Februari 2014
Abstract. Diabetes mellitus is a chronic disease that has a negative impact on psychological
well-being of patients, the psychological effects such as anxiety. Anxiety is a reaction to the
disease as perceived as a threat, discomfort. Coping mechanism is a method to adapt to the
changes that occur. The purpose of the study was to determine the level of anxiety is there a
relationship with coping mechanisms in patients with type II diabetes mellitus in internal
medicine clinic Tobelo hospital. The design of this study using cross-sectional approach. Sample
of 32 people, with purposive sampling method. Data were collected by interview using a
questionnaire. The results of the study found a 12,5% rate of mild anxiety, medium anxiety
43,8%, severe anxiety 43,8% and adaptive coping mechanism 62,5%, maladaptive coping 37,5%
. The results of hypothesis testing with Chi Square test shows that the value of p = 0,002, p is
less than α (0,05) . Conclusion that there is a relationship anxiety levels with coping mechanisms
in patients with type II diabetes mellitus . Keywords : anxiety , coping mechanism
Abstrak. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang mempunyai dampak negatif
terhadap fisik maupun psikologis penderita, dampak psikologis seperti kecemasan. Kecemasan
merupakan reaksi terhadap penyakit karena dirasakan sebagai ancaman, ketidaknyamanan.
Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah hubungan tingkat kecemasan dengan
mekanisme koping pada penderita DM tipe II di poliklinik penyakit dalam RSUD Tobelo. Desain
penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 32 orang, dengan
metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian terdapat tingkat kecemasan ringan 12,5 %, kecemasan sedang 43,8%, kecemasan
berat 43,8% dan mekanisme koping adaptif 62,5%, mekanisme koping maladaptif 37,5%. Hasil
uji hipotesis dengan uji Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,002, p lebih kecil dari α
(0,05). Kesimpulan, ada hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada penderita
DM tipe II.
Kata Kunci : kecemasan, mekanisme koping
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
adalah salah satu cara yang dilakukan untuk Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Tobelo,
beradaptasi terhadap stress (Saam & Kabupaten Halmahera Utara. pada tanggal
Wahyuni, 2012). 18 Desember 2013 sampai 13 Januari 2014.
Penelitian yang dilakukan oleh Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
Heriani P, tentang hubungan tingkat pasien DM tipe II yang rawat jalan di Poliklinik
pengetahuan tentang penyakit Diabetes penyakit Dalam RSUD Tobelo pada bulan Desember
2013 sampai Januari 2014. Jumlah kunjungan tiga
Melitus terhadap mekanisme koping pasien
bulan terakhir sejak Juli sampai dengan September
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Teluk 2013 berjumlah 97 orang, jadi rata-rata jumlah
Kuantan menunjukkan bahwa dalam pasien setiap bulan adalah 32 orang.
menghadapi stresor pasien menggunakan Pengambilan sampel dilakukan dengan
mekanisme koping yang adaptif sebanyak teknik purposive sampling yaitu
53,3% (Heriani, P 2013). pengambilan sampel didasarkan pada
Fenomena yang terjadi saat ini pada pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
pasien yang mengidap DM di RSUD Tobelo, peneliti sendiri , jadi yang menjadi sampel
dari hasil wawancara awal yang dilakukan adalah semua pasien DM tipe II yang rawat
dengan empat orang yang berobat jalan ke jalan di poliklinik penyakit dalam RSUD
Rumah Sakit satu orang mengatakan dapat Tobelo selama bulan Desember 2013 sampai
melaksanakan anjuran dari petugas Januari 2014, dengan jumlah responden
kesehatan sehingga kadar gula darahnya sebanyak 32 orang.
tetap terkendali, sedangkan tiga orang Instrumen pengumpulan data dalam
mengatakan bahwa mereka sering merasa penelitian ini menggunakan alat ukur
tidak nyaman dan terkadang gelisah bahkan kuesioner dengan menggunakan pertanyaan-
kecewa dengan kondisi yang mereka alami, pertanyaan yang terkait dengan penelitian,
sehingga membuat mereka acuh tak acuh dimana pertanyaan tersebut mengacu pada
dengan berbagai pengaturan diet, konsep atau teori yang telah diuraikan pada
pengobatan, olah raga yang seharusnya tinjauan pustaka. Jenis dan cara
dilakukan, mengakibatkan kadar gula darah pengumpulan data :
mereka sering tidak terkendali. Uraian Instrumen dalam penelitian ini
tersebut membuat peneliti tertarik untuk berupa kuesioner tentang perilaku responden
mengetahui Hubungan tingkat kecemasan terdiri dari dua bagian yaitu tingkat
dengan mekanisme koping pada penderita kecemasan dan mekanisme koping.
Diabetes Melitus tipe II di RSUD Tobelo Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
Kabupaten Halmahera Utara . tertulis yang dibaca dan dijawab oleh
responden penelitian (Suyanto, 2011).
METODOLOGI PENELITIAN Pengambilan data variabel tingkat
Penelitian ini adalah penelitian analitik kecemasan pasien DM tipe II menggunakan
dengan pendekatan cross sectional dimana instrumen baku sesuai dengan skala
waktu pengukuran atau pengamatan data Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang
variabel independen dan dependen sekaligus dikutip dari Nursalam (2003) dengan 5 penilaian
pada satu saat, artinya tiap subjek hanya yaitu :
diobservasi sekali saja. (Elfindri dkk, 2012). Skor 0 : tidak ada gejala sama
Peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat sekali
kecemasan dengan mekanisme koping pada Skor 1 : 1 dari gejala yang ada
penderita DM tipe II di Poliklinik penyakit Skor 2 : separuh dari gejala
dalam RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera
Utara. Penelitian ini dilaksanakan di
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
PNS, TNI dan POLRI. Pekerjaan dan eksternal, bila mekanisme koping
mempengaruhi aktivitas fisik seseorang, berhasil maka orang tersebut dapat
yang memiliki aktivitas ringan tetapi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori (Nursalam, 2007).
dan tidak dikeluarkan melalui olah raga dan Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
aktivitas tubuh akan mengalami obesitas Mekanisme Koping pada penderita DM
yang merupakan salah satu faktor pencetus tipe II di poliklinik penyakit dalam RSUD
terjadinya DM tipe II, disamping itu gaya Tobelo
hidup karena kemajuan teknologi dan Berdasarkan hasil penelitian di
kemapanan ekonomi orang lebih cenderung poliklinik penyakit dalam RSUD Tobelo,
menggunakan kendaraan ketika keluar maka pembahasan ini guna untuk
rumah walaupun jarak yang tidak terlalu mengetahui hubungan antara tingkat
jauh yang bisa ditempuh dengan berjalan kecemasan dengan mekanisme koping pada
kaki (Suiraoka, 2012) . penderita DM tipeII. Data disajikan dalam
Lama menderita penyakit ini juga bentuk tabel 3x2 dan dilakukan uji Person
bervariasi dan paling banyak yaitu pada Chi Square, hasil uji ditemukan nilai
kisaran 1-5 tahun sebanyak 21 orang harapan < 5 pada 2 cell, oleh karena besaran
(65,6%) dan paling sedikit pada kisaran >10 sampelnya kurang dari 40 yang mempunyai
tahun hanya 3 orang (9,4%), penelitian yang syarat tidak boleh ada cell yang nilai
dilakukan oleh Bataha, Y, B bahwa harapannya < 5 berarti tidak memenuhi
mayoritas penderita DM tipe II menjadi syarat uji, maka dilakukan penggabungan
responden adalah yang lama menderita nilai cell yang kecil agar membentuk tabel
penyakit 1-5 tahun (Bataha, Y,B, 2011). 2x2 yakni pada variabel independen kategori
Variabel tingkat kecemasan dalam kecemasan ringan dan sedang digabung
penelitian ini diperoleh hasil, responden menjadi 2 kategori, yaitu kategori
dengan tingkat kecemasan ringan 12,5% dan kecemasan ringan sedang dan kategori
yang banyak adalah tingkat kecemasan kecemasan berat dan dilakukan uji Chi
sedang dan berat masing-masing 43,8% . Square diperoleh nilai p = 0,002 dan tidak
Penyakit DM tipe 2 mempunyai komplikasi ada cell yang nilai harapannya < 5, hal ini
jangka panjang seperti gangguan berarti nilai p lebih kecil dari α (0,05), maka
penglihatan, penyakit ginjal, kerusakan saraf dapat dikatakan terdapat hubungan antara
dan pembuluh darah. Selain itu perubahan tingkat kecemasan dengan mekanisme
gaya hidup untuk penatalaksanaan koping pada penderita DM tipe II di
perawatan pada penderita juga mempunyai poliklinik penyakit dalam RSUD Tobelo.
kontribusi terhadap perasaan cemas yang Penelitian yang dilakukan oleh
dialami oleh karena penderita merasa tidak Sahara (2010) tentang koping Lansia
berdaya atau tidak mampu mengatasi terhadap penyakit kronis hipertensi dan DM,
masalahnya (Purwaningsih & Karlina 2010). disimpulkan bahwa sebagian besar
Variabel mekanisme koping menggunakan koping yang adaptif yakni
menunjukkan hasil bahwa responden dengan optimis dengan masa depan, adanya harapan
koping adaptif lebih banyak dari yang akan kesembuhan, berbicara dengan orang
maladaptif yakni sebanyak 20 orang lain, mendapatkan dukungan sosial,
(62,5%), mekanisme koping terbentuk menggunakan sumber spiritual, dan
melalui proses belajar dan mengingat, menerima kenyataan hidup, hal ini sesuai
belajar yang dimaksud adalah kemampuan dengan penelitian ini bahwa masih lebih
beradaptasi pada pengaruh faktor internal banyak responden yang menggunakan
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
8
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014