Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KESEHATAN RAJAWALI – VOLUME XX NOMOR XX (YEARS) XXX - XXX

Available online at : http://ojs.rajawali.ac.id/index.php/JKR

Jurnal Kesehatan Rajawali


| ISSN (Print) 2085-7764 | ISSN (Online) 2776-558X |

Hubungan Tingkat Stres dan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Balai Kota Bandung Tahun 2023
Yunia S1, Rustandi B 2, Yudha EK 3
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan, Institut Kesehatan Rajawali, Bandung, Indonesia
2
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan, Institut Kesehatan Rajawali, Bandung, Indonesia
3
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan, Institut Kesehatan Rajawali, Bandung, Indonesia

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
Received: Month, Date, Year
Revised: Month, Date, Year Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan suatu
Accepted : Month, Date, Year
Available online: Month, Date, Year
penyakit metabolik yang dapat menyebabkan komplikasi
yang dapat menyerang seluruh anggota tubuh akibat kadar
gula darah yang tidak terkontrol.
KEYWORDS
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan
Kadar Gula Darah, Kepatuhan Diet, dan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada pasien
Tingkat Stres diabetes melitus di Puskesmas Balai Kota Bandung.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
CORRESPONDENCE
dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling
E-mail: siskayunia313@gmail.com
menggunakan accidental sampling dengan 80 responden.
Teknik analisa data menggunakan uji korelasi spearman
rank .
Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan
antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien
diabetes melitus (p-value = 0,003, r=0,327 ) dan terdapat
hubungan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus (p-value < 0,001, r=0,689).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara hubungan tingkat
stres dengan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus. Dan terdapat hubungan antara kepatuhan diet
dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus.
.

INTRODUCTION dengan penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh.


Diabetes merupakan penyakit berjangka panjang maka jika
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok
diabaikan komplikasi penyakit Diabetes dapat menyerang
penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia,
seluruh anggota tubuh yang diakibatkan dari Kadar Gula Darah
yang disebabkan adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
yang tidak terkontrol pada pengidap Diabetes Melitus.
atau kedua-duanya (Ermawati, 2022). DM memiliki dua tipe
Sebuah studi memaparkan bahwa Diabetes telah
yaitu Tipe 1 dan Tipe 2. DM Tipe 1 ditandai kurangnya
menjadi penyebab kematian terbesar ke 4 didunia. setiap tahun
produksi insulin, sedangkan DM Tipe 2 (DMT2), ditandai
ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh Diabetes
https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved
2JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - xx (2017) xxx-xxx

(Ermawati, 2022). Itu berarti ada 1 orang per 10 detik atau 6 62.85%. Presentase pemerikasaan penderita diabetes melitus
orang per menit yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan tertinggi berada di kecamatan Bandung Wetan yaitu sebanyak
dengan Diabetes. Diabetes merupakan penyebab kebutaan yang (41,35%), salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan
paling utama bagi orang dewasa. Diabetes juga menjadi Bandung wetan yaitu Puskesmas Balai Kota yang rencananya
penyebab amputasi kaki paling sering diluar kecelakaan. akan dijadikan lokasi penelitian.
Tercatat lebih dari 1 juta orang yang diamputasi akibat diabetes Akan tetapi Kadar Gula Darah yang benar-benar
setiap tahun. Dibandingkan dengan orang biasa, penderita normal sulit untuk dipertahankan yang dipengaruhi oleh banyak
Diabetes 15-40 kali lebih sering mengalami amputasi kaki atau faktor. Sebuah penelitian memaparkan bahwa ada beberapa
tungkai bawah. kompikasi pada mata, ginjal, dan jantung akibat faktor yang dapat mempengaruhi terkendalinya kadar glukosa
Diabetes Melitus (Sofa, 2021). darah, yaitu tingkat stres dan kepatuhan diet (Koniah, 2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat Tingkat stres yang tinggi dapat memicu kadar gula darah
sedikitnya 171.000.000 penduduk dunia saat ini menderita seseorang semakin meningkat, sehingga semakin tinggi tingkat
penyakit diabetes melitus. Khususnya di negara berkembang, Stres yang dialami penderita diabetes, maka penyakit diabetes
jumlah penderita diabetes melitus meningkat 150% pada 25 yang diderita akan semakin tambah buruk (Hamidi, 2022). Stres
tahun yang akan datang (Ginting, 2022). Dinegara berkembang emosional dapat memberi dampak negatif terhadap
usia penderita diabetes melitus berkisar antara 35-64 tahun. Data pengendalian diabetes. Peningkatan hormon stres akan
WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah meningkatkan kadar glukosa darah, pada saat terjadi stres
penderita diabetes melitus di dunia. Menurut International emosional pasien diabetes dapat negubah pola makan sehingga
Diabetes Federation (IDF) tahun 2019 jumlah diabetes di dapat menggurangi tingkat kepatuhan diet.
Indonesia diperkirakan mencapai 10,7 juta orang, dimana baru Kepatuhan diet pada penderita diabetes memegang
50% yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar peranan penting dalam menstabilkan kadar gula darah (Haskas,
30% yang datang berobat teratur. 2020). Jika penderita diabetes memiliki tingkat kepatuhan diet
Selaras dengan hal tersebut menurut hasil Riskesdas yang tinggi maka kadar gula darah akan stabil. Namun kadar
(2018) prevalensi diabetes melitus di Jawa Barat berdasarkan gula darah dapat ditidak terkontrol jika penderita diabetes tidak
diagnosis dokter pada penduduk semua umur adalah Kota memilki kepatuhan diet yang tinggi. Meningkat kepatuhan
Cirebon 2,70%, Kota Depok 2,17%, Sumedang 1,77%, Kota sangat sulit hal tersebut dikarenakan kepatuhan membutuhkan
Cimahi 1,73% dan Kota Bandung (1,65%). Berdasarkan elemen pendukung untuk menjadi semaksimal salah satunya
kategori usia, penderita diabetes melitus terbesar berada pada adalah dukungan keluarga.
rentang usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain itu, penderita Keluarga dapat menyiapkan menu makanan,
diabetes melitus di Indonesia lebih banyak berjenis kelamin meningatkan jadwal makan, dan mengawasi jumlah porsi serta
perempuan (1,8%) dari pada laki-laki (1,2%). Berdasarkan jenis makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.
capaian pelayanan kesehatan diabetes melitus di Hal tesebut diperlukan karena pada penyandang DM maupun
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2021, Kota pada orang yang sehat sanagt penting untuk melkukan
Bandung mencapai (92,8). Selaras dengan hal tersebut maka pengaturan makanan yang terdiri atas komposisi makanan,
diperlukan tindakan pengendalian diabetes agar tidak terjadinya kebutuhan kalori, jenis dan pilihan makanan, serta jadwal
komplikasi sangatlah diperlukan sehingga gula darah akan makan. Aktivitas fisik disesuaikan dengan usia dan tingkat
terjaga dengan normal. Angka penderita Diabetes di Kota kesegaran jasmani, dalam mengelola DM dianjurkan melakukan
Bandung sebanyak 43.906 penderita, dari jumlah sebanyak aktivitas fisik secara teratur 3-4 kali dalam seminggu kurang
50.646 penderita atau 115,4% telah menerima layanan kesehatan dari 30 menit seperti berjalan kaki dan lari ringan (Indonesia, P.
sesuai standar penderita diabetes melitus. Sebanyak 12,221 E. ,2015).
orang diantaranya dilayani di klink atau rumah sakit dan dapat Makanan memegang peranan penting dalam
ditentukan kepada 28.553 orang dari 45.430 atau sebesar peningkatan kadar gula darah. Pada proses makan, makanan

2 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

yang dimakan akan dicerna didalam saluran pencernaan dan hiperglikemia yang berujung pada komplikasi (Parinding, 2022).
kemudian diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa di serap Oleh sebab itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan
oleh usus dan beredar di dalam aliran darah. Penyerapan glukosa judul “HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KEPATUHAN
menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN
sekresi insulin. Sekresi insulin yang tidak mencukupi dan DIABETES MELITUS”.
resistensi insulin yang terjadi pada DM menyebabkan
terhambatnya proses penggunaan glukosa oleh jaringan METODE

sehingga glukosa dalam darah meningkat. Ini menyebabkan


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
terjadinya kenaikan kadar gula dalam darah setelah makan,
menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini
kemudian di distribusikan kedalam sel-sel tubuh (Budiyono, A.,
dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2023 di
& Hartini, H, 2016). Menurut Price dan Wilson dalam
Puskesmas Balai Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini
Tjokroprawiro (2012), penatalaksanaan pada penderita diabetes
adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Balai Kota Bandung dan
melitus bertujuan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat
sampelnya berjumlah 80 orang dengan kriteria pasien diabetes
yang dikonsumsi setiap hari dengan prinsip diet (3 J) tepat
melitus minimal 1 tahun terakhir, pasien diabetes melitus yang
jumlah, jadwal dan jenis. Diet tepat jumlah, jadwal dan jenis
telah berpuasa selama 8-10 jam, pasien diabetes melitus yang
merupakan prinsip pada diet DM yang harus memperhatikan
rutin mengkonsumsi obat diabetes melitus , pasien yang dapat
jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
berkomunikasi dengan baik, pasien yang bersedia jadi
ditambah sesuai dengan kebutuhan, jadwal diet harus sesuai
responden. Bagi pasien yang mengalami penurunan kondisi dan
dengan intervalnya, yang dibagi menjadi 6 waktu makan, yaitu 3
mengalami komplikasi tidak diikutsertakan dalam penelitian.
kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan.
Pemilihan sampel dilakukan menggunakan teknik consecutive
Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Adam
sampling. Pengambilan data terkait tingkat stres dan kepatuhan
(2019) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
diet dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian
antara tingkat stres dengan peningkatan kadar gula darah pada
berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Terdiri dari
pasien diabetes melitus dengan P= 0,000 < α = 0,01. Kemudian
kuesioner DASS-42 dan PDAQ. Uji statistik yang digunakan
berdasarkan penelitian Nursihah (2021) menunjukkan bahwa
adalah uji spearman rank untuk mengetahui hubungan antar
terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dengan
variabel,
kadar gula darah pada pasien diabetes melitus dengan P= 0,000
< α = 0,01. RESULTS AND DISCUSSION
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang sudah
Hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank
dilakukan oleh peneliti pada 10 responden didapatkan tingkat
didapatkan hasil p-value = 0,003 (p < 0,05) yang artinya H0
stres dalam kategori normal sebanyak 1 orang (10%) 2 orang
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan
dalam kategori ringan (20%) 2 orang dalam kategori sedang
yang signifikan antara tingkat stres dengan kadar gula darah
(20%) 3 orang dalam kategori berat (30) dan 1 orang dalam
pada pasien diabetes melitus. Nilai koefisien korelasi
kategori sangat berat (10%). Sementara itu untuk tingkat
menunjukkan hasil 0,327 yang berarti kekuatan hubungan antar
kepatuhan 4 orang responden dalam kategori kepatuhan tinggi
variabel berada pada ketogori kuat. Arah korelasi menunjukkan
(40%) dan 6 orang dalam kategori kepatuhan rendah (60%). Dan
korelasi positif yang berarti semakin tinggi tingkat stres maka
lebih lanjut hasil pengukuran kadar gula darah didapatkan 1
semakin tinggi pula kadar gula darah pada penderita, begitupun
orang responden dalam kategori normal 4 orang dalam kategori
sebaliknya.
sedang dan 5 orang dalam kategori buruk.
Hasil analisis menunjukkan responden dengan stres
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini penting untuk
sedang memiliki kadar gula darah yang buruk dengan persentase
dilakukan mengingat, kadar gula darah yang tidak terkontrol
58,3%. Menururt peneliti, stres pada penderita diabetes melitus
dalam jangka panjang dapat berakibat pada kondisi

3 https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author
4JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - xx (2017) xxx-xxx

akan berpengaruh terhadap kenaikan kadar gula darah menjadi Hasil analisis menunjukkan responden dengan
tidak stabil, walaupun penderita telah melakukan terapi diet, kepatuhan rendah memiliki kadar gula darah yang buruk dengan
latihan fisik maupun terapi farmakologis secara tepat. frekuensi sebanyak 45 orang (68,2%). Menurut peneliti,
Kondisi stres yang dialami seseorang akan rendahnya kepatuhan diet pada penderita diakibatkan karena
mendorong tubuh untuk menghasilkan hormon kurangnya kontrol dalam pengaturan makan, meskipun sudah
epinephrine/adrenalin. Hormon ini diproduksi tubuh sebagai diberikan edukasi yang sesuai oleh petugas kesehatan dan terapi
reaksi fisiologis ketika seseorang merasa dalam bahaya, farmakologis secara rutin tetapi dalam pengaturan makan yang
terintimidasi dan berusaha mempertahankan hidup. Kondisi stres buruk tentu akan berpengaruh terhadap kenaikan gula darah.
dapat berlangsung dalam rentang waktu singkat maupun Kepatuhan diet dapat ditinjau dari perilaku penderita
panjang, hal ini dapat menyebabkan pankreas tidak dapat dengen kesesuaian diet yang dianjurkan oleh petugas kesehatan.
mengendalikan produksi insulin. Kegagalan pankreas dalam Kepatuhan diet mengacu pada pembatasan makan makanan
memproduksi insulin akan menyebabkan peningkatan kadar berlemak, membatasi minuman manis, pemanis buatan,
gula dalam darah (Widayani, 2021). mengurangi karbohidrat, serta lebih banyak mengkonsumsi
Hal ini sejalan dengan penelitian Toriquddin (2019), makanan berserat, buah-buahan dan sayuran. Dalam menjalani
Bistara (2018) dan Evriany (2020) yang menyatakan terhadap terapi diet, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan
hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada dalam menjalankan diet diabetes melitus seperti dukungan
pasien diabetes melitus. Berbeda dengan penelitian yang lingkungan sekitar, pengetahuan dan dukungan petugas
dilakukan oleh Suhandi (2020) yang menyatakan bahwa tidak kesehatan (Dwi, 2020).
terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah Penderita diabetes melitus akan merasakan perasaan
pada pasien diabetes melitus, namun seseorang yang mengalami dan pengalaman yang baik apabila mendapat dukungan dari
stres lebih berisiko mengalami kenaikan kadar gula darah. lingkungan sekitarnya. Adanya role model yang menjadi acuan
Stres dan kadar gula darah memiliki kaitan yang dalam menjalani hidup lebih sehat, memberikan motivasi serta
sangat erat, tekanan kehidupan serta pola hidup yang tidak sehat dorongan semangat untuk dapat mengendalikan kesehatan
sangat mempengaruhi fisik dan psikologi sehingga menjadi sebuah kekuatan bagi penderita untuk menjaga
menyebabkan penurunan kondisi seseorang yang memicu kepatuhan diet yang dijalani. Ketika diabetes melitus tidak
terjadinya penyakit dan stres. Stres melibatkan perasaan, dikelola dengan baik akan mendampak pada terjadinya
perilaku dan respon fisiologis. Respon fisiologi terhadap komplikasi, untuk mencegah hal tersebut perlu adanya dukungan
kecemasan dapat memengaruhi hipotalamus hipofisis, sehingga dari lingkungan sekitar untuk memberikan dukungan demi
dapat memengaruhi fungsi endokrin dalam meningkatkan kadar keberhasilan diet (Nurhidayati, 2011).
kortisol yang berdampak buruk terhadap fungsi insulin serta Pengetahuan juga memengaruhi kepatuhan diet
memengaruhi kadar gula darah (Tandara, 2014 dalam Widayani, dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Tetapi, karena
2021). diabetes melitus ini merupakan sebuah penyakit kronis dan
Hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank pengendaliannya harus dilakukan dalam jangka panjang
didapatkan hasil p-value < 0,001 (p < 0,05) yang artinya H0 seringkali menjadi sumber stres yang berakibat pada timbulnya
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan kecemasan yang berakhir pada terjadinya ketidakpatuhan dalam
yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah menjalankan terapi (Ropiks, 2018).
pada pasien diabetes melitus. Nilai koefisien korelasi Selain dua faktor diatas, dukungan dari petugas
menunjukkan hasil 0,689 yang berarti kekuatan hubungan antar kesehatan menjadi faktor lain yang memengaruhi kepatuhan diet
variabel berada pada ketogori kuat. Arah korelasi menunjukkan dalam mengontrol kadar gula darah. Dukungan yang diberikan
korelasi positif yang berarti semakin rendah kepatuhan diet dapat berupa instruksi mengenai bagaimana diet yang benar,
maka semakin tinggi pula kadar gula darah pada penderita, pemahaman penderita mengenai instruksi diet serta manfaat
begitupun sebaliknya.

4 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

yang akan ditimbulkan. Hal ini akan memengaruhi persepsi bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan diet dengan
penderita dalam menjalankan terapi diet (Ilmah, 2015). kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Hal ini
Hal ini sejalan dengan penelitian Astuti (2018) yang dikarenakan adanya dukungan keluarga yang kuat dalam
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan diet membantu penderita dalam menjalani diet sehingga penderita
dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Tetapi lebih bisa mengontrol terapi diet yang dijalankan.
berbeda dengan penelitian Dwi (2020) yang menunjukkan
Table 1. Hubungan Tingkat Stres dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Balai Kota Bandung

Tingkat Stres Kadar Gula Darah


Total p-
Baik Sedang Buruk Rho
value
n % n % n % n %
Normal 4 57,1 2 28,6 1 14,3 7 100
Stres Ringan 0 0,0 2 66,7 1 33,3 3 100
Stres Sedang 3 25,0 2 16,7 7 58,3 12 100
Stres Berat 4 11,1 12 33,3 20 55,6 36 100 0,003 0,327
Stres Sangat
0 0,0 6 27,3 16 72,7 22 100
Berat
Total 11 13,8 24 30,0 45 56,3 80 100

Table 2. Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Balai Kota Bandung
Kepatuhan Kadar Gula Darah
Total
Diet Baik Sedang Buruk p-value Rho
n % n % n % n %
Kepatuhan
11 78,6 3 21,4 0 0,0 14 100
Tinggi < 0,
Kepatuhan 0,001 689
0 0,0 21 31,8 45 68,2 66 100
Rendah
Total 11 13,8 24 30,0 45 56,3 80 100

CONCLUSIONS memiliki kepatuhan diet yang rendah dengan frekuensi 66


orang (82,5%).
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang
3. Berdasarkan penelitian mengenai kadar gula darah
telah diuraikan pada bab sebelumnya didapatkan kesimpulan,
didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden
diantaranya :
memiliki kadar gula darah yang buruk dengan frekuensi
1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat stres
45 orang (56,3%)
didapatkan hasil bahwa hampir setengah dari responden
4. Hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank
mengalami stres berat dengan frekuensi 36 orang (45%).
didapatkan hasil p-value = 0,003 (p < 0,05) yang artinya
2. Berdasarkan penelitian mengenai kepatuhan diet
H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat
didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden
hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan

5 https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author
6JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - xx (2017) xxx-xxx

kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Nilai kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II di
Rumah sakit pancaran kasih GMIM Manado. Jurnal
koefisien korelasi menunjukkan hasil 0,327 yang berarti
Keperawatan. 2017 Jan 19;5(1).
kekuatan hubungan antar variabel berada pada ketogori
Dewi NH, Kep M, Rustiawati E, Kep M, Kep S, Sulastri T.
lemah dengan arah korelasi positif.
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
5. Hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank Kejadian Hiperglikemia pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Dradjat
didapatkan hasil p-value < 0,001 (p < 0,05) yang artinya
Prawiranegara Serang. JAWARA (Jurnal Ilmiah
H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat Keperawatan). 2021 Dec 17;2(3):27-35.
hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan
Dwi. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta : Mahakarya
kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Nilai Citra Utama : 2023
koefisien korelasi menunjukkan hasil 0,689 yang berarti
Ermawati N, Prakoso SA, Shofi M, Andayani A. Hubungan
kekuatan hubungan antar variabel berada pada ketogori Kadar HbA1c dengan Nilai Laju Endap Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus Di RSU Daha Husada Kota
kuat dengan arah korelasi positif.
Kediri. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan
Analisisnya. 2022;3(2):67-74.
ACKNOWLADGEMENT
Evriany N, Fatimah GN, Chalidyanto D. Relationship between
depression and stes with blood sugar levels in patients
Terimakasi kepada LPPM Insitut Kesehatan Rajawali yang telah with diabetes melitus type II. EurAsian Journal of
mendukung artikel ini BioSciences. 2020 Aug 1;14(2).

REFERENCES Fatimah RN. Diabetes melitus tipe 2. Fakultas Kedokteran


Universitas Lampung. 2015;4:93-101.
Adam L, Tomayahu MB. Tingkat stres dengan kadar gula darah Fauziah. Aktivitas Fisik dan Tingkatan Stres Dengan gangguan
pada pasien diabetes melitus. Jambura Health and Sport Pola Menstruasi. 2022
Journal. 2019 Feb 28;1(1):1-5.
Ginting DS, Sutejo J, Silalahi RD. Pengaruh Relaksasi Otot
Almaini A, Heriyanto H. Pengaruh kepatuhan diet, aktivitas Progressif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
fisik dan pengobatan dengan perubahan kadar gula darah Pasien DM Tipe II Di Rumah Sakit Estomihi Medan
pada pasien diabetes mellitus Suku Rejang. Jurnal Tahun 2022. BEST Journal (Biology Education, Sains
Keperawatan Raflesia. 2019 May 2;1(1):55-66. and Technology). 2022 Jul 22;5(2):97-102.
Ananda RM, Arifiyanto D. Gambaran Kepatuhan Diet Pada Hamidi NS, Isnaeni LM. Hubungan Tingkat Stres Dan Pola
Penderita Diabetes Melitus Tipe II. InProsiding Seminar Tidur Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Nasional Kesehatan 2021 Dec 7 (Vol. 1, pp. 1088-1096). Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Uptd Blud Puskesmas
Airtiris. Sehat: Jurnal Kesehatan Terpadu. 2022 Nov
Astuti L, Ruhyana MA. Hubungan kepatuhan diet dengan kadar 30;1(3):11-9.
gula darah pasien dm kelompok persadia rs pku
muhammadiyah gamping yogyakarta (Doctoral Haskas Y, Suarnianti S, Restika I. Efek intervensi perilaku
dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta). terhadap manajemen diri penderita diabetes melitus tipe
2: sistematik review. Jurnal Kesehatan Andalas. 2020
Bistara DN, Zahroh C, Wardani EM. Tingkat Stres dengan Aug 1;9(2):235-44.
Peningkatan Kadar gula darah penderita diabetes
melitus: Level of Stes with Increasing Blood Sugar Henrianto. Ilmu Keperawatan dasar. Jakarta : CV.Media Sains
Concerning Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Indonesia : 2022.
Keperawatan (Scientific Journal of Nursing). 2019 Mar
29;5(1):77-82. Hestiana DW. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan dalam pengelolaan diet pada pasien rawat
Bruins MJ, Bird JK, Aebischer CP, Eggersdorfer M. jalan diabetes melitus tipe 2 di Kota Semarang. Journal
Considerations for secondary prevention of nutritional of Health Education. 2017;2(2):137-45.
deficiencies in high-risk groups in high-income countries.
Nutrients. 2018 Jan 5;10(1):47. Hueter, McCance. Buku ajar Patofisiologi. 6th ed. Singapore:
Elsevier; 2019
Dahlan, MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Iceu Amira DA. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan
Salemba Medika, 2010. Diet Hipertensi Pada Lansia Di Kampung Honje Luhur
Kelurahan Sukagalih Wilayah Kerja Pkm Pembangunan
Derek MI, Rottie J, Kallo V. Hubungan tingkat stres dengan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut Tahun
6 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

2017. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu- metode Expressive Writing Therapy untuk Mengatasi
Ilmu Keperawatan. 2018. Stres kerja Perawat. Pradina Pustaka : 2022.

Ikhwan I, Astuty E, Misriani M. Hubungan Kadar Gula Darah Mukhlidah. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Penerbit
Dengan Tingkat Stres Pada Penderita Diabetes Millitus Muhammad Zaini : 2021.
Tipe 2. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH. 2018
Jul 28;7(1):10-6. Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo, S,K.M., M.Com.H. Motodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta ; Rineka Cipta : 2018.
Indirwan. Efektifitas Olahraga jalan kaki terhadap kadar gula
Darah Pada lansia Dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan
Penerbit Lakeisha : 2022. Praktis. 5th ed. Jakarta Selatan: Salemba Medika; 2020.

Internasional diabetes federation (IDF). IDF diabetes atlas 9th Parinding VV, In'am Ilmiawan M, Fitrianingrum I, Trianto HF,
ed [Online]. 2019. Avilable from : URL : Mardhia M. Hubungan Albuminuria dan Laju Filtrasi
http://www.idf.org/diabetes-atlas. Glomerulus pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang
Tidak Terkontrol. Jurnal Kesehatan Andalas. 2022 Dec
Irfan M, Wibowo H. Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar 26;11(2):79-86.
Guladarah Pada Penderita Diabetes Mellitus (Dm) Di
Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang: The Ramadhina A, Sulistyaningsih DR, Wahyuningsih IS.
Relationship Between Stress Level With Sugar Blood Kepatuhan Diet Diabetes Melitus (Dm) Dengan Kadar
Level At People With Diabetes Mellitus (Dm) In Glukosa Darah Pada Pasien Dm Di Rs Islam Sultan
Peterongan Clinic Jombang Regency. Jurnal Ilmiah Agung Semarang. Jurnal Ilmiah Sultan Agung.
Keperawatan (Scientific Journal of Nursing). 2015 Sep 2022;1(1):857-68.
2;1(2):44-50.
Sari, N. N. Edukasi Perawatan Kaki Pasien Diabetes Melitus.
Izzati W. Nirmala. Hubungan tingkat stres dengan peningkatan NEM : 2021.
kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di wilayah
kerja Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Sofa AN, Rahmawati A. Pengaruh Senam Diabetik terhadap
Bukittinggi. STIKes Yarsi Sumatera Barat Bukittinggi. Sensitivitas Kaki (Ulkus) dan Kadar Gula Darah
Jurnal Program Studi DIII Keperawatan STIKES Yarsi Penderita Diabetes Melitus Tipe II. Jurnal Health Sains.
Sumbar Bukittinggi. 2015. 2021 Nov 24;2(11):1423-33.

Juwita L, Febrina W. Model pengendalian kadar gula darah Suhandi C, Willy E, Fadhilah NA, Salsabila N, Kristande A,
penderita diabetes melitus. Jurnal Endurance: Kajian Ambarwati AT, Wianatalie E, Oktarina DR, Destiani
Ilmiah Problema Kesehatan. 2018 Mar 19;3(1):102-11. DP, Sinuraya RK, Wicaksono IA. Hubungan Tingkat
Stres Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Manusia
Kartini TD, Amir A, Sabir M. Kepatuhan Diet Pasien DM Dengan Rentang Umur 19-22 Tahun. Farmaka. 2020
berdasarkan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga Feb 9;18(1):29-32.
di Wilayah Puskesmas Sudiang Raya. Media Gizi
Pangan. 2018 Jun 30;25(1):55-63. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta : 2013.
Koniah E, Sarnianto P, Keban SA, Rohmi S. Faktor Penentu
Keterkendalian Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif Kualitatif
Melitus Tipe II Di Rumah Sakit Bina Husada Cibinong. dan R & D. Bandung: Alfabeta : 2014.
Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia. 2021 Jun
19;6(6):2782-97. Suraya R, Nababan AS, Siagian A, Lubis Z. Pengaruh Konsumsi
Makanan Jajajan, Aktivitas Fisik, Screen Time, dan
Lestari, T. Kumpulan teori untuk kajian pustakan penelitian Durasi Tidur Terhadap Obesitas Pada Remaja. Jurnal
kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika : 2019. Dunia Gizi. 2020 Des 30;3(2):80-7.

M. Atun. Diabetes melitus memahami, mencegah, dan merawat Syamsiyah, N. Berdamai Dengan Diabetes. Bumi Medika :
penderita penyakit gula. Yogyakarta : Kreasiwacana : 2022.
2010.
Taufandas MJ, Hermawati N. Hubungan dukungan keluarga
Maman Abdulrahman. Dasar-dasar Metode Statistika untuk dengan kepatuhan diet hipertensi pada lansia di dusun
Penelitian. CV Pustaka Setia : 2011. ladon wilayah kerja puskesmas wanasaba. Jurnal Medika
Hutama. 2021 Jan 6;2(02 Januari):801-15.
Maria, I. Asuhan Keperswatan Diabetes Melitus dan Asuhan
Keperawatan Stroke. CV Budi Utama : 2021. Toriquddin MR, Aryani HP, Fatmawati I. Hubungan stres
dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus
Matsuroh I, Anggita. Metodologi Penelitian Kesehatan. 2018. di ruang dahlia rsud jombang. Media Pendidikan
Keperawatan. 2019 Oct 31;1(3):44-55.
Muhammad. Buku Saku Terapi Self healing menggunakan
7 https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author
8JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - xx (2017) xxx-xxx

Widayani D, Rachmawati N, Aristina T, Arini T. Literature


Review: Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar Gula
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan
Notokusumo. 2021 Jun 1;9(1):11-9.

8 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx

Anda mungkin juga menyukai