Anda di halaman 1dari 8

65

Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DIET DIABETES MELITUS DENGAN


KEPATUHAN DIET PADA PENEDERITA DIABETES MELITUS
1
Nofa Anggraini
1
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nuantara Jakarta
1
Email : arfinofry@gmail.com
2
Handayani
2
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nuantara Jakarta
2
Email: deswitahandayani.hy@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Jawa Barat memiliki prevalensi total DM sebanyak 1,3% dan merupakan salah
satu Provinsi di Indonesia dengan jumlah Diabetes yang cukup tinggi. Masalah utama pada pasien
diabetes mellitus yaitu adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah yang disebut dengan
hiperglikemia. Hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf
pembuluh darah dan juga dapat mengenai berbagai organ. Perencanaan makan menjadi komponen
yang sangat penting bagi pengelolaan diabetes mellitus. Perencanaan yang baik dipengaruhi oleh
faktor pengetahuan. Pengetahuan yang cukup tentang diet diabetes melitus dapat mengendalikan
kondisi penyakitnya dengan mengontrol pola makan.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan diet diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus di Rumah
Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi.Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi
dengan metode penelitian pendekatan cross- sectional. Populasi yang. pasien DM yang datang
berkunjung di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada bulan Februari 2018 adalah sebanyak
85 pasien.Hasil : Hasil analisis ada hubungan antara pengetahuan diet diabetes mellitus dengan
kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p value = 0,000 dan diperoleh pula nilai OR = 19,904, artinya pasien
diabetes mellitus yang pengetahuannya baik mempunyai peluang 19,904 kali lebih patuh
dibandingkan dengan yang pengetahuan kurang.Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan diet diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus di
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi.

Kata kunci: Pengetahuan Diet, Kepatuhan Diet, Diabetes Melitus

Abstract

Background: West Java has a total DM prevalence of 1.3% and is one of the provinces in
Indonesia with a fairly high number of Diabetes. The main problem in patients with diabetes
mellitus is the increase in blood glucose levels called hyperglycemia. Hyperglycemia can cause
damage to various body systems, especially the nerves of blood vessels and can also affect various
organs. Meal planning is a very important component for the management of diabetes mellitus.
Good planning is influenced by knowledge factor. Adequate knowledge of the diabetes mellitus diet
can control the condition of the disease by controlling the diet.Objective: To know the correlation
of knowledge level of diabetes mellitus diet with dietary adherence in diabetes mellitus patient at

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


66
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

Islamic Hospital Jakarta Pondok Kopi.Methods: The research design used descriptive correlation
with research method of cross sectional approach. The population. DM patients who came to visit at
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi in February 2018 were as many as 85 patients.Results:
The results of the analysis there is a relationship between knowledge of diabetes mellitus diet with
dietary.Conclusion: There is a significant correlation between knowledge of diabetes mellitus diet
and dietary compliance in patients with diabetes mellitus at Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok
Kopi.

References : 44 (1999-2017)
Keywords: Diet Knowledge, Diet Compliance, Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN peringkat 5 teratas diantara negara-negara


Diabetes Melitus (DM) dikenal juga dengan jumlah terbanyak merujuk kepada
dengan penyakit kencing manis atau perfalensi masalah Jawa Barat memiliki
kencing gula. Diabetes Melitus tergolong prefalensi total DM sebanyak 1,3 % dan
penyakit kronis dan tidak menular yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia
penderitanya tidak dapat secara otomatis dengan jumlah diabetes yang cukup tinggi
mengendalikan tingkat gula (glukosa) (RISKESDAS, 2013).
dalam darahnya (hiperglikemia). Dari studi pendahuluan yang
Hiperglikemia merupakan salah satu tanda dilakukan di RS. Islam Jakarta Pondok
khas penyakit diabetes melitus, meskipun Kopi didapatkan data pasien DM pada
juga didapatkan pada beberapa keadaan lain tahun 2015 sejumlah 240 pasien, tahun
(PERKENI 2015) Diabetes melitus 2016 sejumlah 320 pasien, dan tahun 2017
merupakan pengetahuan metabolik dengan sejumlah 380 pasien. Berdasarkan data
ciri-ciri adanya hiperglekemi akibat adanya tersebut kunjungan pasien DM dari tahun
kelainan sekresi insulin, kelainan insulin ke tahun terdapat peningkatan jumlah
atau kedeua-duanya (America Diabetic pasien DM, berdasarkan wawancara dengan
Association, 2015). Menurut badan 10 orang pasien DM didapatkan data 4
kesehatan dunia (WHO) memprediksi orang (40%) mengatakan mengetahui
kenaikan jumlah klein DM di Indonesia dari tentang diet DM terkait makanan yang
8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta boleh dan tidak boleh dikonsumsi
pada tahun 2030. Sedangkan data (IDF) sedangkan 6 orang (60%) lagi mengatakan
2015 menyebbut jumlah diabetes 415 juta tidak tahu tentang diet DM makan sesuai
dan diperkirakan terus meningkat pada dengan makanan sehari-hari yang
tahun 2040 sekitar 642 juta (55%) disediakan oleh keluarga dan tidak
Indonesia menududuki peringkat ke 7 (7,6 berdasarkan diet DM. Dari latar belakang
juta penderita) dari sepuluh peringkat diatas tingkat hubungan pengeahuan diet
negara dengan kasu DM terbanyak dunia. DM dengan kepatuan diet DM saling
Sedangkan menurut data riset (RISKEDAS, berhubungan. Selanjutnya peneliti tertarik
2013) terjadi prefalensi diabetes sebanyak melakukan penelitian dengan judul
6,8 % di Indonesia dan data terbaru “Hubungan Pengetahuan Diet DM dengan
(PERKENI, 2015) jumlah pnederita DM Kepatuhan Diet Pada Pasien DM di RS.
bergeser naik dari peringkat 7 menjadi Islam Jakarta Pondok Kopi”, sedangkan

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


67
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

tujuan khusus dalam penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan pada bulan
diketahui tingkat pengetahuan diet DM Februari – Maret 2018, responden
pada penderita DM di RSIJPK. dalam penelitian ini terdiri dari 85
responden pada pasien DM di Rumah
METODE PENELITIAN Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Pada
Penelitian ini merupakan penelitian penelitian ini menggunakan desain
non-eksperimen menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif kuantitatif korelasional yaitu Cross Sectional ini adalah
suatu penelitian yang bertujuan untuk memudahkan penelitian karena sangat
melihat hubungan antara dua variabel yaitu efisien dan tidak memerlukan tindak
tingkat pengetahuan sebagai variabel bebas lanjut.
dan keaptuhan diet pada penderita DM Variabel Kategori Jumlah Persentase
sebagai variabel terikat. Pendekatan waktu (%)
yang digunakan dalam penelitian ini dengan Kurang 19 22.4
pendekatan cross sectional yaitu sebab atau Pengetahuan Cukup 31 36.5
resiko dan akibat atau kasus yang terjadi Baik 35 41.2
pada objek penelitian dikumpulkan dalam
Total 85 100
waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2011).
Populasi yang akan menjadi responden
Distribusi frekuensi responden
dalam penelitian ini adalah pasien DM yang
berdasarkan pengetahuan tentang diet
data berkunjung di RS Isalam Jakarta
DM paling banyak dengan pengetahuan
Pondok Kopi pada bulan Februari 2018
baik yaitu 35 orang (41,2%),
sebanyak 85 pasien. Instrumen yang
pengetahuan cukup 31 orang (36,5) dan
digunakan untuk mengukur penelitian ini
pengetahuan kurang sebanyak 19 orang
adalah kuisioner.
(22,4%).
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan pengumpulan dan Variabel Kategori Jumlah Persentase
pengolahan data, maka peneliti akan (%)
menyajikan hasil penelitianya pada bab ini, Tidak
49 57.6
mencakup analisa data yaitu analisa data Kepatuhan Patuh
univariat dan analisa data bivariat untuk Patuh 36 42.4
melihat “Hubungan Pengetahuan Diet Total 85 100
Diabetes Mellitus dengan Kepatuhan Diet Distribusi frekuensi responden
pada Pasien Diabetes Mellitus di Rumah berdasarkan kepatuhan tentang diet DM
Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi”. paling banyak tidak patuh yaitu 49 orang
(57,6%), patuh sebanyak 36 orang
A. Analisa Data Univariat (42,4%).

B. Analisa Data Bivariat


Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan dan Kepatuhan DietPada Pasien
Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Tahun 2018 (n=85)

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


68
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

Kepatuhan
Total OR p
Pengetahuan Tidak Patuh Patuh
95% CI value
N % N % N %
Kurang 13 68.4 6 31.6 19 100 19,904
Cukup 28 90.3 3 9.7 31 100 (5.829- 0.000
Baik 8 22.9 27 77.1 35 100 67.967)
Jumlah 49 57.6 36 42.4 85 100
Hasil analisis hubungan dari 19 responden dengan pengetahuan kurang paling banyak
tidak patuh dalam melaksanakan diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 13 responden (68,4%),
dari 31 responden dengan pengetahuan cukup paling banyak tidak patuh dalam melaksanakan
diet diabetes mellitus sebanyak 28 responden (90,3%), dari 35 responden dengan pengetahuan
baik paling banyak patuh dalam melaksanakan diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 27
responden (77,1). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000, maka dapat disimpulkan
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan diet diabetes mellitus dengan kepatuhan
diet pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi). Dari hasil
analisis diperoleh pula nilai OR = 19,904, artinya pasien diabetes mellitus yang
pengetahuannya baik mempunyai peluang 19,904 kali lebih patuh dibandingkan dengan yang
pengetahuan kurang.
menerima sesuatu hal yang baru
PEMBAHASAN (Notoatmodjo, 2007).
Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Jenis kelamin tidak berpengaruh
Miletus terhadap diabetes mellitus, baik laki-laki
Hasil penelitian pengetahuan maupun perempuan beresiko terkena
responden menunjukan bahwa pengetahuan diabetes. Namun pada penelitian ini
responden didominasi oleh pengetahuan didapatkan yang lebih banyak menderita
baik sebanyak 35 orang (41,2%), diabetes mellitus yaitu laki-laki daripada
pengetahuan cukup 31 orang (36,5) dan perempuan. Hal ini disebabkan karena laki-
pengetahuan kurang sebanyak 19 orang laki tidak dapat mengontrol makanan yang
(22,4%).Semakin tua umur seseorang maka dimakan. Mereka meyakini makan dalam
proses perkembangan mentalnya bertambah porsi Notoatmodjo banyak dapat
baik, akan tetapi pada umur tertentu menyehatkan diri (Citra, 2014).
bertambahnya proses perkembangan mental Pendidikan adalah suatu kegiatan
tidak secepat seperti ketika berumur belasan atau proses pembelajaran untuk
tahun. Seseorang penderita diabetes mengembangkan atau meningkatkan
mellitus yang telah mempunyai umur lebih kemampuan tertentu, sehingga sasaran
dari 65 tahun cenderung tidak mudah untuk pendidikan itu dapat berdiri sendiri.
menerima perkembangan informasi baru Semakin rendah pendidikan yang dimiliki
yang menunjang derajat kesehatannya. Hal maka akan semakin rendah pula
ini dikarenakan proses berfikir yang kemampuan yang akan dimiliki seseorang
dimiliki oleh responden mengalami dalam menyikapi suatu permasalahan.
penurunan dalam hal mengingat dan

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


69
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil penelitian yang penting untuk mencegah hiperglikemia,


didapatkan di Rumah Sakit Islam Pondok hipoglikemia, dan mempertahankan
Kopi yang diperolah usia lansia awal yang keseimbangan metabolik.
cenderung mengalami penurunan dalam hal Peneliti menyimpulkan bahwa
mengingat dan menerima sesuatu hal yang kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus
baru. Sehingga dalam hal memberikan sangat berhubungan dengan pengalaman,
informasi diperlukan media informasi yang dukungan keluarga, kepercayaan yang
mudah diingat dan dilakukan pendidikan didapat sebelumnya atau dari seseorang.
kesehatan setiap sesering mungkin. Sehingga terjadi peruban perilaku dari yang
tidak mentaati peraturan ke perilaku yang
Kepatuhan Diet DM mentaati peraturan.
Berdasarkan hasil penelitian,
distribusi karakteristik menurut kepatuhan Pembahasan Bivariat
pada pasien diabetes mellitus sebagian Berdasarkan hasil uji statistik
besar tidak patuh sebanyak 49 orang dengan chi square menunjukkan ada
(57,6%). hubungan pengetahuan dengan kepatuhan
Notoatmodjo (2012), diet pasien diabetes mellitus di Rumah
mengungkapkan pada aspek psikologis dan Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil
mental taraf berfikir seseorang semakin analisis hubungan dari 19 responden
matang dan dewasa, mengemukakan bahwa dengan pengetahuan kurang paling banyak
makin tua umur seseorang maka proses tidak patuh dalam melaksanakan diet
perkembangan mentalnya ini tidak secepat diabetes mellitus yaitu sebanyak 13
ketika kita berumur belasan tahun. Seorang responden (68,4%), dari 31 responden
pasien diabetes mellitus yang telah berusia dengan pengetahuan cukup paling banyak
> 75 tahun cenderung tidak mudah untuk tidak patuh dalam melaksanakan diet
menerima perkembangan atau informasi diabetes mellitus sebanyak 28 responden
baru yang menunjang derajat kesehatannya (90,3%), dari 35 responden dengan
(Suryono, 2010). pengetahuan baik paling banyak patuh
Kepatuhan diet merupakan usaha dalam melaksanakan diet diabetes mellitus
yang dilakukan responden untuk mengatur yaitu sebanyak 27 responden (77,1).
porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Hasil uji statistik diperoleh nilai p
Kepatuhan diet yang paling tinggi pada value= 0,000, maka dapat disimpulkan ada
jenis makanan karena makanan penderita hubungan yang signifikan antara
diabetes mellitus sama dengan orang yang pengetahuan diet diabetes mellitus dengan
tidak diabetes mellitus, yaitu makanan kepatuhan diet pada pasien diabetes
dengan gizi seimbang (Sutrisno, 2012). mellitus di Rumah Sakit Islam Jakarta
Hal yang serupa dari hasil penelitian Pondok Kopi. Dari hasil analisis diperoleh
yang dilakukan Ridianti (2010) pula nilai OR = 19,904, artinya pasien
menunjukkan kepatuhan paling banyak diabetes mellitus yang pengetahuannya baik
adalah kategori cukup, karena kepatuhan mempunyai peluang 19,904 kali lebih patuh
merupakan tahap pertama dari perubahan dibandingkan dengan yang pengetahuan
perilaku dimana tahap ini masih perlu kurang.
pengawasan. Perencanaan makanan itu

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


70
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

Menurut Notoatmodjo (2012) Mranggen I Kabupaten Demak”.


pengetahuan atau kognitif merupakan Menyatakan bahwa ada hubungan antara
domain yang sangat penting untuk tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
terbentuknya suatu tindakan, perilaku yang menjalankan terapi diet diabetes mellitus di
didasari pengetahuan akan lebih langgeng Puskesmas Mranggen I Kabupaten Demak.
dari pada yang tidak didasari pengetahuan. Peneliti menyimpulkan bahwa
Pengetahuan tentang kesehatan dapat pengetahuan yang baik tidak selalu
mebantu individu-individu tersebut untuk diimbangi oleh sikap patuh seseorang.
beradaptasi dengan penyakitnya, mencegah Karena sikap patuh seseorang dipengaruhi
komplikasi mematuhi program terapi dan beberapa hal diantaranya usia, dukungan
belajar untuk memecahkan masalah ketika keluarga, jenis makanan yang tersedia dan
menghadapi situasi baru. kemauan kuat penderita diabetes mellitus
Hal ini sejalan dengan pendapatnya untuk menjalankan diet yang baik dan
Hendro (2010) menyatakan bahwa benar. Hasil penelitian di Rumah Sakit
pengetahuan diet terhadap kepatuhan diet Islam Jakarta Pondok Kopi didapatkan
bisa saja dipengaruhi oleh seberapa sering pasien DM yang tidak patuh dengan
melakukan konsultasi dengan tenaga pemgetahuan kurang sebanyak 68,4% dan
kesehatan, dan penderita lainnya sehingga pengetahuan cukup sebanyak
informasi yang didapatkan juga sudah 90,3%.Banyaknya pasien DM yang tidak
banyak dari berbagai media maupun patuh dikarenakan kurangnya dukungan
penyuluhan kesehatan. keluarga untuk memotivasi anggota
Hal yang serupa diungkapkan oleh keluarganya untuk patuh terhadap diet yang
Miko (2012), pengetahuan diet berperan dianjurkan oleh tenaga kesehatan.Peran dan
penting kepatuhan diet diabetes mellitus, motivasi keluarga untuk kepatuhan pasien
karena pengetahuan dari tenaga kesehatan, DM terhadap diet sangat penting walaupun
sesama penderita diabetes mellitus dan pengetahuan pasien sudah baik.
media massa dapat mempengaruhi
kepatuhan diet yang diinginkan. Tanpa SIMPULAN DAN SARAN
adanya pengetahuan diet diabetes mellitus Berdasarkan hasil penelitian yang
yang baik mustahil kepatuhan diet dapat dilakukan kepada 85 responden di Rumah
dilaksanakan sesuai dengan anjuran. Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, dari hasil
Didukung dalampenelitian yang dilakukan uji analisis data menunjukkan bahwa
Citra (2014), bahwa kepatuhan dipengaruhi adanya hubungan yang signifikan antara
oleh beberapa faktor diantaranya usia, pengetahuan dengan kepatuhan pasien
dukungan keluarga, jenis makanan yang diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam
tersedia dan kemauan kuat penderita Jakarta Pondok Kopi. Hal ini dapat
diabetes mellitus untuk menjalankan diet dibuktikan dengan data yang diperoleh dari
yang baik dan benar.Hasil penelitian ini hasil uji analisis sebagai berikut:
juga sejalan dengan penelitian yang 1. Hasil penelitian menurut pengetahuan
dilakukan oleh Maemunah (2010), dengan didominasi oleh pengetahuan kurang
judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan sebanyak 58 orang (68,2%) karena tidak
dengan Kepatuhan Menjalankan Terapi mengetahui diet DM dan pengetahuan
Diet Diabetes Mellitus Di Puskesmas baik sebanyak 27 orang (31,8%).

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


71
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

2. Hasil penelitian terkait kepatuhan pada diperoleh dari berbagai media cetak
pasien diabetes mellitus sebagian besar dan elektronik.
tidak patuh sebanyak 49 orang 3. Bagi Profesi Keperawatan
(57,6%),karena diet DM menyusahkan Melakukan penelitian lebih lanjut
sedangkan untuk yang patuh sebanyak kearah penelitian lebih luas, yaitu dapat
36 orang (42,4%). melakukan penelitian secara mendalam
3. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = dengan metode dan rancangan
0,000, maka dapat disimpulkan ada penelitian yang lain.
hubungan pengetahuan pada pasien 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
diabetes mellitus antara pasien yang Pada hasil penelitian didapatkan pasien
tidak patuh dengan pasien yang patuh. DM masih banyak yang tidak patuh,
nilai OR = 19.904, artinya pasien hal ini dikarenakan kurangnya
diabetes mellitus yang pengetahuannya dukungan keluarga untuk memotivasi
baik mempunyai peluang 19.904 kali pasien agar patuh dalam menjalani diet
untuk patuh dibandingkan dengan yang DM. Diharapkan pada penelitian
tidak patuh. selanjutnya dapat meneliti terkait
motivasi keluarga terhadap kepatuhan
Saran diet DM dan diharapkan peneliti
1. Bagi Pasien selanjutnya dapat menambah variable
Diharapkan responden selalu motivasi dan dukungan keluarga
meningkatkan kepatuhan diet diabetes terhadap kepatuhan diet DM.
mellitus agar kadar gula dalam darah
tetap normal. UCAPAN TERIMA KASIH
2. Bagi Tempat Penelitian Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti
Pelayanan kesehatan diharapkan dapat mendapat banyak bantuan dari berbagai
memberikan penyuluhan kesehatan pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan
berulang dan sosialisasi untuk terimakasih yang tak terhingga kepada:
mematuhi aturan diet diabetes mellitus 1) Hj. Lilik Susilowati, SKM, M.Kes.,
yang baik dan benar. Penyuluhan MARS, selaku Ketua Yayasan Abdi
diharapkan menggunakan media Nusantara Jakarta.
berupa leaflet, pamlet atau dalam 2) dr. Slamet Budiarto, SH., M.HKes.,
bentuk video agar mudah diingat dan selaku Direktur Rumah Sakit Islam
dimengerti sehingga dapat diterapkan Jakarta Pondok Kopi yang telah
dirumah. Informasi sangat bermanfaat memberikan izin kepada Penulis untuk
untuk kelangsungan hidup pasien pengambilan data.
menjadi lebih baik. 3) Feva Tridiyawati, M.Kes, M.Keb.,
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 selaku Ketua STIKes Abdi Nusantara
diharapkan untuk mencari berbagai Jakarta.
informasi mengenai diet DM dan 4) Nofa Angraini, SST., M.Kes, selaku
pencegahan terjadinya komplikasi, pembimbing Skripsi yang telah banyak
karena informasi sangat bermanfaat memberikan masukan, pengarahan dan
untuk kelangsungan hidup pasien bantuan kepada Penulis dalam
menjadi lebih baik. Informasi juga bisa

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


72
Nofa et al : Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penederita Diabetes Melitus

melakukan perbaikan-perbaikan untuk Ndraha, S. (2014). Diabetes Mellitus Tipe 2


kesempurnaan Skripsi Penulis. dan Tatalaksana Terkini.
5) Para dosen dan staf yang terkait di Depertemen Penyakit Dalam
Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran Univeritas
STIKes Abdi Nusantara Jakarta yang Krida Wacana Jakarta. Vol (27). No
telah membantu memperlancar dalam (2). Hal 9-16
penyusunan Skripsi. PERKENI. (2011). Konsensus
6) Kedua orangtuaku yang aku cintai dan Pengelolaan dan Pencegahan
anakku yang tercinta yang tak henti Diabetes Melitus Tipe 2 di
hentinya memberikan dukungan dan Indonesia. http://perkeni.net/.
do’a selama menjalankan studi di Tanggal 5 Maret 2017 jam 18.00
STIKes Abdi Nusantara Jakarta. WIB
7) Teman-teman Program Studi S1 Citra, Juniarti,,dkk.Hubungan Pengetahuan
Keperawatan STIKes Abdi Nusantara dengan Kepatuhan Diet pada
Jakarta yang telah memberikan PenderitaDiabetes Melitus yang
dukungan dan semangat, baik disaat dirawat di RSUD Labuang Baji
suka maupun duka. Makassar.[jurnal Volume 4 Nomor
8) Dan semua pihak yang tidak bisa 1] Stikes Nani Hasannudin;2014.
Penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam penyusunan
Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu Penulis menerima
setiap saran dan kritik yang
membangun. Penulis berharap semoga
Skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak.

REFERENSI
American Diabetes Association. (2014).
Standard Of Medical Care in
Diabetes . Diabetes Care, Volume
36, S11 International Diabetes
Federation. (2015). IDF Diabetes
Atlas. Sixth Edition
Notoatmodjo, S (2003). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka
Cipta
_____________ (2010), Ilmu Perilaku
Kesehatan, Jakarta. Rineka Cipta
_____________ (2011), Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta.
Rineka Cipta

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai