KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2022
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Laporan ini kami susun berdasarkan pendataan yang kami lakukan pada masyarakat
di Desa Sambi Rejo Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Selama
melaksanakan PBL ini, banyak menerima bantuan dan bimbingan baik berupa moril maupun
materil.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, MSc, M.Kes, Selaku Pembina Yayasan Helvetia.
2. Iman Muhammad, SE.,S.Kom.,M.Kes., Selaku Ketua Yayasan Helvetia.
3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., Selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
4. Dr. Asriwati, S.Kep, Ns, M.Kes Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Helvetia.
5. Nuraini, S.Pd., M.Kes Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
6. Khairatunnisa, S.K.M.,M.Kes Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
7. Dian Maya Sari Siregar, SKM, M.Kes, Selaku Ketua Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
8. Wanda Lestari, STP, M. Gizi, Selaku Ketua Program Studi S1 Gizi Institut Kesehatan
Helvetia.
9. Rosdiana, SKM, MKM, Selaku Dosen Pembimbing Belajar Di Desa Sambi Rejo
Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten langkat.
10. Kades Usnadi
11. kadus Sutini Andriani
12. Hasidah, S.Kes. Ns, Selaku Kepala Puskesmas Sambi Rejo, Beserta Staff Dan
Jajaranya.
13. Seluruh Rekan-Rekan Mahasiswa-Mahasiswi Institut Kesehatan Helvetia Medan yang
telah membantu dalam penulisan laporan PBL ini.
Kelompok menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini. Harapan kelompok semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya
bagi kelompok sendiri dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan memberikan
rahmat Nya bagi kita semua.
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan menurut WHO ( World Health Organization ) tahun 1947 sehat itu sendiri
dapat diartikan bahwa suatu keadaaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. WHO tentang sehat mempunyai
karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Endelman dan
Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Untuk melakukan pembangunan kesehatan tersebut, salah satu hal yang perlu dilakukan
adalah dengan melakukan upaya kesehatan, dimana upaya kesehatan merupakan setiap
kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan
oleh pemerintah atau masyarakat.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum setelah melaksanakan kegiatan PBL ( Pengalaman
Belajar Lapangan ) adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan, pemahman, kerja
sama yang baik dalam kelompok serta mampu dalam berinteraksi ditengah – tengah
masyarakat dan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang kesehatan kepada
masyarakat setempat di Desa Sambi Rejo Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten
Langkat.
1.2.2. Tujuan Khusus
Dalam tujuan umum, adapun tujuan khusus dalam melaksanakan kegiatan
PBL ini antara lain:
a. Mahasiswa/i dapat menganalisis situasi masalah kesehatan masyarakat dengan dapat
mengidentifikasi aspek perilaku, lingkungan, dan pelayan kesehatan.
b. Mahasiswa/i dapat menentukan prioritas masalah dari berbagai masalah-masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan sistem pembuangan sampah rumah tangga dan mampu
merencanakan, melaksanakan intervensi yang dilakukan pada masyarakat dan
memecahkan maasalah yang ada di tempat tersebut.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa/i dalam melakukan pemecahan masalah yang
terdapat di Desa Sambi Rejo Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
b. Mahasiswa/i dapat menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di Desa Sambi
Rejo Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
c. Mahasiswa/i mampu menganalisis situasi yang ada di Desa Sambi Rejo Dusun VIII
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
d. Mahasiswa/i dapat mengidentifikasi masalah kesehatan berdasarkan hasil dari data
yang diperoleh dari lapangan.
e. Mahasiswa/i dapat membuat pemecahan masalah dan merencanakan program
intervensi masalah yang ada di Desa Sambi Rejo Dusun VIII kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat.
f. Mahasiswa/i serta masyarakat bersama dengan terkait dapat mengetahui
permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan Desa Sambi Rejo Dusun VIII
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
Dusun ini terletak ± 500 m dari jalan utama dan dilintasi oleh Rel Kereta Api. Seperti halnya
dusun 1, penduduk dusun II juga mayoritas bertani yang bergabung dalam kelompok tani,
dengan panen 3 kali dalam setahun yaitu padi – Palawija- Padi. Dusun II ini mayoritas suku
Jawa dengan jumlah penduduk terdiri 296 KK, 1091 Jiwa.
3. Dusun III Jalan Bhakti
Dusun ini berjarak 300 m dari jalan utama, dengan jumlah penduduk terdiri dari 103 KK, 372
Jiwa. Rata-rata penduduknya bermata pencharian sebagai petani.
4. Dusun IV Jalan T.Amir Hamzah
Dusun ini terletak di sepanjang jalan utama, dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 426
KK, 1537 Jiwa. Kantor Kepala desa, Balai Desa, Puskesmas, SD Inpres, SD Negri. Pekerjaan
penduduk adalah petani, karyawan perusahan, industry rumah tangga di Dusun ini antara lain
Kerajinan Smok Jepang, Sulam Bordir, Pembuatan Gordyin, Pembuatan Tikar dan
Pembuatan Kerupuk Emping.
5. Dusun V Jalan Bumi Ayu
Dudun ini terletak ± 300 m dari jalan utama dengan jumlah penduduk 231 KK, 785 Jiwa,
seperti halnya pada dusun II dan III penduduk dusun ini mayoritas pertain dengan pola
Tanam Padi –Palawija –Padi. Selain pertanian terdapat juga Usaha Peternakan Domba yang
merupakan bantuan dari Pemerintah serta Peternakan Sapi Potong yang dikelola oleh
perorangan
6. Dusun VI Jalan Yogya
Dusun ini berjarak ± 2 Km dari jalan utama, dengan jumlah penduduk 97 KK, 349 jiwa.
Disebut dusun Yogya dikarenakan penduduk dusun ini mayoritas pendatang dari provinsi
Yogyakarta, mata pencaharian penduduk dusun ini adalah bertani sawah, dan untuk usaha
sampingan banyak juga yang bekerja sebagai buruh. Beternak Lembu dan Domba.
7. Dusun VII Jalan Tempel
Dusun ini berjarak ± 200 meter dari jalan utama dengan jumlah penduduk 136 KK, 522 jiwa.
Disebut dusun Tempel dikarenakan lokasi dusun in bersebelahan atau menempel disamping
Rel Kereta Api. Mata Pencaharian penduduk dusun ini adalah bertani sawah.
8. Dusun VIII Jalan Waru-Waru
Dusun ini brjarak ± 2 Km dari jalan utama dengan jumlah penduduk 66 KK, 267 jiwa,
berbatasan dengan desa Sendangrejo dan Pabrik PTPN II Kwala Madu, mata pencaharian
utama bertani sawah dan menjadi buruh pabrik.
9. Dusun IX Jalan Limau Manis
Dusun ini dipisahkan oleh sungai Bingai dengan dusun-dusun lain dan berjarak ± 5 Km dari
jalan utama, dengan jumlah penduduk 73 KK, 283 jiwa, mata pencaharian penduduk adalah
bertani sawah dan menanam tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, coklat dan berternak
domba dan sapi.
2.1.2. Tata Guna Tanah
Desa Sambi Rejo memiliki luas aeal sekitar 1.081 Ha. Yang sebahagian besar terdiri
dari areal persawahan, perkebunan penduduk. Tanah yang dimanfaatkan berupa tegalan,
kebun dan ladang seluas ± 293 Ha. Areal perkebunan seluas ± 54 Ha dan selebihnya 106 Ha
digunakan sebagai areal permukiman penduduk.
Tata Guna Tanah telah dimanfaatkan secara optimal, terbukti dengan luasnya areal
untuk tanaman konsumsi dan produktif yang ditanami dengan padi, kacang kedelai, kacang
panjang, mentimun dan jagung. Perkarangan Penduduk umumnya dimanfaatkan dengan
menanam tanaman Apotik hidup buah-buhan seperti rambutan, bunga-bunga yang dapat di
jual.
Mengenai Tata Guna Tanah di Desa ini secara lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut :
No Tata Guna Tanah Luas (Ha)
1 Bangunan dan Halaman 160
2 Sawah Tadah Hujan 628
3 Tegalan, kebun dan Huma 293
TOTAL 1.081
yang sudah menggunakan teknologi dalam sistem pertaniannya. Untuk meningkatkan hasil
produksi tanaman hampir disetiap dusun telah dibentuk kelompok tani dan secara berkala
diadakan penyuluhan oleh PPL sehingga petani terlepas dari spekulan tengkulak. Keadaan
penduduk Desa Sambirejo menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
METODE PELAKSANAAN
Institut Kesehatan Helvetia - Medan pada Tahun 2022 dilakukan di Desa Sambirejo Dusun VIII,
Pengalaman Belajar Lapangan ini dilaksanakan selama 26 hari yaitu pada tanggal 07
Jenis dan Metode PBL yang kami gunakan adalah metode kuantitatif dengan
sebagai panduan dalam melakukan pangambilan data yang datanya dianalisis secara deskriptif.
Pada prosese pengambilan data kami menggunakan metode sampling, sebuah metode yang
mengambil sampel dari beberapa populasi yang ada. Dalam hal ini kami mengambil Sebagian
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan. Populasi dalam PBL ini adalah seluruh jumlah keluarga yang ada di Dusun VIII
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sedangkan sampling berarti mengambil suatu bagian dari populasi sebagai perwakilan dari suatu
populasi tersebut. Dalam PBL ini kami mengambilsetengah dari populasi sebagai sampling, yaitu
3.4. Instrumen
Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu kuesioner. Instrumen yang digunakan
untuk penyuluhan yaitu Metlin, Pita LILA, Tikar Stanting dan Timbangan untuk mengukur
tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat yang menjadi responden. Di samping itu, kami juga
menggunakan Leafleat sebagai media yang dapat menyampaikan materi mengenai penyuluhan
yaitu mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga.
Teknik pengumpulan data yang digunakan selama PBL di Dusun VIII Desa Sambirejo
adalah:
1. Observasi
lingkungan
2. Wawancara
sampel
4. Musyawarah/Diskusi
Yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ditemui melalui
Untuk menentukan masalah kesehatan utama yang akan ditangani di lingkungan Dusun
VIII Desa Sambirejo digunakan metode Bryant, yang merupakan proses matematis dalam
menetapkan kriteria untuk memilih unsur – unsur terhadap nilai yang dibandingkan agar didapat
1. P (prevalence) atau besar masalah, yaitu jumlah atau banyaknya penduduk yang terkena
2. S (seriousness) atau kegawatan masalah, yaitu sejauh mana dampak yang disebabkan
3. C (comunity concern), yaitu sejauh mana masyarakat setempat merasa masalah tersebut
4. M (managebility), yaitu ketersediaan sumber daya (sumber dana, tenaga, sarana, dan
2) Nilai 4 = penting
menggunakan aplikasi SPSS yaitu dengan melakukan Analisa pada setiap variable hasil
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap variable
1. Luas Wilayah
2. Batasan Wilayah
a. Sebelah Utara :
b. Sebelah Timur :
c. Sebelah Selatan :
d. Sebelah Barat :
4. Kedaaan Tanah
Dusun VIII Desa Sambirejo Kecamatan Binjai memiliki kondisi tanah yang subur.
5. Keadaan Iklim
Data demografis Dusun VIII Desa Sambirejo diproleh dari data sekunder dan primer,
yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diproleh dari profil Desa Sambirejo,
sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dengan
Data Primer meliputi karekteristik responden, perilaku hidup sehat, pelayanan Kesehatan,
Kesehatan balita, perilaku beresiko, dan rumah sehat di Dusun VIII Desa Sambirejo
Kecamatan Binjai.
Data ini diperoleh melalui observasi dan wawacara langsung dengan responden yang
berjumlah 76 KK dan 265 Jiwa. Data ini merupakan data umum responden yang
Karakteristik responden berdasarkan kelompok Umur di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat
Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur Dusun VIII Desa Sambirejo
1 0 1 .4
14 71-76 Tahun 1 .4
Dari tabel 4.2.1 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas kelompok umur 6-11 Tahun yaitu 38
jiwa ( 14,2%) sedangkan minoritas kelompok umur 71-76 Tahun yaitu 1 jiwa (4%)
Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat dilihat
Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dusun VIII Desa Sambirejo
Dari Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas Jenis Kelamin Laki- laki dari 76 KK
140 Jiwa ( 52,8%) dan kelompok minoritas Jenis Kelamin Perempuan dari 76 KK 125 Jiwa
( 47,2%).
Karakteristik responden berdasarkan suku bangsa di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat dilihat
No Suku f (KK) %
Dari Tabel 4.2.3 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas suku bangsa adalah suku
jawa( 96,6%)
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat dilihat
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan Dusun VIII Desa Sambirejo Kecamatan
No Pendidikan F (KK)
%
1 Belum sekolah 57 21.3
2 SD 90 33.7
3 SLTP 71 26.6
4 SLTA 45 16.9
Dari Tabel 4.2.4 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas berpendidikan SD sebanyak 90 jiwa
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat dilihat
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Dusun VIII Desa Sambirejo Kecamatan
1 PNS 1 4
4 Buruh 6 2.2
6 Lainnya 26 9,7
Dari Tabel 4.2.5 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan Bertani sebanyak 159 jiwa
4.2.6 Penghasilan
Karakteristik responden berdasarkan jenis penghasilan di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Penghasilan Dusun VIII Desa Sambirejo Kecamatan
No Penghasilan F (KK) %
1 < 500.000 1 4
Dari Tabel 4.2.6 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penghasilan sebanyak 75 jiwa
4.2.7 Agama
Karakteristik responden berdasarkan Agama di Dusun VIII Desa Sambirejo dapat dilihat pada
tabel berikut:
Distribusi Penduduk Menurut Agama Dusun VIII Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
No Agama F (KK) %
(99,3%)
4.2.8
Jaminan Kesehatan
1 BPJS 19 7,1
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sambirejo Dusun VIII Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
3. Masalah Kesehatan lingkungan yang ada di Desa Sambirejo Dusun VIII yaitu
5.2 Saran
masyarakat meningkat menjadi lebih baik terkhusus pada remaja dan kepala