Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK XIV

SOSIALISASI POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT


MELALUI KEGIATAN SADAR LINGKUNGAN DAN
PENYULUHAN DI DUSUN II DESA BALANE
KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

Oleh Kelompok XIV:


1. Eko Nugroho H Wibowo (2022010263)
2. Andi Farul Rizki (2022010289)
3. Dandi S timumun (201901086)
4. Aisyah Fitriany Nur (201901085)
5. Amalia rahim (201901087)
6. Eka Sulistiawati (20190189)
7. Ferniati (201901092)

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA (KKN)

DESA/KELURAHAN : DESA BALANE

KECAMATAN : KEC. KINOVARO

KABUPATEN/KOTA : KAB. SIGI

Laporan Akhir ini Telah Disetujui


dan Telah Diseminarkan Pada Tanggal, 06 Maret 2023
Kemudian Diperbaiki Sesuai Saran-Saran Peserta MMD dan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Palu, 11 Maret 2023

Menyetujui: Menyetujui:
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua LPPM

Ns. Adesulistyawati, S.Kep.,MH Ns. Wahyu Sulfian, S.Kep.,M.Kes


NIK. 20220901136 NIK. 2013090137

Mengetahui: Mengetahui:
Ketua Prodi Kepala Desa

Ns. Yulta Kadang.,M.Kep Abdul Halim


NIK. 20220901195
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya
seluruh kegiatan praktik mahasiswa Program Studi Ners Universitas Widya Nusantara telah
menyusun laporan akhir di Desa daenggune, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi dan
penyusunan laporan hasil kegiatan dapat diselesaikan.
Kegiatan praktik dan penyusunan laporan ini dapat diselesaikan atas bantuan bimbingan
dan kerja sama berbagai pihak. Untuk itu bersama dengan ini kami mengucapkan banyak
terimah kasih kepada:
1. Ibu Widyawati Situmorang, M.Sc selaku Ketua Yayasan Widya Nusantara.
2. Bapak Dr. Tigor H Situmorang, MH., M.Kes selaku Ketua Universitas Widya
Nusantara.
3. Bapak Sintong H Hutabarat, M.Sc selaku wakil ketua bidang Akademik Universitas
Widya Nusantara.
4. Bapak Ns. Wahyu Sulfian, S.Kep., M.Kes selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Widya Nusantara.
5. Ibu Ns.Yulta Kadang.,M.Kep selaku Ketua Prodi Ners Universitas Widya Nusantara.
6. Ibu Ns. Adesulistyawati,S.Kep.,M.H selaku Dosen Pembimbing lapangan.
7. Seluruh Dosen Universitas Widya Nusantara.
8. Bapak Abdul Halim selaku Kepala Desa Balane
9. Perangkat Desa di Desa Balane
10. Seluruh teman-teman Kuliah Kerja Nyata Angkatan VI Periode II.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
permohonan maaf kami haturkan sebelumnya serta segala kritik dan saran sangat kami
harapkan adanya. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palu, 22 Maret 2023


Penyusun

Kelompok XIV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 3
D. Manfaat 4
BAB II HASIL PENGKAJIAN 5
A. Observasi 8
B. Rencana Program Fisik 8
C. Rencana Program Non Fisik 9
D. Rencana Program Ekstra
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 15
A. Program Fisik 16
B. Program Non Fisik 18
C. Program Ekstra 19
D. Faktor pendukung dan penghambat 21
BAB IV PENUTUP 22
A. Kesimpulan 25
B. Saran 25
Lampiran-Lampiran
A. Surat kegiatan MMD I, MMD II
B. Struktur Organisasi
C. Jadwal Kegiatan
D. Peta Desa/Kelurahan, Peta Dusun /RW
E. Foto-Foto Kegiatan KK
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-
negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan
hygiene yang buruk. Pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang
aman, sistem pembuangan sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan
angka kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya
sebanyak 26%. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan
cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai
upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat yaitu melalui
program perilaku hidup bersih dan sehat. (1)
Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen
Kesehatan telah mencanangkan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan
yang dilandasi paradigma sehat. Ada 3 pilar dalam visi Indonesia Sehat yang
perlu mendapat perhatian khusus yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta
pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata, untuk perilaku sehat
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).(2)
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga yang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS pada dasarnya
merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola
hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan
jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang
bersih dan sehat.(3)
Data tahun 2019, rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan
sehat Kota Palu berjumlah 39,7%. Sedangkan tahun 2020 mengalami
penurunan berjumlah 37,1 dan pada tahun 2015 berjumlah 36,39%, Kota Palu
berada pada urutan ke enam dari dua belas Kabupaten/Kota di Sulawesi
tengah (Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2021). Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kota Palu Tahun 2021 menunjukkan bahwa jumlah kepala
keluarga 90.708 orang dan dari 293 kepala keluarga yang dipantau untuk
kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat terdapat 105 kepala keluarga yang
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS.(4)
Data PHBS di Kabupaten Sigi Tahun 2019 prevalensi mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun 60,6%, menggunakan jamban sehat
67,0%, anggota keluarganya memberantas jentik nyamuk di rumahnya
80,9%, rumah tangga yang keluarganya makan buah dan sayur setiap hari
86,3%, rumah tangga yang keluarganya melakukan aktifitas fisik setiap hari
100%, rumah tangga yang keluarganya tidak merokok di dalam rumah
34,4% .(5)
Data dari Desa Balane Dusun II Kecamatan Kinovaro Tahun 2023
menunjukkan bahwa ketidaksediaan air bersih berjumlah 56%, kualitas air
keruh 56%, tidak memiliki tempat sampah sebesar 58%, pembuangan limbah
yang tidak memenuhi syarat sebesar 67%. Sedangkan untuk jenis penyakit
yang paling banyak diderita oleh masyarakat Dusun 1 desa balane yaitu
Hipertensi sekitar 87% hal ini dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat.
Berdasarkan tema KKN yang telah disusun oleh kelompok 13
Universitas Widya Nusantara yaitu “SOSIALISASI POLA HIDUP
BERSIH DAN SEHAT MELALUI KEGIATAN SADAR
LINGKUNGAN DAN PENYULUHAN” maka fokus penyelesaian masalah
yang ingin dilaksanakan melalui program kerja yaitu masalah lingkungan
yang tidak mendukung kesehatan dan penyakit yang paling banyak diderita
oleh masyarakat di dusun II desa Balane Kecamatan Kinovaro. Harapannya
masyarakat dapat bertambah ilmu pengetahuan melalui kegiatan penyuluhan
serta masalah dapat teratasi melalui kegiatan fisik yang dilakukan mahasiswa
bersama masyarakat setempat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya yang
diangkat yaitu “Bagaimana Efektivitas Sosialisasi Pola Hidup Bersih Dan
Sehat Melalui Kegiatan Sadar Lingkungan Dan Penyuluhan?”.

C. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan melakukan Sosialisasi Pola
Hidup Bersih Dan Sehat Melalui Kegiatan Sadar Lingkungan Dan
Penyuluhan.
D. Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan letak geografis, karakterisktik responden, masalah
dan prioritas masalah pada lingkungan dan penyakit terbanyak diderita
oleh masyarakat Dusun II Desa Balane.
2. Mendeskripsikan program kegiatan fisik, non fisik, dan ekstra pada
lingkungan dan penyakit terbanyak diderita oleh masyarakat Dusun II
Desa Balane.
3. Menggambarkan hasil program kerja fisik, non fisik, dan ekstra pada
lingkungan dan penyakit terbanyak diderita oleh masyarakat Dusun II
Desa Balane.
E. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan berfikir berkerjalintas disiplin
(Interdisipliner) dan berkerja sama dalam upaya memecahkan
permasalahan yang ada dimasyarakat.
b. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap permasalahan yang
dihadapi masyarakat dan mampu memecahkannya.
c. Mendapatkan pengalaman tentang pola kehidupan masyarakat yang
nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman saat terjun di masyarakat.
2. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kesadaran dan kemampuan memperdayakan potensi yang
dimiliki untuk peningkatan kualitas kehidupan.
b. Memperoleh pengalaman dalam menggali dan menumbuhkan potensi
masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
c. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga dan pikiran mahasiswa dalam
melaksanakan program pembangunan berada dilokasi KKN.
3. Bagi Universitas Widya Nusantara
a. Memperoleh umpan balik dalam perbaikan kurikulum materi
perkuliahan, dan pengembangan ilmu agar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
b. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
c. Dapat dijadikan laporan KKN sebagai bahan bacaan diperpustakaan
untuk menambah wawasan.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN

A. Mendeskripsikan Hasil Pengkajian


1. Asal Mula Desa Balane
Desa Balane adalah salah satu desa yang terdapat di wilayah kecamatan
Kinovaro. Penduduk asli yang berdomisili di Desa Balane adalah suku Kaili dan
sebagian kecil suku Jawa dan Bugis. Kekeluargaan selalu dijaga dengan baik dan
bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Kaili. Jumlah penduduk Desa
Balane sebanyak 618 jiwa terdiri dari 201 KK. Penduduk di Desa Balane Dusun I
pada umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani, tukang bangunan dan
beternak.
2. Letak Geografis
Desa Balane terletak diwilayah Kecamatan Kinovaro Kebupaten Sigi
yang secara umum kondisi geografis wilayah Kabupaten Sigi Desa Balane
mempunyai luas wilayah 3,24 Km yang terdiri dari 2 dusun. Jumlah penduduk
Desa Balane sebanyak 618 jiwa yang bermata pencarian utamanya petani. Wilayah
Desa Balane ini diapit oleh Desa Doda dan Desa Porame dan Desa Uwemanje.
Batas Wilayah Desa Balane, sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Doda
b. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Wayu
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Pooya Balaise
d. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Porame dan Uwemanje.
3.Karakteristik Responden

Tabel 3.1 Karanteristik Responden Dusun 2 Desa Balane (f = 201)a


KARAKTERISTIK SUBJEK FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 100 50
Perempuan 101 50
Usia (tahun)
< 25 86 43
>25 115 57
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 3 3
SD 60 66
SMP 12 13
SMA 16 18
Pekerjaan
Tidak Bekerja 2 2
Wirausaha 10 10
Petani 39 38
Buruh 2 2
Guru 2 2
a
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah warga Dusun 2 yang
berjenis laki-laki yaitu sebanyak 100 orang atau 50% dan warga yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 101 orang atau 50%. Usia warga yang berada di dusun
tersebut yang kategori < 25 tahun sebanyak 86 orang atau 43% dan untuk kategori
usia > 25 tahun sebanyak 115 orang atau 57%. Frekuensi pendidikan di dusun
tersebut untuk yang tidak bersekolah sebanyak 3 orang atau 3%, tamatan SD
sebanyak 60 atau 66%, SMP sebanyak 12 orang atau 13%, SMA sebanyak 16 atau
18% dan tidak ada yang berpendidikan jenjang sarjana untuk warga di desa Balane di
Dusun 2 tersebut.
Tabel 3.2 Kepemilikan Kebersihan Jamban (f=198)a
Kepemilikan Jamban FREKUENSI (f) PRESENTASI (%)
Ya 198 98
Tidak 3 2
Kebersihan jamban
Bersih 150 75
Tidak bersih 51 25
a
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 198 orang atau 98%
warga yang memiliki jamban dengan kebersihan 75% dan yang tidak memiliki
jamban sebanyak 3 warga atau 2%. Kondisi jamban yang tidak bersih sebanyak 51
warga atau sekitar 25%.
Tabel 3.3 Sarana Air Bersih (f=19)a
SARAN AIR BERSIH FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)
Sarana Penyediaan Air Bersih
Ya 19 44
Tidak 24 56
Sarana PAB Yang Digunakan
PMA ( perlindungan mata air) 19 100
Sumber Air
Sungai 24 100
Kualitas Air
Air Tampak Jernih 13 44
Air Keruh 31 56
Jarak Sarana Air Bersih
<100 Meter 8 18
100-200 Meter 16 36
>200 19 43
<500 1 2
Jarak Air Dari JAGA
<5 Meter 15 34
5 Meter 23 52
5-10 Meter 4 9
>10 Meter 2 5
Penampungan Air Terdapat Jentik
Ya 22 52
Tidak 20 48
a
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah warga dusun 2 Desa
balane yang memiliki air bersih sebanyak 19 KK (44%) dan yang tidak memiliki air
bersih sebanyak 24 KK (56%).

Tabel 3.4 Penanganan Sampah (f= 43)a


PENANGANA SAMPAH FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)

Mempunyai Tempat Sampah


Ya 18 42
Tidak 25 58
Model Tempat Sampah
Tong Sampah 7 14
Lubang Sampah 13 27
Lain-lainnya 29 59
Kondisi Sarana Pembuangan
Sampah
Tidak Menggunakan Penutup 34 100
Pengaruh Sampah Pada
Kesehatan
Ya 42 98
Tidak 1 2
Risiko Terkena Penyakit
Sebagai Tempat Perkembangan 21 49
Baiknya Faktor Penyakit
Menyebabkan Lingkungan 21 49
Menjadi Kotor
Dapat Menimbulkan Bau 1 2
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa terdapat 18 KK (42%) yang
memiliki tempat sampah dan sebanyak 25 kk (58%) yang tidak memiliki tempat
sampah. Dampak lingkungan yang tidak memiliki tempat sampah yaitu dengan
dampak menjadi tempat perkembangan faktor penyakit sekitar (49%), lingkungan
kotor (49%), menimbulkan bau (2%) sehingga dapat mempengaruhi kesehatan
(98%).
Tabel 3.4 Pembuangan Limbah (f = 42)a
PEMBUANGAN LIMBAH FREKUESI (F) PRESENTASI (%)
Pembuangan Air Bekas Air Dapur
Saluran Dan Diserap Ke Dalam 24 57
Tanah
Selokan 1 2
Permukaan Tanah 14 33
Di Alirkan Keselokan 3 7
Kondisi Sarana
Baik/memenuhi syarat 14 33
Tidak Memenuhi Syarat 28 67
Pengaruh Yang Timbul
Dapat Menimbulkan Bau 35 83
Dapat Mencemari sumber Air 5 12
Tempat Berkembangbiaknya Bibit 2 5
Penyakit Dan vector
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat yaitu kondidi pembuangan limbah yang
memenuhi syarat sebanyak 14 (33%) KK dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak
28(67%). Pembuangan limbah yang menimbulkan bau atau mencemari lingkungan
sebanyak 35(83%).
Tabel 3.5 Keadaan Rumah (f=42)a
KEADAAN RUMAH FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)
Tipe Rumah
Permanen 30 79
Semi Permanen 6 16
Rumah Panggung 2 5
Terdapat Jendela/ventilasi
Ya 40 93
Tidak 3 7
Kebersihan Pekarangan
Bersih 41 95
Kotor 2 5
Pemanfaatan Pekarangan
Tanaman Obat, Sayuran dan buah 2 5
Memelihara ternak 13 30
Tidak dimanfaatkan 28 65
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa jenis rumah yang permanen 30
KK (79%), semi permanen 6 KK (16%), dan rumah panggung 2 (6%).
Tabel 3.6 Binatang/Vektor Penularan Penyakit (f=43)a
BINATANG/VEKTOR FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)
PENULARAAN PENYAKIT
Kandang ternak
Ya 18 42
Tidak 25 58
Jarak kandang dari rumah
<10 meter 15 83
10-15 meter 2 11
>16 meter 1 6
Terdapat tikus dan kecoak
Ya 25 58
Tidak 18 42
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa jumlah warga yang memiliki
kandang ternak sebanyak 18(42%), dan yang tidak memiliki kandang sebanyak 25
(58%). Jumlah kandang yang terdapat tikus dan kecoak sebanyak 25 (58%), dan
yang tidak memiliki tikus dan kecoak 18 (42%).
Tabel 3.7 Pelayanan Kesehatan (f=43)a
PELAYANAN KESEHATAN FREKUENSI (F) PRESENTASI (%)
Kunjungan ke pelayanan
kesehatan
Satu kali dalam seminggu 6 14
Satu kali dalam sebulan 34 79
Tidak pernah 3 7
Kunjungan ke petugas kesehatan
Ya 33 77
Tidak 10 23
Pembanguanan sarana kesehatan
Ya 42 98
Tidak 1 2
Bentuk partisipasi masyarakat
Kerja sama (tenaga dan fikiran) 43 100
Anggota dalam keluarga yang
sakit dalam satu tahun
Ya 24 56
Tidak 19 44
Pelayanan kesehatan
Puskesmas/petugas kesehatan 43 100
Alasan ke puskesmas/petugas
kesehatan
Kebiasaan 7 16
Dekat dan cepat di layani 36 8
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar warga dusun 2
tersebut sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yaitu sebanyak 77% . dengan lama
kunjungan tiap 1 kali sebulan yaitu 79%.
Tabel 3.8 Ibu Hamil (f=2)a
IBU HAMIL FREKUENSI (F) PRESENTASE (%)
Ibu hamil
Ya 2 13
Tidak 13 87
Umur trismester
III (7-9 bulan) 2 100
Kehamilan yang ke
3 2 2
Usia ibu hamil saat ini
20-35 2 100
Serimg memeriksaakan kehamilan
Ya 2 100
Berapa kali pemeriksaan
2 kali 2 100
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel kunjunggan ibu hamil pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa
semua ibu hamil memanfaatkan fasilitas kesehatan selama memeriksakan kehamilan
yaitu dengan frekuensi 100%.
Tabel 3.9 Ibu Menyusui (f=2)a
IBU MENYUSUI FREKUENSI (F) PRESENTASE (%)
Ada buteki
Ya 2 100
Buteki mentiki anaknya
Ya 2 2
Bila ya, Lamanya menyusui
> 12 bulan 2 2
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa jumlah warga yang sedang
menyusui sebanyak 2 orang. Dan lama menyusio > 1 tahun sebanyak 2 orang(2%).
Tabel 4.0 Balita (f=3)a
BALITA FREKUENSI (F) PRESENTASE (%)
Ada Balita
Ya 3 100
Balita sering dibawah keposyandu
Ya 3 100
Sudah imunisasi
Polio 3 30
BCG 3 20
DPT 3 20
Hepatitis 3 20
Campak 3 20
Memiliki KMS
Ya 3 100
Hasil penimbang KMS
Di daerah garis hijau 3 100
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 4.0 dapat dilihat bahwa ada 3 balita yang berada di dusun
terebut, dan kesemua balita memiliki KMS, berada di daerah garis hijau pada tabel
KMS dan semua balita telah melakukan imunisasi dengan frekuensi 100%.
Tabel 4.1 Anak Dan Remaja
ANAK DAN REMAJA FREKUENSI (F) PRESENTASE (%)
Dalam keluarga mempunyai anak
sekolah/remaja
Ya 50 100
Usia anak saat ini
6-10 7 9
11-15 15 20
16-21 50 70
Pendidikan
SD 7 9
SMP 15 20
SMA 50 70
PT
Kegiatan di luar sekolah
Keagamaan 7 9
Karang taruna 15 20
Olahraga 20 70
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah remaja 50 orang (100%)
dan tingkat pendidikan remaja SMA 50 (70%), SMP 15 (20%), SD 7 (9%), remaja
yang berada di dusun tersebut lebih banyak mengikuti kegiatan olahraga yaitu
sebanyak 70%.
Tabel 4.2 Usia Lanjut (f=62)a
USIA LANJUT FREKUENSI (F) PRESENTASE (%)
Anggota keluarga yang berusia
lanjut
Ya 62 35
Keluhan penyakit
Ya 62 35
Jenis penyakit
Hipertensi 50 98
Total sampel keseluruhan. Sumber data primer (2023).

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 62 lansia, terdapat 50 atau
98% yang mengalami gangguan kesehatan yaitu mengidap penyakit hipertensi.

4. Rencana program kerja: berisikan tabel POA (plan of action).


Tabel 4.1 Rencana Program kerja fisik
Judul Waktu dan tempat Kegiatan Sasaran Tujuan
kegiatan pelaksanaan
Senam Rabu 15 Maret Senam lansia 15 lansia desa Membantu
lansia 2023, Dilapangan balane tubuh agar
desa Balane tetap bugar
dan sehat.
Persentase
keberhasilan
kegiatan
diharapkan
98% (2%
lansia yang
intoleransi
aktifitas
yntuk hadir
di kegiatan).

Pemeriksaan Senin, 20 Maret Posyandu lansia 26 Lansia Mendeteksi


gratis 2023,( posyandu dan pemeriksaan Balane masalah
hipertensi, lansia) dikantor fisik lansia kesehatan
gula darah balane pada lansia.
dan kolestrol Harapan
keberhasilan
kegiatan
100% lansia
dapat hadir.

Tabel 4.2 Rencana program Non fisik


Judul Waktu dan Kegiatan Sasaran Tujuan
kegiatan tempat
pelaksanaan
Demo Senin, 20 Maret Penyuluhan 26 lansia Desa Meningkatkan
cegah dan 2023 (posyandu cegah dan Balane pengetahuan
kendalika lansia) di kantor kendalikan tentang penyakit
n desa balane hipertensu dan hipertensi.
Hipertensi hidup sehat Harapan
dan hidup pada lansia keberhasilan
sehat kegiatan 100%
lansia hadir dan
paham terkait
materi
penyuluhan.
Kegiatan
tersebut
dirangkaikan
dengan
pemeriksaan
kesehatan gratis.

Tabel 4.3 Rencana Program ekstra


Judul Waktu dan Kegiatan Sasaran Tujuan
kegiatan tempat
pelaksanaan
Pembersiha Kerja bakti Tepi jurang Untuk
n social, tempat mengurangi
pembuangan pembuangan sarana penyakit
sampah sampah dan melakukan
masyarakat masyarakat di kerja bakti
bagian jurang membersihkan
lingkungan.
Kegiatan
tersebut
diharapkan
berhasil dengan
100%
masyarakat ikut
melakukan
kegiatan
tersebut.

Rabu/ 22 maret Bakti sosial Sarana ibadah Meningkatkan


Pemberihan 2023. Di sarana ibadah masjid Al- kebersihan
lingkungan masjid Al- masyarakat Mutakim. lingkungan
sarana Mutakim desa desa balane tempat ibadah.
ibadah balane Harapannya
masyarakat masyarakat
desa balane berperan aktif
dalam kegiatan
tersebut dengan
presentase
keberhasilan
100%.
Minggu/19 Perlombaan Bapak- bapak, Untuk
Maret 2023 Games Bola Ibu-ibu dan meramaikan
Games Bola Dagdut Remaja desa kegiatan Ekstra
dangdut balane dan menghibur
masyarakat
dengan
presentasi
keberhasilan
kegiatan 80%.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A. Hasil
1. Program Kegiatan Fisik
Adapun kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa kegiatan
pelaksanan program kerja yang telah disepakati dengan masyarakat yang
dilaksanakan mulai tanggal 15Maret – 20 Maret 2023 dengan hasil sebagai
berikut:
a. Kegiatan : Senam lansia
Masalah : Banyak orang tua yang kurang melakukan Peregangan
Tujuan : Membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat
Sasaran : 15 Lansia
Tempat pelaksanaan : lapangan Desa Balane
waktu pelaksanaan : Rabu 15 maret 2023
Realisasi : 100% (Pre-Post Test dan kehadiran).
Senam lansia adalah salah satu kegiatan yang memiliki manfaat
membanu lansia dalam upaya melatih otot-otot agar tidak terjadi kekakuan
otot yang biass menyebabkan intoleransi aktifitas pada lansia. Senam lansia
juga dapat membantu lansia untuk mampu berinteraksi secara social agar
mencegah lansia mengalami kesepian dan stress dalam menghadapi situasi
dan kondisi yang dialami. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan para
lansia dapat berperan aktif secara social mampu berinteraksi dengan baik
dan juga melatih kebugaran lansia agar tetap mampu beraktifitas dalam
batasan normal.
b. Kegiatan : Pemeriksaan gratis hipertensi, gula
Darah dan kolestrol
Masalah : Banyak para lansia yang jarang
Melakukan pemeriksaan rutin
Tujuan : Agar mengatahui tingkat kesehatan Lansia
dibalane
Sasaran : 30 Lansia desa balane
Tempat pelaksanaan : kantor desa Balane
Waktu pelaksanaan : Senin 20 maret 2023
Realisasi : 98% ( pre-post test dan kehadiran)
Pemeriksaan gratis yaitu pemeriksaan Tekanan darah, gula
darah, kolesterol dan asam urat adalah bentuk kegiatan yang bekerja sama
dengan pihak Puskesmas yang diadakan di balai desa. Para lansia sangat
antusias dengan dilihat dari 98% lansia hadir untuk memeriksakan
kesehatan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan mayoritas lansia mengidap
hipertensi.
2. Program Kegiatan Non Fisik
Kegiatan : Penyuluhan cegah dan kendalikan hipertensi
dan hidup sehat
Masalah : lansia yang kurang pengetahuan tentang pola
hidup hidup yang menyebabkan hipertensi
Sasaran : lansia
Tempat pelaksanaan : kantor desa balane
Waktu pelaksanaan : Senin 20 Maret 2023
Realisasi : 100% (Pre-Post Test dan kehadiran).
Pada kegiatan Penyuluhan cegah dan kendalikan hipertensi dan
hidup sehat di dapatkan mayoritas masyarakat mengeluh penyakit hipertensi
karena kekurangan informasi terkait faktor penyebab dan cara mencegah
hipertensi terebut. Dibuktikan dengan banyak warga atau lansia yang
bertanya penyebab dan cara mengatasi. Olehnya melalui kegiatan tersebut
diberikan penjelasan dan dilengkapi dengan pembagian lifleat untuk
menambah wawasan warga terkait cara mengendalikan hipertensi agar
kedepannya angka pengidap hipertensi di daerah tersebut dapat menurun.
3. Program Kegiatan Ekstra
a. Kegiatan : Pembersihan tempat pembuangan sampah
masyarakat.
Masalah : Diakibatkan keresahan masyarakat yang tak
memiliki tempat pembuangan Akhir (TPA)
akhirnya masyarakat membuang sampah
dijurang.
Sasaran : Tempat pembuangan sampah
Tempat pelaksanaan : Tepi jurang
Waktu Pelaksanaan : Selasa 21 Maret 2023
Kegiatan ini berfungsi meningkatkan minat masyarakat untuk
sadar lingkungan yang ketika tidak dijaga dapat menyebabkan berbagai
penyakit dan merusak keindahan lingkungan. Melalui kegiatan ini
mahasiswa KKn beserta warga bergotong royong membersihkan
lingkungan yang tidak bersih dan memberikan eduksi terkait
pembuangan sampah yang tepat harapannya kedepat masalah
pembuangan sampah sembarang akan ditekan dengan pengadaan tempat
sampah.
b. Kegiatan : Pembersihan tempat sarana ibadah
Masyarakat Balane
Masalah :-
Sasaran : Tempat sarana Ibadah
Tempat pelaksanaan : Mesjid Al-Mutakim Balane
Waktu pelaksanaan : Rabu. 22 Maret 2023
Kegiatan tempat sarana ibada untuk meningkatkan minat
warga untuk beribadah bersama-sama dengan langkah pertama
menciptakan lingkunga yang bersih di lingkungan tempat ibadah, selain
meningkatkan minat beribadah juga agar warga dapat beribadah dengan
nyaman.
c. Kegiatan : kegiatan lomba bola
dangdut
Masalah : penambahan kegiatan ekstra
Sasaran : bapak-bapak,ibu-ibu dan remaja
Tempat pelaksanaan : Lapangan desa Balane
Waktu pelaksanaan : Minggu, 19 maret 2023
Kegiatan lomba bola dangdut dilaksanakan dengan tujuan
agar meningkatkan hbungan interaksi positif sesama masyarakat
interaksi positif dapat meningkatkan mental yan positif sehingga dapat
beraktifitas dengan baik antar sesame warga.
B. Pembahasan
Kegiatan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat melalui kegiatan
sadar lingkungan dan penyuluhan di lakukan oleh mahasiswa KKN dengan
melihat masalah yang timbul dari hasil pengambilan data melalui hasil
wawancara menggunakan kuesioner. Berdasarkan daftar pertanyaan di dalam
kuesioner menunjukkan masalah yang paling banyak muncul yaitu masalah
lingkungan dimana tidak adanya tempat sampah yang memadai, kondisi
jamban yang tidak sepenuhnya warga miliki, persediaan air bersih yang
terbatas sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungaan dan menjadi
faktor terbentuknya bibit penyakit.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan pola hidup
bersih dan sehat yaitu kegiatan kerja bakti bersama, baik di lingkungan
maupun tempat ibadah sekaligus sosialisasi pentingnya lingkungan yang
bersih. Selain itu juga dilakukan kegiatan pengadaan penyaringan air untuk
mendapatkan air bersih juga dilakukan pemasangan bersama masyarakat.
Keadaan air sebelum dipasangkan penyaringan berwujud keruh, berwarna dan
berbau. Sedangkan air tersebut digunakan untuk memasak, mandi, dan
aktifitas yang lainnya. Ini sangat mempengaruhi kesehatan jika tidak segera
ditangai olehnya, dengan kegiatan pengadaan penyaringan masyarakat sangat
antusias dan efek positifnya sangat berdampak saat melakukan aktifitas
sehari-hari di masyarakat.
Penyakit yang paling banyak diderita oleh warga dusun II desa
balane yaitu hipertensi. Data tersebut ditemukan saat melakukan penyuluhan
sekaligus melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bersama pihak
Puskesmas di daerah desa Balane. Dari hasil penyuluhan bias disimpulkan
kebanyakan warga yang terkena hipertensi karena kekurangan pengetahuan
atau informasi terkait pencegahan hipertensi. Pola makan adalah faktor utama
penyebab terjadinya hipertensi daerah terseebut. Olehnya melalui kegiatan
penyuluhan diharapkan angka kejadia Hipertensi kedepan akan menurun.
Aktifitas pencegahan penyakit selain penyuluhan, mahasiswa KKn
juga melakukan kegiatan senam lansia yang beruna untuk meningkatkan
kebgaran tubuh, mencegah kekakuan otot serta sendi serta meningkatkan
pikiran yang segar agar warga dapat mengurangi tekanan pikiran penyebab
stres yan dapat menyebabkan penyakit seperti hipertensi, stroke dll.
Kegiatan senam lansia sangat di gemari para lansia selain senam mahasiswa
KKN juga mengadakan lomba senam lansia, dan di lengkapi dengan hadiah
bagi pemenang. Sehingga kegiatan ini lebih meningkatkan semangat para
lansia untuk mengikutinya.
Berdasarkan Tema KKN yaitu Sosialisasi Pola Hidup Bersih Dan
Sehat Melalui Kegiatan Sadar Lingkungan Dan Penyuluhan diharapkan
masalah masalah yang ditemukan di masyarakat dapat teratasi dengan
diadakannya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Mahasiswa KKN tersebut.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam melaksanakan program kerja selama
KKN adalah keramahan warga, setiap kegiatan yang dilaksanakan
mendapat sambutan hangat dari warga. Setiap kegiatan yang dilakukan
warga juga melibatkan kami. Contohnya diakhir setelah kami
melaporkan hasil kegiatan pada MMD 2 kepala desa mengatakan
kegiatan KKN sangat berbekas dengan baaik di hati masyarakat sehingga
jika ada kegiatan KKN harapan kepala desa balane, Desa Balane kembali
dilibatkan.
2. Faktor Penghambat
Faktor Penghambat dalam kegiatan KKN yaitu pada saat proses
pengambilan data atau pengkajian dimana beberapa warga tinggal di
lading/kebun sehingga mahasiswa sulit mendapatkan data dan harus
menunggu sampai warga tersebut kembali ke rumah.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
diatas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Masalah yang terindetifikasi di Dusun I Desa Balane, Kecamatan
Kinovaro, Kabupaten Sigi yaitu banyaknya warga yang belum memiliki
tempat pembuangan sampah dan masih membuang sampah di tepi
jurang, kurangnya pemberdayaan pekarangan rumah, kerja bakti
membersihkan TPS. Banyak para lansia yang jarang melakukan
pemeriksaan rutin, penyuluhan /edukasi tentang pengelolahan air
bersih, melakukan senam lansia dan lomba games bola dangdut.
2. Program kerja yang dilaksanakan di desa balane kecamatan kinovaro
kabupaten sigi kerja bakti membersihkan TPS, penyaringan air di desa
Balane, penyuluhan cegah dan hindari hiperteri dan hidup lebih sehat
air bersih di masjid kantor desa, pemeriksaan kesehatan gratis di Kantor
Desa Balane, senam lansia di lapangan Desa Balane. Games bola
dangdut di lapaangan Desa Balane.
3. Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Widya Nusantara
Palu yang berlokasi di Desa Balane, Kecamatan Kinovaro, kebupaten
Sigi tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat program kerja,
diantara nya: Faktor pendukung dan faktor penghambat di Dusun I Desa
Balane, yaitu adanya kekompakan dan kerjasama yang baik dari setiap
anggota Posko serta koordinasi dan arahan dari dosen pembimbing
lapangan. Selain itu dukungan moral dan semangat kebersamaan yang
diberikan oleh mahasiswa/i KKN lainnya serta bantuan dari Kepala
Desa Balane, Kepala Dusun 2 Desa Balane, Ketua RT 4,5 dan 6 dan
Kader-kader Kesehatan Desa Balane serta masyarakat juga menjadi
penunjang keberhasilan dan kesuksesan program kerja yang kami
laksanakan selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Balane
Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi. Selain itu, fenomena kehidupan
masyarakat yang tidak semuanya berpartisipasi dalam pelaksanaan
program kerja yang telah kami jalankan dikarenakan kesibukan mereka
dalam menjalankan profesi/pekerjaan mereka yang sebagian besar
adalah petani/berkebun, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya
di kebun.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
a. Diharapkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat
menambah wawasan mahasiswa Universitas Widya Nusantara Palu
dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) serta mampu melaksanakan program kerja atau
pemecahan masalah yang ada dimasyarakat.
b. Diharapkan mahasiswa Universitas Widya Nusantara Palu mampu
menerapakan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah ke
masyarakat.
c. Diharapkan mahasiswa Universitas Widya Nusantara Palu mampu
berpikir kritis dalam penangangan masalah kesehatan yang ada di
lapangan khususnya.
2. Bagi Universitas Widya Nusantara Palu
a. Diharapkan dengan adanya Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
Universitas Widya Nusantara Palu dapat melakukan kegiatan
evaluasi Penyelenggraan program pendidikan Ilmu Keperawatan dan
dapat mewujudkan program perguruan tinggi dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.
b. Diharapkan kepada tim LPPM Universitas Widya Nusantara Palu
untuk terus melakukan pengembangan terhadap penyusunan
Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
3. Bagi Pemerintah
Diharapkan kegiatan gotong royong pembersihan
lingkungan bisa dilaksanakan secara rutin setiap waktu yang telah
disepakati bersama masyarakat.
4. Bagi masyarakat
Diharapkan dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Widya Nusantara Palu kesadaran masyarakat akan
pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Islam, fahrul, dkk. 2021. Dasar-dasar kesehatan Lingkungan. Yayasan Kita


Menulis. Jakarta

Mamik. 2014. Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Zifatama Jawara. Jakarta


Badi’Ah Atik. 2022. Pengantar Promosi Kesehatan. Media Sains Indonesia.
Bandung

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah


Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi

Anda mungkin juga menyukai