Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PENDOKUMENTASI PRAKTIK KLINIK DEPARTEMEN

KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS DI HUNTARA


KELURAHAN PETOBO KECAMATAN PALU SELATAN
KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
06 SEPTEMBER S.D 11 OKTOBER 2021

DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK
X

1. ANGGRAENI DEWI R, S.Kep ( 2020032011 )


2. IMELDA, S.Kep ( 2020032045 )
3. MOH. IKRAM, S.Kep ( 2020032052 )
4. MOH. DJUNAYDI KALLO, S.Kep ( 2020032050 )
5. NADILA YUNINDA, S.Kep ( 2020032054 )
6. NINDA P KATILI, S.Kep ( 2020032062 )
7. NURFAJRAH, S.Kep ( 2020032069 )
8. RITA ADRIYANTI, S.Kep ( 2020032075 )

ii
PROGRAM STUDI NERS PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU 2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Di Persiapkan Dan Di Setujui Oleh Tim Penyusun Program Studi Ners


Profesi Ners STIKes Widya Nusantara Palu

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
KELUARGA DAN KOMUNITAS

Mengetahui :

CI Institusi Penanggung Jawab Stase

Ns. Saka Adhijaya Pendit, M.Kep Ns. Saka Adhijaya Pendit, M.Kep
NIK. 20190901102 NIK. 20190901102

Koordinator Profesi Ners Ketua Program Studi

Ns. Sabir, S.Kep Ns. Yuhana Damantalm, M.Erg


NIK. 20170901073 NIK. 20110901019

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat T uhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia yang senantiasa menyertai sekali
kita an sehingga seluruh rangkaian kegiatan
Praktek Departemen Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Studi Ners
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sebagai bentuk nyata dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan
maka, disusunlah semua rangkaian kegiatan tersebut dalam bentuk laporan yang
didalamnya memuat semua kegiatan dan hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan selama 5 minggu dari tanggal 06 September s.d 11 Oktober 2021.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga sebelumnya kami mohon maaf dan membuka diri atas kritik
dan sarannya.

Mengetahui,

KELOMPOK X

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Departemen Keperawatan Komunitas 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Pelayanan Kesehatan Utama 4
B. Konsep Keperawatan Komunitas 5
C. Asuhan Keperawatan Komunitas 8

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENGKAJIAN


A. Keadaan Geografi 12
B. Data Demografi 12
C. Hasil Tabulasi Data 12
D. Analisa Data 44
E. Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas Di Huntara 46
Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan Kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah
F. Hasil Prioritas Masalah 47
G. Planning Of Action (POA) 48
H. Implementasi Dan Evaluasi 51

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 56
B. Saran 57

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan UUD 1945 dicantumkan bahwa pembangunan yang
meliputi semua sektor dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh rakyat
Indonesia, bertujuan mencapai masyarakat yang adil dan makmur, pembangunan
tersebut meliputi kesehatan. Paradigma pembangunan kesehatan baru yaitu
paradigma sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa.
Paradigma tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dan
menjaga kesehatan mereka sendiri.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan pada kepercayaan atas kemampuan
dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. Kurikulum
Pendidikan Program Studi Ners Profesi Ners yang terdiri dari teori dan praktik
mewajibkan mahasiswa semester II melaksanakan praktik belajar lapangan
dengan tujuan mengaplikasikan langsung yang telah didapatkan di bangku
kuliah kepada kenyataan dengan mengambil bagian dalam pembangunan
kesehatan masyarakat sesuai dengan program pemerintah.
Secara umum program praktik belajar lapangan memiliki 3 unsur penting
yaitu :
1. Sebagai kegiatan pendidikan
Melalui praktik belajar lapangan, mahasiswa diharapkan dapat melihat
secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku komunitas
dan menilai bagaimana tingkah laku tersebut mempengaruhi keadaan sehat-
sakit.
2. Sebagai kegiatan penelitian
Melalui kegiatan praktik belajar lapangan, mahasiswa mampu
mengkaji, merumuskan masalah yang ada di tengah masyarakat, serta
menggali segala kemampuan yang ada di masyarakat.

1
3. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Melalui kegiatan praktik belajar lapangan, mahasiswa dapat
mengamalkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang ada
di tengah masyarakat.
Praktek keperawatan komunitas dan keluarga dilaksanakan di huntara Petobo RW 2
Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan selama 5 (lima) minggu yang bertujuan
untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat masyarakat, dan
diharapkan nantinya dapat merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang
pola hidup sehat, juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk
penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung bagaimana cara untuk
meningkatkan derajat kesehatannya.
Dipilihnya RW 2 sebagai desa binaan karena penerapan pola hidup sehat yang masih
kurang di RW 2 dan juga pengolahan limbah yang masih kurang tepat sehingga dapat
menimbulkan resiko penyebab penyakit. Keadaan demografi huntara Petobo RW2
Kelurahan Petobo berada di dataran tinggi wilayah Kota Palu dan sebagian besar
masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai wiraswasta (11), petani (1), PNS (1).
Fasilitas yang ada di huntara Petobo RW 2 Kelurahan Petobo yaitu Masjid (2),
Musholla (3), Paud (2), SD (1), dan SMP (1).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan praktek klinik keperawatan komunitas dan
keluarga, mahasiswa mampu menerapkan proses keperawatan komunitas
dan keluarga dengan bekerja sama dengan keluarga/kelompok/masyarakat
dalam peningkatan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga
mahasiswa mampu :
a. Menerapkan proses keperawatan komunitas dan keluarga dengan
strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Menganalisa data yang diperlukan.

2
c. Menentukan diagnose keperawatan komunitas dan keluarga sesuai
dengan masalah yang ada huntara Petobo.
d. Merencanakan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga
sesuaidengan masalah kesehatan.
e. Melaksanakan rencana keperawatan komunitas dan keluarga yang
sesuai dengan masalah kesehatan komunitas dan keluarga.
f. Mampu mengevaluasi segala tindakan keperawatan komunitas dan
keluarga yang.telah diterapkan.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat,
melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya yang dapat dijangkau
oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat hidup mandiri dan menentukan nasib pribadi (Nasrul Effendy, 1997).
Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) adalah pemeliharaan
kesehatan, pemecahan diagnosa penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak
lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawab perawat dalam
Pealayan Kesehatan Utama adalah :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran PKU adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat dengan
fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluarga atau
kelompok masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang
optimal.
Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah memotivasi masyarakat agar
dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan. Agar
delapan unsur utama Pelayanan Kesehatan Utama yaitu peningkatan
pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan
gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang
mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventif

4
dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat terhadap
penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam masyarakat.
Prinsip dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Utama berorientasi pada
distribusi pelayanan kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat,
menggunakan teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang ada
di dalam masyarakat itu sendiri), berfokus pada pencegahan dan pendekatan
multi sektoral. Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan Utama meliputi :
penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang pokok, cara
penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya, imunisasi, kesehatan ibu
dan anak, KB, perbaikan gizi, pencegahan penyakit menular, pengadaan obat
esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.
Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan komunitas adalah
untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh), tingkat rujukan pertama (Rumah
Sakit tipe A dan B), serta menyelenggarkan kerja sama lintas sektoral dan lintas
program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat
diperlukan dalam hal kesehatan perorangan. Komunitas sebagai subjek sekaligus
objek dalam Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan mampu mengenal,
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagai akhir tujuan
Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan melayani status kesehatan komunitas dimana dia tinggal.

B. Konsep Keperawatan Komunitas


Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau teori
keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat, diantaranya ;
menurut Chang (1982) perawatan komunitas adalah menyeluruh, mampu
berfungsi sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,
mampu berkomunikasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah
kesehatan pada masyarakat tersebut.
Sedangkan Ruth B Freeman (1981) mendefinisikan perawatan komunitas
adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat

5
yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan
baik sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini tercakup dalam spektrum
pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan
utama yang ditujukan pada masyarakat, prakteknya memerlukan acuan atau
landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas.Banyak konseptual model keperawatan dikembangkan oleh para ahli,
salah satunya adalah konsep model dari Betty Neuman (1972), yang menekankan
pada pendekatan sistem untuk mengatasi masalah kesehatan.
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan terget
pelayanan kesehatan.Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang
dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya.Pencegahan primer ini
mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko terjadinya penyakit,
mengkaji kegiatan-kegiatn promosi kesehatan dan pendidikan dalam
komunitas.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya
dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyrakat dan ditemukannya
masalah kesehatan.Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini,
intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan
atau keseriusan penyakit.
3. Pencegahan Tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan
kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi

6
sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses
penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi
yang optimal dari ketidakmampuannya.
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan sistem
pertahanan stressor yaitu garis resisten, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel.Ketiga lapisan pertahanan tersebut bertujuan untuk
melindungi infra struktur atau sumber energi dari stressor yang dapat
mempengaruhi komunitas.
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang
yang membentuk masyarakat (Anderson, 1988).Secara lebih rinci sasaran ini
terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
a. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidakmampuan
dalam merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka
akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
dan sosial. Dalam praktek keperawatan komunitas, perawat
memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu (misal TBC, ibu hamil, dan lain-lain)
dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah dan pemecahan
masalah kesehatan individu.
b. Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut:
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan.
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga.

7
4) Memodifikasi lingkungan yang sehat.
5) Memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
c. Tingkat komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas.Asuhan ini
diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat wilayah
binaan.Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan komunitas
diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.

C. Asuhan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi,
daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang
diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai
mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan.
Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan
umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas.Strategi yang
digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan,
teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.
Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat menang-
gulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara berkesi-
nambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses
keperawatan komunitas yang dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas menurut Anderson dan Mc. Forlane
(1985) yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi demografi, populasi,

8
nilai-nilai keyakinan, riwayat individu termasuk kesehatan, faktor-faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi,
politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial komunitas ekonomi
dan rekreasi.
Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan
data statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama
dan aparat pemerintah.
1. Analisa Data Dan Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa
untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat
yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan masalah
dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri dari :
a. Masalah sehat - sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
d. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek, yaitu
primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama
(partnership). Untuk meningkatkan kerjasama dan proses kelompok serta
mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan,
yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat,
maka diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk
membuat perubahan. Menurut Rhotman (1986), ada tiga model pendekatan
pengorganisasian komunitas yaitu pendekatan perencanaan sosial (social
planning), pendekatan social action, namun yang dominan adalah dengan
pendekatan locality development yang berarti mengembangkan masyarakat
berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu
mengurangi hambatan yang ada.
Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)
dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memotivasi

9
mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya
sendiri.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus pada
tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mc. Forlane, 1985).
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi
sakit.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek
masa sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki
lagi (irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat
proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal,
intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan
dengan cara :
1) Aktifitas atau kegiatan program
2) Pembentukkan kelompok dasawisma
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap
program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),
pelaksanaan (process), hasil (output).Sedangkan fokus evaluasi pelaksanaan
asuhan keperawatan komunitas adalah :
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
b. Perkembangan proses apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana
dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
c. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya.

10
d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas.
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan
intervensi.
Untuk mengimplementasikan konsep keperawatan komunitas yang
telah dipelajari, maka mahasiswa melakukan praktek keperawatan di RW2
Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan. Laporan kegiatan praktek
mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada BAB selanjutnya.

11
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENGKAJIAN

A. Keadaan Geografi
1. Letak Wilayah
Huntara Petobo di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota
Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Batas-Batas Wilayah
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Lasoani
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kel. Tatura Utara
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Sigi
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ngatabaru Kab. Sigi Biromaru
3. Iklim
Iklim daerah Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah adalah iklim tropis dimana
hanya mengenal dua musim yaitu :
a. Musim hujan
b. Musim kemarau

B. Data Demografi
1. Dari data yang didapatkan Di kantor Kelurahan Petobo, jumlah penduduk
Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah dengan perincian menurut jenis kelamin dari 13
KK sebagai berikut :
a. Laki-laki : 18 Jiwa
b. Perempuan : 19 Jiwa
2. Jumlah kepala keluarga : 13 Kepala Keluarga
3. Jumlah penduduk : 37 Jiwa

C. Hasil Tabulasi Data


Tabulasi data yang dilakukan berdasarkan jumlah kepala keluarga yang
dikaji dalam kurung waktu mulai dari tanggal 09 September 2021 - 11

12
September 2021, dengan jumlah 13 KK dengan 37 jiwa . Hasil ini jauh dari
harapan kami sebab jumlah kepala keluarga yang seharusnya adalah 50 KK, hal
ini disebabakan oleh beberapa masalah yaitu adanya Pandemi Virus Covid-19
yang membuat tidak terjangkaunya seluruh keluarga yang ada di Huntara Petobo
dikarenakan kami juga harus tetap mengikuti Protokol Kesehatan serta kebijakan
Pemerintah saat ini yang melarang segala aktivitas yang melibatkan banyak
orang.
Pada saat pendataan, dari 13 KK di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo,
Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, hasil pendataan
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
Tabel 1 : Klasifikasi jenis kelamin kepala keluarga dan anggota keluarga di
Huntara Balaroa, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-Laki 18 48,6
2 Perempuan 19 51,3
Jumlah 37 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 1. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 19 jiwa dari 37
jiwa (51,3%).

Tabel 2 : Klasifikasi umur kepala keluarga dan anggota keluarga di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Umur Frekuensi %
1 1 - 5 tahun 8 21,6
2 6 - 12 tahun 4 10,8
3 13 - 18 tahun 0 0,0
4 19 - 25 tahun 4 10,8
5 26 - 35 tahun 14 37,8
6 36 - 59 tahun 5 13,5
7 > 60 tahun 2 5,4

13
Jumlah 37 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 2. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar berumur 26 – 35 tahun (37,8%).

Tabel 3 : Klasifikasi Islam kepala keluarga dan anggota keluarga di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Agama Frekuensi %
1 Islam 37 100%
Jumlah 37 100%
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 3. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah seluruhnya memeluk agama Islam (100 %).

Tabel 4 : Klasifikasi suku kepala keluarga dan anggota keluarga di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Suku Frekuensi %
1 Kaili 37 100%
Jumlah 37 100%
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah seluruhnya bersuku kaili (100 %).

Tabel 5 : Klasifikasi pendidikan kepala keluarga dan anggota keluarga di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Pendidikan Frekuensi %
1 SD 6 16,2
2 SMP 4 10,8
3 SMA 14 37,8

14
4 Sarjana 2 5,4
5 Tidak Sekolah 11 29,7
Jumlah 37 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 5. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sekitar 14 jiwa dari 37
jiwa ( 37,8%).

Tabel 6 : Klasifikasi pekerjaan kepala keluarga di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Petani 1 7,6
2 PNS 1 7,6
3 Wiraswasta 11 84,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 6. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar bekerja sebagai Wiraswasta (84,6 %).

2. Ekonomi
Tabel 7 : Klasifikasi penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Penghasilan Rata-rata Keluarga Frekuensi %
1 < Rp. 1000.000 3 23,0
2 Rp. 1000.000- 3.000.000 10 76,9
3 >Rp.3000.000 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 7. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar memiliki penghasilan rata-rata sebesar Rp.
1000.000-3.000.000 (76,9 %).

15
Tabel 8 : Klasifikasi kebiasaan keluarga menabung di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Kebiasaan Keluarga Menabung Frekuensi %
1 Ya 3 23,0
2 Tidak 10 76,9
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 8. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar tidak menabung yaitu 10 Keluarga dari 13 Keluarga
(76,9 %).

3. Lingkungan Fisik Rumah


a. Rumah (Wawancara)
Tabel 9 : Klasifikasi berapa luas lantai bangunan di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Luas Lantai Bangunan Frekuensi %
1 6 x 4 𝑚2 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 9. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan memiliki luas lantai bangunan 6 x 4 𝑚2 (100%).

Tabel 10 : Klasifikasi jumlah kamar tidur di Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Jumlah Kamar Tidur Frekuensi %
1 Tidak ada 0 0,0
2 Satu kamar tidur 11 84,6
3 2-3 kamar tidur 2 15,4
4 >3 kamar tidur 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

16
Berdasarkan tabel 10. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar jumlah kamar tidur keluarga yaitu satu kamar tidur
(84,6%).

Tabel 11 : Klasifikasi kebiasaan membuka jendela dalam keluarga di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kebiasaan Membuka Jendela Frekuensi %
1 Ya 13 100
2 Tidak 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 14. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar memiliki kebiasaan membuka jendela yaitu 13
keluarga (100 %).

Tabel 12 : Klasifikasi kebiasaan menjemur kasur dalam keluarga di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Kebiasaan Menjemur Kasur Frekuensi %
1 Ya 6 46,1
2 Tidak 7 53,8
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 11. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga tidak menjemur kasur yaitu 7 keluarga dari
13 keluarga (53,8 %).

b. Rumah (Observasi/pengukuran)
Tabel 13 : Klasifikasi jenis lantai rumah di Huntara Petobo, Kelurahan
Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

17
No Jenis Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah (sebagian besar) 0 0,0
2 Plester, ubin, keramik 0 0,0
3 Papan Kayu 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 13. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga menggunakan jenis lantai rumah papan kayu
yaitu 13 Keluarga (100.00 %).

Tabel 14 : Klasifikasi tipe bangunan rumah di Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Tipe Bangunan Rumah Frekuensi %
1 Permanen 0 0,0
2 Semi-permanen 0 0,0
3 Non permanen 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 14. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan memiliki tipe bangunan Non Permanen yaitu 13
Keluarga (100%).

Tabel 15 : Klasifikasi luas jendela dan lubang angin di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Luas Jendela dan Lubang Angin Frekuensi %
1 <20% luas lantai 13 100
2 >20% luas lantai 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 15. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan memiliki luas jendela dan lubang angin <20% luas
lantai (100 %).

18
Tabel 16 : Klasifikasi kebersihan dalam rumah dan pekarangan di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Kebersihan Dalam Rumah dan Pekarangan Frekuensi %
1 Bersih 13 100
2 Tidak Bersih 0 0,0
3 Kurang Bersih 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 16. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga memiliki rumah dan pekarangan yang bersih
(100%).

Tabel 17 : Klasifikasi pemanfaatan pekarangan di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi %
1 Kebun 13 100
2 Kolam 0 0,0
3 Kandang 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 17. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan memanfaatkan pekarangan untuk berkebun (100%).

Tabel 18 : Klasifikasi jarak rumah dengan tetangga di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Jarak Rumah Dengan Tetangga Frekuensi %
1 Bersatu 13 100
2 Dekat 0 0,0
3 Terpisah 0 0,0
Jumlah 13 100

19
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 18. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan kepala keluarga memiliki jarak rumah yang bersatu
dengan tetangga (100 %).

c. Sumber Air (Wawancara)


Tabel 19 : Klasifikasi sumber air untuk dimasak di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Petobo, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Sumber Air Untuk Dimasak Frekuensi %
1 PAM 0 0,0
2 Sumur Gali 12 92,3
3 Air Mineral 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 19. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki sumber air untuk dimasak melalui
sumur gali atau sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.3%).

Tabel 20 : Klasifikasi air untuk mandi dan mencuci di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Air Untuk Mandi dan Mencuci Frekuensi %
1 PAM 0 0,0
2 Sumur Gali 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 20. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga menggunakan sumur gali untuk mandi dan
mencuci (100%).

20
Tabel 21 : Klasifikasi kebiasaan keluarga melakukan
pembersihan/pengurasan di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan
Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kebiasaan Keluarga Melakukan Frekuensi %
Pembersihan
1 1 x seminggu 9 69,2
2 2 x seminggu 0 0,0
3 >4 x seminggu 2 15,3
5 Dan lain-lain 2 15,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 21. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga mempunyai kebiasaan melakukan
pembersihan/pengurasan 1x seminggu atau sekitar 9 Keluarga dari 13
Keluarga (69,2%).

d. Sumber Air (Observasi)


Tabel 22: Klasifikasi jarak sumber air dengan septic tank di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Jarak Sumber Air dengan Septic Tank Frekuensi %
1 < 10 meter 4 30,7
2 > 10 meter 9 69,2
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 22. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar jarak sumber air dengan septic tank >10 meter atau
sekitar 9 Keluarga dari 13 Keluarga (69.2%).

Tabel 23 : Klasifikasi keadaan fisik air di Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Keadaan Fisik Air Frekuensi %
1 Bersih 13 100
2 Berwarna 0 0,0

21
3 Berbau 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 23. Diketahui bahwa penduduk di Huntap Balaroa,
Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga memiliki keadaan fisik air yang bersih
(100%).

Tabel 24 : Klasifikasi tempat penampungan air sementara di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Tempat Penampungan Air Sementara Frekuensi %
1 BAK 2 15,3
2 Gentong 11 84,6
3 Ember 0 0,0
4 Lain-lain 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 24. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga menggunakan gentong sebagai tempat
penampungan air sementara atau sekitar 11 Keluarga dari 13 Keluarga
(84.6%)
.
Tabel 25 : Klasifikasi kondisi tempat penampungan air di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Kondisi Tempat Penampungan Air Frekuensi %
1 Terbuka 1 7,6
2 Tertutup 12 92,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 25. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki kondisi tempat penampungan air
tertutup atau sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.3%).

22
e. Pembuangan Sampah (Wawancara)
Tabel 26 : Klasifikasi tempat pembuangan sampah di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Ya 12 92,3
2 Tidak 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 26. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki tempat pembuangan sampah
sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.3%).

Tabel 27 : Klasifikasi pengolahan sampah selanjutnya di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Pengolahan Sampah Selanjutnya Frekuensi %
1 Dibakar 11 84,6
2 Ditimbun 0 0,0
3 Dibuang di sungai 0 0,0
4 Lain-lain 2 15,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 27. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga mengolah sampah dengan cara dibakar,
sekitar 11 Keluarga dari 13 Keluarga (84.6%).

e. Pembuangan Sampah (Observasi)


Tabel 28 : Klasifikasi kondisi tempat penampungan sampah di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %

23
1 Terbuka 1 7,6
2 Tertutup 12 92,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 28. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki kondisi tempat pembuangan
sampah tertutup sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.3%).

Tabel 29 : Klasifikasi jarak tempat pembuangan sampah dengan rumah di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Jarak Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
Dengan Rumah
1 < 5 meter 10 76,9
2 > 5 meter 3 23,1
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 29. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga jarak tempat pembuangan sampah dengan
rumah <5 meter atau sekitar 10 Keluarga dari 13 Keluarga (76.9%).

f. Pembuangan Limbah (Wawancara)


Tabel 30 : Klasifikasi tempat pembuangan tinja di rumah di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Tempat Pembuangan Tinja di Rumah Frekuensi %
1 Ya 13 100
2 Tidak 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 30. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga memiliki tempat pembuangan tinja dirumah
(100%).

24
Tabel 31 : Klasifikasi pembuangan air limbah di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan 7 53,8
2 Got 1 7,6
3 Sembarang 5 38,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 31. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga menggunakan pembuangan air limbah
resapan sekitar 7 Keluarga dari 13 Keluarga (53.8%).

g. Pembuangan Limbah (Observasi)


Tabel 32 : Klasifikasi kondisi jamban keluarga di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Kondisi Jamban Keluarga Frekuensi %
1 Bersih 12 92,4
2 Tidak Bersih 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 32. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki kondisi jamban keluarga yang
bersih sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.4%).

Tabel 33 : Klasifikasi jenis jamban yang digunakan di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Kondisi Jenis Jamban Yang Digunakan Frekuensi %
1 Cemplung 0 0,0
2 Lengsengan 0 0,0

25
3 Leher Angsa 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 33. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga menggunakan jenis jamban leher angsa yaitu
13 keluarga dari 13 keluarga (100%).

Tabel 34 : Klasifikasi Kondisi saluran air di Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kondisi Saluran Air Frekuensi %
1 Lancar 12 92,3
2 Tersumbat 1 7,7
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 34. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki kondisi saluran air yang lancar
yaitu sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.3%).

h. Kandang Ternak (Wawancara)


Tabel 35 : Klasifikasi kepemilikan kandang ternak di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Kepemilikan Kandang Ternak Frekuensi %
1 Ya 0 0,0
2 Tidak 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 35. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga tidak memiliki kandang ternak (100%).

26
i. Komunikasi (Wawancara)
Tabel 36 : Klasifikasi sarana komunikasi di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Sarana Komunikasi Frekuensi %
1 Ya 10 76,9
2 Tidak 3 23,1
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 36. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki sarana komunikasi yaitu sekitar
10 Keluarga dari 13 Keluarga (76,9%).

Tabel 37 : Klasifikasi jenis bahasa yang digunakan sehari-hari di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Jenis Bahasa yang Digunakan Sehari-hari Frekuensi %
1 Indonesia 12 92,4
2 Daerah 1 7,6
3 Asing 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 37. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga menggunakan jenis bahasa indonesia yang
digunakan sehari-hari yaitu sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.4%).

Tabel 38 : Klasifikasi metode penyampaian informasi kesehatan yang


didapatkan di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan,
Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Metode Penyampaian Informasi Frekuensi %
Kesehatan yang Didapatkan
1 Media Elektronik (Radio/TV/HP) 10 76,9
2 Media Cetak (Koran/Majalah) 1 7,6
3 Posyandu/Kader 1 7,6

27
4 Pertemuan antar masyarakat 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 38. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar menggunakan media elektronik (radio/tv/hp) sebagai
metode penyampaian informasi kesehatan yaitu sekitar 10 Keluarga dari 13
Keluarga (76.9%).

4. Kondisi Kesehatan Umum


a. Pelayanan Kesehatan (Wawancara)
Tabel 39 : Klasifikasi sarana kesehatan terdekat di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi %
1 RS 0 0,0
2 PKM 10 76,9
3 Balai Pengobatan 2 15,4
4 Dr/Perawat/Bidan 0 0,0
5 Lainnya 1 7,7
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 39. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga menggunakan PKM sebagai sarana
kesehatan terdekat yaitu sekitar 10 Keluarga dari 13 Keluarga (76.9%).

Tabel 40 : Klasifikasi kebiasaan minta tolong bila sakit di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Kebiasaan Keluarga Minta Tolong Bila Sakit Frekuensi %
1 RS 0 0,0
2 PKM 5 38,4
3 Dr Praktek 0 0,0
4 Perawat 0 0,0
5 Bidan 6 46,3

28
6 Lainnya 2 15,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 40. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar kebiasaan keluarga minta tolong bila sakit ke Bidan
yaitu sekitar 6 Keluarga dari 13 Keluarga (46,3%).

Tabel 41 : Klasifikasi kebiasaan sebelum ke pelayanan kesehatan di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kebiasaan Keluarga Sebelum Ke Pelayanan Frekuensi %
Kesehatan
1 Beli Obat Warung 13 100
2 Jamu 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 41. Diketahui bahwa penduduk Huntap Balaroa,
Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah seluruh kepala keluarga memiliki kebiasaan beli obat di warung
sebelum ke pelayanan kesehatan (100%).

Tabel 42 : Klasifikasi sumber pendanaan kesehatan keluarga di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga Frekuensi %
1 BPJS 1 7,6
2 Asuransi Kesehatan 2 15,5
3 KIS 8 61,5
4 Tabungan 2 15,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 42. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memiliki sumber pendanaan kesehatan
keluarga KIS yaitu sekitar 8 Keluarga dari 13 Keluarga (61,5%).

29
Tabel 43 : Klasifikasi jarak rumah dengan sarana kesehatan di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 <10 KM 1 7,6
2 >10 KM 12 92,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 43. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga jarak rumah dengan sarana kesehatan >10
KM yaitu sekitar 12 Keluarga dari 13 Keluarga (92.4%).

b. Masalah Kesehatan (Wawancara)


Tabel 44 : Klasifikasi penyakit yang paling sering diderita keluarga
dalam 6 bulan terakhir di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan
Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No penyakit yang paling sering diderita Frekuensi %
keluarga dalam 6 bulan
1 DBD 0 0,0
2 Influenza 9 69,3
3 Asma 0 0,0
4 TBC 0 0,0
5 Thypoid 0 0,0
6 IMS 0 0,0
7 Lainnya 4 30,7
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 44. Diketahui bahwa penduduk di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga penyakit yang paling sering diderita
keluarga dalam 6 bulan yaitu sekitar 9 Keluarga dari 13 Keluarga (69.3%).

5. TRANSPORTASI
a. Transportasi Keluarga (Wawancara)

30
Tabel 45 : Klasifikasi sarana transportasi keluarga di Diketahui bahwa
penduduk di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Sarana Transportasi Keluarga Frekuensi %
1 Ya 12 92,4
2 Tidak 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 45. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar memiliki transportasi yaitu 12 keluarga dari 13
keluarga (92,4 %).

b. Transportasi Keluarga (Observasi)


Tabel 46 : Klasifikasi kepemilikan transportasi di Diketahui bahwa
penduduk di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kepemilikan Transportasi Frekuensi %
1 Pribadi 12 92,4
2 Umum 1 7,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 46. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar kepemilikan transportasi umum yaitu 12 keluarga
dari 13 keluarga (92,4 %).

6. PENDIDIKAN
a. Pendidikan Kesehatan
Tabel 47 : Klasifikasi Jenis pendidikan kesehatan yang dibutuhkan di
Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Jenis Pendidikan Kesehatan Frekuensi %
Yang Dibutuhkan
1 Kesehatan ibu dan anak 6 46,2

31
2 Cara penanggulangan kesehatan 4 30,7
3 Pembinaan kesehatan lansia 3 23
4 Lain-lainnya 0 0.0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 47. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar jenis pendidikan kesehatan yang dibutuhkan
keluarga yaitu kesehatan ibu dan anak sekitar 6 keluarga dari 13 keluarga
(46,2 %).

Tabel 48 : Klasifikasi kapan waktu yang baik untuk penyuluhan di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kapan waktu yang baik untuk Frekuensi %
penyuluhan
1 Pagi 9 69,4
2 Siang 1 7,6
3 Sore 3 23
4 Malam 0 0.0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 48. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar waktu yang baik untuk penuluhan yaitu pagi hari
sekitar 9 keluarga dari 13 keluarga (69,4 %).
Tabel 49 : Klasifikasi tempat yang baik untuk penyuluhan di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Tempat yang baik untuk penyuluhan Frekuensi %
1 Dirumah 11 84,6
2 Puskesmas 0 0,0
3 Pertemuan kelompok 2 15,4
4 Balai/Kantor RT/RW 0 0,0
5 Lain-lain 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

32
Berdasarkan tabel 49. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga memilih rumah sebagai tempat yang baik
untuk penyuluhan yaitu 11 keluarga dari 13 keluarga (86,6%).

7. KEBIJAKAN DALAM KELUARGA


a. Aturan Dalam Keluarga
Tabel 50 : Klasifikasi peraturan yang diberlakukan dikeluarga di
Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Peraturan yang diberlakukan dikeluarga Frekuensi %
1 Ya 0 0,0
2 Tidak 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 50. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah keseluruhan keluarga tidak menerapkan peraturan yang
diberlakukan dikeluarga (100%).

Tabel 51 : Klasifikasi yang berpengaruh dikeluarga dalam pemeliharaan


kesehatan di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Yang berpengaruh dikeluarga dalam Frekuensi %
pemeliharaan kesehatan
1 Ayah 7 54
2 Anak 0 0,0
3 Ibu 4 30,7
4 Lain-lain 2 15,3
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 51. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar keluarga yang berpengaruh dikeluarga dalam

33
pemeliharaan kesehatan yaitu ayah sekitar 7 keluarga dari 13 keluarga
(54%).

Tabel 52 : Klasifikasi siapa pengambil keputusan dalam keluarga di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Siapa pengambil keputusan dalam Frekuensi %
keluarga
1 Ayah 11 84,6
2 Anak 0 0,0
3 Ibu 0 0,0
4 Lain-lain 2 15,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021
Berdasarkan tabel 52. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah sebagian besar memilih ayah sebagai pengambil keputusan dalam
keluarga keluarga yaitu 11 keluarga dari 13 keluarga (84,6%).

8. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


a. Kesehatan dalam keluarga
Tabel 53 : Klasifikasi frekuensi makan keluarga dalam sehari di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.

No frekuensi makan keluarga dalam sehari Frekuensi %


1 1 Kali 0 0,0
2 2 Kali 2 15,4
3 >3 Kali 11 84,6
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 53. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar frekuensi makan keluarga >3 kali dalam sehari yaitu 11
keluarga dari 13 keluarga (84,6%).

34
Tabel 54 : Klasifikasi adakah anggota keluarga yang merokok di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Adakah anggota keluarga yang merokok Frekuensi %
1 Ya 11 84,6
2 Tidak 2 15,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 54. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar ada anggota keluarga yang merokok yaitu 11 keluarga dari 13
keluarga (84,6%).

Tabel 55 : Klasifikasi menurut keluarga apakah olahraga itu penting di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Menurut keluarga apakah olahraga itu Frekuensi %
penting
1 Ya 11 84,6
2 Tidak 2 15,4
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 55. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar menurut keluarga olahraga itu penting yaitu 11 keluarga dari
13 keluarga (84,6%).

9. PASANGAN USIA SUBUR (PUS)


Tabel 56 : Klasifikasi Usia PUS di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo,
Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Pasangan Usia Subur Frekuensi %
1 <20 Tahun 5 38,0
2 20-25 Tahun 2 15,0
3 26-30 Tahun 3 23,5
4 31-35 Tahun 3 23,5
5 36-40 Tahun 0 0,0

35
6 41-45 Tahun 0 0,0
7 >45 Tahun 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 56. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar pasangan usia subur berusia <20 tahun yaitu 5 keluarga dari
13 keluarga (38,0%).

Tabel 57 : Klasifikasi apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Apakah PUS menggunakan alat Frekuensi %
kontrasepsi
1 Ya 9 69,3
2 Tidak 4 30,7
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 57. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar PUS menggunakan alat kontrasepsi yaitu 9 keluarga dari 13
keluarga (69,3%).

Tabel 58 : Klasifikasi alat kontrasepsi apa yang digunakan PUS di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Alat Kontrasepsi apa yang digunakan Frekuensi %
PUS
1 IUD 3 33,3
2 Pil 1 11,2
3 Suntik 5 55,5
4 Implan 0 0,0
5 Lain-lain 0 0,0
Jumlah 9 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 58. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah

36
sebagian besar PUS menggunakan alat kontrasepsi yaitu 9 keluarga dari 13
keluarga (69,3%).

Tabel 59 : Klasifikasi apa alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apa alasan tidak menggunakan alat Frekuensi %
kontrasepsi
1 Tidak tahu 4 100
2 Tidak nyaman 0 0,0
3 Mahal 0 0,0
4 Dilarang oleh agama 0 0,0
Jumlah 4 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 59. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi karena tidak
tahu yaitu 4 keluarga dari 4 keluarga (100%).

Tabel 60 : Klasifikasi darimana PUS mendapatkan informasi tentang KB di


Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Darimana PUS mendapatkan informasi Frekuensi %
tentang KB
1 Petugas Kesehatan 5 38,4
2 Orang lain 5 38,4
3 Media elektronik 3 23,2
4 Media Massa 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 60. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar PUS mendapatkan informasi tentang KB dari petugas
kesehatan dan orang lain yaitu 10 keluarga dari 13 keluarga (76,8%).

37
Tabel 61 : Klasifikasi Bagaimana kondisi kesehatan PUS di Huntara Petobo,
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Bagaimana kondisi kesehatan PUS Frekuensi %
1 Sehat 13 100
2 Sakit 0 0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 61. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan kondisi kesehatan PUS sehat (100%).

10. BALITA
Tabel 62 : Klasifikasi Apakah keluarga melakukan penimbangan balita di
Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apakah keluarga melakukan Frekuensi %
penimbangan balita
1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 62. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan keluarga melakukan penimbangan balita (100%).

Tabel 63 : Klasifikasi Apakah setiap hari anak mendapat makanan selingan


diantara waktu makan di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apakah setiap hari anak mendapat Frekuensi %
makanan selingan diantara waktu makan
1 Ya 1 33,4
2 Kadang-kadang 0 0,0
3 Tidak 2 66,6
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

38
Berdasarkan tabel 63. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan
Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar tidak mendapat makanan selingan diantara waktu makan
(66,6%).

Tabel 64 : Klasifikasi Bagaimana kondisi balita saat ini di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Bagaimana kondisi balita saat ini Frekuensi %
1 Sehat 3 100
2 Sakit 0 0,0
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 64. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan keluarga memiliki balita dengan kondisi sehat (100%).

11. USIA SEKOLAH


Tabel 65 : Klasifikasi Berapakali anak melakukan kebersihan gigi dalam
sehari di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota
Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

No Berapakali anak melakukan kebersihan Frekuensi %


gigi dalam sehari
1 1 Kali 4 100
2 2 Kali 0 0,0
3 3 Kali 0 0,0
Jumlah 4 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 65. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar anak melakukan kebersihan gigi 1 kali dalam sehari (100%).

39
Tabel 66 : Klasifikasi bagaimana kondisi gigi anak saat ini di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Bagaimana kondisi gigi anak saat ini Frekuensi %
1 Berlubang dan hitam 0 0,0
2 Gusi bengkak dan berdarah 0 0,0
3 Sariawan 0 0,0
4 Bersih dan sehat 4 100
Jumlah 4 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 66. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan kondisi gigi anak bersih dan sehat (100%).

Tabel 67 : Klasifikasi apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan


sesudah makan di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apakah anak terbiasa mencuci tangan Frekuensi %
sebelum dan sesudah makan
1 Ya 4 100
2 Tidak 0 0,0
Jumlah 4 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 67. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
(100%).

Tabel 68 : Klasifikasi apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain
di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apakah anak terbiasa memakai alas kaki Frekuensi %
saat bermain
1 Ya 4 100
2 Tidak 0 0,0
Jumlah 4 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

40
Berdasarkan tabel 68. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan
Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain (100%).

12. USIA DEWASA (18-55 TAHUN)


Tabel 69 : Klasifikasi kegiatan yang dilakukan usia dewasa sehari-hari di
Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah.
No Kegiatan yang dilakukan usia dewasa Frekuensi %
sehari-hari
1 Bekerja 21 100
2 Tidak bekerja 0 0,0
3 Lain-lain 0 0,0
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 69. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan kegiatan usia dewasa yaitu bekerja (100%).

Tabel 70 : Klasifikasi bagaimana kondisi usia dewasa saat ini di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini Frekuensi %
1 Sehat 21 100
2 Sakit 0 0,0
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 70. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan kondisi usia dewasa dalam keadaan sehat (100%).

13. LANSIA (>56 TAHUN)


Tabel 71 : Klasifikasi berapa jumlah lansia dalam rumah saat ini di Huntara
Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.

41
No Jumlah lansia dalam rumah Frekuensi %
1 Tidak ada 10 76,9
2 1 3 23,1
2 >2 0 0,0
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 71. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar keluarga tidak memiliki lansia dalam rumah yaitu 10 Keluarga
dari 13 Keluarga (76,9%).

Tabel 72 : Klasifikasi adakah penyakit keturunan dalam keluarga di Huntara


Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah.
No Adakah penyakit keturunan dalam Frekuensi %
keluarga
1 Jantung 0 0,0
2 Diabetes 1 7,6
2 Hipertensi 9 69,2
3 Asma 0 0,0
4 Lainnya 3 23,2
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 72. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar keluarga memiliki penyakit keturunan hipertensi dalam
keluarga yaitu 9 Keluarga dari 13 Keluarga (69,2%).

Tabel 73 : Klasifikasi pernahkan melakukan pemeriksaan gula darah dalam 3


bulan terakhir di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Pernahkan melakukan pemeriksaan Frekuensi %
gula darah dalam 3 bulan terakhir
1 Pernah 0 0,0
2 Tidak 13 100
Jumlah 13 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

42
Berdasarkan tabel 73. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan
Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian keseluruhan keluarga tidak pernah melakukan pemeriksaan gula
darah dalam 3 bulan terakhir (100%).

Tabel 74 : Klasifikasi bila sakit, apa diagnose medis di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Bila sakit, apa Diagnosa medisnya Frekuensi %
1 Hipertensi 3 100
2 Diabetes 0 0,0
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 74. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian keseluruhan lansia mengalami penyakit hipertensi (100%).

Tabel 75 : Klasifikasi apa yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit


lansia di Huntara Petobo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota
Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
No Apa yang telah dilakukan untuk Frekuensi %
mengatasi penyakit lansia
1 Kepelayanan Kesehatan 0 0,0
2 Minum obat warung 2 66,6
3 Didiamkan saja 0 0,0
4 Alternatif 1 33,4
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 75. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
sebagian besar lansia minum obat diwarung untuk mengatasi penyakit
(66,6%).

Tabel 76 : Klasifikasi adakah posyandu lansia di Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

43
No Adakah posyandu lansia Frekuensi %
1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0,0
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 76. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan memiliki posyandu lansia (100%).

Tabel 77 : Klasifikasi apakah lansia suka mengikutinya di Huntara Petobo,


Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
No Apakah lansia suka mengikutinya Frekuensi %
1 Ya 0 0,0
2 Tidak 3 100
Jumlah 3 100
Sumber : Hasil Survey Mahasiswa Program Studi Ners Profesi Ners Tahun 2021

Berdasarkan tabel 77. Diketahui bahwa penduduk Huntara Petobo, Kelurahan


Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
keseluruhan tidak suka mengikuti posyandu lansia (100%).

D. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1. DS : Perilaku Pola Hidup yang
- Sebagian besar warga mengatakan Kesehatan tidak sehat
sering mengalami penyakit asam Cenderung
urat, tidak hanya pada lansia namun Beresiko
juga pada masyarakat dengan usia
dewasa awal dan dewasa akhir
- Sebagian besar warga mengatakan
sering makan makanan yang
berlemak, bersantan, tinggi garam,
dan juga kacang-kacangan
DO:

44
Hasil Kuisioner :
- Kasus Penyakit yang diderita
masyarakat saat ini di Huntara
Petobo berjumlah 5 KK (50%)
dengan penyakit yang paling
dominan adalah Asam Urat yang di
akibatkan ketidaktahuan masyarakat
tentang makanan yang tidak baik
untuk di konsumsi secara berlebihan.
- Lansia yang menderita Hipertensi 2
orang (100%).

2. DS: Resiko Perilaku


- Warga mengatakan belum adanya Terjadinya ISPA Masyarakat Yang
tempat pembuangan sementara di Mengelolah
sekitar Huntara Limbah Dengan
- Warga mengatakan bahwa mereka Tekhnik Bakar
membakar sampah karena jarak
pembuangan sampah cukup jauh
- Warga mengatakan membakar
sampah di kawasan huntaranya
setiap sore hari.
DO:
Hasil Kuisioner :
- Terdapat (92,3%) masyarakat yang
memiliki tempat pembuangan
sampah sementara yang terletak di
depan Huntara
- Terdapat (84,6%) Masyarakat yang
memilih mengelolah sampah dengan
tekhnik bakar.
- Jarak pembuangan sampah terdapat

45
(76,9%) > 5 meter.
3 DS: Kurang Kurangnya
- Warga mengatakan masih banyak Pengetahuan Terpapar
masyarakat yang tidak Informasi
menggunakan masker saat
beraktifitas.
- Warga mengatakan kurangnya
informasi yang di sampaikan tenaga
kesehatan tentang penggunaan
masker.
- Sebagian besar warga mengatakan
mereka tidak mempercayai tentang
pandemi Covid-19
DO:
Hasil Kuisioner
- (76,9%) warga mendapatkan
informasi hanya melalui media
elektronik terutama dari berita yang
ada di sosial Media
- (100%) warga memilih untuk
membeli obat warung saat sakit
- (92,4%) warga memiliki jarak
rumah >10KM ke sarana palayanan
kesehatan.

E. Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas Di Huntara Kelurahan Petobo


Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah
Masalah
A B C D E F G H Total Prioritas
Keperawatan
Perilaku Kesehatan
4 2 4 2 3 3 3 4 25 I
Cenderung

46
Beresiko
Resiko Terjadinya
4 2 4 2 3 3 3 3 24 II
ISPA

Kurang
3 3 2 2 3 3 3 3 22 III
pengetahuan

Keterangan : Pembobotan :
A : Resiko Keparahan 1 : Sangat Rendah
B : Minat Masyarakat 2 : Rendah
C : Kemungkinan Di Atasi 3 : Cukup
D : Waktu 4 : Tinggi
E : Fasilitas 5 : Sangat Tinggi
F : Sumber Daya
G : Tempat
H : Dana

F. Berdasarkan penentuan prioritas masalah tersebut kami merencanakan


beberapa masalah yang di prioritaskan menjadi program kerja yang di
laksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Berhubungan Dengan Pola Hidup Yang Tidak
Sehat.
2. Resiko Terjadinya ISPA Pada Masyarakat Berhubungan Dengan Perilaku
Masyarkat Untuk Mengolah Limbah Dengan Tekhnik Bakar
3. Kurang Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurang Terpapar Informasi
Tentang Pentingnya Penggunaan Masker.

47
G. Planning Of Action
Masalah Tujuan Sumber Penanggung
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media
Keperawatan Dana Jawab
1. Perilaku TUM : • Penyuluhan Seluruh Minggu Huntara Dari • Brosur 1. Nur fajrah,
Kesehatan Agar seluruh warga tentang masyarakat Ke 2 (Hari Petobo Mahasiswa S.Kep
Cenderung dapat mengetahui penerapan yang Minggu) 2. Moh Ikram,
Berhubungan dan menerapkan pola hidup berjumlah 13 Pukul S.Kep.
Dengan Pola pola hidup sehat sehat KK di Huntara 09.00 3. Djunaidi
Hidup Yang TUK : • Pembuatan Petobo WITA s/d Kallo,
Tidak Sehat • Masyarakat mampu liflet Selesai S.Kep.
mengerti tentang • Pemberian
penerapan pola buah
hidup sehat
• Masyarakat mampu
mengerti tentang
pentingnya
mengkonsumsi
makanan sehat

2. Resiko TUM : Melakukan Seluruh Minggu Huntara Dari • Brosur 1. Nadila

48
Terjadinya Agar seluruh warga pembagian masyarakat Ke 2 (Hari Petobo Mahasiswa Yuninda,
ISPA Pada dapat menerapkan Tempat yang Minggu) S.Kep.
Masyarakat tentang perilaku sampah untuk berjumlah 13 Pukul 2. Anggraeni
Berhubungan hidup sehat dalam dijadikan KK di Huntara 09.00 Dewi R,
Dengan lingkungan sehari- tempat Petobo WITA s/d S.Kep.
Perilaku hari. pembuangan Selesai
Masyarkat TUK : sementara di
Untuk • Mengerti tentang lingkungan
Mengolah pentingnya menjaga Huntap
Limbah kebersihan Balaroa
Dengan lingkungan dengan
Tekhnik mengolah limbah
Bakar sampah dengan
tekhnik yang benar.
• Mengerti tentang
cara pengolahan
limbah dengan
ramah lingkungan.
3. Kurang TUM : • Memberikan Seluruh Minggu Huntara Dari • Brosur 1. Ninda Katili,
Pengetahuan Untuk meningkatkan penyuluhan masyarakat Ke 2 (Hari Petobo Mahasiswa S.Kep

49
Berhubungn pengetahuan warga tentang yang Minggu) 2. Rita
Dengan di huntara Petobo NAPZA berjumlah 13 Pukul Adriyanti,
Kurang TUK : KK di Huntara 09.00 S.Kep.
Terpapar • Dapat mengetahui Petobo WITA s/d 3. Imelda,
Informasi pentingnya Selesai S.kep
Tentang penggunaan masker
Pentingnya • Masyarakat mampu
Penggunaan menerapkan
Masker. penggunaan masker
dalam kegiatan
sehari-hari.

50
H. Implementasi Dan Evaluasi
Diagnosa Waktu Dan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tempat
1. Perilaku Minggu, 18 a. Memberikan  Evaluasi Struktur
Kesehatan September penyuluhan Dalam perencanaan
Cenderung 2021 tentang kegiatan telah di organisir
Berhubungan Pukul 09.00 perilaku dengan baik mencakup
Dengan Pola WITA s/d kesehatan penunjukan penanggung
Hidup Yang Selesai dengan pola jawab / kepanitiaan, job
Tidak Sehat hidup sehat. description,
b. Pembagian pemberitahuan kepada
buah warga tentang adanya
kegiatan penyuluhan
dengan harapan kegiatan
tersebut akan
berlangsung dengan baik.
 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan (implementasi)
masyarakat sangat
antusias dan berespon
sangat baik karena karena
keingintahuan
masyarakat sangat tinggi
tentang pola hidup sehat.
Evaluasi Hasil
Kegiatan dilakukan dari
rumah ke rumah yang
dikarenakan pandemi
Covid-19. Kegiatan yang
berhasil di laksanakan
umumnya karena

51
masyarakat itu sendiri
dan swadana mahasiswa
sendiri. masyarakat yang
mengikuti juga dalam
pengawasan kami serta
mengikuti protocol
kesehatan yang
diterapkan oleh
pemerintah.
2. Resiko Minggu, 18 a. Pembagian  Evaluasi Struktur
Terjadinya September kantong Dalam perencanaan
ISPA Pada 2021 sampah yang kegiatan telah di organisir
Masyarakat Pukul 09.00 diakan oleh dengan baik mencakup
Berhubungan WITA s/d kelompok penunjukan penanggung
Dengan Selesai untuk jawab / kepanitiaan, job
Perilaku masyarakat description,
Masyarkat Huntara pemberitahuan kepada
Untuk Petobo warga tentang adanya
Mengolah b. Memberikan kegiatan penyuluhan
Limbah Dengan penyuluhan dengan harapan kegiatan
Tekhnik Bakar tentang tersebut akan
pengolahan berlangsung dengan baik.
limbah  Evaluasi Proses
dengan Pada pelaksanaan
tekhnik yang kegiatan (implementasi)
benar masyarakat sangat
antusias dan berespon
sangat baik.
Evaluasi Hasil
Kegiatan dilakukan dari
rumah ke rumah
mengingat dalam situasi

52
pandemi Covid-19.
Kegiatan yang berhasil di
laksanakan umumnya
karena dukungan
masyarakat itu sendiri
dan swadana mahasiswa
sendiri. Partisipasi
masyarakat umumnya
baik namun hanya saja
terdapat pembatasan
dalam mengumpulkan
orang akibat dari
pandemi Virus Corona /
Covid-19, dan
masyarakat juga dalam
pengawasan kami serta
mengikuti protocol
kesehatan yang
diterapkan oleh
pemerintah.
3. Kurang Minggu, 18 a. Memberikan  Evaluasi Struktur
Pengetahuan September penyuluhan Dalam perencanaan
Berhubungn 2021 tentang kegiatan telah di organisir
Dengan Kurang Pukul 09.00 pentingnya dengan baik mencakup
Terpapar WITA s/d penggunaan penunjukan penanggung
Informasi Selesai masker dalam jawab / kepanitiaan, job
Tentang aktivitas description,
Pentingnya sehari-hari pemberitahuan kepada
Penggunaan b. Pembagian warga tentang adanya
Masker. masker dan kegiatan penyuluhan
handsanitizer dengan harapan kegiatan
tersebut akan

53
berlangsung dengan baik.
 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan (implementasi)
masyarakat sangat
antusias dan berespon
sangat baik karena
keingintahuan
masyarakat sangat tinggi
tentang pentingnya
penggunaan masker pada
kegiatan sehari-hari.
Evaluasi Hasil
Kegiatan dilakukan dari
rumah ke rumah
mengingat dalam situasi
pandemi Covid-19.
Kegiatan yang berhasil di
laksanakan umumnya
karena dukungan
masyarakat itu sendiri
dan swadana mahasiswa
sendiri. Partisipasi
masyarakat umumnya
baik hanya saja ada
pembatasan dalam
mengumpulkan orang
akibat dari pandemi Virus
Corona / Covid-19, dan
masyarakat juga dalam
pengawasan kami serta
mengikuti protocol

54
kesehatan yang
diterapkan oleh
pemerintah.

55
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat
komprehensif melalui kerjasama lintas sektor dan peran serta aktif masyarakat.
Sasaran keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat
yang menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. Dari hasil asuhan
keperawatan komunitas dapat di kemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Masalah kesehatan dan keperawatan yang di temukan pada wilayah binaan
adalah :
a. Perilaku Kesehatan Cenderung Berhubungan Dengan Pola Hidup
Yang Tidak Sehat.
b. Resiko Terjadinya ISPA Pada Masyarakat Berhubungan Dengan
Perilaku Masyarkat Untuk Mengolah Limbah Dengan Tekhnik Bakar
c. Kurang Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurang Terpapar
Informasi Tentang Pentingnya Penggunaan Masker.
d. Untuk menggerakan partisipasi aktif menuju kemandirian masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan di perlukan pengorganisasian
masyarakat dalam melaksanakan berbagai program kesehatan
e. Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
wilayah binaan dilakukan serangkaian kegiatan melalui penggalangan
masyarakat, kerjasama lintas sektor dan program diantaranya adalah
penyuluhan kesehatan dan gerakan hidup bersih melalui kerja bakti serta
pada masa pandemi seperti saat ini agar masyarakat selalu menjalankan
protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah serta selalu menerapkan 5M
yaitu; Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci Tangan, Menghindari
kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.

56
f. Hasil yang di capai dalam setiap kegiatan belum memenuhi secara optimal
dikarenakan kesibukan masyarakat dalam mengatur waktu setiap kali
pelaksanaan kegiatan.

B. Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhan keperawatan komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran, sebagai
berikut :
1. Kepada pihak puskesmas untuk lebih proaktif dalam memberikan pelayanan
diluar gedung sesuai dengan paradigma baru orientasi pelayanan dari kuratif
dan rehabilitatif ke promotif dan preventif dalam upaya penggerakkan
kesehatan berbasis masyarakat.
2. Kepada pemerintah daerah dan kelurahan di harapkan meningkatkan
pelayanan dalam memfasilitasi masyarakat mengakses pelayanan kesehatan,
dan berbagai kegiatan pembangunan kesehatan desa dan mempercepat
ketersediaan sarana poskesdes / Pustu.
3. Kepada kader kesehatan di harapakan dapat menjadi promotor gerakan
hidup bersih dan sehat,dan proaktif melakukan berbagai kegiatan dalam
rangka mewujudkan terciptanya kelurahan sehat.
4. Kepada seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggiatkan semangat
gotong royong khususnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
serta tetap menjalankan protokol kesehatan disetiap aktivitas sehari-hari
agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona / Covid-19.

57
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai