Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN

https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk
Volume 02 | Nomor 01 | November | 2021
E-ISSN: 2747-2108

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan


Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD
Rumah Sakit Konawe
Nurhaenah Laumara1, Mien2, Muhammad Syahwal3
1,2
Prodi S1 Keperawatan, STIKes Karya Kesehatan
3
Prodi D3 Keperawatan, STIKes Karya Kesehatan

Korespodensi :
Nurhaena Laumara
Jl. AH. Nasution No. G 87 Andunohu,
Kota Kendari
Email: nurhaenahlaumara20@gmail.com

Kata Kunci : Penyuluhan; Pengetahuan; Kepatuhan Diet; Diabetes Melitus


Keywords : Counseling; Knowledge; Dietary Compliance; Diabetes Mellitus

Abstrak. Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang disebut juga the silent killer ditandai
dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kelainan sekresi insulin sehingga menimbulkan berbagai
masalah kesehatan. Kepatuhan penderita mentaati diet diabetes mellitus sangat dibutuhkan dalam
rangka mempertahankan kualitas hidup dan menghindari komplikasi lanjutan. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan kepatuahan diet penderita
diabetes mellitus tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe. Jenis penelitian ini adalah
pra eksperimen dengan rancangan one group pre-post test. Sampel penelitian sebanyak 35 responden
yang ditentukan secara Accidental sampling. Hasil uji statistik T berpasangan diperoleh ρ 0.000 < 0.05
artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet diabetes melitus
tipe 2. Perawat harus mengadvokasi pengetahuan dan keterampilan keluarga sebagai agen perawatan
bagi pasien saat dirumah melalui pemberian edukasi yang ringkas dan terarah sehingga pengetahuan
pasien tentang penyakitnya meningkatkan, patuh terhadap program diet dan perubahan sehingga
secara mandiri dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Simpulan penelitian bahwa
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet penderita diabetes
melitus. Saran Bagi Rumah Sakit diharapkan pendidikan kesehatan dapat diberikan secara
berkelanjutan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap diet pada pasien Diabetes Melitus.

Absctract. Diabetes mellitus is a metabolic disease also called silent killer characterized by high
blood glucose levels due to insulin secretion abnormalities that cause various health problems.
Compliance with the diabetes Mellitus diet is necessary to maintain the quality of life and avoid
further complications. This study aims to determine the effect of health counselling on the knowledge
and expertise of the diet of patients with diabetes mellitus type 2 in the inpatient room Konawe
Hospital. This type of research is pre-experimental with the design of one group of pre-post tests. The
research sample of 35 respondents was determined by Accidental sampling. The results of paired t
statistical test obtained 0.000 < 0.05 means that there is an influence of health education on
knowledge and adherence to the type 2 diabetes mellitus diet’s. Nurses should advocate for family
knowledge and skills as care agents for patients at home through the provision of concise and targeted
education so that the patient's knowledge of the disease improves, adherence to diet programs and
changes to independently prevent further complications. The study concludes that there is an influence

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 35


Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

of health education on the knowledge and diet compliance of patients with diabetes mellitus. Advice
for hospitals is expected that health education can be provided on an ongoing basis in improving
adherence to diet in Patients with Diabetes Mellitus.

Pendahuluan Jenis penelitian pada penelitian ini adalah


Diabetes mellitus (DM) adalah pra eksperimen dengan pre-post test design.
Penyakit metabolik dengan tingginya kadar Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
glukosa darah akibat kelainan sekresi ibu post partum periode 1 Januari sampai
insulin, penyakit ini bertanggung jawab dengan 31 Mei 2020 sebanyak 58 orang
terhadap 2,2 juta kematian sebagai akibat dengan jumlah sampel 35 orang yang
dari peningkatan risiko penyakit diambil dengan teknik proporsi sampling
kardiovaskuler dan lainnya, dengan total (7). Instrumen penelitian menggunakan
3,7 juta orang meninggal dimana sebesar kuisioner. Kuisioner, dan dari 10 pertanyaan
43% meninggal dan diperkirakan akan yang digunakan dalam penelitian. Analisa
mengalami peningkatan menjadi 11,1% data univariat dilakukan mendapatkan
pada tahun 2045 dimana Indonesia persentase dan proporsi variabel penelitian
menempati urutan ke-6 dengan jumlah dan analisis bivariat dengan menggunakan
penderita diabetes melitus sebesar 10,3 juta uji T berpasangan.
penderita (1). Kepatuhan penderita dalam
mentaati diet diabetes mellitus sangat Hasil Penelitian
berperan penting untuk menstabilkan kadar 1. Karakteristik Responden
glukosa darah dengan mentaati anjuran Tabel 1 Distribusi Responden
penggunaan obat dengan benar (2). Berdasarkan Umur, Pendidikan
Komplikasi yang umumnya terjadi dan Pekerjaan di Puskesmas
pada penderita diabetes mellitus bersifat Unaaha Tahun 2020 (n=33)
kronis dan sukar ditangani karena telah Karakteristik N %
terjadi sejak lama dan biaya pengobatan Umur
dalam jumlah besar besar dibutuhkan untuk 30 - 40 Tahun 12 34.3
menormalkan kembali aktifitas insulin (3) 41 - 50 Tahun 17 48.6
Penderita yang tidak mempunyai sikap >50Tahun 6 17.1
yang positif terhadap diet diabetes mellitus Jenis Kelamin
berpeluang mengalami komplikasi yang Laki-laki 11 31,4
pada akhirnya menyebabkan kematian. Perempuan 24 68,6
Dengan menjalankan diet dengan benar, Pekndidikan
SMP 5 14,3
latihan atau olahraga, pemantauan kadar 62,9
SMA 22
glukosa, terapi dan pendidikan serta 6 17,1
DIII
pemberian edukasi terhadap pasien agar S1 2 5,7
terus berupaya membangun pola hidup Pekerjaan
sehat melalaui promosi kesehatan (3,4). PNS 2 5,7
Perawat wajib menyampaikan Pedangang 11 31,4
edukasi edukasi yang ringkas dan terarah IRT 22 62,9
tentang perubahan aktifitas dan kualitas Lama Menderita
hidup serta pola makan yang harus 1 – 6 Tahun
dijalankan sehingga pengetahuan pasien
tentang penyakitnya meningkatkan, patuh Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
terhadap program diet dan perubahan bahwa yang umur terbanyak adalah umur
sehingga secara mandiri dapat mencegah 41-50 sebanyak 17 (48,6), dan yang berjenis
terjadinya komplikasi lebih lanjut (5,6). kelamin perempuan sebanyak 24 (68,6), dan
tingkat pendidikan paling banyak SMA
berjumlah 22 orang (62,9%). Sedangkan
pekerjaan IRT yang berjumlah 22 orang
Metode Penelitian (62,9).

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 36


Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

2. Analisis Univariat Tabel 3 Distribusi hasil penilaian pre test


Tabel 2 Distribusi hasil penilaian pre test dan pos test kepatuhan diet di
dan pos test pengetahuan di BLUD Rumah Sakit Konawe
BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2020 (n=35)
Tahun 2020 (n=35) Kepatuhan
Mean SD Min-Max 95%CI
Min- Diet
Pengetahuan Mean SD 95%CI Pre test 43,03 23,411 6-90 36,00 -
Max
Pre test 50,29 22,027 20-100 42,86 - 51,14
58,00 Post test 73,71 20,592 20-100 66,29 -
Post test 73,71 16,818 50-100 68,00 - 80,29
79,14
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre test kepatuhan diet
nilai rata-rata pre test pengetahuan responden 43,03 dengan standar deviasis
responden 50,29 dengan standar deviasis 23,411 dan nilai minimum-maximum yaitu
22,027 dan nilai minimum-maximum yaitu 6 hingga 90. dengan ekstimasi interval 95%
20 hingga 100. dengan ekstimasi interval drata-rata kepatuhan diet 36,00 - 51,14. Dan
95% rata-rata pengetahuan 42,86 - 58,00. nilai rata-rata pos test pengetahuan
Dan nilai rata-rata pos test pengetahuan responden 73,71 dengan standar deviasis
responden 73,71 dengan standar deviasis 20,592 dan nilai minimum-maximum yaitu
16,818 dan nilai minimum-maximum yaitu 20 hingga 100. dengan ekstimasi interval
50 hingga 100. dengan ekstimasi interval 95%, rata-rata pengetahuan 66,29 - 80,29.
95% rata-rata pengetahuan 68,00 - 79,14.

3. Analisis Bivariat

Tabel 4 Distribusi pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan penderita


diabetes melitus tipe 2 di Ruang Inap BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2020 (n=35)
Mean rank Nilai ρ
Penge tahuan Mean SD
- +
Pre test 50,29 22,027
9,13 16,48 <0,00
Post test 73,71 16,818

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengetahuan sebelum


penyuluhan (pretest) yaitu 50,29 dengan standar deviasi 22,027 sedangkan nilai rata-rata
pengetahuan setelah penyuluhan (postes) yaitu 73,71 dengan standar deviasi 16,818, nilai mean
rank yaitu negative rank 9,13 dan positive rank 16,48. dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai ρ
< 0,05 sehingga dapat simpulkan secara statistik bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 di Ruang Inap BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun
2020.

Tabel 5 Distribusi pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap kepatuahan diet penderita


diabetes melitus tipe 2 di Ruang Inap BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2020
Mean rank Nilai ρ
Kepatuhan Diet Mean Sd
- +
Pre test 40,03 23,411
10,50 18,71 <0,00
Post test 73,71 20,592
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kepatuhan diet sebelum
penyuluhan (pretest) yaitu 40,03 dengan standar deviasi 23,411 sedangkan nilai rata-rata
kepatuhan diet setelah penyuluhan (postes) yaitu 73,71 dengan standar deviasi 20,592, nilai mean
rank yaitu negative rank 10,50 dan positive rank 18,71. dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 37


Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

ρ < 0,05 sehingga dapat simpulkan secara statistik bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap
kepatuhan diet penderita diabetes melitus tipe 2.

Pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan menunjukan bahwa pengetahuan responden


kesehatan setelah diberikan penyuluhan meningkat.
Berdasarkan hasil pretest menunjukan Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa sebelum penyuluhan sebagian besar penelitian menunjukkan ada pengaruh
pengetahuan yang dimiliki responden penyuluhan terhadap pengetahuan responden
khususnya tentang DM termasuk dalam (10). Sebagaimana teori yang mengatakan
kategori rendah hal ini terlihat dari nilai rata- bahwa penyuluhan kesehatan merupakan
rata pretest pengetahuan responden 50,29 kegiatan pendidikan yang dilakukan untuk
dengan standar deviasi 22,027 dan nilai menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
minimum-maximum yaitu 20 hingga 100. Hal sehingga masyarakat dapat sadar, memiliki
ini disebabkan kurangnya pengetahuan pengetahuan dan mengerti bahkan mau dan
responden mengenai penyakit diabetes itu dapat melaksanakan suatu anjuran kesehatan
sendiri dan karena kurangnya informasi yang (11). Faktor lain yang menyebabkan tingkat
diperoleh. Hasil penelitian yang menyatakan pengetahuan responden meningkat adalah
bahwa sebelum diberikan intervensi tingkat peneliti melakukan recall (mengingatkan
pengetahuan responden umunya berada pada kembali) materi saat edukasi, hal ini sesuai
tingkat sedang dan rendah, hal ini dikarenakan dengan teori pengetahuan bahwa mengingat
terbatasnya responden terhadap paparan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
penyuluhan Diabetes Mellitus yang didapatkan atau mengingatkan kembali (recall) terhadap
dari petugas kesehatan maupun lingkungan suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
sekitarnya (8). dipelajari atau rangsangan yang telah diterima
Pengetahuan yang kurang pada (9).
responden dikarenakan pendidikan responden Kewajiban perawat memberikan edukasi
sebagian besar SMA sebanyak 22 responden. dan memastikan transisi perawatan kepada
Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur formal keluarga sebagai agen perawatan bagi pasien
maupun non formal. Jika dihubungkan dengan saat dirumah, pemberian edukasi minimal dua
tingkat pendidikan ibu yang pendidikan DIII kali, pertemuan pertama ditujukan pada fungsi
dan S1, maka merupakan hal yang sulit untuk memori jangka pendek dengan substansi
memberikan penyuluhan kesehatan pada materi ringkas dan terarah sedangkan
responden. Akan tetapi, dikarenakan responden edukasi pada pertemuan kedua ditujukan untuk
merasa pendidikan lebih tingga maka tidak membantu pasien dan keluarga mengingat
mendengarkan dengan baik apa yang kembali materi yang telah disampaikan agar
disampaikan oleh pemberi informasi dan terserap kedalam memori jangka panjangnya
kemauan serta rasa ingin tahu yang kurang (5,12). Identifikasi anggota keluarga untuk
tentang diit DM untuk menunjang kepentingan edukasi perlu memperhatikan
kesembuhannya, maka bukan hal yang tidak latar pendidikan dan tingkatan usia produktif
mungkin responden dengan pendidikan tinggi sedangkan pemilihan media yang edukasi
tidak dapat menangkap apa yang disampaikan yang efektif adalah kombinasi komponen
oleh pemberi informasi (9) audio, visual dan video serta komponen
penentunya adalah kemampuan komunikasi
Pengetahuan setelah diberikan penyuluhan terapeutik perawat yang sangat berpengaruh
kesehatan pada fase terminasi proses layanan keperawatan
Berdasarkan hasil postest menunjukan (13).
bahwa setelah penyuluhan sebagian besar
pengetahuan yang dimiliki responden Kepatuhan diet sebelum diberikan
khususnya tentang DM termasuk mulai penyuluhan kesehatan
meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai rata- Berdasarkan hasil pretest menunjukan
rata pretest pengetahuan responden 73,71 bahwa sebelum penyuluhan sebagian besar
dengan standar deviasis 16,818 dan nilai kepatuhan yang dimiliki responden khususnya
minimum-maximum yaitu 50 hingga 100. Ini tentang DM termasuk dalam kategori kurang
JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 38
Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest pasien tentang penyakitnya, meningkatkan
kepatuhan responden 43,03 dengan standar kepatuhan dalam pola makan dan dapat
deviasis 23,411 dan nilai minimum-maximum mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
yaitu 6 hingga 90. Ini menunjukan bahwa (3,15).
kepatuhan responden sebelum diberikan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
penyuluhan masih cukup rendah. yang yang menyebutkan bahwa penyuluhan
Maka dari itu pengetahuan klien tentang kesehatan manajemen diet menimbulkan
penatalaksanaan penyakitnya terutama dalam kemampuan manajemen diri yang baik
menjalani program diet diabetes harus sehingga dapat meningkatkan perilaku
ditekankan karena faktor ketidaktahuan dan kepatuhan diet pada penderita Diabetes
ketidakfahaman pangkal menuju komplikasi, Melitus (16). Hasil penelitian lainnya juga
penderita diabetes mellitus seharusnya menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan
menerapkan pola makan seimbang untuk tentang diet Diabetes berpengaruh sikap
menyesuaikan kebutuhan glukosa sesuai positif penderita Diabetes Melitus Tipe 2
dengan kebutuhan tubuh melalui pola makan dalam pengelolaan Diabetes mandiri,
sehat. Responden juga masih makan pagi, siang penyuluhan kesehatan merupakan proses
dan sore dengan porsi yang sama banyaknya mengubah individu, kelompok dan masyarakat
(14). Jumlah kalori yang dikonsumsi secara menuju hal ± hal yang positif secara terencana
berlebihan akan meningkatkan kadar gula melaui proses belajar, perubahan tersebut
darah pasien. Makanan tersebut harus dihindari mencakup pengetahuan sikap dan ketrampilan
karena kadar gula akan masuk ke dalam melalui proses pendidikan kesehatan (15).
aliran darah dengan cepat, sehingga dapat Resistensi insulin pada penderita
menyebabkan kenaikan gula darah secara tiba- diabetes disertai penurunan reaksi intra sel,
tiba. Penderita dianjurkan menggunakan gula dengan demikian insulin menjadi tidak efektif
khusus diabetes ke dalam makanan dan untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh
minuman sebagai pengganti gula (15). jaringan sehingga untuk mengatasi resistensi
Semua responden masih bekerja dan insulin dan mencegah terbentuknya dalam
sebagian besar bekerja swasta. Responden yang darah harus terjadi peningkatan insulin yang
sibuk bekerja tidak bisa memperhatikan disekresikan, tubuh tidak mampu mengimbangi
kebutuhan makanan yang dianjurkan. peningkatan kebutuhan akan insulin maka
Akibatnya penderita tidak patuh terhadap diet kadar glukosa akan meningkat yang akhirnya
yang dianjurkan. Pasien merasa malas dan akan menimbulkan masalah sindroma
bosan dengan menu diabetes melitus yang hiperglikemik hiperosmolar nonketotik yang
sesuai aturan. menimbulkan gejala lapar, kelelahan,
irritabilitas, poliuri, polidipsi, infeksi dan
Kepatuhan diet sesudah diberikan pandangan mata kabur (14)
penyuluhan kesehatan Pendidikan kesehatan terhadap
Berdasarkan hasil postest bahwa kepatuhan diet merupakan salah satu
setelah dilakukan penyuluhan sebagian besar penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien
kepatuhan yang dimiliki responden khususnya Diabetes Melitus, pendidikan kesehatan yang
tentang DM meningkat hal ini dapat dilihat dari baik terhadap kepatuhan diet pada pasien
nilai rata-rata postest kepatuhan responden diabetes melitus dapat meningkatkan
73,71 dengan standar deviasis 20,592 dan nilai pengetahuan pasien tentang penyakitnya,
minimum-maximum yaitu 20 hingga 100. Ini meningkatkan kepatuhan dalam pola makan
menunjukan bahwa kepatuhan responden dan dapat mencegah terjadinya komplikasi
setelah diberikan penyuluhan meningkat. lebih lanjut (17). Peran perawat sangat penting
Penyuluhan kesehatan terhadap kepatuhan diet dalam memfasilitasi kesehatan pasien secara
merupakan salah satu penatalaksanaan yang di umum termasuk mengidentifikasi faktor resiko,
lakukan pada pasien Diabetes Melitus. Menurut menyediakan konseling, memberikan
berbagai penelitian, penyuluhan kesehatan pendidikan kesehatan dan menegosiasi tujuan
terhadap kepatuhan diet pada pasien diabetes perilaku serta mengatur follow up (18).
melitus yang diberikan pada pasien diabetes Berdasarkan penelitian diatas pendidikan
melitus dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan
JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 39
Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

keluarga dapat meningkatkan kepatuhan pasien Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Di


Diabetes Melitus dalam menjalankan Rsud Am . Parikesit Kalimantan
manajemen diet. Ini sesuai dengan pernyataan Timur. J Keperawatan Med Bedah.
Pender (2011) yang menjelaskan bahwa 2013;1(1):58–74.
intervensi dapat mempengaruhi perilaku 4. Sabriyanti. Faktor-Faktor Yang
kesehatan dan meningkatkan kepatuhan yang
Berhubungan Dengan Ketepatan
memiliki tujuan memperkuat dan membangun
kesuksesan dalam prilaku. Dengan demikian Waktu Tanggap Penanganan Kasus
ketika kepatuhan diet dilaksanakan dapat pada Response Time 1 di Ruangan
menjadikan gula darah mendekati normal dan Bedah dan Non-Bedah IGD RS DR .
mencegah komplikasi lebih lanjut. WAHIDIN SUDIROHUSODO. Tesis
Univ Hasanuddin [Internet].
Simpulan Dan Saran 2015;(3):1–13. Available from:
Ada pengaruh penyuluhan kesehatan http//pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/c4fb
terhadap pengetahuan diabetes melitus tipe 2 di 91d414809dc2f827bc65613cb9fa.pdf
ruang Inap BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 5. Syahwal M. Implementasi Health
2020 dengan nilai ρ 0,000 sedangkan Terdapat Education Dalam Meningkatkan
pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
Kesiapan Keluarga Merawat Pasien
kepatuhan diet diabetes melitus tipe 2 di ruang
Inap BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2020 Stroke. J Keperawatan Indones.
dengan nilai ρ 0,000. Bagi Rumah Sakit 2020;10(2):48–53.
diharapkan penyuluhan kesehatan dapat 6. Rahmi Jayanti P. Pengaruhpengaruh
diberikan secara berkelanjutan dalam Penyuluhan Tentang Pentingnya
meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan diet Sarapan Pagi Terhadap Pengetahuan
pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Hasil Dan Sikap Anak Sekolah Di Sdn 02
penelitian ini diharapkan dapat menjadi Baruga Kota Kendari. 2018.
pertimbangan bagi manajer pelayanan 7. Arikunto. Metodologi Penelitian, Suatu
keperawatan untuk penyuluhan kesehatan Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta,
sebagai salah satu intervensi keperawatan dan Jakarta. 2013.
standar operasional prosedur dalam
8. Anggraini NRF, Hariyanto T,
penatalaksanaan pasien diabetes mellitus.
Warsono. Perbedaan Tingkat
Daftar Rujukan Pengetahuan Tentang Diabetes
Mellitus (DM) Tipe II Sebelum dan
1. Mufidah L. Hubungan Respon Time Sesudah Diberikan Edukasi dengan
Perawat Dengan Complaint Handling Media Audio Visual pada Penderita
(Penanganan Keluhan) Dalam Diabetes Mellitus Tipe II di Dusun
Pelayanan Keperawatan Di Ruang Sentong Desa Karangduren Kecamatan
Dahlia Rsud Jombang. Sekolah Tinggi Pakisaji Kabupaten Malang. Nurs
Ilmu Keehatan Insan Cendekia Medika News (Meriden). 2018;3(1):492–500.
Jombang; 2019. 9. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan
2. Vitrise Maatilu, Mulyadi RTM. Faktor- dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Faktor Yang Berhubungan Dengan Rineka Cipta; 2012.
Response Time Perawat Pada 10. Anggi G, Widiasih R, Ermiati D.
Penanganan Pasien Gawat Darurat Di Evaluasi Pengetahuan Sebelum dan
Igd Rsup Prof. Dr . R. D. Kandou Sesudah Penyuluhan Tentang Kanker
Manado. J Keperawatan UNSRAT. Payudara dan Praktek Sadari di
2014;2(2). Madrasah Aliyah Hidayatul Muslimin
3. Phitri HE, Widiyaningsih. Hubungan 2 Kecamatan. JurnalAkpb-
Antara Pengetahuan Dan Sikap PontianakAcId. 2021;2(2):2548–1398.
Penderita Diabetes Mellitus Dengan 11. Ratna Umi Nurlila, Jumarddin La Fua

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 40


Nurhaena Laumara, Mien, Syahwal, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan
Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Konawe

M. Engaruh Pendidikan Kesehatan 16. Harwadi H, Ibrahim K, Hayaty H.


Terhadap Pengetahuan Tentang Pengaruh pendidikan kesehatan
Kesehatan Gigi Pada Siswa Di Sd terhadap kepatuhan diet pada pasien
Kartika Xx-10 Kota Kendari. DM tipe 2 di irna non bedah penyakit
2016;9(1):94–119. dalam RSUP Dr.M. Djamil Padang
12. Smith J, Forster A, Young J. Cochrane Tahun 2014. J Ilmu-Ilmu Kesehat
review: Information provision for Bhakti Husada Kuningan.
stroke patients and their caregivers. 2015;04(02):35–44.
Clin Rehabil. 2012;23(3):195–206. 17. Magee, M. J., Foote, M., Maggio, D.
13. Prasetyo Kusumo M. Pengaruh M., Howards, P. P., Narayan, K.,
Komunikasi Terapeutik Perawat Blumberg, H. M., Ray, S. M. &
Terhadap Kepuasan Pasien di Rawat Kempker RR. Diabetes Mellitus and
Jalan RSUD Jogja. J Medicoeticolegal Risk of All-Cause Mortality among
dan Manaj Rumah Sakit Patients with Tuberculosis in the State
1018196/jmmr2016. 2017;6(1):72–81. of Georgia, 2009-2012. Ann
14. Wisman W, Siregar CD, Deliana M. Epidemiol. 2014;24(3):69–75.
Pemberian Insulin pada Diabetes 18. Rosya E, Vera A, Yuliano A.
Melitus Tipe-1. Sari Pediatr. Hubungan Discharge Planning Sesuai
2016;9(1):48. Prosedur Di Rumah Sakit Dengan
15. Paruntu OL. Asupan Gizi dengan Perawatan Rumah Pasien Stroke Di
Pengendalian Diabetes pada Diabetisi Poliklinik Rssn Bukittinggi Tahun
Tipe II Rawat Jalan di BLU 2014. J Kesehat Perintis.
Prof.Dr.R.D. Kandou Manado. 2015;2(4):275148.
Gizindo. 2012;4(1):327–37.

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02| NOMOR 01 | NOVEMBER |2021 41

Anda mungkin juga menyukai