAHAN MASALAH
14
BAB V
1. Observasi
3. Bidang Produksi
6. Program Extra
kerja yang telah disetujui oleh masyarakat dan di laksanakan bersama-sama dengan
masyarakat setempat dan di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta
15
adanya potensi masyarakat yang dapat dikembangkan sehingga apa yang
dengan yang telah ditargetkan untuk lebih jelas program kerja dan realisasi target
telah disepakati karena secara umum masyarakat pada pagi hari disibukkan
keterlambatan.
waktu yang tepat agar tidak bertepatan dengan kesibukan masyarakat yang
ada.
KKLP.
16
E. FAKTOR PENDUKUNG YANG DITEMUI
Poskesdes.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
4. Pelaksanaan pembangunan di suatu desa merupakan bagian Integral dari
Plus tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak sehinggah
B. SARAN
dan bijaksana.
ada.
4. Untuk mencapai sasaran Desa yang berhasil guna dan berdaya guna, maka
18