Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

EDUKASI PADA PASIEN DIABETES

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Komunitas I

Dosen pengampu : Nina Pamelasari, M. Kep

Oleh :

Program Studi S1 Keperawatan Tingkat 3 A

Risna Siti Nuramanah (NIM C1814201066)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020
ANALISIS JURNAL

PENGARUH PROGRAM DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION


BERBASIS KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA
DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH PUSKESMAS II
BATURRADEN

A. Abstrak

Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronik yang memerlukan
penanganan serius melibatkan penderita dan keluarga dalam penatalaksanaan
perawatan mandiri, salah satunya melalui pendekatan Diabetes Self Management
Education (DSME). DSME adalah proses untuk memfasilitasi ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dalam perawatan mandiri diabetes. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh DSME berbasis keluarga terhadap kualitas
hidup penderita DM tipe II di Puskesmas 2 Baturraden. Penelitian ini menggunakan
desain quasi eksperimen pada 18 sampel penelitian dengan teknik purposive
sampling. Diabetes Self Management Education dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan
selama 3 bulan. Analisis data menggunakan uji t berpasangan (pair t test) dengan CI
95 %. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000 (p < α; α = 0,05). Terdapat
pengaruh yang signifikan antara program Diabetes Self Management Education
berbasis keluarga terhadap kualitas hidup penderita DM. Perawat dapat melakukan
DSME sebagai pendekatan dalam meningkatkan self care diabetes sehingga kualitas
hidup mereka dapat ditingkatkan.

Kata Kunci: Program Diabetes Self Management Education, Kualitas Hidup, Diabetes
mellitus
B. Metode PICO

No Kriteria Jawab Pembenaran/Critical Thinking


1. P Ya Populasi dalam penelitian ini adalah semua
penderita DM dan keluarga yang berdomisili di
Wilayah Kerja Puskesmas 2 Baturraden. Jumlah
sampel sebanyak 18 penderita DM yang tinggal
bersama keluarga.
2. I Ya Paparan yang akan diangkat dalam jurnal ini
adalah Pengaruh Program Diabetes Self
Management Education Berbasis Keluarga
Terhadap Kualitas Hidup Penderita Diabetes
Melitus Tipe Ii Di Wilayah Puskesmas Ii
Baturraden
3. C Tidak Tidak ada jurnal pembanding
4. O Ya Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai p =
0,000 (p < α; α = 0,05). Terdapat pengaruh yang
signifikan antara program Diabetes Self
Management Education berbasis keluarga
terhadap kualitas hidup penderita DM. Perawat
dapat melakukan DSME sebagai pendekatan
dalam meningkatkan self care diabetes sehingga
kualitas hidup mereka dapat ditingkatkan.
C. PEMBAHASAN

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan dalam metabolisme


karbohidrat, lemak dan protein sehingga kadar glukosa darah cenderung mengalami
peningkatan yang diakibatkan oleh kerusakan sintesis pada sel beta pankreas atau
pengeluaran insulin, atau ketidakmampuan jaringan dalam menggunakan insulin
(Grossman, et.al, 2014).
Berdasarkan data dari Puskesmas 2 Baturraden, sejak Bulan Januari hingga
Mei 2013, jumlah penderita DM yang tercatat adalah sebanyak 56 orang. Salah satu
upaya yang dapat diterapkan adalah program Diabetes Self Management Education
(DSME). DSME merupakan suatu proses berkelanjutan yang dilakukan untuk
memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan klien diabetes melitus
untuk melakukan perawatan mandiri (Funnell, et al., 2011).
Desain penelitian menggunakan quasi experiment one group with pre and post
test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita DM dan keluarga
yang berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas 2 Baturraden. Jumlah sampel sebanyak
18 penderita DM yang tinggal bersama keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000 (p < α; α = 0,05). Terdapat
pengaruh yang signifikan antara program Diabetes Self Management Education
berbasis keluarga terhadap kualitas hidup penderita DM. Perawat dapat melakukan
DSME sebagai pendekatan dalam meningkatkan self care diabetes sehingga kualitas
hidup mereka dapat ditingkatkan.
ANALISIS JURNAL

HASIL GUNA EDUKASI DIABETES MENGGUNAKAN TELEMEDICINE


TERHADAP KEPATUHAN
MINUM OBAT DIABETES TIPE 2

A. Abstrak

Angka insiden dan prevalensi diabetes melitus tipe 2 di berbagai penjuru dunia
cenderung mengalami peningkatan. WHO memprediksi Indonesia mengalami kenaikan
jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21.3 juta pada tahun 2030.
Kepatuhan pengobatan pasien dengan diabetes melitus umumnya rendah. Telemedicine dapat
digunakan sebagai media edukasi diabetes melalui pesan multimedia. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui hasil guna edukasi diabetes menggunakan telemedicine terhadap kepatuhan
minum obat penyandang diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi
experiment pretest-post-test with control group design. Subjek penelitian adalah 56 pasien
diabetes melitus tipe 2 yang terdiri dari 28 pasien kelompok perlakuan dan 28 pasien
kelompok kontrol. Edukasi diabetes diberikan 8 kali selama 1 bulan. Penilaian tingkat
kepatuhan minum obat menggunakan Morisky Medication Adherence Scales (MMAS‐8). Uji
analisis statistik dengan wilcoxon signed rank test terhadap kepatuhan minum obat sebelum
dan sesudah perlakuan, baik pada kelompok perlakuan dan kontrol, diperoleh nilai p = 0,539
pada kelompok perlakuan dan p = 0,071 pada kelompok kontrol. Hasil uji beda rerata
perubahan kepatuhan pengobatan antar kedua kelompok dengan mann-whitney test diperoleh
nilai p = 0,098. Edukasi diabetes dengan telemedicine tidak efektif terhadap peningkatan
kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Kata kunci: Diabetes melitus, telemedicine, kepatuhan minum obat


B. Metode PICO

No Kriteria Jawab Pembenaran/Critical Thinking


1. P Ya 56 pasien diabetes melitus tipe 2 yang terdiri dari
28 pasien kelompok perlakuan dan 28 pasien
kelompok kontrol.
2. I Ya Paparan yang akan diangkat dalam jurnal ini
adalah Hasil Guna Edukasi DiabetesMenggunakan
Telemedicine Terhadap Kepatuhan Minum Obat
Diabetes Tipe 2
3. C Tidak Tidak ada jurnal pembanding
4. O Ya Hasil: Hasil uji beda rerata perubahan kepatuhan
pengobatan antar kedua kelompok dengan mann-
whitney test diperoleh nilai p = 0,098. Edukasi
diabetes dengan telemedicine tidak efektif
terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pada
pasien diabetes melitus tipe 2.
C. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil guna apakah edukasi diabetes
dengan telemedicine mampu memperbaiki tingkat kepatuhan minum obat pada
penyandang diabetes tipe 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap informasi efektivitas salah satu metode edukasi kesehatan.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment pretest-posttest with


control group design. Berdasarkan hasil penghitungan julah sampel pada penelitian
ini adalah minimal 22 subjek dengan estimasi drop out 20% sehingga jumlah minimal
sampel perkelompok 28 subjek . Subjek penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu
28 subjek untuk kelompok perlakuan dan 28 subjek kelompok kontrol.

Penilaian perubahan tingkat kepatuhan minum obat dilakukan pada masing-


masing kelompok setelah perlakuan menggunakan paired sample T-Test untuk data
yang terdistribusi normal atau wilcoxon signed rank Test apabila data tidak
terdistribusi normal. Efektivitas edukasi diabetes dinilai dengan independent T-Test
untuk data yang terdistribusi normal atau mann whitney Test apabila data tidak
terdistribusi normal Perbedaan dianggap bermakna bila p<0.05 dengan interval
kepercayaan 95%.

Hasil uji beda rerata perubahan kepatuhan pengobatan antar kedua kelompok
dengan mann-whitney test diperoleh nilai p = 0,098. Edukasi diabetes dengan
telemedicine tidak efektif terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien
diabetes melitus tipe 2.
ANALISIS JURNAL

EFEKTIFITAS EDUKASI DIABETES DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN


PENGATURAN DIET
PADA DIABETES MELITUS TIPE 2

A. Abstrak
Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan
ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk
meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. Kepatuhan diet merupakan
masalah besar yang terjadi pada penderita DM tipe 2 saat ini. Prinsip pengaturan pola
makan didasarkan pada status gizi pasien diabetes dan melakukan modifikasi diet
dengan memperhatikan gaya hidup serta pola kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet
pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman
Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre
– post test without control group design. Penelitian ini dilakukan di kelurahan
Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden (41
kelompok intervensi dan 41 untuk kelompok kontrol). Hasil penelitian dengan uji
Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat
perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes. Pada kelompok control didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak
terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat
perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Disimpulkan edukasi
diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien
Diabetes Melitus tipe 2.
Kata kunci: Kepatuhan Pengaturan Diet, Diabetes Melitus Tipe 2, Edukasi Diabetes
B. Metode PICO

No Kriteria Jawab Pembenaran/Critical Thinking


1. P Ya Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
Diabetes mellitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan
dan Brontokusuman, Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Jumlah sampel penelitian ini adalah 41 orang
kelompok intervensi dan 41 orang kelompok
kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 82
responden.
2. I Ya Paparan yang akan diangkat dalam jurnal ini
adalah Efektifitas Edukasi Diabetes Dalam
Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet Pada
Diabetes Melitus Tipe 2
3. C Tidak Tidak ada jurnal pembanding
4. O Ya Hasil: Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test
kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna
(p=0,002), terdapat perbedaan kepatuhan
pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan
edukasi diabetes. Pada kelompok control
didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak
terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet
sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes.
Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna
(p=0,020) terdapat perbedaan kepatuhan
pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan
edukasi diabetes antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol. Disimpulkan edukasi diabetes
berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan
pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe
2.
C. PEMBAHASAN

Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan


ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk
meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. 1 Perubahan hasil dari pendidikan
kesehatan dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan, yang diikuti
dengan adanya kesadaran yaitu yang positif terhadap kesehatan, yang akhirnya
diterapkan dalam tindakan pencegahan komplikasi DM. 4 Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet pada
pasien DM tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre – post
test without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
Diabetes mellitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman, Yogyakarta.
Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini
adalah 41 orang kelompok intervensi dan 41 orang kelompok kontrol, sehingga
jumlah total sampel adalah 82 responden.
Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai
bermakna (p=0,002), terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan
sesudah diberikan edukasi diabetes. Pada kelompok control didapatkan nilai tidak
bermakna (p=1,000), tidak terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan
sesudah diberikan edukasi diabetes. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna
(p=0,020) terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah
diberikan edukasi diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Disimpulkan edukasi diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan
diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+PENGARUH+PROGRAM+DIABETES+SELF+MANAGEMENT+EDUCATION
%0BBERBASIS+KELUARGA+TERHADAP+KUALITAS+HIDUP+PENDERITA
%0BDIABETES+MELITUS+TIPE+II+DI+WILAYAH+PUSKESMAS+II
%0BBATURRADEN&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D_kMOIYgHfwwJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+HASIL+GUNA+EDUKASI+DIABETES+MENGGUNAKAN+TELEMEDICINE+TER
HADAP+KEPATUHAN%0BMINUM+OBAT+DIABETES+TIPE+2&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DZkocqWuLEoMJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+EFEKTIFITAS+EDUKASI+DIABETES+DALAM+MENINGKATKAN+KEPATUHAN
+PENGATURAN+DIET%0BPADA+DIABETES+MELITUS+TIPE+2&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D2sMDqso6srIJ

Anda mungkin juga menyukai