USIA PRASEKOLAH
Disusun oleh :
ANJELA NOVEREN
21131115
KELOMPOK I2
SIKLUS ANAK
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 10.00-10.30
A. Latar Belakang
Terapi bermain adalah bentuk-bentuk pengalaman bermain yang dengan
sengaja direncanakan dengan pertimbangan-pertimbangan terapi, dilaksanakan
diobservasi dan dievaluasi dalam hubungannya dengan objek yang dituju. Dalam
kaitannya dengan terapi bermain pada anak dengan hopitalisasi didenfinisikan sebagai
permaian yang diberikam dan digunakan anak untuk mengahadapi ketakutan,
kecemasan dan mengenali lingkungan, belajar mengenal perawat dan prosedur yang
dilakukan serta staf rumah sakit yang ada ( Whaley & Wong,2008).
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakam suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak. Anak-anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya ( Nurani Y.S,2011).
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
persaaannya dan pikirannya. Dalam sub pokok bahasan yang kita angkat pada terapi
bermain ini adalah bermain playdough dengan sasaran anak usia prasekolah dimana
dengan bermain playdough ini dapat melatih perkembangan mental, daya kreativitas
dan imanijasi anak.
Playdough adalah bahan tiga dimensi. Ini membolehka anak untuk memiliki
kebebesan untu berkreativitas yang lebih dari pada ketika mereka dengan dua dimensi
seperti melukis atau menggambar. Dengan playdough, anak bebas menciptakam
potong-potongan playdough menjadi hal yang realistis, imajinasi atau simbolik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan permainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan
mental dan kreativitas melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap
stress, serta dapat meningkatkan optimalisasi kemampuan diri.
2. Tujuan Khusus
Setelah bermain anak diharapkan :
a. Bisa berinteraksi dengan perawat atau teman.
b. Dapat mengembangkan sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
c. Dapat beradaptasi dengan stress dalam diri.
d. Kebetuhan bermain anak terpenuhi
e. Kooperatif perawatan dan pengobatan
C. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Dapat memberikan terapi bermain pada anak guna mengoptimalkan tingkat
perkembangan anak.
b. Bagi anak
Agar dapat meningkatkan daya kreativitas, melatih motoric halus, serta
menstimulasi kognitif anak.
D. Sasaran
Bermain terapeutik ini ditujukan untuk anak usia prasekolah
a. Usia 4-5 tahun
b. Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai
E. Materi (Terlampir)
F. Kegiatan Terapi Bermain
1. Topik Kegiatan : Terapi Bermain playdough
2.sasaran : Anak usia 4-5 Tahun
3.Media dan Alat : Tepung, Pewarna makanan
4. Tempat : Lapau Manggis
5. Waktu : 10.00-10.30
6. Setting Tempat
Keterangan :
: Terapis
: Klien
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a) Alat-alat yang digunakan lengkap
b) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a) Terapi dapat berjalan dengan lancar
b) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a) Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar
yang diwarnai, kemudian digantung
b) Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c) Anak merasa senang
d) Anak tidak takut lagi dengan perawat
e) Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f) Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain
I. Penutup
Terapi bermain merupakan bagian perawatan pada anak yang merupakan salah
satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan
sebelum dan sesudah tindakan operatif .Dengan demikian dapat dipahami bahwa
didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam
melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek
hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Nursalam,
2005).
(Anjela Noveren)
MATERI PENYULUHAN
1. Bermain Playdough
Playdough merupakan adonan maiana yang terbuat dari tepung alat permainan
ini aman untuk anak-anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak usia dini. Membuat playdough dapat melatih motorik halus anak usia dini. Anak-
anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonan melalui
pengalaman tersebut, anak-anak dapat mengembangkan imanijasi.
Menurut Anggraini dalam Haryani (2014), menyatakan permainan playdough
adalah salah satu aktifitas yan bermanfaat untuk perkembangan otak anak. Dengan
bermain playdough anak tak hanya memperoleh kesenangan, tapi juga bermanfaat
untuk meningkatkan perkembangan otak.