Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

RESIKO JATUH

Pokok pembahsan : RESIKO JATUH


Sasaran : pasien dan keluarga pasien
Pelaksana kegiatan : senin-rabu
Hari/tanggal : 8-10 oktober 2018
Waktu : 20 menit
Tempat : Paviliun Wijaya Kusuma 2
Penyaji/penyuluhan : Widia Tri Rustya Ningsih

A.Latar Belakang
Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit atau yang lebih terkenal dengan istilah
Patient Safety mempunyai (enam) sasaran yaitu: 1. Ketepatan Identifikasi Pasien, 2.
Peningkatan Komunikasi yang Efektif, 3. Peningkatan Keamanan obat yang Perlu di
waspadai, 4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat pasien operasi, 5. Pengurangan
Resiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan, 6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh.
Keenam sasaran ini saling terkait satu dengan yang lain, karena semuanya
berhubungan dengan keselamatan pasien. Program pengurangan insiden pasien jatuh dalam
pelaksanaanya diperlukan dilakukan screening resiko jatuh dan pengelolaan pasien resiko
jatuh yang tepat pada semua pasien yang di rawat di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut maka kami tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga akan menyusun kebijakan tentang manajemen
resiko pasien jatuh yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan keselamatan pasien
khususnya menurunkan insiden kejadian pasien jatuh hingga mencapai standar yang
ditetapkan.
Hasil observasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga sudah ada kebijakan tentang
penanganan pasien jatuh, dengan demikian maka perlu dibuat kebijakan dan panduan Standar
Prosedur Operasional (SPO) dalam menangani Risiko Pasien Jatuh di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Salatiga, tetapi jarang sekali di lakukan pengkajian awal pada saat pasien masuk
di ruang rawat inap ruang Paviliun Wijaya Kusuma 2 sehingga belum optimalnya penerapan
manajemen resiko jatuh.
B.Tujuan
1. Umum :
Setelah menigikuti pembelajaran kesehatan selama 20 menit, klien diharapkan mampu
memahami cara menghindari resiko jatuh dan melakukan pencegahan jatuh.
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran kesehatan selama 1x20 menit di harapkan klien
mampu:
a) Menjelaskan pengertian jatuh
b) Menyebutkan faktor resiko penyebab jatuh
c) Menyebut akibat jatuh
d) Menyebutkan cara pencegahan jatuh
e) Melakukan pencegahan jatuh
C.Pelaksanaan kegiatan
1. Materi :
a. Manjelaskan pengertian Jatuh
b. Menjelaskan penyebab Jatuh
c. Menjelaskan akibat dari jatuh
d. Menjelaskan pencegahan menghindari jatuh
2. Sasaran :
a. pasien dan keluarga pasien
3. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b.Diskusi /Tanya jawab
4. Media penyuluhan
a. Media : leflet
5. Waktu dan tempat
a. Hari/tanggal : 8-10 oktober 2018
b. Waktu : 20 menit
c. Tempat : Ruang Paviliun Wijaya Kusuma 2
6. Setting Tempat

tempat tidur
(pasien)

Sofa
(keluarga pasien)

penyaji
penyaji
cuci tangan perawat
widia
cici
D. Proses pelaksanaan
NO KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 1.mengucapkan salam 1. menjawab salam
(2 menit) 2.memperkenalkan 2. mendengarkan
diri. 3.menjawab
3.evaluasivalidasi 4. mendengarkan
4.menyampaikan 5.menyetujui kontrak
maksud dan tujuan
penyuluhan
5.kontrak waktu,dan
bahasa yang
digunakan dalam
penyuluhan
2 Penyampaian materi 1.menyampaikan Memperhatikan
(10 menit) materi
2.menjelaskan tentang:
 resiko jatuh pada
pasien
 Menjelaskan pengertian
jatuh pada pasien
 Menggali pengetahuan
pasien tentang
penyebab jatuh
 Menjelaskan tanda dan
gejala jatuh pada
pasien
 Menjelaskan
penanganan jatuh
3 Diskusi ( 5 menit) Memberikan Bertanya dan
kesempataan pada menjawab
audiens atau peserta
untuk bertanya dan
memberikan
pertanyaan
4 Penutup ( 3 menit) a) Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dengan menyimpulkan menjawab salam
yang telah di bahas
b) Memberi salam
penutup

1. Evaluasi struktur
a) Persiapan media :media yang digunakan dalam penyuluhan yaitu : Leaflet
b) Peserta :pasien rawat inap paviliun 2 dan keluarga pasien

2. Evaluasi proses
a) Acara penyuluhan dimulai pada tepat waktunya
b) Edukasi mengenai edukasi resiko jatuh berlangsung lancar dan pasien mengerti tentang
edukasi yang d berikan
c) Didalam proses pemberian edukasi diharapkan terjadi interkasi antara penyuluh dengan
pasien yang menerima penyuluhan, dalam hal ini diberikan pertanyaan.

3. Evaluasi hasil
a) Jangka pendek
pasien dan keluarga mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan dengan criteria mamu
menjawab pertanyaan dengan lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa
pertanyaan yang akan diberikan pertanyaan :
a. Sebutka apa itu jatuh
b. Sebutkan penyebab/etiologi jatuh
c. Sebutkan akibat dari jatuh
d. Sebutkan penanganan pada resiko jatuh
b) Jangka panjang
1) Angka pasien jatuh tidak ada
2) Pasien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dilakukan screening
resiko pasien jatuh
3) Pasien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga diberikan KIE
tentang resiko jatuh
4) Angka cidera dan kecacatan tidak ada
5) Petugas melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang resiko pasien
jatuh
Materi penyuluhan
A. Definisi
Jatuhh adalah suatu kejadian hilangnya keseimbangan/kestabilan tubuh yang
megakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih
rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka
B. Etiologi
a) Cahaya ruangan yang kurang
b) Lantai licin
c) Penglihatan kurang
d) Tersandung benda-benda
e) Alas kaki kurang pas
f) Tempat tidur terlalu tinggi
g) Tempat tidur tidak ada pengaman
C. Akibat
a) Luka yang menyebabkan sakit
b) Patah tulang
c) Kecacatan perdarahan pada otak
d) Meninggal
D. Penanganan asfiksia
a) Menggunakan alat bantu seperti tongkat
b) Menggonakan kacamata bila berjalan/melakukan aktivitas
c) Lantai datar, tidak licin dan basah
d) Lampu penerang harus cukup
e) Lingkungan bebas dari berserakan di lantai/perabotan yang penting saja di ruangan
f) Gunakan sendal yang tidak licin/beralas karet
g) Posisi tempat tidur rendah dan di pasang rem
h) Akses untuk menghubungi perawat mudah di jangkau dan tidak rusak
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan karakteristik perawat yang di gambarkan pada hasil pembelajaran ini kiranya
perawat diruang Paviliun Wijaya Kusuma 2 dapat di dorong dengan pengembangan diri
secara lebih baik sehingga pelayanan keperawatan terhadap masyarakat pada akhir nya dapat
terus di tingkatkan. Pengembangan SDM dengan mempertimbangkan karateristik perawat
yang produktif, resiko mengalami kejenuhan relative rendah, dan memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi kiranya dapat memberikan kemudahan tersendiri dalam proses
pengembangan program-program pelayan yang relevan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh perawat. Pengetahuan yang tinggi saja tidak dapat menjamin bahwa pelaksaan resiko
pasien jatuh akan berjalan sesuai dengan harapan. Padahal pada kenyataannya pelaksanaan
resiko jatuh sendiri dijadikan salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian klien terhadap
mutu pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang kiranya diperlukan
kajian lebih lanjut dan mendalam tentang keselamatan resiko pasien jatuh dilingkungan yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA

IOWA Outcomes Project. Nursing Outcomes Clasification (NOC), edisi 2, 2000. Mosby.
IOWA Outcomes Project. Nursing Interventions Clasification (NIC), edisi 2, 2000. Mosby.
Ralph dan Rosenberg. 2003. Nursing Diagnosis: Definition and Clasification 2005-2006.
Philadelphila, USA.

Anda mungkin juga menyukai