Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II


Dosen Pengampu : Hani Handayani, M.kep

Oleh:

Program Studi S1 Keperawatan Tingkat 2A

Risna Siti Nuramanah [NIM C1814201066]

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020
A. ANALISIS PICO
“Upaya Pencegahan Kehamilan Risiko Tinggi yang Disebabkan “4 Terlalu”
pada Wanita Usia Subur di Desa Juntiweden Kabupaten Indramayu”

1. P = Patient, Population, Populasi, peserta sebanyak 50 orang dengan


Problem karakteristik umur ibu < 20 tahun sebanyak 17
orang, 20-35 tahun sebanyak 22 orang dan
umur > 35 tahun sebanyak 11 orang.
Pendidikan SD, SMP dan SMA, dari 50 orang
WUS (Wanita Usia Subur bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
2. I = Intervention, Prognostic Metode penyuluhan menggunakan metode
Factor, atau Exposure belajar orang dewasa diantaranya diskusi,
tanya jawab serta pemutaran
video.
3. C = Comparison atau Perbandingannya terdapat pada Resiko
Intervention kehamilan WUS (Wanita Usia Subur) dengan
rentang usia umur ibu < 20 tahun, 20-35 tahun
dan umur > 35 tahun
4. O = Outcome Dari kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan WUS dalam upaya pencegahan
kehamilan risiko tinggi sebagai salah satu
upaya untuk mengurangi jumlah kematian ibu
dan bayi yang disebabkan 4 terlalu dan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. RANGKUMAN
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20 – 45 tahun. Di Desa Juntiweden masih banyak
ditemukan ibu hamil yang mempunyai risiko tinggi sehingga tenaga kesehatan perlu
melakukan penyuluhan kepada wanita usia subur yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan untuk mencegah kehamilan risiko tinggi yang disebabkan oleh “4
Terlalu” sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan.

Upaya yang dilakukan WUS untuk mencegah kehamilan risiko tinggi yang
disebabkan “4 Terlalu” antara lain:

1. Terlalu Muda : tidak berencana untuk hamil apabila umur kurang dari 20
tahun karena organ reproduksi belum siap untuk dibuahi/belum matang
sehingga dapat menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur kehamilan.
Namun apabila sudah terjadi kehamilan, periksa secara rutin untuk deteksi dini
kesejahteraan ibu dan janin.
2. Terlalu tua : apabila ibu sudah berumur lebih dari 35 tahun diharapkan tidak
hamil lagi karena akan berisiko yang disebabkan alat reproduksi fungsinya
kurang maksimal. Namun apabila masih terjadi kehamilan, periksa secara rutin
untuk memantau keadaan ibu dan janin.
3. Terlalu dekat : untuk mencegah kehamilan yang terlalu dekat maka
menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai untuk mengatur jarak kelamilan.
4. Terlalu banyak : rencanakan jumlah anak tidak lebih dari 4 orang

Adanya penyuluhan ini guna meningkatkan pengetahuan WUS dalam upaya


pencegahan kehamilan risiko tinggi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi
jumlah kematian ibu dan bayi yang disebabkan 4 terlalu.
C. ANALIS PICO
“ANALISIS DETERMINAN PERDARAHAN POST PARTUM DI RUMAH
SAKIT”

1. P = Patient, Population, populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh


Problem ibu bersalin yang mengalami perdarahan post
partum di Ruang Kebidanan Di RSUAM
Tahun 2013 yaitu berjumlah 237 orang.
2. I = Intervention, Prognostic Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
Factor, atau Exposure kuantitatif dengan desain analitik korelasi dan
pendekatan case control.
3. C = Comparison atau Perbandingannya terdapat pada Usia, usia ibu
Intervention berisiko memiliki peluang 1,747 kali untuk
mengalami
perdarahan postpartum dibandingkan dengan
usia tidak berisiko
4. O = Outcome Diharapkan ibu hamil dengan anemia
dapat memahami mengenai anemia pada
kehamilan yang memiliki peluang sebesar
7,128 kali untuk mengalami perdarahan
postpartum dibandingkan dengan responden
yang tidak mengalami anemia. Anemia
merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kejadian perdarahan postpartum

D. RANGKUMAN
Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh faktor langsung: Atonia Uteri,
Perlukaan jalan lahir, terlepasnya sebagian plasenta dari uterus, tertinggalnya
sebagian dari plasenta. Sedang faktor resiko perdarahan post partum adalah usia,
paritas, anemia dan jarak lahir
Penyebab perdarahan postpartum yaitu hipertensi, pre eklampsi, eklampsi,
anemia berat, polihidramnion, grande multipara, dan persalinan lama.Tujuan
penelitian ini adalah Diketahuinya factor predisposisi yang berpengaruh dengan
terjadinya perdarahan post partum RSUAM. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juli 2014, Lokasi Penelitiandi RSUAM, populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh
ibu bersalin yang mengalami perdarahan post partum di Ruang Kebidanan Di
RSUAM Tahun 2013 yaitu berjumlah 237 orang.
Umur atau usia adalah lamanya waktu hidup. Umur ibu merupakan faktor
resiko kehamilan, yaitu umur kurang dari 20 tahun dan umur lebih dari 35 tahun
(Manuaba, 2007 : 36). Telah lama diketahui bahwa umur sangat berpengaruh terhadap
reproduksi. Umur yang dianggap optimal untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-
30 tahun.Sedangkan menurut Hurlock (2005) ibu yang berumur 20-35 tahun, disebut
sebagai ”masa dewasa” dan disebut juga masa reproduksi. Beresiko ( umur< 20,> 35
tahun) dan Tidak beresiko (umur 20-35 tahun)
Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara usia, paritas, anemia pada
responden dengan perdarahan postpartum di RSUDAM Tahun 2013. Usia berisiko
memiliki peluang 1,747 kali untuk mengalami perdarahan postpartum dibandingkan
dengan usia tidak berisiko, paritas berisiko memiliki peluang sebesar 4,975 kali untuk
mengalami perdarahan postpartum dibandingkan dengan paritas tidak berisiko, dan
responden yang mengalami anemia memiliki peluang sebesar 7,128 kali untuk
mengalami perdarahan postpartum dibandingkan dengan responden yang tidak
mengalami anemia. Anemia merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian perdarahan postpartum

Anda mungkin juga menyukai