Oleh :
2020
ANALISIS JURNAL
A. Abstrak
Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronik yang memerlukan
penanganan serius melibatkan penderita dan keluarga dalam penatalaksanaan
perawatan mandiri, salah satunya melalui pendekatan Diabetes Self Management
Education (DSME). DSME adalah proses untuk memfasilitasi ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dalam perawatan mandiri diabetes. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh DSME berbasis keluarga terhadap kualitas
hidup penderita DM tipe II di Puskesmas 2 Baturraden. Penelitian ini menggunakan
desain quasi eksperimen pada 18 sampel penelitian dengan teknik purposive
sampling. Diabetes Self Management Education dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan
selama 3 bulan. Analisis data menggunakan uji t berpasangan (pair t test) dengan CI
95 %. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000 (p < α; α = 0,05). Terdapat
pengaruh yang signifikan antara program Diabetes Self Management Education
berbasis keluarga terhadap kualitas hidup penderita DM. Perawat dapat melakukan
DSME sebagai pendekatan dalam meningkatkan self care diabetes sehingga kualitas
hidup mereka dapat ditingkatkan.
Kata Kunci: Program Diabetes Self Management Education, Kualitas Hidup, Diabetes
mellitus
B. Metode PICO
A. Abstrak
Angka insiden dan prevalensi diabetes melitus tipe 2 di berbagai penjuru dunia
cenderung mengalami peningkatan. WHO memprediksi Indonesia mengalami kenaikan
jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21.3 juta pada tahun 2030.
Kepatuhan pengobatan pasien dengan diabetes melitus umumnya rendah. Telemedicine dapat
digunakan sebagai media edukasi diabetes melalui pesan multimedia. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui hasil guna edukasi diabetes menggunakan telemedicine terhadap kepatuhan
minum obat penyandang diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi
experiment pretest-post-test with control group design. Subjek penelitian adalah 56 pasien
diabetes melitus tipe 2 yang terdiri dari 28 pasien kelompok perlakuan dan 28 pasien
kelompok kontrol. Edukasi diabetes diberikan 8 kali selama 1 bulan. Penilaian tingkat
kepatuhan minum obat menggunakan Morisky Medication Adherence Scales (MMAS‐8). Uji
analisis statistik dengan wilcoxon signed rank test terhadap kepatuhan minum obat sebelum
dan sesudah perlakuan, baik pada kelompok perlakuan dan kontrol, diperoleh nilai p = 0,539
pada kelompok perlakuan dan p = 0,071 pada kelompok kontrol. Hasil uji beda rerata
perubahan kepatuhan pengobatan antar kedua kelompok dengan mann-whitney test diperoleh
nilai p = 0,098. Edukasi diabetes dengan telemedicine tidak efektif terhadap peningkatan
kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil guna apakah edukasi diabetes
dengan telemedicine mampu memperbaiki tingkat kepatuhan minum obat pada
penyandang diabetes tipe 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap informasi efektivitas salah satu metode edukasi kesehatan.
Hasil uji beda rerata perubahan kepatuhan pengobatan antar kedua kelompok
dengan mann-whitney test diperoleh nilai p = 0,098. Edukasi diabetes dengan
telemedicine tidak efektif terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien
diabetes melitus tipe 2.
ANALISIS JURNAL
A. Abstrak
Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan
ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk
meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. Kepatuhan diet merupakan
masalah besar yang terjadi pada penderita DM tipe 2 saat ini. Prinsip pengaturan pola
makan didasarkan pada status gizi pasien diabetes dan melakukan modifikasi diet
dengan memperhatikan gaya hidup serta pola kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet
pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman
Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre
– post test without control group design. Penelitian ini dilakukan di kelurahan
Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden (41
kelompok intervensi dan 41 untuk kelompok kontrol). Hasil penelitian dengan uji
Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat
perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes. Pada kelompok control didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak
terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat
perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Disimpulkan edukasi
diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien
Diabetes Melitus tipe 2.
Kata kunci: Kepatuhan Pengaturan Diet, Diabetes Melitus Tipe 2, Edukasi Diabetes
B. Metode PICO
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+PENGARUH+PROGRAM+DIABETES+SELF+MANAGEMENT+EDUCATION
%0BBERBASIS+KELUARGA+TERHADAP+KUALITAS+HIDUP+PENDERITA
%0BDIABETES+MELITUS+TIPE+II+DI+WILAYAH+PUSKESMAS+II
%0BBATURRADEN&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D_kMOIYgHfwwJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+HASIL+GUNA+EDUKASI+DIABETES+MENGGUNAKAN+TELEMEDICINE+TER
HADAP+KEPATUHAN%0BMINUM+OBAT+DIABETES+TIPE+2&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DZkocqWuLEoMJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=+EFEKTIFITAS+EDUKASI+DIABETES+DALAM+MENINGKATKAN+KEPATUHAN
+PENGATURAN+DIET%0BPADA+DIABETES+MELITUS+TIPE+2&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D2sMDqso6srIJ