Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Diabetes Self Management Dengan Tingkat

Stres Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Menjalani Diet Di Wilayah RW 004
Kelurahan Cakung Barat Tahun 2020

Heavana Angela Putri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email : heavanaputri55@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula
darah, akibat adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Pengetahuan
sangat penting dalam mengembangkan diabetes self management untuk mencegah resiko
komplikasi jangka panjang dengan diet ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan dan diabetes self management dengan tingkat stres
pasien diabetes melitus yang menjalani diet. Penelitian ini menggunakan desain cross –
sectional. Jumlah total sampel didapatkan sebesar 44 responden dengan simpel random
sampling. Data didapatkan dengan tes tingkat pengetahuan, Diabetes Self Management
Questionnarie, dan tingkat stres menjalani diet. Analisa data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dengan nilai p value = 0,000
dengan α = 0,05 (p value < 0,05) dan diabetes self management dengan nilai p value =
0,000 dengan α = 0,05 (p value < 0,05) memiliki hubungan terhadap tingkat stres pasien
diabetes melitus yang menjalani diet. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk
meningkatkan pengetahuan dan diabetes self management pasien DM tipe 2 yang
menjalani diet agar tidak mengalami stres.

Kata kunci : Diabetes Melitus, Pengetahuan, Diabetes Self Management, Stres


Kepustakaan : 28 (2010 s/d 2019)
THE CORRELATION BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE AND DIABETES
SELF MANAGEMENT WITH STRESS LEVELS OF TYPE 2 DIABETES
MELLITUS PATIENTS ON A DIET IN RW 004 WEST CAKUNG VILLAGE in
2020

Heavana Angela Putri

Faculty of Nursing Muhammadiyah Jakarta University

Email : heavanaputri55@gmail.com

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by an increase in blood sugar levels


due to abnormalities in insulin secretion, insulin action or both. Knowledge is very
important in developing diabetes self-management to prevent the risk of long-term
complications with a strict diet. This study aims to determine the relationship between the
level of knowledge and diabetes self-management with the stress level of diabetes mellitus
patients who are on a diet. This study used a cross-sectional design. The total number of
samples obtained is 44 respondents with simple random sampling. The data was obtained
by testing the level of knowledge, Diabetes Self Management Questionnaire, and stress
levels undergoing diet. Data analysis using chi-square test. The results showed that the
level of knowledge with p value = 0,000 with α = 0,05 (p value < 0,05) and diabetes self-
management with p value = 0,000 with α = 0,05 (p value < 0,05) has a relationship with
the stress level of diabetes mellitus patients undergoing diet. The results of this study can
be the basis for increasing knowledge and diabetes self-management of type 2 DM patients
who are on a diet so as not to experience stress.

Keywords : Diabetes mellitus, Knowledge, Diabetes Self Management, Stress


Literature : 28 (2010 to 2019)
PENDAHULUAN meningkatkan pengetahuan mengenai

penyakit, proses penatalaksanaan, terapi


Hiperglikemia pada DM yang
pengobatan, interaksi, pola makan,
tidak dikontrol dengan baik dapat
aktivitas fisik, serta pemanfaatan fasilitas
menyebabkan gangguan serius pada
kesehatan yang ada di masyarakat
sistem tubuh, terutama saraf, pembuluh
(Soebagijo, 2015).
darah (World Health Organization, 2017

dalam Kusnanto, 2019). International Self management diabetes adalah

Diabetes Federation (IDF) pada tahun tindakan yang dilakukan perorangan

2017 dalam Kusnanto (2019), untuk mengontrol diabetes meliputi

melaporkan bahwa jumlah penderita tindakan pengobatan dan pencegahan

diabetes melitus di dunia pada tahun komplikasi. Beberapa aspek yang

2017 mencapai 425 juta orang dewasa termasuk dalam self management

berusia antara 20–79 tahun. Data diabetes yaitu pengaturan pola makan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (diet), aktivitas fisik/olahraga, monitoring

dalam Nian Afrian (2017), Indonesia gula darah, kepatuhan konsumsi obat,

menempati urutan ke – 4 terbesar dalam serta perawatan diri/kaki (Huang, M, dkk,

jumlah penderita diabetes melitus di 2014 dalam Hidayah, 2019).

dunia.
Pasien DM menganggap bahwa

Tujuan utama terapi adalah diet yang dijalankan cenderung tidak

meningkatkan kendali metabolik dan menyenangkan dan membuatnya stress

mencegah komplikasi vaskular. Menurut sehingga mereka makan sesuai dengan

PERKENI (2015) pengetahuan diet keinginan bila belum menunjukkan gejala

sangat penting bagi pasien DM, agar serius (Setyorini, 2017).

terhindar dari komplikasi sehingga

diperlukan suatu intervensi untuk


Berdasarkan hasil wawancara menggunakan metode simple random

kepada 10 orang pasien DM tipe 2 di sampling.

wilayah RW 004 Kelurahan Cakung


Pengumpulan data pada penelitian
Barat didapatkan bahwa 6 orang pasien
ini menggunakan tes dan kuesioner, tes
DM tipe 2 dengan tingkat pengetahuan
pengetahuan tentang DM, self
rendah dan yang mengalami stres.
management dan diet DM, kuesiner

Sehubung dengan hasil diabetes self management dan kuesioner

wawancara awal, maka penulis tertarik tingkat stres pasien DM yang menjalani

mengadakan penelitian untuk mengetahui diet. Data dianalisis dengan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan menggunakan uji statistik Chi Square

Diabetes Self Management Dengan dengan nilai signifikansi 0,05.

Tingkat Stres Pasien Diabetes Melitus


HASIL
Tipe 2 Yang Menjalani Diet Di Wilayah
1. Analisa Univariat
RW 004 Kelurahan Cakung Barat Tahun
a. Berdasarkan data demografi
2020.
responden

METODE Tabel 1.1


Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Data Demografi
Desain penelitian yang digunakan
Responden di Wilayah RW 004
Kelurahan Cakung Barat
pada penelitian ini adalah deskriptif
Variabel Kategorik Frekuensi
dengan pendekatan cross-
Ʃ %
sectional.penelitian ini dilakukan pada N
=
bulan Mei 2020 di wilayah RW 004 44
Usia 30 - 45 14 31,8
Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur. tahun 30 68,2
46 - 70
Sampel pada penelitian ini berjumlah 44 tahun
Jenis Perempuan 25 56,8
orang dengan pengambilan sampel kelamin Laki – laki 19 43,2
Pendidikan Pendidikan 42 95,5
terakhir rendah 2 4,5 Distribusi frekuensi responden
Pendidikan
tinggi berdasarkan lama menyandang DM
Status kerja Bekerja 21 47,7
Tidak 23 52,3 terbanyak adalah dalam rentang waktu 1 -
bekerja
Lama 1 - 5 tahun 27 61,4 5 tahun dengan frekuensi 27 responden
menyandang 6 - 10 17 38,6
DM tahun (61,4%).

b. Berdasarkan variabel penelitian


Responden berdasarkan usia, jenis
Tabel 1.2
kelamin, pendidikan terakhir, status
Distribusi Frekuensi Responden
kerja, lama menyandang DM. Dapat Berdasarkan Variabel Penelitian
di Wilayah RW 004 Kelurahan
dilihat bahwa distribusi frekuensi Cakung Barat

responden berdasarkan usia yang paling Variabel Kategorik Frekuensi


ƩN %
banyak adalah usia 46 - 70 tahun dengan
= 44
frekuensi 30 responden (68,2%).
Tingkat Baik 13 29,5
Distribusi frekuensi responden pengetahuan Kurang 31 70,5
Diabetes Self Baik 16 36,4
berdasarkan jenis kelamin terbanyak
management Kurang 28 63,6
adalah berjenis kelamin perempuan
Tingkat stres Stres 34 77,3
dengan frekuensi 25 responden (56,8%). Tidak stres 10 22,7

Distribusi frekuensi responden

berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 1.2 Menunjukkan distribusi


terbanyak adalah responden yang responden berdasarkan tingkat
berpendidikan rendah dengan frekuensi pengetahuan, Diabetes Self management,
42 responden (95,5%). Distribusi tingkat stres. Dapat dilihat bahwa
frekuensi responden berdasarkan status distribusi frekuensi responden
kerja terbanyak adalah tidak bekerja berdasarkan tingkat pengetahuan
dengan frekuensi 23 responden (52,3%). terbanyak yaitu responden dengan tingkat
pengetahuan kurang sejumlah 31 RW 004 Kelurahan Cakung Barat Tahun

responden (70,5%). Distribusi frekuensi 2020 diperoleh bahwa responden dengan

responden berdasarkan Diabetes Self responden dengan tingkat pengetahuan

management terbanyak adalah diabetes baik sebanyak 13 responden, yang

self management kurang dengan mengalami tidak stres sebanyak 9

frekuensi 28 responden (63,6%). responden (69,2%) sedangkan yang

Distribusi frekuensi responden mengalami stres sebanyak 4 responden

berdasarkan terbanyak adalah responden (30,8%), sedangkan tingkat pengetahuan

yang mengalami stres dengan frekuensi kurang sebanyak 31 responden,

34 responden (77,3%). responden yang mengalami tidak stres

sebanyak 1 responden (3,2%) sedangkan


2. Analisa Bivariat
yang mengalami stres sebanyak 30
Tabel 2.1
Analisa Tingkat Pengetahuan responden (96,8%). Dari hasil analisa
Dengan Tingkat Stres Pasien DM
Tipe 2 Yang Menjalani Diet di diperoleh nilai OR = 0,15, artinya tingkat
Wilayah RW 004 Kelurahan
Cakung Barat Tahun 2020 pengetahuan baik mempunyai peluang

0,15 kali untuk mengalami tidak stres


Tingk Tingkat Stres Total OR P
at Tidak Stres (95 V dibandingkan tingkat pengetahuan
Penge Stres % al
tahua N % N % N % CI) u kurang. Hasil uji statistik diperoleh
n e
Baik 9 69 4 30, 13 100 0,15 0, nilai p value = 0,000 dengan α = 0,05
,2 8 (0,0 0
Kuran 1 3, 3 96, 31 100 01 – 0 (p value < 0,05) maka dapat
g 2 0 8 0,15 0
0) disimpulkan bahwa ada hubungan
Jumla 10 11 3 77, 44 100
h ,7 4 3 signifikan antara tingkat pengetahuan

dengan tingkat stres pasien DM tipe 2


Tabel 1.3 analisa tingkat
yang menjalani diet di Wilayah RW 004
pengetahuan dengan tingkat stres pasien
Kelurahan Cakung Barat Tahun 2020
DM tipe 2 yang menjalani diet di wilayah
nilai p value = 0,000 dengan α = 0,05 (p tidak stres sebanyak 1 responden (3,6%)

value < 0,05). sedangkan responden yang mengalami

Tabel 2.2 stres sebanyak 27 responden (96,4%).


Analisa Diabetes Self
Management Dengan Tingkat Dari hasil analisa diperoleh nilai OR =
Stres Pasien DM Tipe 2 Yang
Menjalani Diet di Wilayah RW 0,29 artinya Diabetes Self Management
004 Kelurahan Cakung Barat
Tahun 2020 baik mempunyai peluang 0,29 kali
Diabet Tingkat Stres Total OR P
untuk mengalami tidak stres
es Self Tidak Stres (95 V
Manag Stres % al
dibanding Diabetes Self
u
ement N % N % N % CI)
e
Management kurang. Hasil uji
Baik 9 56,3 7 43, 1 10 0,29 0,
8 6 0 (0,0 0 statistik diperoleh nilai p value =
Kurang 1 3,6 27 96, 2 10 03 – 0
0 0,000 dengan α = 0,05 (p value <
4 8 0 0,26
7)
Jumlah 1 22,7 34 77, 4 10 0,05) maka dapat disimpulkan
0 3 4 0
bahwa ada hubungan signifikan
Tabel 2.2 analisa diabetes self antara Diabetes Self Management dengan
management dengan tingkat stres pasien tingkat stres pasien DM tipe 2 yang
dm tipe 2 yang menjalani diet di wilayah menjalani diet di Wilayah RW 004
RW 004 Kelurahan Cakung Barat Tahun Kelurahan Cakung Barat Tahun 2020
2020 diperoleh bahwa responden dengan nilai p value = 0,000 dengan α = 0,05 (p
dengan Diabetes Self Management baik value < 0,05).
16 responden, yang mengalami tidak
PEMBAHASAN
stres sebanyak 9 responden (56,3%)

sedangkan yang mengalami stres 1. Analisa univariat

sebanyak 7 responden (43,8%). Total a. Usia

responden dengan Diabetes Self Berdasarkan hasil

Management kurang 28 responden, yang penelitian pada 44 responden di

wilayah RW 004 Kelurahan


Cakung Barat, didapatkan bahwa seimbang menjadi penyebab

mayoritas usia 30 - 45 tahun tingginya jumlah perempuan

sebanyak 14 responden (31,8%) beresiko terkena DM.

dan usia 46 – 70 tahun sebanyak c. Pendidikan terakhir

30 responden (68,2%). Menurut Berdasarkan hasil

pendapat Rianty Rahalus (2017) penelitian pada 44 responden di

hal ini karena semakin wilayah RW 004 Kelurahan

bertambahnya usia maka akan Cakung Barat, didapatkan bahwa

terjadi penurunan fungsi organ mayoritas berpendidikan rendah

tubuh terutama pancreas dalam sebanyak 42 responden (95,5%).

menghasilkan hormon insulin, Menurut pendapat Annisa

sehingga lebih memicu terkena Pahlawati (2019) orang yang

DM. tingkat pendidikan tinggi

b. Jenis kelamin biasanya akan memiliki banyak

Berdasarkan hasil pengetahuan tentang kesehatan,

penelitian pada 44 responden di dengan adanya pengetahuan

wilayah RW 004 Kelurahan tersebut orang akan memiliki

Cakung Barat, didapatkan bahwa kesadaran dalam menjaga

mayoritas berjenis kelamin kesehatannya.

perempuan sebanyak 25 d. Status kerja

responden (56,8%). Menurut Berdasarkan hasil

International Diabetes Federation penelitian pada 44 responden di

(2017) mengungkapkan bahwa wilayah RW 004 Kelurahan

perempuan memiliki gaya hidup Cakung Barat, didapatkan bahwa

dan pola makan yang tidak mayoritas responden yang tidak


bekerja sebanyak 23 responden psikologis, hubungan sosial, dan

(52,3%). Menurut pendapat lingkungan.

Livana PH (2018) bahwa aktivitas 2. Analisa bivariat

fisik yang dilakukan oleh orang a. Tingkat pengetahuan dengan

yang tidak bekerja seperti tingkat stres pasien DM tipe 2

pensiunan dan ibu rumah tangga yang menjalani diet

kemungkinan besar lebih sedikit Dari hasil uji statistik dengan

dibandingkan dengan orang yang menggunakan uji Chi-Square

memiliki aktivitas atau pekerjaan diperoleh p value = 0,000 dengan

di luar rumah. α = 0,05 (p value < 0,05) ada

e. Lama menyandang DM hubungan signifikan antara

Berdasarkan hasil tingkat pengetahuan dengan

penelitian pada 44 responden di tingkat stres pasien DM tipe 2

wilayah RW 004 Kelurahan yang menjalani diet. Dari hasil

Cakung Barat, didapatkan bahwa analisis diperoleh nilai Odds

mayoritas responden yang telah Ratio (OR) = 0,15, artinya tingkat

lama menyandang DM dalam pengetahuan baik mempunyai

rentang waktu 1 - 5 tahun peluang 0,15 kali untuk

sejumlah 27 responden (61,4%). mengalami tidak stres dibanding

Fitrianur Laili (2019) berpendapat tingkat pengetahuan kurang.

bahwa pasien yang menderita DM Pernyataan Gharaibeh dan

lebih lama akan lebih mampu Tawalbeh (2018) dalam Kusnanto

memahami keadaan yang (2019) pengetahuan pasien

dirasakannya, baik dari segi fisik, tentang DM merupakan sarana

yang penting untuk membantu


menangani pasien diabetes itu management merupakan

sendiri, sehingga semakin banyak perawatan yang dilakukan secara

dan semakin baik pengetahuannya mandiri dimana penderita mampu

tentang diabetes, maka semakin mengobservasi kebutuhan diri

baik pula dalam menangani diet tanpa tergantung dengan

DM. lingkungan sekitar.

b. Diabetes self management dengan


KESIMPULAN
tingkat stres pasien DM tipe 2
Didapatkan gambaran karakteristik
yang menjalani diet
responden mayoritas adalah berusia > 45
Dari hasil uji statistik dengan
tahun, berjenis kelamin perempuan,
menggunakan uji Chi-Square
pendidikan terakhir rendah, sudah banyak
diperoleh p value = 0,000 dengan
yang tidak bekerja, sebagian besar
α = 0,05 (p value < 0,05) ada
responden lama menderita DM < 5 tahun.
hubungan signifikan antara
Sedangkan menurut variabel penelitian
Diabetes Self Management
responden memiliki tingkat pengetahuan
dengan tingkat stres pasien DM
rendah, diabetes self management kurang
tipe 2 yang menjalani diet. Dari
dan mengalami stres saat menjalani diet.
hasil analisis diperoleh nilai Odds
dari hasil analisa bivariat didapatkan
Ratio (OR) = 0,29 artinya
hasil ada terdapat hubungan signifikan
Diabetes Self Management baik
antara tingkat pengetahuan dan Diabetes
mempunyai peluang 0,29 kali
Self Management dengan tingkat stres
untuk mengalami tidak stres
pasien DM tipe 2 yang menjalani diet di
dibanding Diabetes Self
Wilayah RW 004 Kelurahan Cakung
Management kurang. Pernyataan
Barat Tahun 2020 dengan nilai p value =
Iskim Luthfa (2019) bahwa self
0,000 dengan α = 0,05 (p value < 0,05).
SARAN usia dengan kejadian Diabetes
Melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Palaran Kota Samarinda
1. Pendidikan Tahun 2019. Borneo Student
Research.
Sebagai bahan rujukan https://journals.umkt.ac.id.
pembelajaran dalam proses Bunker, Rosdahl Caroline. (2017). Buku
Ajar Keperawatan Dasar, Edisi 10.
pemberian asuhan keperawatan Jakarta : EGC.

pada pasien diabetes melitus Black, J. M. & Hawks, J.H (2014).


Keperawatan Medikal Bedah. Ed
khususnya pada mata kuliah ke- 8 Buku 2. Singapore : Elsevier.
Chin,Y.-L., Chiou, C, -P., & Chang,
Keperawatan Medikal Bedah.
Y.C., (2017) The validity and
reliability of the English version of
2. Pelayanan keperawatan
the diabetes distress scale for type 2
diabetes patients in Malaysia, BMC
Sebagai rujukan
Family Practice, BMC Family
Practice, 18 (1), pp. 1 – 8. doi : 10.
pengelolaan di RW 004
1186/s12875-017-0601-9.
Kelurahan Cakung Barat dengan Damayanti, S. (2015). Diabetes Mellitus
dan Penatalaksanaan
melakukan pembinaan kader dan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
pasien DM melalui edukasi terkait
Fitzgerald, F., Anderson, N., S., & Piatt.
pengetahuan, diabetes self (2016). ‘Validation of the Revised
Brief Diabetes Knowledge Test
management, tingkat stres pasien (DKT2)’. 42 (2), pp. 178-187, doi :
10.1177/0145721715624968.
DM.
Haskas, Y. (2016) Determinan Locus of
3. Peneliti Control pada Theory of Planned
Behavior dalam Perilaku
Sebagai rujukan untuk Pengendalian Diabetes Melitus.
Hidayat, A.Azis Alimul. (2014).
dilanjutkan penelitian variabel Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia Buku 1. Ed ke2. Jakarta :
lain tentang perubahan psikologis Salemba Medika.
pada pasien DM. Hidayah, A.,N.(2019). Hubungan
perilaku self – management dengan
kadar gula darah pada pasien
DAFTAR PUSTAKA diabetes melitus tipe 2 di wilayah
kerja Puskesmas Pucang Sewu,
Annisa, P. & Purwo, S.N. (2019). Surabaya. Joinly Published by
Hubungan tingkat pendidikan dan Iagikmi& Universitas Airlangga.
Doi : 10.20473. https://e- perifer pada pasien diabetes melitus
journal.unair.ac.id/AMNT/. tipe 2 di Poliklinik Metabolik –
Endokrin RSUPN DR.Cipto
Iskim, L., & Nurul, F. (2019). Self Mangunkusumo tahun 2017.
management menentukan kualitas Fakultas Ilmu
hidup pasien diabetes mellitus. Keperawatan,Universitas
Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Muhammadiyah
Problema Jakarta. http://perpus.fikumj.ac.id.
Kesehatan. https://www.researchgat
e.net/publication/334467688. Pranata, S., & Khasanah, U., D. (2017).
Merawat Penderita Diabetes
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan : Melitus. Ed ke – 1. Yogyakarta :
Dengan Pendekatan Teori dan Pustaka Panasea.
Perilaku media, dan Aplikasinya.
Semarang : Rajawali Pers. Priscilla, LeMone. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah.
Kusnanto. (2019). Hubungan tingkat Jakarta : EGC.
pengetahuan dan diabetes self –
management dengan tingkat stres Rianty, R., Afnal, A., & Wulan, P.,J.
pasien diabetes melitus yang (2017). Faktor – faktor yang
menjalani diet. Jurnal Keperawatan berhubungan dengan kejadian
Indonesia. Doi : diabetes mellitus tipe 2 di Rumah
10.7454/jki.v22i1.780. Sakit TK.III.R.W. Mongisidi
Manado tahun 2017. Fakultas
Livana, PH., Indah, P.,S., & Hermanto. Kesehatan Masyarakat Universitas
(2018). Gambaran tingkat stres Sam
pasien diabetes mellitus. Jurnal Ratulangi. http://ejournal.unsrat.ac.i
Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, d.
Hal 41-
50. https://scholar.google.co.id/citat Santo,I. (2019). Faktor – faktor yang
ions. mempengaruhi terjadinya diabetes
melitus di Puskesmas Harapan
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Raya tahun 2018. Scienta
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Journal. https://scholar.google.co.id
.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Setyorini, A. (2017). Stres dan koping
Jakarta : Rineka Cipta. pada pasien dengan dm tipe 2
dalam pelaksanaan manajemen diet
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian di wilayah Puskesmas Banguntapan
Ilmu Keperawatan : Pendekatan II Kabupaten Bantul. Health
Praktis. Jakarta: Salemba Medika. Sciences and Pharmacy Journal,
PERKENI. (2015). Konsensus 1(1), pp. 1-
Pengendalian dan Pencegahan 9. http://journal.stikessuryaglobal.a
Diabetes Melitus Tipe 2 di c.id.
Indonesia 2015. Perkeni, doi : Suyono, Slamet. (2015). Buku Ajar Ilmu
10.1017/CBO9781107415324.004. Penyakit Dalam. Ed ke – 6 Jilid II.
Pardi. (2017). Hubungan kepatuhan Jakarta : InternaPublishing.
menjalankan lima pilar Tarwoto, dkk. (2012). Keperawatan
penatalaksanaan dengan neuropati Medikal Bedah Gangguan Sistem
Endokrin. Jakarta : CV Trans Info
Media.
Tita, P.,M., Hudzaifah, A., &
Hildegardis, O.,S. (2019). Faktor -
faktor yang memengaruhi
manajemen diri pasien dm tipe 2.
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7No.
2. http://ejurnal.ars.ac.id.
Tjokroprawiro, Askandar. (2015). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Surabaya : Airlangga University
Press (AUP).
Tjokroprawiro, Askandar. (2015). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed ke-6
Jilid II. Jakarta : InternaPublishing.

Anda mungkin juga menyukai