1 Juni 2016
ABSTRAK
Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya sendiri yang merupakan perasaan
subjektif individu dan kombinasi yang kompleks dari pemikiran yang disadari / tidak disadari,
sikap, dan persepsi yang secara langsung mempengaruhi harga diri dan perasaan seseorang tentang
dirinya sendiri. Luka gangren diabetik merupakan komplikasi kronis dari diabetes melitus yang
dapat menimbulkan berbagai masalah baik fisik maupun psikologis, menyebabkan penderita merasa
putus asa dan tidak dapat menerima keadaannya sehingga akan mempengaruhi konsep diri
penderita. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui gambaran konsep diri pada pasien luka
gangren diabetik di Poliklinik Kaki Diabetik Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitiaan kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Metode pengambilan
sampel menggunakan tehnik accidental sampling yang berjumlah 70 responden. Alat ukur berupa
kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Penelitian
diperoleh citra tubuh dengan kategori positif (51,4%), performa peran dengan kategori
ketidakpuasan peran (57,1%), harga diri dengan kategori harga diri tinggi (58,6%), dan konsep diri
dengan kategori konsep diri positif (55,7%). Diharapkan dipetugas kesehatan dapat memberikan
pelayanan (care giving) yaitu edukasi dan intervensi yang sesuai seperti memberikan konseling
untuk mempertahankan citra tubuh yang positif, kepuasan terhadap peran dan harga diri pada
penderita luka gangren diabetik dan memotivasi pasien luka gangren diabetik untuk meningkatkan
konsep dirinya.
13
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
14
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
(48,6%). Citra tubuh negatif adalah tidak tidak merasakan kualitas pelayaan
mampu menerima perubahan dalam perawatan yang didapatkannya.
penampilan, struktur atau fungsi tubuh,
menyembunyikan atau tidak melihat atau Pernyataan diatas di dukung dengan teori
tidak menyentuh bagian yang struktunya Kozier, et al (2010) yaitu pemahaman
telah berubah akiat penyakit, bahwa bagian tubuh yang berbeda
mengekspresikan perasaan tidak berdaya, memiliki nilai yang berbeda bagi orang
putus asa, tidak mampu mengendalikan yang berbeda. Individu yang memiliki
situasi, dan kerapuhan. citra tubuh yang negatif cenderung terlalu
mengkhawatirkan penyakit dan
Pasien dengan citra tubuh negatif dari mengabaikan aktivitas, seperti tidur dan
hasil penelitian yang didapatkan peneliti diet sehat yang penting untuk kesehatan.
karena penderita merasa malu, terasing, Individu yang mengalami gangguan citra
kurang puas dengan kondisi tubuhnya tubuh akan menyembunyikan atau tidak
dengan adanya luka gangren diabetik yang melihat atau menyentuh bagian yang
mereka alami sehingga hal ini membuat strukturnya telah berubah akibat penyakit.
penderita merasa kurang percaya diri dan Beberapa individu akan mengekspresikan
adanya rasa putus asa. Hal ini dikarenakan perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak
penderita kurang mampu menerima mampu mengendalikan situasi, dan
perubahan yang terjadi ditubuhnya karena kerapuhan.
luka gangren diabetik sehingga
menimbulkan perasaan kurang puas dan Gambaran Performa Peran Pada
rasa malu dengan kondisi tubuhnya. Pasien Luka Gangren Diabetik di
Dalam kehidupan sehari-hari penderita, Poliklinik Kaki Diabetik RSUD Ulin
seperti di lingkungan sosial saat mereka Banjarmasin
berinteraksi dengan orang lain mereka
merasa terasing yang menimbulkan No Performa peran Frekuensi %
perasaan malu, kurang percaya diri dan 1. Kepuasan Peran 30 42,9
rasa putus asa. Dalam kondisi dan situasi 2. Ketidakpuasan 40
Peran 57,1
yang dialami penderita luka gangren
Jumlah 70 100
diabetik ini yang pada akhirnya membuat
mereka memiliki citra tubuh yang negatif.
luka gangren diabetik menyebabkan Berdasarkan pada tabel 1.6 diatas
perubahan dalam penampilan, struktur, didapatkan Performa peran pasien luka
dan fungsi tubuh penderita. Sehingga gangren diabetik sebagian besar
tekanan seperti ini menimbulkan perasaan mengalami ketidakpuasan peran sebanyak
yang negatif yang sangat mempengaruhi 40 responden (57,1%). dan yang
citra tubuh seseorang. Penderita akan mengalami kepuasan peran sebanyak 30
merasa stress secara fisik maupun responden (42,9%).
psikologis. Beberapa dampak negatif yang
muncul yaitu secara fisik sistem imun Performa peran pasien luka gangren
pasien menurun yang akan memperlambat diabetik sebagian besar mengalami
proses penyembuhan luka, secara ketidakpuasan peran sebanyak 40
psikologis pasien akan merasa putus asa responden (57,1%). Ketidakpuasan peran
dengan keadaannya, pasien tidak adalah akibat dari ketidakmampuan
kooperatif dengan terapi pengobatan yang menyeimbangkan tekanan selama
diberikan sehingga akan memperpanjang perubahan mulai dari sehat menjadi sakit
masa pengobatan, secara sosial pasien yang akan menimbulkan konflik peran,
ambigu peran, ketegangan peran, dan
17
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
bertahan dan beradaptasi dengan Harga diri rendah yang dialami oleh
kebutuhan dan tekanan secara lebih baik penderita luka gangren diabetik sebanyak
sehingga tidak menyebabkan perasaan 29 orang (41,4%). Harga diri rendah
kosong dan terpisah dari orang lain, tidak adalah hasil dari ketidakmampuan
mengalami depresi, rasa gelisah atau rasa bertahan dan beradaptasi dengan
cemas yang berkepanjangan. Dari hasil kebutuhan dan tekanan secara lebih baik
yang didapatkan peneliti karena mereka sehingga menyebabkan perasaan kosong
masih merasa berhaga, mampu menerima dan terpisah dari orang lain, dan terkadang
keadaan diri apa adanya, merasa diterima, menyebabkan depresi, rasa gelisah atau
masih merasa berarti bagi orang lain, dan rasa cemas yang berkepanjangan. Dari
masih ada yang dibanggakan dalam hasil yang didapatkan peneliti karena
dirinya. Hal ini dikarenakan penderita penderita merasa sebagai orang yang
masih merasa ada yang dibanggakan gagal, mengkritik diri sendiri, dan merasa
dalam dirinya sehingga mereka masih rendah diri dengan adanya penyakit luka
merasa berarti bagi orang lain dan merasa gangen diabetik yang dialaminya. Hal ini
berharga dengan penyakit yang mereka dikarenakan penderita merasa penyakit
alami. Dalam lingkungan sosial mereka luka gangren diabetik ini menurunkan
merasa masih diterima. Keterbatasan nilai dirinya karena mereka merasa kurang
kondisi tubuh karena penyakit yang mampu dalam mencapai hal-hal yang
dialami penderita merupakan tantangan mereka inginkan sehingga ini membuat
dalam hidupnya sehingga mereka mereka merasa menjadi orang yang gagal,
berusaha menerima keadaan diri apa sering mengkritik diri sendiri, dan merasa
adanya, sehingga dengan adanya perasaan rendah diri. Dengan adanya perasaan
positif terhadap dirinya membuat negatif terhadap dirinya, hal ini akan
penderita masih memiliki harga diri yang menurunkan nilai diri seseorang dan
tinggi. Harga diri yang tinggi sangat menyebabkan harga diri rendah pada
penting bagi penderita luka gangren penderita.
diabetik karena hal ini akan meningkatkan
perasaan berharga seseorang yang pada Pernyataan ini sejalan dengan teori Potter
akhirnya akan meningkatkan konsep diri. dan Perry (2010) yaitu penyakit kronis
Individu dengan harga diri yang tinggi yang mengganggu kemampuan
lebih dapat bertahan dan beradaptasi beraktifitas yang mempengaruhi
dengan kebutuhan dan tekanan secara keberhasilan, maka akan semakin
lebih baik dibandingkan dengan individu mempengaruhi harga diri seseorang.
yang memiliki harga diri rendah. Harga diri yang rendah menyebabkan
perasaan kosong dan terpisah dari orang
Pernyataan diatas didukung oleh teori lain, dan terkadang menyebabkan depresi,
Potter dan Perry (2010) yaitu perasaan rasa gelisah, atau rasa cemas yang
dasar tentang diri cenderung bersifat berkepanjangan yang akan membuat
konstan meskipun terkadang situasi krisis pasien merasa stress secara fisik maupun
mempengaruhi harga diri. Kemampuan psikologis. Beberapa dampak negatif yang
untuk menyeimbangkan tekanan yang ada muncul yaitu secara fisik sistem imun
berkaitan dengan beberapa faktor yaitu pasien menurun yang akan memperlambat
jumlah tekanan, lamanya tekanan, dan proses penyembuhan luka, secara
status kesehatan. Dapat beradaptasi psikologis pasien akan merasa putus asa
terhadap tekanan akan menimbulkan rasa dengan keadaannya, pasien tidak
diri yang positif. koopeatif dengan terapi pengobatan yang
diberikan sehingga akan memperpanjang
19
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
masa pengobatan, secara sosial pasien malu atau terasing dengan kondisi yang
tidak merasakan kualitas pelayaan dialaminya, masih mampu membantu
perawatan yang didapatkannya. kebutuhan ekonomi kelurga, masih merasa
berguna, masih bisa bekerjasama dengan
Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa orang lain, mereka masih merasa berhaga,
dalam meningkatkan harga diri yang mampu menerima keadaan diri apa
tinggi pasien luka gangren diabetik adanya, merasa diterima, masih merasa
membutuhkan bantuan dan informasi dari berarti bagi orang lain, dan masih ada
tenaga kesehatan. Oleh sebab itu yang dibanggakan dalam dirinya. Hal ini
komunikasi interpersonal tergantung dikarenakan penderita penderita luka
kepada kharisma dan kemampuan verbal gangren diabetik dalam kehidupan sehari-
memberi informasi atau kemahiran hari baik dalam lingkungan kelurga
petugas kesehatan dalam berkomunikasi maupun dalam lingkungan sosial mereka
dengan penderita luka gangren diabetik. merasa diterima sehingga tidak ada
perasaan malu ataupun terasing dengan
Gambaran Konsep Diri Pada Pasien kondisi yang dialaminya yang pada
Luka Gangren Diabetik di Poliklinik akhirnya akan meningkatkan rasa percaya
Kaki Diabetik RSUD Ulin Banjarmasin diri mereka.
No Konsep Diri Frekuensi %
Perasaan masih berguna membuat mereka
1. Konsep Diri Positif 39 55,7
2. Konsep Diri Negatif 31 44,3
masih bisa bekerjasama dengan orang lain
Jumlah 70 100 dan memenuhi kebutuhan ekonomi
kelurga. Sehingga hal ini membuat
Berdasarkan pada tabel 1.8 diatas penderita masih merasa berharga, masih
didapatkan Konsep diri pasien luka ada perasaan berarti bagi orang lain, masih
gangren diabetik sebagian besar ada yang dibanggakan dalam dirinya yang
menunjukkan konsep diri positif yaitu pada akhirnya mambuat mereka bisa
sebanyak 39 responden (55,7%) dan menerima keadaan diri apa adanya.
konsep diri negatif sebanyak 31 responden Dengan adanya perasaan positif terhadap
(44,3%). diri yang masih dimiliki oleh penderita
luka gangren diabetik, hal ini akan
Konsep diri pasien luka gangren diabetik membuat mereka masih bisa
sebagian besar menunjukkan konsep diri mempertahankan konsep diri yang positif.
positif yaitu sebanyak 39 responden Konsep diri yang positif sangat penting
(55,7%). Konsep diri positif adalah hasil untuk dipertahankan agar penderita tidak
dari kemampuan menerima atau mengalami stress secara fisik dan
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi psikologis yang bisa berdampak negatif
sepanjang hidupnya mengungkapkan pada dirinya seperti penurunan sistem
perasaan tidak berharga, menyukai dan imun yang akan memperlambat proses
tidak membenci diri sendiri yang penyembuhan luka, penderita bisa
diproyeksikan kepada orang lain, tidak kooperatif pada terapi pengobatan yang
merasa sedih atau putus asa, dan diberikan, dan bisa merasakan kualitas
menyatakan masih memiliki energi untuk pelayanan perawatan yang didaptkannya.
melakukan tugas atau beraktifitas. Dari
hasi penelitian yang didapatkan peneliti Pernyataan diatas didukung oleh teori
yaitu sebagian dari responden masih Potter dan Perry (2010) yaitu perubahan
masih memiliki rasa percaya diri sehingga yang terjadi pada kesehatan fisik, spiritual,
hal ini tidak membuat penderita merasa emosional, dan sosial budaya akan
20
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
21
Vol.1 Edisi.1 Juni 2016
menyatakan tidak memiliki energi, bahkan Kowalak, P. J., Welsh, W., & Mayer, B.
untuk melakukan tugas yang paling (2011). Buku Ajar Patofisiologi.
sederhana sekalipun. Selama masa krisis Jakarta : 2011
konsep diri, sumber daya yang
mendukung dan mendidik diperlukan Kozier, et al. (2010). Buku Ajar :
guna membantu seseorang mempelajari Fundamental Keperawatan : Konsep,
cara beradaptasi dan berespon terhadap Proses & Praktik Volume 2 (Edisi 7).
kejadian atau situasi yang penuh tantangan Jakarta : EGC.
untuk mempertahankan dan meningkatkan
konsep diri. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
KESIMPULAN DAN SARAN Rineka Cipta.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian Potter, A. P dan Perry, A. G. (2010).
“Gambaran konsep diri pada pasien luka Fundamental Keperawatan Buku 2
gangren diabetik di Poliklinik Kaki Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Diabetik Rumah Sakit Umum Daerah Uin
Banjarmasin Tahun 2014”, peneliti
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Responden pasien luka gangren
diabetik memiliki citra tubuh dengan
kategori positif sebanyak 36
responden (51,4%).
2. Responden pasien luka gangren
diabetik memiliki performa peran
dengan kategori ketidakpuasan peran
sebanyak 40 orang (57,1%).
3. Responden penderita luka gangren
diabetik memiliki harga diri dengan
kategori harga diri tinggi sebanyak 41
orang (58,6%).
4. Responden penderita luka gangren
diabetik memiliki konsep diri positif
yaitu sebanyak 39 responden (55,7%).
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013.
http://depkes.go.id/downloads/riskesd
as2013/Hasil%20Riskesdas%202013.
pdf (Diakses 10 januari 2014)
22