Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK

USIA PRASEKOLAH

Disusun oleh :

ANJELA NOVEREN
21131115

KELOMPOK I2

SIKLUS ANAK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIkes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Playdough

Hari / Tanggal : Sabtu / 16 Oktober 2021

Waktu : 10.00-10.30

Sasaran : Anak prasekolah

Tempat : Lapau manggis

A. Latar Belakang
Terapi bermain adalah bentuk-bentuk pengalaman bermain yang dengan
sengaja direncanakan dengan pertimbangan-pertimbangan terapi, dilaksanakan
diobservasi dan dievaluasi dalam hubungannya dengan objek yang dituju. Dalam
kaitannya dengan terapi bermain pada anak dengan hopitalisasi didenfinisikan sebagai
permaian yang diberikam dan digunakan anak untuk mengahadapi ketakutan,
kecemasan dan mengenali lingkungan, belajar mengenal perawat dan prosedur yang
dilakukan serta staf rumah sakit yang ada ( Whaley & Wong,2008).
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakam suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak. Anak-anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya ( Nurani Y.S,2011).
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
persaaannya dan pikirannya. Dalam sub pokok bahasan yang kita angkat pada terapi
bermain ini adalah bermain playdough dengan sasaran anak usia prasekolah dimana
dengan bermain playdough ini dapat melatih perkembangan mental, daya kreativitas
dan imanijasi anak.
Playdough adalah bahan tiga dimensi. Ini membolehka anak untuk memiliki
kebebesan untu berkreativitas yang lebih dari pada ketika mereka dengan dua dimensi
seperti melukis atau menggambar. Dengan playdough, anak bebas menciptakam
potong-potongan playdough menjadi hal yang realistis, imajinasi atau simbolik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan permainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan
mental dan kreativitas melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap
stress, serta dapat meningkatkan optimalisasi kemampuan diri.
2. Tujuan Khusus
Setelah bermain anak diharapkan :
a. Bisa berinteraksi dengan perawat atau teman.
b. Dapat mengembangkan sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
c. Dapat beradaptasi dengan stress dalam diri.
d. Kebetuhan bermain anak terpenuhi
e. Kooperatif perawatan dan pengobatan
C. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Dapat memberikan terapi bermain pada anak guna mengoptimalkan tingkat
perkembangan anak.
b. Bagi anak
Agar dapat meningkatkan daya kreativitas, melatih motoric halus, serta
menstimulasi kognitif anak.
D. Sasaran
Bermain terapeutik ini ditujukan untuk anak usia prasekolah
a. Usia 4-5 tahun
b. Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai
E. Materi (Terlampir)
F. Kegiatan Terapi Bermain
1. Topik Kegiatan : Terapi Bermain playdough
2.sasaran : Anak usia 4-5 Tahun
3.Media dan Alat : Tepung, Pewarna makanan
4. Tempat : Lapau Manggis
5. Waktu : 10.00-10.30
6. Setting Tempat

Keterangan :

: Terapis

: Klien

G. Kegiatan Terapi Bermain

No Waktu Terapis Anak


1 5 menit Pembukaan :
1.    a.Terapis mengucapkan salam a.Menjawab salam
2.   b.Memperkenalkan diri b.Mendengarkan
3.   c.Memperkenalkan anak satu persatu dan c.Mendengarkan dan saling
anak saling berkenalan dengan temannya berkenalan
5.     d. Kontrak waktu dengan anak d.Mendengarkan
6.     
2 20 menit Kegiatan bermain :
1.    a. Terapis menjelaskan cara permainan a.Mendengarkan
2.    b.Menanyakan pada anak, anak mau b.Menjawabpertanyaan
bermain atau tidak
3.    c.Membagikan permainan c.Menerima permainan
4.     d.Terapis memotivasi anak d.Bermain
5.    e. mengobservasi anak e.Bermain
6.     f. Menanyakan perasaan anak f.Mengungkapkan perasaan
3 5 menit Penutup :
1.     a. Terapis menghentikan permainan a.Selesai bermain
2.      b.Menanyakan perasaan anak b.Mengungkapkan perasaan
3.      c.Menyampaikan hasil permainan c.Mendengarkan
4.     d. Memberikan hadiah pada anak yang d.Senang
cepat menyelesaikan playdough yang
bagus dan menarik
5.     e.Membagikansouvenir/kenang- e.Senang
kenangan pada semua anak yang bermain
6.     f. Menanyakan perasaan anak f.Mengungkapkan perasaan
7.     g. menutup acara g.Mendengarkan
8.      h.Mengucapkan salam h.Menjawab salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a) Alat-alat yang digunakan lengkap
b) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a) Terapi dapat berjalan dengan lancar
b) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a) Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar
yang diwarnai, kemudian digantung
b) Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c) Anak merasa senang
d) Anak tidak takut lagi dengan perawat
e) Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f) Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain
I. Penutup
Terapi bermain merupakan bagian perawatan pada anak yang merupakan salah
satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan
sebelum dan sesudah tindakan operatif .Dengan demikian dapat dipahami bahwa
didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam
melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek
hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Nursalam,
2005).

Padang, 15 Oktober 2021


Terapis

(Anjela Noveren)
MATERI PENYULUHAN

1. Bermain Playdough
Playdough merupakan adonan maiana yang terbuat dari tepung alat permainan
ini aman untuk anak-anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak usia dini. Membuat playdough dapat melatih motorik halus anak usia dini. Anak-
anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonan melalui
pengalaman tersebut, anak-anak dapat mengembangkan imanijasi.
Menurut Anggraini dalam Haryani (2014), menyatakan permainan playdough
adalah salah satu aktifitas yan bermanfaat untuk perkembangan otak anak. Dengan
bermain playdough anak tak hanya memperoleh kesenangan, tapi juga bermanfaat
untuk meningkatkan perkembangan otak.

2. Manfaat bermaina playdough


Permainan playdogh memeiliki manfaat bagi anak yaitu menurut Jutmika
(2012) diantaranya adalah sebagai berikut :
 Melatih kemampuan sensorik
 Mengembangakan kemampuan berfikir
 Self esteem
 Mengasah kemampuan berbahasa
3. Fungsi bermain playdough
Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris-motorik,
perkembangan intelektual, perkembangan social, perkembangan kreativitas,
perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi.
 Perkembangan Sensoris – Motorik
Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik merupakan
komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat
penting untuk perkembangan fungsi otot. Alat permainan yang
digunakan untuk anak usia toddler dan prasekolah yang banyak
membantu perkembangan aktivitas motorik baik kasar maupun halus.
 Perkembangan Intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal
warna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat
bermain pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah dan
untuk mencapai kemampuan ini, anak menggunakan daya pikir dan
imajinasinya semaksimal mungkin. Semakin sering anak melakukan
eksplorasi seperti ini akan semakin terlatih kemampuan intelektualnya.
 Perkembangan Social
Perkembangan social ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi
dan menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk
mengembangkan hubungan social dan belajar memecahkan masalah
dari hubungan tersebut. Pada saat melakukan aktivitas bermain, anak
belajar berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan bicara, dan
belajar tentang nilai social yang ada pada kelompoknya.
 Perkembangan Kreativitas
Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan
mewujudkannya kedalam bentuk objek dan/atau kegiatan yang
dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar danmencoba
untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya menyusun puzzle, dengan
membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang
kreativitasnya untuk semakin berkembang.
 Perkembangan Kesadaran Diri
Melalui bermain, anak mengembangkan kemampuannya dalam
mengatur mengatur tingkah laku. Anak juga akan belajar mengenal
kemampuannya dan membandingkannya dengan orang lain dan
menguji kemampuannya dengan mencoba peran-peran baru dan
mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.
 Perkembangan Moral
Melalui kegiatan bermain anak juga akan belajar nilai moral dan etika,
belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta
belajar bertanggung-jawab atas segala tindakan yang telah
dilakukannya.
4. Langkah- langkah bermain playdough
 Pertama anak belajar meremas playdogh yang belum jadi dan diberikan
warna
 Anak meniru bentuk dan mencetak bentuk bentuk
 Anak belajar membentuk aneka bentuk dan membuat pola dengan
menggunakan playdough

Anda mungkin juga menyukai