Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH, KUALITAS HIDUP DAN

KOMPLIKASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN 1

(Relationship of diet with blood sugar levels, quality of life and complications in ptients with
diabetes mellitus in Kubutambahan health center 1)
Ni Kade Sri Apriliyanti1) , Made Mahaguna Putra2), Kadek Devy Marleni3)
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
e-mail: ajaapril06@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hyperglikemia karena
pankreas tidak bisa memproduksi insulin dan insulin tidak dapat dipergunakan oleh tubuh.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya kadar gula darah (hyperglikemia)
yaitu tidak dapat menjaga pola hidup yang baik. Metode: Penelitian ini menggunakan
penelitian non eksperimental rancangan metodecross sectional dengan teknik simple
random sampling dengan jumlah 154 sampel. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan diet dengan kadar gula darah, kualitas hidup dan komplikasi pada
pasien diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas kubutambahan 1. Hasil:analisa data
dengan uji korelasi spearman rank didapatkan nilai (0,000) atau ρ<α (0,05) yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara diet dengan kadar gula darah, kualitas hidup dan
komplikasi pada pasien diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Kubutambahan 1.
Kata kunci: Diabetes Melitus, Diet, Kadar Gula Darah, Kualitas hidup, komplikasi

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia because the


pancreas cannot produce insulin and insulin cannot be used by the body. One factor that
can cause high blood sugar levels (hyperglycemia) is unable to maintain a
lifestyle.Method: This study uses a non-experimental research with cross sectional design
with a simple random sampling technique with a total of 154 samples.Objective:this study
aims to determine the relationship of diet with blood sugar levels, quality of life and
complications in patients with diabetes melitus in kubutambahan health center
1.Results:data analysis with Spearman rank correlation test obtained values (0,000) or ρ
<α (0.05) which means there is a significant relationship between diet and blood sugar
levels, quality of life and complications in patient with diabetes mellitus in kubutambahan
health center 1.
Keywords: Diabetes Mellitus, Diet, Blood Sugar Levels, quality of life, complications

PENDAHULUAN peningkatan kadar glukosa dalam darah


Diabetes melitus atau sering (hiperglikemia) karena terjadinya
disebut dengan kencing manis kerusakan pada sekresi insulin.
merupakan gangguan metabolisme yang Penderita diabetes dituntut agar
dapat ditandai dengan adanya melakukan berbagai pengaturan yang

1
dapat berkaitan dengan pengaturan Dasar (riskesdas) pada tahun 2016
makan, pengontrolan glukosa darah agar menunjukkan bahwa angka diabetes
metabolismenya dapat terkendali melitus meningkat 6,9% dari hasil riset
dengan baik (Wahyu santi ramadhani, sebelumnya dari tahun 2013. (Rizqah,
2019) Meningkatnya gula darah pada Basri, & St. rahmawati, 2018)
penderita diabetes melitus berperan Berdasarkan data yang diproleh di Bali
sebagai penyebab dari menunjukkan bahwa penderita Diabetes
ketidakseimbangan jumlah insulin melitus sebanyak 16,254 orang pada
dalam tubuh,oleh karena itu diet menjadi tahun 2017. Sedangkan di Buleleng data
salah satu pencegah agar gula darah yang ditemukan tahun 2018 sebanyak
tidak meningkat, dengan diet yang tepat 1878 pada penderita laki-laki dan 2615
dapat membantu mengontrol gula darah pada penderita perempuan, sehingga
(Bistara, 2018) Terjadinya peningkatan jumlah data orang yang mengalami
kadar gula darah yang kronik akan dapat diabetes melitus dapat ditotalkan
menyebabkan kelelahan dan suasana menjadi 4493 orang (Suarjaya, 2017)
depresi yang lebih buruk. Keadaan Prevalensi penderita diabetes melitus di
hipoglikemia dapat menyebabkan puskesmas Kubutambahan 1, berjumlah
penderita diabetes melitus menjadi 306 orang dan mengalami peningktan
lemah, tenaga berkurang, menjadi dengan jumlah penderita 599 orang dari
pesimis dan berkecil hati, keadaan ini bulan januari sampai dengan bulan
berpotensi menyebabkan penderita oktober 2019.
menjadi ketakutan, komplikasi kronik, Diet pada diabetes melitus
baik komplikasi mikrovaskular maupun merupakan kurangnya pengetahuan
mikrovaskular dapat memberi pengaruh tentang penyakit diabetes melitus,
negatif terhadap kualitas hidup. kepercayaan dan keyakinan terhadap
(Rantung, Yetti, & Herawati, 2015). penyakit diabetes melitus.
Menurut Internasional Diabetes Ketidakpatuhan pasien untuk
Federation (IDF) tingkat prevalensi melakukan tatalaksana diabetes akan
secara global mengatakan bahwa jumlah memberikan dampak negatif yang
pasien diabetes melitus di Dunia hingga sangat besar meliputi peningkatan biaya
tahun 2013 bisa mencapai 382 juta orang kesehatan dan komplikasi diabetes Pada
dan diprediksi akan terus menerus prinsipnya, penderita diabetes melitus
mengalami peningkatan sebesar 55% wajib menghindari makanan yang cepat
sampai tahun 2035 diprediksi jumlahnya diserap menjadi gula darah yang disebut
bisa mencapai 592 juta orang. Secara karbohidrat sederhana.
epidemiologis diabetes melitus sering Kadar gula darah merupakan
kali tidak dapat terdeteksi dan mulai jumlah dan konsentrasi glukosa yang
terjadinya diabetes ialah tujuh tahun terdapat dalam darah. Peningkatan kadar
sebelum diagnosis ditegakkan. gula darah secara terus menerus dapat
Peningkatan angka penderita diabetes di berpengaruh buruk bagi tubuh dan bisa
berbagai wilayah memiliki derajat yang menyebabkan terjadinya komplikasi
tidak sama, di wilayah Pasifik Barat (retinopati, neuropati, nefropati,
memiliki penderita diabetes melitus bisa penyakit kardiovaskuler dan komplikasi
lebih banyak dibandingkan dengan lainnya) sehingga dibutuhkan terapi
wilayah yang lain yaitu berkisaran 138 untuk bisa menurunkan kemungkinan
juta orang dan di wilayah Afrika terjadinya komplikasi. Pasien yang
menempati posisi terkecil dengan menderita diabetes melitus diharuskan
jumlah penderita ialah berkisaran 19,8 untuk menjalankan diet untuk bisa
juta orang. Untuk diwilayah Asia mengontrol kadar gula darahnya. (Risti
Tenggara, Dari hasil Riset Kesehatan & Isnaeni, 2017)

2
Kualitas hidup merupakan Kepatuhan Diet Dengan Kualitas Hidup
persepsi individu terhadap posisi mereka Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di
dalam kehidupan dan dalam konteks Wilayah Kerja Puskesmas Juanda
budaya serta sistem nilai dimana mereka Samarinda didapatkan hasil bahwa dari
hidup dan dalam hubungannya dengan 50 responden yang patuh terhadap diet
tujuan individu, harapan, standar, terdapat 20 (28,6%) responden yang
perhatian. Terdapat delapan domain memiliki kualitas hidup sedang dan 30
pada kualitas hidup pasien diabetes (42,9%) responden yang memiliki
melitus ialah keterbatasan peran karena kualitas hidup baik. Sedangkan dari 20
kesehatan fisik, kemampuan fisik, responden yang tidak patuh pada diet
masalah keuangan, kesehatan umum, terdapat 15 (21,4%) yang memiliki
kepuasan pengobatan, frekuensi gejala, kualitas hidup sedang dan 5 (7,1%)
kepuasan diet dan kesehatan psikologis responden yang memiliki kualitas hidup
(Wahyuni & Anna, 2014) baik. Dari hasil uji statistik dengan
Komplikasi yang di dapat pada menggunakan uji Chi-Square dengan
seorang karena lamanya diabetes taraf signifikan α 5% didapatkan nilai
melitus yang diderita dapat P Value 0.017 < 0.05, sehingga dapat
menimbulkan sifat akut maupun kronis. disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya
Komplikasi akut timbul pada saat ada hubungan yang bermakna antara
terjadinya penurunan atau peningkatan kepatuhan diet dengan kualitas hidup
kadar glukosa darah secara tiba-tiba pasien diabetes mellitus tipe II di
sedangkan komplikasi kronis muncul PuskesmasJuanda Samarinda.
dengan efek peningkatan kadar glukoda Menurut (Risnasari, 2014) Dari
darah dalam jangka waktu yang lama. hasil penelitian di Puskesmas Pesantren
Komplikasi tersebut bisa menyebabkan II Kota kediri tahun 2010 didapatkan
pendeknya rentang hidup seseorang, dari 57 responden didapatkan 33 orang
sehingga sangat dapat mempengaruhi mengalami komplikasi (57.89%)
terhadap penurunan kualitas hidup Berdasarkan hasil studi
penderita bila tidak mendapat perawatan pendahuluan yang dilakukan pada
yang tepat.(Ertana Jihan Restada, 2016) tanggal 30 November 2019 diwilayah
Penelitian ini sejalan dengan kerja Puskesmas Kubutambahan 1
penelitian yang dilakukan oleh diperoleh data dari Bulan Januari sampai
(Purwandari & Susanti, 2017) Perilaku Oktober 2019 sebanyak 250 orang. Dari
diet dengan kadar gula darah pada hasil wawancara 10 responden di
penderita diabetes melitus tipe II di desa peroleh hasil 6 orang mengatakan masih
jogomerto kecamatan tanjung anom tidak bisa menjalankan diet karena
menunjukkan perilaku cukup sebanyak terbiasa dengan pola makan
14 responden (77,8%) dan kadar gula sebelumnya, pasien tidak bisa patuh
darah buruk sebanyak 13 responden dalam minum obat sehingga dapat
(72,2%). Hasil uji statistik mengalami komplikasi, dan pasien tidak
menggunakan spearman rank dengan α ada waktu untuk melakukan cek
= 0,05 didapatkan ρ value = 0,018 α = ksehatan sehingga tidak dapat
0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak mengetahui kadar gula darah normal,
atau ada hubungan antara perilaku diet dari hasil wawancara 4 orang
dengan kadar gula darah mengatakan patuh dalam menjalankan
penderitadiabetes melitus tipe II di Desa diet dan mau rutin berobat sehingga baik
Jogomerto Kecamatan Tanjung Anom. bagi kualitas hidup penderita diabetes
Penelitian ini sejalan dengan (M melitus.
& Audia, 2018) dengan judul Hubungan

3
METODE PENELITIAN Tabel 1.1 Karakteristik berdasarkan
umur, jenis kelamin dan pendidikan
Penelitian ini menggunakan di wilayah kerja Puskesmas
penelitian non eksperimental untuk Kubutamban 1
mengkaji hubungan antara variabel yaitu
untuk mengetahui hubungan diet dengan
kadar gula darah, kualitas hidup dan
komplikasi pada pasien diabetes melitus
(Nursalam, 2015). Rancangan metode
cross sectional yaitu pengumpulan data
untuk jenis variabel independent dan
variabel dependent dilakukan secara
bersama-sama atau sekaligus
(Notoatmodjo, 2018).
Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Kubutambahan 1, Desa
Kubutambahan, Kecamatan Berdasarkan table 1.1 dapat
Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. dilihat bahwa rata-rata umur responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan adalah 56 tahun. Responden yang
Maret sampai bulan April 2020. memiliki umur tertinggi adalah 73
Populasi adalah keseluruhan objek atau tahun, sedangkan responden yang
elemen yang diukur dan akan diteliti memiliki umur terendah adalah 36
(Sugiyono, 2018). Populasi penderita tahun.
diabetes mellitus yang terdata di Menurut (Nugroho & Handono,
Puskesmas Kubutambahan 1 yaitu 250 2015)bahwa umur responden terbanyak
orang dengan teknik yang digunakan adalah pada rentang umur 51-65 tahun
yaitu simpke random sampling dengan sebanyak 35 responden. Dengan “judul
jumlah sampel yang didapatkan yaitu factor risiko diabetes melitus tipe 2
154 sampel. pasien rawat jalan dipuskesmas wilayah
Pengumpulan data dalam kecamatan denpasar selatan” yang
penelitian ini menggunakan kuesioner menyatakan bahwa risiko diabetes
WHOQOL BREF untuk kualitas hidup, melitus meningkat pada responden
kadar gula darah menggunakan data dengan umur ≥ 50 tahun, hal ini
sekunder dan data observasi pada disebabkan adanya penurunan
komplikasi yang didapatkan di sensitivitas insulin dan menurunnya
Puskesmas Kubutambahan 1. Analisa fungsi tubuh untuk metabolisme
data dilakukan dengan uji Spearman glukosa.
Rank Dilihat dari karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin
HASIL PENELITIAN DAN menunjukkan bahwa sebagian besar
PEMBAHASAN responden yang mengalami diabetes
Penelitian ini menggunakan 154 melitus berjenis kelamin perempuan
sampel yang mengalami kadar diet sebanyak 79 orang (51.3%). Dan
cukup patuh, kadar gula darah buruk, paling sedikit berjenis kelamin laki-
kualitas hidup baik dan komplikasi. laki sebanyak 75 orang (48.7%). Hal
Karakteristik responden meliputi jenis ini menunjukkan bahwa Diabetes
kelamin, umur dan pendidikan. Melitus lebih banyak menyerang
perempuan dari pada laki-laki.
Menurut (Bertalina &
Anindyati, 2016) dimana dijelaskan
kejadian Diabetes Melitus pada wanita

4
lebih tinggi dari pada laki-laki. pendidikan sangat berpengaruh
Berdasarkan dari hasil penelitian yang terhadap perubahan sikap dan perilaku
berjudul Hubungan pengetahuan terapi hidup sehat. Tingkat pendidikan yang
diet dengan indeks glikemia bahan rendah akan mempersulit seseorang
makanan yang dikonsumsi pasien atau masyarakat menerima dan
Diabetes Melitus dengan persentase mengerti pesan-pesan kesehatan yang
sebesar 60% dibandingkan dengan disampaikan sedangkan tingkat
jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar pendidikan dan pengetahuan yang
40% karena secara fisik wanita lebih tinggi akan memudahkan
memiliki peluang peningkatan indeks seseorang atau masyarakat untuk
masa tubuh yang lebih besar. Sindrom menyerap informasi dan
siklus bulanan (premenstrual mengimplementasikannya dalam
syndrome), paska menopause yang perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
membuat distribusi lemak tubuh Tabel 1.2 Hasil analisa hubungan
menjadi mudah terakumulasi akibat diet dengan kadar gula darah pasien
proses hormonal tersebut sehingga diabetes melitus di wilayah kerja
wanita beresiko menderita Diabetes puskesmas kubutambahan I
Melitus, hal tersebut karena pada
perempuan memiliki kolesterol jahat
tingkat trigliserida yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laki-laki, dan
juga terdapat perbedaan dalam
melakukan semua aktivitas dan gaya
hidup sehari-hari yang sangat
mempengaruhi kajadian terjadinya
penyakit Diabetes Melitus.
Dilihat dari karakteristik
responden berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berpendidikan tidak sekolah
45 orang (29.2%), SD 35 orang
(22.7%), SMP 10 orang (6.5%), SMA
54 orang (35.1%), Perguruan Tinggi Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dari 154
10 orang (6.5%) responden yang dilakukan penelitian
Menurut (M & Audia, 2018) ditemukan bahwa dari 54 responden
menunjukkan bahwa sebanyak 14 yang kategori diet patuh memiliki
responden (20%) berpendidikan kadar gula darah baik sebanyak 9
terakhir SD, sebanyak 25 responden orang, kadar gula darah sedang
(35.7) berpendidikan SMP, sebanyak sebanyak 24 orang, kadar gula darah
31 responden (44.3%) berpendidikan buruk sebanyak 21 orang. Selain itu
SMA. Pendidikan adalah suatu usaha dari 92 responden yang kategori diet
yang menanamkan pengertian dan cukup patuh memiliki kadar gula darah
tujuan agar pada diri manusia baik sebanyak 10 orang, Kadar gula
(masyarakat) tumbuh pengertian, sikap darah sedang sebanyak 34 orang, kadar
dan perbuatan positif. Pada dasarnya gula darah buruk sebanyak 48 orang.
usaha pendidikan adalah perubahan Jika di lihat dari 8 responden yang
sikap dan perilaku pada diri manusia kategori diet tidak patuh memiliki
menuju arah positif dengan kadar gula darah baik sebanyak 0 dan
mengurangi factor-faktor perilaku dan kadar gula darah sedang sebanyak 2
sosial budaya negatif.Tingkat orang, kadar gula darah buruk

5
sebanyak 75 orang. dengan α = 0,05 didapatkan ρ value =
Penelitian ini sejalan dengan 0,018 α = 0,05 artinya Ha diterima dan
penelitian yang dilakukan oleh Ho ditolak atau ada hubungan antara
(Purwandari & Susanti, 2017) Perilaku perilaku diet dengan kadar gula darah
diet dengan kadar gula darah pada penderitadiabetes melitus tipe II di
penderita diabetes melitus tipe II di Desa Jogomerto Kecamatan Tanjung
desa jogomerto kecamatan tanjung Anom.
anom menunjukkan perilaku cukup Berdasarkan penelitian yang
sebanyak 14 responden (77,8%) dan telah dilakukan oleh (Sam, Lestari, &
kadar gula darah buruk sebanyak 13 Afa, 2017) Hasil analisis
responden (72,2%). Faktor yang menggunakan chi square diperoleh
mempengaruhi perilaku antara lain nilai Pvalue = 0.008 lebih kecil dari α
faktor internal: seperti perhatian, = 0.05 sehingga hipotesis H0 ditolak,
motivasi, persepsi, dan faktor eksternal dengan demikian kepatuhan diet
: seperti faktor lingkungan, sosial berhubungan dengan terkontrolnya
budaya, ekonomi, serta politik. Kadar kadar gula darah pada penderiata
glukosa darah merupakan tingkat diabetes melitus di wilayah kerja
konsentrasi gula dalam darah yang puskesmas Poasia tahun 2017.
dinyatakan dalam mg/dl. PERKENI Tabel 1.4 Hasil analisa hubungan
2011, mengemukakan diagnosis diet dengan kualitas hidup pasien
diabetes melitus ditegakkan atas dasar diabetes melitus di wilayah kerja
pemeriksaan kadar glukosa darah guna puskesmas kubutambahan I
penentuan diagnosis diabetes melitus.
Tabel 1.3 Hasil uji statistik
hubungan diet dengan kadar gula
darah pasien diabetes melitus di
wilayah kerja puskesmas
Kubutambahan I

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas dari 154


responden yang dilakukan penelitian
ditemukan bahwa dari 54 responden
yang kategori diet patuh memiliki
Kualitas Hidup buruk sebanyak 1
Dari tabel 1.3 diatas hasil
orang, kualitas hidup cukup baik
analisis uji sperman rank didapatkan
sebanyak 7 orang, kualitas hidup baik
hasil P Value 0,001 yang berarti
sebanyak 35 orang, Kualitas Hidup
P<α(0,05). Maka Ho ditolak dan Ha
sangat baik sebanyak 11. Selain itu
diterima yang berarti ada hubungan
dari 92 responden yang kategori diet
antara Diet dengan Kadar Gula Darah
cukup patuh memiliki kualitas hidup
Pada pasien Diabetes melitus
baik sebanyak 1 orang, Kualitas hidip
diwilayah kerja Puskesmas
cukup baik sebanyak 37 orang,
kubutambahan.
kualitas hidup baik 40 orang, kualitas
Penelitian ini sejalan dengan
hidup sangat baik sebanyak 14 orang.
penelitian yang dilakukan oleh
Jika di lihat dari 8 responden yang
(Purwandari & Susanti, 2017)Hasil uji
kategori diet tidak patuh memiliki
statistik menggunakan spearman rank

6
kualitas hidup buruk sebanyak 2 orang, diterima yang berarti ada hubungan
Kualitas hidup cukup baik sebanyak 4 antara Diet dengan Kualitas Hidup
orang, Kualitas baik sebanyak 1 orang, Pada pasien Diabetes melitus
kualitas hidup sangat baik sebanyak 1 diwilayah kerja Puskesmas
orang. kubutambahan 1
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian ini sejalan dengan (M &
(M & Audia, 2018) dengan judul Audia, 2018) Dari hasil uji statistik
Hubungan Kepatuhan Diet Dengan dengan menggunakan uji Chi-Square
Kualitas Hidup Pasien Diabetes dengan taraf signifikan α 5%
Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja didapatkan nilai P Value 0.017 < 0.05,
Puskesmas Juanda Samarinda sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
didapatkan hasil bahwa dari 50 ditolak artinya ada hubungan yang
responden yang patuh terhadap diet bermakna antara kepatuhan diet
terdapat 20 (28,6%) responden yang dengan kualitas hidup pasien diabetes
memiliki kualitas hidup sedang dan 30 melitus tipe II di Puskesmas Juanda
(42,9%) responden yang memiliki Samarinda.
kualitas hidup baik. Sedangkan dari 20 Tabel 1.6 Hasil analisa hubungan
responden yang tidak patuh pada diet diet dengan komplikasi pasien
terdapat 15 (21,4%) yang memiliki diabetes melitus di wilayah kerja
kualitas hidup sedang dan 5 (7,1%) puskesmas kubutambahan I
responden yang memiliki kualitas
hidup baik. Kualitas hidup diakui
sebagai kriteria paling penting dalam
penilaian hasil medis dari pengobatan
penyakit kronis seperti DM. Persepsi
individu tentang dampak dan kepuasan
tentang derajat kesehatan dan
keterbatasannya menjadi penting
sebagai evaluasi akhir terhadap
pengobatan (WHO, 2004).
Tabel 1.5 Hasil uji statistik
hubungan diet dengan kualitas
hidup pasien diabetes melitus di Berdasarkan Tabel 1.6 diatas
wilayah kerja puskesmas dari 154 responden yang dilakukan
Kubutambahan I penelitian ditemukan bahwa dari 54
responden yang kategori diet patuh
mengalami komplikasi sebanyak 30
orang, dan yang tidak mengalami
komplikasi sebanyak 24 orang. Dari
kategori cukup patuh ditemukan
bahwa dari 92 responden yang
mengalami komplikasi sebanyak 55
orang, yang tidak mengalami
komplikasi sebanyak 37. Selain itu
dari 8 responden yang kategori
komplikasi tidak patuh yang
mengalami komplikasi sebanyak 6
Dari tabel 1.5 diatas hasil orang dan yang tidak mengalami
analisis uji sperman rank didapatkan komplikasi sebanyak 2 orang.
hasil P Value 0,000 yang berarti Menurut (Risnasari, 2014)
P<α(0,05). Maka Ho ditolak dan Ha

7
Dari hasil penelitian di Puskesmas Komplikasi Pada pasien Diabetes
Pesantren II Kota kediri tahun 2010 melitus diwilayah kerja Puskesmas
didapatkan dari 57 responden kubutambahan 1.
didapatkan 33 orang mengalami Dari jurnal yang berjudul
komplikasi (57.89%) Komplikasi yang Hubungan antara penanganan diabetes
serius dan dapat membawa kematian mellitus: Edukasi dan diet terhadap
kepada penderita diabetes melitus. komplikasi pada pasien DM tipe 2 Di
Diabetes melitus berada dalam urutan Poli Klinik RSUDDR. Hasan Sadikin
ketiga sebagai penyebab utama Bandung, temuan dari uji statistik
kematian akibat penyakit dan hal ini mengenai hubungan diet dengan
sebagian besar disebabkan oleh kejadian koplikasi didapatkanp -
penyakit arteri coroner yang tinggi value=0,02 yang berarti lebih kecil
pada penderita diabetes melitus. Hal dari pada alpha0,05 maka dapat di
ini terjadi karena sebagian responden simpulkan bahwa ada hubungan yang
menganggap komplikasi merupakan signifikan antara diet DM dengan
penyakit penyerta bukan akibat dari kejadian komplikasi pada pasien DM.
menderita diabetes melitus. Timbulnya
komplikasi oleh sebagia besar KESIMPULAN DAN SARAN
responden yang disebabkan karena Simpulan
tidak patuh terhadap diet yang 1. Hasil Karakteristik Responden
ditetapkan. Ketaatan terhadap diet Dari hasil karakteristik
pada sebagian kecil responden responden ditemukan sebagian besar
dilatarbelakangi karena ketakutan pasien diabetes melitus di puskesmas
adanya luka ganggren dan pengalaman kubutambahan 1 berjenis kelamin
terhadap terjadinya komplikasi. Jenis perempuan sebanyak 79 orang
komplikasi yang banyak muncul yaitu (51.3%), berdasarkan umur didapatkan
penyakit hipertensi karena mayoritas bahwa nilai rata-rata umur responden
pekerja yang sering jajan yang berupa yang mengalami diabetes melitus
daging, banyak mengandung lemak, adalah 56,29 tahun dengan umur
gorengan, yang manis-manis seperti es terendah 36 tahun dan umur tertinggi
sehingga memicu terjadinya 73 tahun. Dan pendidikan terbanyak
komplikasi. adalah SMA sebanyak 54 orang
Tabel 1.7 Hasil uji statistik (35.1%).
hubungan diet dengan komplikasi 2. Distribusi responden berdasarkan
pasien diabetes melitus di wilayah Diet, Kadar Gula Darah, Kualitas
kerja puskesmas Kubutambahan I Hidup Pasien Diabetes Melitus.
Dari 154 responden yang
melakukan diet patuh sebanyak 54
orang (35.1%), diet cukup patuh
sebanyak 92 orang (59.7%), diet tidak
patuh sebanyak 8 orang (5.2%). Yang
memiliki kadar gula darah baik
sebanyak 19 orang (12.3%), kadar gula
darah sedang sebanyak 60 orang
Dari tabel 1.7 diatas hasil (39.0%), kadar gula darah buruk
analisis uji sperman rank didapatkan sebanyak 75 orang ( 48.7%). Yang
hasil P Value 0.000 yang berarti memiliki kualitas buruk sebanyak 4
P<α(0,05). Maka Ho ditolak dan Ha orang (2.6%), cukup baik sebanyak 48
diterima yang berarti terdapat orang (31.2%), kualitas hidup baik
hubungan antara Diet dengan sebanyak 76 orang (49.4%), kualitas

8
hidup sangat baik 26 orang Dengan Kualitas Hidup Pada
(16.9%).Yang terkena komplikasi Penderita Diabetes Melitus Di
sebanyak 91 orang (59.1%), yang tidak Wilayah Puskesmas Gatak
terkena sebanyak 63 orang (40.9%) Sukoharjo. Skripsi.
M, S. K., & Audia, Y. (2018).
Saran Hubungan Kepatuhan Diet
1. Bagi Institusi Pendidikan Dengan Kualitas Hidup Pasien
Hasil yang didapatkan dalam Diabetes Mellitus tipe II Di
penelitian ini dapat dijadikan masukan Wilayah Kerja Puskesmas
dan pedoman untuk menambah Juanda Samarinda. 6(1),
wawasan atau pengetahuan tentang Notoatmodjo. (2018). Metodologi
penyakit tidak menular diabetes Penelitian Kesehatan. Jakarta:
melitus, serta sebagai represi Rineka Cipta.
pemblajaran tentang Hubungan Diet Nugroho, Y. W., & Handono, N. P.
dengan Kadar Gula Darah, Kualitas (2015). Hubungan Tingkat
Hidup dan Komplikasi pada Pasien Kepatuhan Diet terhadap Kadar
Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Glukosa Darah pada Penderita
Puskesmas Kubutambahan 1. Diabetes Mellitus di Kelurahan
2. Bagi Tempat Penelitian Bulusulur.
(Puskesmas Kubutambahan 1) Nursalam. (2015). Metode Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Ilmu Keperawatan.Jakarta
dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Selatan: Salemba Medika.
masyarakat dan anggota keluarga Purwandari, H., & Susanti, S. N.
untuk mencegah terjadinya Diabetes (2017). Hubungan Kepatuhan
Melitus Diet Dengan Kualitas Hidup
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Pada Penderita DM Di Poli
Hasil penelitian ini diharpakan dapat Penyakit Dalam RSUD
digunakan sebagai sumber informasi Kertosono. 6(2),
dandata tambahan bagi peneliti Rantung, J., Yetti, K., & Herawati, T.
selanjutnya dan dilakukan (2015). Hubungan self-care
pengembangan dengan penelitian yang dengan kualitas hidup pasien
sejenis. diabetes melitus (dm) di
persatuan diabetes indonesia
DAFTAR PUSTAKA (persadia) cabang cimahi.
Bertalina, & Anindyati. (2016). Jurnal Skolastik Keperawatan,
Hubungan Pengetahuan Terapi 1(1),
Diet dengan Indeks Glukemia Risnasari, N. (2014). Hubungan
Bahan Makanan Yang tingkat kepatuhan diet pasien
Dikonsumsi Pasien Diabetes diabetes mellitus dengan
Mellitus. 378 Jurnal Kesehatan, munculnya komplikasi di
VII, puskesmas pesantren iikota
Bistara, D. N. (2018). Hubungan Pola kediri. Epektor ISSN. 0854-
Makan Dengan Kadar Gula 1922, 01,
Darah Pada Penderita Diabetes Risti, K. N., & Isnaeni, F. N. (2017).
Mellitus. Dapat Di Akses Di Hubungan Motivasi Diri dan
Http://Journal.Ugm.Ac.Id/Jkesv Pengetahuan Gizi terhadap
o, 3(1), Kepatuhan Diet DM pada
Ertana Jihan Restada. (2016). Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Hubungan Lama Menderita dan Rawat Jalan di RSUD
Komplikasi Diabetes Melitus Karanganyar. Jurnal Kesehatan,

9
10(2), 94. Hidup Lansia Penderita
https://doi.org/10.23917/jurkes. Diabetes Melitus Tipe 2.
v10i2.5538 Suarjaya, K. (2017). Profil Kesehatan
Rizqah, S. F., Basri, H. M., & St. Provinsi. Profil Kesehatan
rahmawati. (2018). Hubungan Provinsi Bali.
Efikasi Diri Dengan Kepatuhan Sugiyono. (2017). Statistika Untuk
Diet 3J pada Pasien Diabetes Penelitian. Bandung:
Melitus Di Puskesmas Mandai ALFABETA.
Kabupaten Maros. Jurnal Wahyu santi ramadhani. (2019).
Ilmiah Kesehatan Diagnosis Hubungan Pengetahuan Diet
EISSN : 2302-2531, 12(5), dan Motivasi Diri Dengan
Sam, N., Lestari, H., & Afa, J. R. Kepatuhan Diet Pada Remaja
(2017). Analisis Hubungan Penyandang Diabetes Melitus
activity Of Daily Living Di Surabaya. E-Journal Tata
(ADL),Aktivitas Fisik Dan Boga Volume 8, No.2 (2019),
Kepatuhan Diet Terhadap Edisi Yudisium Pertama 2019,
Kadar Gula Darah Pasien Hal 251-257, 8(2),
Diabetes Melitus Di Wilayah Wahyuni, Y., & Anna, A. (2014).
Kerja Puskesmas Poasia Tahun Kualitas Hidup berdasarkan
2017. 2(7), Karekteristik Pasien Diabetes
Setiorini, E., & Wulandari, ning A. Melitus Tipe 2 The Quality of
(2017). Hubungan Lama Life of Patient with Type 2
Menderita Dan Kejadian Diabetes Mellitus. 2(April),
Komplikasi Dengan Kualitas

10
2

Anda mungkin juga menyukai