Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN WINSHIELD SURVEY

DI KELUHARAN KOTO PANJANG IKUR KOTO, KECAMATAN


KOTO TANGAH RW 08 RT I
TAHUN 2022

OLEH :

KELOMPOK I

1. Anjela Noveren 7. Laras Putri Gamyes


2. Aprillia Dheana Putri 8. Nadia Febrina
3. Diana Permata Supiani 9. Nur Fazila
4. Elvi Zora 10. Prita Irma Elsani
5. Gitta Sintia Fitri 11. Viona Ardayaty
6. Hasanatul Khairiya Ilham 12. Yatul Putri

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yola Yolada, S. Kep. M. Kep


Ns. Dedhi Adha, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek


keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang,
dimana perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai
salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Sebagai calon tenaga kesehataan professional, mahasiswa
keperawatan Program Studi Ners STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG berkewajiban untuk turut serta mewujudkan tercapainya
pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang kesehatan
yaitu Indonesia sehat 2025. Perawat komunitas memiliki peran dan
fungsi, diataranya Peran yang dapat dilaksanakan adalah sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator pelayananan
kesehatan, pembaharu (innovator), pengorganisasian pelayanan
kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat
bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat
juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi
dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi
dan peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu
meningkatkan status kesehatan masyarakat indonesia, khususnya RW 8
yang terdiri dari (RT I, RT II, dan RT III,) Kelurahan Koto Panjang
Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang mulai tanggal 18 April
sampai 4 Juni 2022.
B. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah definisi Keperawatan Komunitas ?


b. Bagaimanakah Sejara Perkembangan Keperawatan Komunitas
Indonesia ?
c. Apakah Tujuan Keperawatan Komunitas ?
d. Bagaimana Peran Perawat Komunitas ?
e. Apa sajakah Fungsi Keperawatan Komunitas ?
f. Apakah pengertian Komunitas Sebagai Klien serta
penatalaksanaannya dalam praktik keperawatan komunitas ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui definisi keperawatan komunitas
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan keperawatan
komunitas indonesia
c. Untuk mengetahui tujuan keperawatan komunitas
d. Untuk mengetahui peran perawat komunitas
e. Untuk mengetahui fungsi keperawatan komunitas
f. Untuk mengetahui pengertian komunitas sebagai
klien serta penatalaksanaanya dalam praktik keperawatan
komunitas.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan yang
terdapat di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
Kecamatan Koto Tangah Padang
b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RT I
Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah
Padang berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah
dikumpulkan
c. Memberikan intervensi sesuai masalahkesehatan
yangditemukan di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
Kecamatan Koto Tangah Padang
d. Melaksanakan implementasi keperawatan sesuai dengan
intervensi yang dire4ncanakan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ditemukan di RT I Kelurahan Koto Panjang
Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang
e. Melakukan evaluasi keperawatan sesuai dengan implementasi
yang sudah dilaksanakan di RT I Kelurahan Koto Panjang
Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang

D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubaktijaya Padang
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas
secara nyata kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan
asuhan keperawatan komunitas
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan
bijaksana dalam menghadapi dinamika masyarakat
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
2. Untuk Masyarakat di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
Kecamatan Koto Tangah Padang
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara
penyelesaian masalah kesehatan yang di alami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya
dan mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Institut Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
STIKes Mercubaktijaya Padang khususnya di bidang
keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubaktijaya Padang
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional,
berpotensi secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang
telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah
terwujudkan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laporan akhir praktek profesi
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III HASIL WINSHIELD SURVEY
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA
BAB V PELAKSANAAN
BAB VI PEMBAHASAN
BAB VII PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas

1. Pengertian

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional


sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif,
ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan


dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui
intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari (Efendi,2009).

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan


fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang
kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada
upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk
memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat
dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).
2. Tujuan

Meningkatakan kemampuan masyarakat dalam memelihara


kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
dan mewujudkan masyarakat yang sehat. (Riyadi, 2007).
Dimana ciri-ciri masyarakat yang sehat antara lain :

a. Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat


b. Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
meningkatkan pencegahan, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak
c. Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama
penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menaikkan mutu
lingkungan
d. Meningkatnya status gizi masyarakat berkaitan dengan
meningkatnya status ekonomi masyarakat
e. Menurunnya angka kesakitan dan kematiannya dari berbagai
sebab dan penyakit (Mubarak, 2006)
3. Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga,


masyarakat dan kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun
sakit.
a. Individu
Individu yang dirawat inap di Puskesmas/Klinik maupun
individu yang dirumah
b. Keluarga

1) Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensial


terjadinya masalah, mampu mengenal masalah atau belum
memanfaatkan pelayanan kesehatan
2) Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tetapi
belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah
3) Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah tapi belum mampu merawat anggota
yang sakit
c. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang


mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan,
kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan dan termasuk diantaranya :
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus
sebagai akibat perkembangan dan pertumubuhan seperti :
a) Ibu hamil dan Menyusui
b) Anak balita
c) Anak usia sekolah
d) Remaja
e) Dewasa
f) Lanjut usia

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang


memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan diantaranya :
a) Penderita penyakit tidak menular, seperti : DM,
jantung koroner, cacat fisik dan gangguan mental
b) Penderita penyakit menular seperti : TBC, HIV AIDS,
Penaykit kelamin, dll.
3) Kelompok yang beresiko terserang penyakit, diantaranya :

a) Wanita tuna susila

b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika


c) Kelompok pekerja khusus
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi diantaranya :
a) Panti wherda
b) Panti asuhan
c) Pusat rehabilitasi mental dan fisik
d) Penitipan anak balita
d. Masyarakat

1) Kelompok masyarakat yang terikat dalam institusi,


misalnya rumah tahanan, panti, dan lokalisasi WTS
2) Kelompok masyarakat yang tidak terikat dalam institusi
misalnya panti wherda, kelompok remaja, karang taruna, dll

4. Prinsip keperawatan komunitas

a.Azaz manfaat

Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang


sebesar- besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan
antara manfaat dan kerugian
b. Azaz keadilan

Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau


kapasitas komunitas (Mubarak, 2009)

5. Model Konsep Keperawatan

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap


pengaruh faktor lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis,
sosial dan cultural serta spiritual, terhadap kesehatan masyarakat
dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan
pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
a. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)

Komunitas merupakan suatu system dari subsistem


keluarga dan supra sistemnya adalah system sosial yang lebih
luas. Adanya gangguan atau stressor pada salah satu subsistem
akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan
pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan
kehilangan informasi atau ketidaktahuan.
b. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)

Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan


komunikasi tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku
adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah
untuk meningkatkan kesehatan dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif.

c. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)

Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga


karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang
terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal
masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah,
Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan
kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
secara tepat (Efendi, 2009).

d. MODEL MC FARLANE (2002)


Mendefinisikan komunitas sebagai suatu kelompok,
populasi, atau sekumpulan masyarakat paling tidak dengan satu
karakteristik seperti lokasi geografi, etnis, atau kondisi tempat
tinggal. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah dengan
pengkajian, analisis data dan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
6. Falsafah keperawatan komunitas

Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan


komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah
yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat
khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau
dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian
integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan,
menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan
masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-
menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung
jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya
mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri (Efendi,2009).
7. Peran perawat komunitas

a. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan


keperawatan secara langsung kepada masyarakat
b. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi


kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan
c. Pengelola

Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam


usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
diupayakan melalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri
melalui suatu wadah kelompok kerja kesehatan
d. Konselor

Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan,


arahan, kepada masyarakat, sehingga upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dapat diwujudkan
e. Pembela klien/advokat

Perawat komunitas dapat berperan dalam membela


masyarakat dalam kegiatan pelayanan kesehatan yang
menyimpang dari norma-norma maupun kaedah kesehatan
yang berlaku
f. Peneliti

Peneliti perawat komunitas juga berperan dalam penelitian


kesehatan khususnya penelitian kesehatan masyarakat,
sehingga didapatkan suatu penemuan-penemuan maupun
ilmu yang baru yang dapat menunjang terhadap status
kesehatan masyarakat
g. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan


keperawatan secara langsung kepada masyarakat
h. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan


informasi kesehatan kepada masyarakat melalui promosi
kesehatan
i. Pengelola

Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat


dalam usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang diupayakan melalui pemberdayaan masyarakat itu
sendiri melalui suatu wadah kelompok kerja kesehatan
(Mubarak, 2009)
8. Perbedaan kesehatan klien di RS dan komunitas

Rumah sakit Komunitas


a. Fokus pada pasien di RS a. Fokus pada individu,
keluarga dan komunitas
(termasuk kelompok resiko
tinggi)
b. Memberikan pelayanan
b. Memberi pelayanan kesehatan kesehatan yang terdistribusi
yang bersifat kejadian kasus c. Bekerja pada semua kondisi
(episodik) sehat dan sakit diberbagai
c. Bekerja pada pasien dalam unit tatanan
tertentu d. Bekerja dengan instansi terkait
d. Bekerja pada suatu RS atau e. Berkoordinasi pelayanan dengan
instansi berbagai tenaga di komunitas
e. Koordinasi keperawatan dengan f.Merencanakan dan melakukan
institusi lain pelayanan melalui keluarga
f. Merencanakan dan g. Mendorong autonomi dan
memberikan pelayanan yang kontrol keluarga kecuali kasus
bersifat individu menular
g. Membatasi autonomi klien dengan h. Mengobservasi berbagai faktor
lingkungan RS kesehatan
h. Observasi yang terbatas pada
interaksi keluarga dan indikator
kesehatan lain
i. Hubungan terbatas hanya
dengan profesi lain di RS
9. Sistem rujukan

Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan


yang melaksanakan pelimpahan tenggung jawab timbal balik
terhadap suatu penyakit atau masalah kesehatan secara vertical
maupun horizontal. Pelayanan masyarakat kesehatan yang terdiri
dari bentuk, yaitu :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary Health Care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat


yang sakit dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Bentuk pelayanan
ini di Indonesia adalah Puskesmas Pembantu, Puskesmas
keliling dan Balkesmas (Balai kesehatan masyarakat)
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary Health Care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan kelompok


masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Bentuk pelayanan kesehatan ini, misalnya rumah sakit tipe C
dan D yang memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis

c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Terteriary Health Care)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat


atau kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat
ditangani pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.
B. Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

Pengkajian atau tahap pengonsepan adalah mengidentifikasi


masalah – masalah yang terdapat dalam suatu wilayah dapat
berupa wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner
(Stanhope M dan Jeanette, 2007) Pengkajian tersebut mencakup :
a. Individu

Adalah bagian dari keluarga yang mempunyai hubungan satu


sama lainnya dan mempunyai peran masing-masing
individu mempunyai pola pertahanan dan koping dalam
menghadapi suatu masalah
b. Keluarga

Pengkajian yang perlu dilakukan adalah struktur dan


karakteristik keluarga, sosial budaya, lingkungan, riwayat
kesehatan, dan pemeriksaan fisik
c. Komunitas
Core = inti= komunitas
No Komponen Sumber Informasi
1. Riwayat/sejarah terjadinya Sejarah, perpustakaan

2. perkembangan Sensus penduduk/rumah


tangga
3. Demografi dan penduduk
Lokal, kota, provinsi,
4. Karakteristik negara
Kelurahan, kecamatan
5. Umur dan jenis kelamin
Kontak langsung/pribadi
Distribusi suku bangsa
6. Puskesmas
Tipe keluarga
Puskesmas
7. Status perkawinan
Puskesmas, kontak
langsung/pribadi
d. Lingkungan fisik

Perbedaan pengkajian individu dan komunitas :

SUMBER DATA
KOMPONEN Individu Komunitas
Inspeksi Semua indra Semua indra “Winshield

survey” berjalan melalui

Auskultasi, tanda  Stetoskop  mendengarkan

vital  Termometer komunitas

 tensimeter  observasi iklim, batas,


sumber, tanda
kehidupan dan
Review sistem Dari kepala - kaki Observasi sistem
kepadatan sosial,
penduduk

perumahan dan bisnis


Laboratorium Darah, rontgen, tes urine Pusat penelitian

dll

e. Pelayanan kesehatan masyarakat dan sosial /


fasilitas pelayanan kesehatan
1) Fasilitas didalam komunitas

2) Fasilitas diluar komunitas

Data yang diperlukan :

1) Pelayanan kesehatan

- Pelayanan, bayaran, jam pelayanan

- Sumber daya

- Karakteristik pemakai
- Statistik ( jumlah kunjungan, hari, bulan, tahun )
2) Pelayanan sosial

- Sama dengan pelayanan kesehatan misalnya


konseling, pusat belanja dan lain-lain
Elemen – elemen winshield survey

No Elemen Deskripsi
1. Perumahan dan Bangunan ; tua, bahan, arsitek, bersatu
lingkungan daerah / berpisah
2 Lingkungan terbuka Halaman deoan, sa ping dan belakang
Luas / sempit
Kualitas : ada / tidak rumput, keadaan
: bersih / kotor
Pribadi / umum
3 Batas Ada batas daerah / jalan, sungai, atau
got.
Kondisinya : bersih / kotor
4 Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa, jam
berapa
5 Transportasi Cara datang dan pergi, situasi jalan,
jenis dan alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan :
di kunjungi / tidak, jaraknya : jauh /
dekat
7 Toko / warung, pusat Siapa pemiliknya, jenis apa,
bagaimana mencapainya
perbelanjaan
8 Orang di jalan Siapa yang ci jumpai di jalanan, ibu /
bayi, orang pengangguran, anak
sekolah, binatang liar dll
9 Tempat ibadah Mesjid, gereja, wihara, kuil
10 Kesehatan Ada yang sakit : akut / kronis, dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan /
tidak
11 Politik Kampanye, poster dan dampaknya
terhadap kesehatan ada / tidak
12 Media TV, majalah, koran,bagaimana
mencapainya mudah / tidak

( Anderson E.T, McFarley J : 2000)

f. Ekonomi

Indikator ekonomi dan sumber informasi (


Anderson E.T, McFarley J : 2000)
No Indikator Sumber
1 A. Karakteristik Finansial

1. Rumah Tangga
Sensus
a. Rata-rata pendapatan
Camat
- Presentasi RT dibawah miskin Lurah

- Presentasi RT yang menerima


pelayanan
- Presentasi RT dikepalai wanita
SDA
b. Biaya perbulan masing-masing
2. Individu : pendapatan per-orang, presentase
yang miskin
B. Karakteristik Pekerja

1. Kelompok Umum

a. Presentase bekerja
Sensus

b. Presentase pengangguran Depnaker

c. Presentase pensiunan Camat / lurah

2. Kelompok Khusus

a. Presentase wanita dengan anak bekerja


b. Presentase pimpinan
c. Presentase tekhnik
d. Presentase petani
e. Presentase pekerja lain

g. Komponen keamanan dan transportasi

Komponen :
1) Kualitas : pelayanan
perlindungan a)
Kebakaran
b) Polusi

c) Sanitasi limbah

Sumber :

- Tata kota

- Dinas kebakaran

- Kantor polisi

- Dinas PU
2) Kualitas air, sumber : PDAM, Sumur

3) Transportasi, sumber departemen perhubungan

4) Swasta / pemerintahan
a. Bus
b. Jalan tol
c. Udara
Laut/kereta api (Riyadi, 2007)

h. Politik dan pemerintahan

1) Pemerintahan : RT, RW, lurah dan camat dst

2) Kelompok pelayanan masyarakat : PKK, LPMK,


karang taruna dll
3) Politik : peran serta parpol dalam pelayanan kesehatan

4) Kebijakan pemerintahan dalam pelayanan kesehatan


(Mubarak,2009)

i. Komunikasi

1) Komunikasi formal : koran , TV, dan radio

2) Komunikasi informal : papan pengumuman di mesjid

3) Bahasa yang digunakan bahasa daerah (minang) dan


bahasa Indonesia (Mubarak, 2009)
j. Pendidikan

Komponen :

1) Status pendidikan :

a) Tingkat pendidikan
b) Tipe sekolah
c) Bahasa

Sumber :

- Sensus

- Lurah / camat

2) Pendidikan yang tersedia dalam dan diluar komunitas


a) Pelayanan
b) Sumber

c) Karakteristik pemakai

d) Keadekuatan dapat dicapai

Sumber :

- Dikbud

- Kanwil

- Kakandep

- Ka. Sekolah

k. Rekreasi

1) Macam

2) Tempat / lokasi

3) Bayaran

4) Yang menggunakan
2. Diagnosa keperawatan

Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk dianalisa, dimana


nantinya akan ditemukanlah masalah keperawatan serta etiologi dari
maslaah tersebut. Menurut, diagnosa keperawatan dibagi atas :
a. Masalah : sehat sampai sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan : nyata, resiko dan potensial
d. Rumusan :

Resiko ……………………………..
(masalah)

……………………… diantara (populasi/komunitas)


b.d (karakteristik komunitas dan lingkungan) yang
dimanifestasikan dengan
……………………………………… (indikator
kesehatan/analisa data). (Mubarak,2009)

3. Prioritas masalah

No Mas. kes A b c D E f g H I j K l jumlah

Keterangan :
Keterangan

pembobotan :

a. Resiko terjadi 1. Sangat rendah

b. Resiko permasalahan 2. Rendah


c. Potensial untuk pendidikan kesehatan 3. Cukup

d. Minat masyarakat 4. Tinggi

e. Mungkin diatasi 5. Sangat tinggi

f. Sesuai program

g. Tempat

h. Waktu
i. Fasilitas kesehatan

j. Dana

k. Sumber dana

l. Sesuai dengan peran perawat

(Mubarak, 2009)

4. Intervensi

Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan


masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
yang telah ditetapkan, mencakup :
a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

Kriteria rumusan tujuan berfokus kepada masyarakat, jelas


dan singkat, dapat diukur dan observasi, realistik, waktu
relatif dibatasi, melibatkan peran serta masyarakat.
Formulasi rumusan tujuan keperawatan itu terdiri dari :
1) Satuan objek / masyarakat

2) Perilaku masyarakat yang dapat diamati

3) Satuan kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat

4) Criteria untuk menentukan pencapaian tujuan


b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan.
Langkah- langkah dalam merencanakan keperawatan
kesehatan masyarakat :
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3) Libatkan peran serta masyarakat dan menyusun


perencanaan

4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas


yang tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7) Tindakan harus bersifat realistik

8) Disusun secara berurutan

c. Kriteia hasil untuk menilai pencapaian tujuan

1) Memakai kata kerja yang tepat

2) Dapat dimodifikasi

3) Bersifat : siapa yang akan melakukan, apa yang


dilakukan, bagaimana, dimana, kapan, dan dapat
dilakukan serta frekuensi melakukannya
Ada 4 strategi intervensi :

a. KIM ( komunikasi Informasi Motivasi) keluarga


binaan
b. Penyebaran informasi
1) Penyuluhan
2) Penyebaran leaflet
3) Penyebaran pamphlet
c. Pendidikan dan pelatihan
1) Pelatihan/ penyegaran kader
2) Supervise kader
d. Penggerakan masa
1) Kesling : kerja bakti

2) Kunjungan balita ke posyandu

3) Kunjungan lansia ke posyandu

4) Kampanye kesehatan

(Riyadi, 2007).

5. Implementasi keperawatan

Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan


keperawatan yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan
keperawatan yaitu :
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia dimasyarakat
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara diri sendiri serta lingkungannya
d. Bekerjasama dengan profesi lain
e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan
masyarakat dan pencegahan penyakit
f. Memperhatikan perubahan masyarakat
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
dalam pelaksanaan keperawatan
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
keperawatan yaitu :
a. Keterlibatan petugas non keperawatan, kader, tokoh
masyarakat dalam rangka alih peran
b. Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan keperawatan

Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan


dicatat pada cacatan yang telah disajikan (Riyadi, 2007).

6. Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah sekumpulan metode dan keterampilan untuk


menentukan apakah program kerja sesuai rencana atau apakah
pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan masyarakat
(Posavac and Carey, 2014).
Kegiatan yang dilakukan pada penilaian ini adalah :

a. Membandingkan hasil tindakan yang akan diaksanakan


dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap
pengkajian sampai dengan tahap pelaksanaan
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan
perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Kegunana penilaian :

a. Untuk menentukan perkembangan perawatan


kesehatan masyarakat yang diberikan
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas
asuhan keperawatan yang diberikan
c. Menilai pelaksaan asuhan keperawatan

d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun


siklus baru dalam proses keperawatan
Langkah-langkah dalam mengevaluasi :

a. Membuat garis besar dalam masalah keperawatan komunitas

b. Merumuskan tujuan keperawatan khusus dalam bentuk


hasil yang diharapkan oleh masyarakat
c. Menentukan kriteria dan standar evaluasi serta sumber data
d. Mengidentifiksi hambatan yang di hadapi dan rencna
untuk memperbaikinya
Tujuan umum evaluasi :

Untuk meningkatkan program dan memberikan arahan dan


evaluator atau meneger program.
Tujuan umum evaluasi :

a. Meningkatkan perencanaan program pelayanan dan hasilnya


b. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas program
c. Menentukan apakah program dapat dimulai, ddimulai
apakah dipilih alternatif lain.
d. Mengkaji upaya organisasi efektifitas, efesiensi,
edukasi kesesuaian dari pekayanan kesehatan
e. Mencari informasi untuk keutusa pelaksanaan program

Tipe evaluasi :

a. Evaluasi proses

Keseusaian dalam membantu dalam melaksanakan


kerja kelompok, berkomunikasi yang telah disepakati
dengan semua anggota atau berkomunikasi secara efektif
dengan target komunitas
b. Evaluasi hasil
Peran serta secara keseluruhan dalam kerja kelompok,
melakukan tugas yang telah disepakati, menghasilkan
pekerjaan yang berkualitas dan mendemonstrasikan proses
belajar dari kelompok. (Mubarak,2009)
LAPORAN HASIL WINSHIELD SURVEY DI RW 8 RT I
KELURAHAN KOTO PANJANG IKUR KOTO
KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Pelaksanaan praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa


STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang diadakan di RW II (RT
II) kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah pada
tanggal 18 April sampai 4 Juni 2022. Maka mahasiswa telah
melakukan pengamatan secara umum (Winshield Survey) tentang
situasi dan keadaan wilayah RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
Kecamatan Koto Tangah. Gambaran umum situasi dan keadaan
wilayah di RT I didapatkan melalui wawancara dengan ketua RW dan
ketua RT, ketua pemuda, tokoh masyarakat, penduduk setempat serta
observasi lingkungan untuk mengetahui faktor risiko yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang ada di wilayah RT I Kelurahan
Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang.
Wilayah RT I yang merupakan wilayah administratif dari
Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah
Padang. Data yang didapatkan di wilayah RT I didapatkan data
mengenai jumlah penduduk yang ada di wilayah RT I yang terdiri dari
36 KK.

II. TAHAP PERSIAPAN

Praktek keperawatan Komunitas dan Keluarga yang dilakukan oleh


mahasiswa Profesi Ners MERCUBAKTIJAYA Padang selama 5
m i n g g u ( 18 April sampai 4 Juni 2022 ).
. Sebelum dilakukan penerimaan, mahasiswa telah mendapatkan
pengkayaan yang diberikan oleh pembimbing akademik pada tanggal
16 Apri 2022. Dalam pengkayaan tersebut mahasiswa telah menerima
penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai, dan tata tertib selama
pelaksanaan Praktek Komunitas dan Keluarga.

Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan


serah terima mahasiswa dengan pihak Puskesmas Ikur Koto Padang
yang dilaksanakan pada tanggal 18 Apri 2022. Dalam acara serah
terima tersebut mahasiswa mendapat penjelasan dari pimpinan
puskesmas dan pembimbing klinik dan dilanjutkan serah terima di
Kantor Lurah Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah. Dalam
acara serah terima mahasiswa telah mendapat penjelasan dari
pembimbing Akademik, dan Ketua Puskesmas Ikur Koto di Koto
Panjang Ikur Koto tentang kondisi lingkungan masyarakat
Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto.

III. TAHAP PELAKSANAAN

Berdasarkan hasil Winshield Survey yang dilakukan dari


tanggal 20 April 2022 (1 hari) di RT I diperoleh gambaran umum,
situasi dan keadaan wilayah RT I di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
melalui wawancara dengan ketua RT I, penduduk setempat, tokoh
masyarakat, perangkat kader dan observasi terhadap lingkungan
untuk mengetahui faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan di wilayah RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
Padang sebagai berikut :

A. LINGKUNGAN FISIK

1. SEJARAH TERJADINYA PERKEMBANGAN


WILAYAH IKUR KOTO
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa tokoh
masyarakat di Wilayah RT I mengenai mengapa daerah
tersebut dinamakan Ikur Koto, tokoh masyarakat tidak
mengetahui secara pasti. Akan tetapi masyarakat mengatakan
banyaknya penduduk yang memiliki suku Koto. Tokoh
masyarakat juga tidak mengetahui secara pasti siapa yang
mendirikan daerah Ikur Koto.
RW I terletak dikelurahan Koto Panjang Ikur Koto,
Kecamatan Koto Tangah Padang. RW 8 terdiri dari 3 RT.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh


masyaraat, jumlah penduduk asli Ikur Koto yang menetap
adalah 36 KK di RT I.

2. DEMOGRAFI DAN PENDUDUK RT I

Populasi masyarakat di RT I sangat bervariasi.


Berdasarkan usia, penduduk RT I terdiri dari bayi, balita,
usia sekolah, remaja, dewasa dan lansia. Pada RT I lebih
banyak penduduk berjenis kelamin perempuan
dibandingkan laki-laki dengan mayoritas suku adalah
Minang.. Pekerjaan penduduk RT I adalah petani,
pedagang, buruh, sopir.
Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, daerah
RT I . Iklim dan cuaca di Wilayah RT I, untuk suhu yaitu
panas dengan kondisi kelembaban udara adalah lembab.
Kondisi lingkungan rumah sebagian besar belum memenuhi
syarat kesehatan, terlihat dengan banyak nya warga yang
membakar sampah di halaman rumah nya dan banyak juga
warga yang menumpuk sampah di samping rumah dan
halaman rumah, dan nantinya akan dibuang ditempat
pembuangan sampah. Penduduk RT I sebagian besar
memiliki rumah permanen dengan penerangan listrik dan
pekarangan rumah dimanfaatkan untuk kebun bunga serta
tanaman obat. Penduduk sebagian besar menggunakan
sumur bor sebagai sumber air mandi, mencuci dan sebagian
besar menggunakan PDAM. PDAM merupakan salah satu
unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air
bersih bagi masyarakat umum.

Kondisi pembuangan sampah dan limbah

Pemanen

Semi Permanen
Non Permanen

2. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DANPELAYANAN


SOSIAL
Di RT I tidak ada posyandu yang biasanya dilakukan di
RT II Masyarakat RT I biasanya berobat langsung ke Puskesmas
Ikur Koto Padang.
Analisa :
RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto tidak mempunyai
fasilitas kesehatan seperti posyandu lansia dan posyandu balita
Masalah Keperawatan :
Masyarakat Di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
tidak memiliki potensial untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan.

3. EKONOMI
Berdasarkan hasil wawancara dengan RT rata-rata
penduduk di RT I kelurahan Koto Panjang Ikur Koto adalah
penduduk dengan tingkat ekonomi sekitar 40 % kurang dari 1 juta,
sekitar 45% pendapatan 1-3 juta, dan lebih dari 3 juta 15%, hal
tersebut terlihat dari pekerjaan warga yang rata-rata adalah
pedagang dan petani untuk RT I. Sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani, peternak, buruh dan sebagian kecil sebagai pegawai
negri.
Analisa :
Tingkat ekonomi masyarakat rata-rata menengah kebawah.
Namun juga terdapat masyarakat dengan ekonomi yang menengah
keatas. Sebagian besar keluarga tidak mampu mencukupi
kebutuhan gizi yang lengkap serta untuk melakukan pengobatan
kepelayanan kesehatan. Sehingga masyarakat beresiko mengalami
masalah kesehatan.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat RT I kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
memiliki resiko penurunan derajat kesehatan.

4. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


Transportasi yang digunakan oleh masyarakat di RT I
menggunakan kendaraan pribadi roda dua dan roda empat dalam
melakukan aktifitas sehari-hari seperti dalam berbelanja dan pergi
ke pelayanan kesehatan. Sementara ada sebagian kecil penduduk
yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Dalam memenuhi
kebutuhan seperti berbelanja mereka hanya berbelanja ke warung
terdekat dengan berjalan kaki.
Kondisi jalan di RT I, jalannya beraspal dan tidak terlalu
besar bisa dilewati oleh sepeda motor dan kendaraan roda empat

Kondisi jalan RT I
Analisa :
Kondisi transportasi warga di RT I Kelurahan Koto
Panjang Ikur Koto ditandai dengan jalan yang tidak terlalu ramai,
jalan yang beraspal dan tidak berlobang dan tidak terdapat
genangan air aman untuk pengendara
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
potensial untuk meningkatakan kewaspadaan berkendara

5. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Di wilayah RT I tidak terdapat kantor lurah, camat dan
sebagainya. Pemilihan RT dan RW dilakukan sekali dalam 4 tahun
dan pengambilan keputusan biasanya berdasarkan hasil
musyawarah masyarakat dengan ketua RW dan tokoh masyarakat.
Analisa :
Kondisi politik dan pemerintahan di RT I Kelurahan Koto
Panjang Ikur Koto yang kurang aktif dapat menghambat aktifitas
warga setempat untuk mendapatkan kemudahan dalam mengurus
sarana untuk kepelayanan kesehatan seperti mengurus kartu
berobat, missal : KIS, BPJS, JAMKESMAS.
Masalah Keperawatan :
Bagi masyarakat RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
yang tingkat ekonominya rendah berisiko mengalami penurunan
derajat kesehatan dikarenakan kurang aktifnya dukungan
penyebaran informasi.

6. KOMUNIKASI
Masyarakat RT 01 memiliki komunikasi dua arah. Setiap
ada masalah selalu di musyawarahkan dengan seluruh masyarakat
dan melibatkan Lurah, RW, RT, Ketua Pemuda, dan masyarakat.
Selain itu penduduk juga menyampaikan pengumuman secara lisan
(dari pengeras suara) ataupun komunikasi dari mulut ke mulut. Jika
ada kegiatan seperti ada kemalangan, dan selalu di umumkan di
masjid dengan menggunakan pengeras suara.
Analisa :
Sarana komunikasi warga yang cukup lengkap dapat
menjadi kekuatan untuk penyebaran informasi baru atau
mempermudah penyebaran informasi dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
potensial untuk dapat meningkatkan derajat kesehatannya.

7. PENDIDIKAN
Pada wilayah RT I Tidak terdapat sekolah sekolah hanya
ada pada RT 02 Yaitu SD 33 Ikur Koto. Pada wilayah ini tidak
terdapat perpustakaan atau pun perpustakaan keliling.
Analisa :
Tidak terdapat sarana pendidikan untuk anak – anak dan
pelajar bersekolah.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto
resiko penurunan potensial untuk dapat meningkatkan
pengetahuan.

SDN 03 Ikur Koto RW 02


8. REKREASI
. Pada hari libur anak – anak juga memanfaatkan waktunya
untuk menonton televisi diruma, bwrmain dengan teman2 di
sekitaran rumah
Analisa :
Tidak Adanya sarana rekreasi diwilayah RT I membuat
anak – anak dapat tidak ada sarana rekreasi sebagai tempat bermain
dan beresiko dalam membantu tumbuh kembang anak. Dan untuk
untuk orang dewasa tidak terlihat kegiatan aktifitas rekreasi di RT
I.
.
Masalah Keperawatan :
Resiko terjadinya penurunan tumbuh kembang anak – anak
di RT I Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto.

Anda mungkin juga menyukai