• Dengan kemajuan teknologi yang ada di bidang kesehatan, sebagai seorang perawat harus mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi berkembangnya teknologi di bidang kesehatan terutama keperawatan, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), diharapkan pelayanan yang diberikan akan semakin berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu teknologi informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan keperawatan, Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan : 1. Elektronic chart Sistem ini dikembangkan di departemen radiologi. Hasil penelitian aplikasi ini didapatkan bahwa ada beban kerja perawat dengan sistem ini menjadi 28,2% lebih rendah dari menggunakan kertas. Beban kerja perawat secara keseluruhan terjadi penurunan secara bermakna yaitu sebesar 20,6% 2. Computerized whiteboard • Aplikasi ini dibutuhkan di bagian perawatan gawat darurat dan hal ini sangat penting. • dalam perawatan gawat darurat dibutuhkan analisis tinggi dan cepat sehingga dapat dengan cepat mangambil keputusan atas keadaan klien. Keputusan yang cepat dan tepat akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan pada khususnya. • Computerized whiteboard yaitu sistem informasi keperawatan berbasis computer yang dimodifikasi dengan menambahkan layar lebar di Whiteboard. 3. Computer-Based Patient Record (CPR) systems Yaitu melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan menggunakan komputer. Dalam sistem ini dilengkapi sistem pemantauan klien secara progresif. Sistem ini dikembangkan oleh Jose A. Borges, Merbil Gonzalez, Jose Navarro, and Nestor J. Rodriguez pada tahun 1997 4. Personal digital assistance (PDA) • Komputerisasi dokumentasi keperawatan dengan mengembangkan sistem link lokal. • Sistem ini dikembangkan dengan memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan. • Sistem ini dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada tahun 2003 di Kyoto, Jepang. • Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan non emergensi. • Sistem ini diberi nama Wearable Auto- Event-Recording of Medical Nursing. • sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan. • Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror data. • Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat 5. Radio frekuensi identification (RFID)
• Sistem ini mampu memberikan informasi
tentang asuhan keperawatan, menyimpan daftar obat, menyimpan data pasien, yang paling menarik adalah fungsinya sebagai alat pelacak. Personal Digital Assistant (PDA). • Alat ini sangat membantu perawat dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien karena : dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pendokumentasian, mencegah medication error memudahkan komunikasi antar perawat saat merawat pasien • Perkembangan pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia masih sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah berkembang pesat. • faktor penghambatnya yaitu : • kurang terpaparnya perawat Indonesia dengan teknologi informatika khususnya PDA • masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat • belum terintegrasinya sistem informasi manajemen berbasis IT dalam praktek keperawatan (PDA) memiliki kemampuan untuk membuat informasi berbasis bukti yang tersedia untuk perawat kapan dan di mana saja mereka membutuhkannya. • PDA memiliki potensi untuk mengurangi kesalahan dalam pengobatan dengan menyediakan sumber referensi portabel dan nyaman bagi penyedia layanan kesehatan. Manfaat dan tantangan dalam penggunaan Personal Digital Assistant (PDA) diKeperawatan :
1. Dapat digunakan di mana saja /kapan saja
2. Memungkinkan akses mudah ke sejumlah besar data sehingga mengurangi kejadian medication error. 3. Meningkatkan komunikasi antar perawat dan antara perawat dengan anggota tim kesehatan lainnya. 4. Meningkatkan efisiensi dan akurasi dokumentasi keperawatan 5. Sangat berguna untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan data pasien (Doran & Mylopoulos, 2008). 6. Mengurangi penggunaan kertas melalui transmisi nirkabel Hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunakan PDA dalam keperawatan : 1. Menjaga kerahasiaan pasien, perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka dilindungi password dan bahwa program enkripsi data terinstal. 2. PDA dapat terinfeksi bakteri dan dengan demikian memiliki potensi untuk menjadi vektor untuk infeksi nosokomial. Telemedicine Telemedicine: aplikasi pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis.
Telemedicine dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan,
atau digunakan untuk prosedur medis di tempat terpencil.
Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras
dan perangkat lunak. Penerapannya kembali ke manajemen sarana kesehatan dan kembali ke visi misi organisasi teleconference • Harapan pasien dari sebuah pelayanan kesehatan adalah diberikannya service yang cepat dan nyaman. Tingkat mobilitas pasien yang tinggi menuntut adanya komunikasi dan pelayanan yang cepat antara pasien dan institusi kesehatan, pasien - dokter, dan pasien - perawat. DSS (Decision Support System) • Sistem informasi membantu perawat mengerjakan berbagai tugas kaitannya dengan pengambilan keputusan • DSS membantu membuat hubungan antara informasi yang didapatkan dari pasien ke literature pilihan tindakan berdasarkan integrasi sistem. • Pada tahun 1980 telah dibuat software khusus keperawatan mempermudah pendokumentasian,dikenal dengan istilah Computerbased Patient Record System (CPRS). • Ditahun tersebut, microcomputer atau Personal Computer (PC) juga diciptakan. • penggunaan komputer lebih mudah digunakan oleh perawat maupun praktisi kesehatan lainnya. (Saba&McCormick, 1996 disitasi dari Craven&Hirnle, 2000) • Teknologi informatika keperawatan sudah saatnya diterapkan di pelayanan kesehatan Indonesia. • Penerapannya terhambat karena keterbatasan dana, ketidaksiapan sumber daya manusia, ritinitas pekerjaan shgga sulit untuk berubah • Sistem pelayanan di ruang rawat memiliki karakteristik khusus sehingga dalam program software sistem informasi keperawatan harus ada penambahan yang menyentuh prinsip keperawatan. Penerapan teknologi informatika di pelayanan keperawatan akan menghemat tenaga, biaya, dan waktu. • Pada tahun 2002, RS Charitas Palembang mulai membuat model dokumentasi asuhan keperawatannya dengan menggunakan komputer. • Pada tahun 2004, rumah sakit Fatmawati juga membuat model yang hampir sama dengan RS Charitas Palembang. • PERLUNYA PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN KEPERAWATAN Salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi pada pasien di rumah sakit adalah kebutuhan rasa aman dan nyaman. Telah disebutkan dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 43 ayat (1) mewajibkan Rumah Sakit menerapkan standar keselamatan pasien. Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patien safety) adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. – Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai rumah sakit telah memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang telah ada. – Untuk mendukung PATIENT SAFETY pada item resiko jatuh, dengan memanfaatkan beberapa kombinasi teknologi sehingga pasien yang dirawat dapat dipantau dengan cermat oleh perawat. • Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi wireless, alarm system, dan monitor. • Studi literatur menunjukkan bahwa aplikasi teknologi dirumah sakit dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang risiko kejadian jatuh secara cepat dengan menggunakan ketiga komponen tersebut. • Aplikasi yang dapat digunakan dalam pencegahan pasien jatuh, diantaranya adalah sensor gerak untuk mendeteksi adanya gerakan pasien yang berlebihan di tempat tidur, • wireless yang mengirimkan informasi ke nurse station, alarm ID Card sebagai penerima informasi untuk perawat penanggung jawab, CCTV yang terhubung dengan nurse station monitor, serta alarm system yang digunakan sebagai pemberi informasi pada kamar yang sedang ada masalah. • Aplikasi-aplikasi tersebut dihubungkan secara bersamaan sehingga dapat memberikan respon atau tanda jika terjadi risiko jatuh pada pasien yang diamati. – Aplikasi pencegahan cedera jatuh menghubungkan beberapa teknologi lain antara lain Alarm ID card yang digunakan perawat, monitor, dan CCTV. – Penggunaan wireless menyebabkan sistem menjadi lebih simple, mudah digunakan, dan dapat menekan anggaran pemeliharaan. – Card ID alarm merupakan aplikasi teknologi informasi yang memungkinkan setiap ID Card perawat berfungsi sebagai sarana informasi pasien. – Penggunaan card ID alarm secara teknis akan dihubungkan dengan sensor gerak menggunakan sistem transmisi wireless. – Penggunaan CCTV, monitor, dan alarm diharapakan mampu menyajikan informasi yang jelas tentang lokasi dan pasien yang mengalami resiko jatuh. Peran Perawat dalam Menyikapi Trend dan Issue • Di era globalisasi ini, sebagai perawat harus mampu memanfaatkan teknologi informasi • Misalnya penggunaan sistem informasi berbasis wireless dalam pencegahan pasien jatuh. – perawat adalah seorang penanggungjawab pasien, dimana perawat harus berada di sisi pasien secara terus menerus selama 24 jam perhari. – perawat harus selalu memantau perkembangan pasien untuk keamanan dan keselamatan pasien. – Dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis wireless dalam pencegahan pasien jatuh akan mempermudah kerja perawat, mengamati semua pasien dalam satu waktu, cukup dengan menggunakan aplikasi yang berbasis wireless • . Karena perawat berhubungan langsung dengan pasien selama 24 jam, perawat rentan terhadap kesalahan dan kelalaian yang menimbulkan tuntutan pertanggungjawaban , sehingga teknologi informasi wireless ini dapat meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit, mencegah kejadian yang tidak diharapkan yaitu pencegahan pasien jatuh, dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan • Beberapa penelitian dalam rangka mengevaluasi penggunaan teknologi informasi dalam keperawatan anak (Sistem Informasi terhadap Patient safety dalam Keperawatan Anak ) adalah sebagai berikut: a. Pediatric growth chart into an electronic health record system (Rosenbloom et al., 2006). • peneliti mencoba mengintegrasikan grafik pertumbuhan pada anak-anak ke dalam suatu laporan secara elektronik pada beberapa area keperawatan anak. • electronic health record (EHR) diharapkan memiliki fungsi meningkatkan kesiapan, kejelasan dan akurasi informasi tentang pasien sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi tingkat kesalahan. • Selain itu karena komponen penting dalam keperawatan anak adalah mengkaji pertumbuhan untuk melihat status nutrisi dan kesehatan secara umum, maka EHR diharapkan dapat mendukung dalam monitoring pertumbuhan anak. b. Electronic medical record system in a pediatric psycopharmacology program (EMRS) • EMRS adalah data-data yang berhubungan dengan informasi pasien di masukkan secara langsung kedalam sistem komputerisasi saat pasien datang di klinik. • Dalam penelitian tersebut dimintai pendapat kepada orang tua terkait penggunaan pencatatan secara elektronik tersebut.. – Hasilnya menunjukkan bahwa 88%-90% orang tua mengatakan bahwa penggunaan komputerisasi merupakan hal yang baik, dalam berhubungan dengan dokter terasa lebih mudah, dan mereka memahami mengapa komputerisasi digunakan. – Dalam penemuan ini mendukung bahwa pengembangan dan implementasi EMRS pada klinik pediatric psychofarmacology sangatlah menguntungkan 3. Comprehensive system to deliver pediatric countinous infusion medication with standardized concentration (Hilmas, et al., 2010) • Merupakan suatu sistem manajemen pemberian obat secara komprehensif pada anak yang berdasarkan pada order yang bersifat komputerisasi dengan konsentrasi yang terstandar. • Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem telah terbukti sukses dalam menentukan batas konsentrasi pada pemberian obat melalui infuse secara terus menerus dan dapat meningkatkan keamanan dengan mengurangi kesalahan dalam pemberian obat. d. Reliable child health resources for parent (Banasiak & Golterman, 2011) • Merupakan suatu sistem informasi kesehatan melalui internet dan strategi mendapatkan sumber kesehatan anak yang dapat dipercaya. • Sistem ini dibuat melalui web site. • Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam merekomendasikan kepada orang tua untuk mencari sumber informasi kesehatan yang dapat dipercaya. e. Computerized provider order entry in pediatric oncology : design, implementation, and outcomes (Chen & Lehman, 2011) • Merupakan order yang dilakukan secara komputerisasi yang dilakukan pada area onkologi anak. • membuktikan apakah order secara komputerisasi dapat meningkatkan keamanan pasien anak. • Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan system dapat meningkatkan patient safety. TUGAS PRESENTASI
1. Computer-Based Patient Record (CPR)
systems 2. Personal digital assistance (PDA) 3. Telenursing 4. Electronic medical record system (EMRS) 5. Electronic Health record system (EHRS)