Anda di halaman 1dari 6

JPPKMI 3 (1) (2022) 8-13

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi

Riwayat Keluarga dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes Melitus tipe II

Dwi Rahayu Rediningsih, Ita Puji Lestari

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia.

Article Info Abstract


Article History: Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit tidak menular akibat terjadinya gangguan metabo-
Submitted September 2021 lisme kronis ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Menurut data dari International Diabetes
Accepted Desember 2021 Federation 2019, Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penderita tertinggi,
Published June 2022
dan menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang asuk dalam daftar tersebut.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat keluarha dan hipertensi dengan kejadian Diabe-
tes melitus tipe II di Desa Kemambang Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Desain pe-
Keywords: nelitian yang digunakan adalah analitik observational dengan pendekatan kasus kontrol. Sampel
Diabetes Melitus, penetlitain sebanyak 48 orang terdiri dari 16 kasus dan 32 kontrol yang diambil dengan teknik
History of family, Hipertention simple random sampling. Data analisis mengunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian menunjuk-
kan ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian Diabetes Melitus tipe II dengan nilai
DOI p=0,001,OR=11,074, ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian Diabetes Melitus tipe II den-
https://doi.org/10.15294/jppkmi. gan nilai p=0,004,OR=7,857. Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara riwayat
v3i1.52078
keluarga dan hipertensi dengan kejadian Diabetes Melitus tipe II di Desa Kemambang Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang.

Abstract
Diabetes Melitus is a non communicalble disease due to chronic metabolic disorders characterized
by high blood sugar levels. According to data from the International Diabetes Federation 2019, In-
donesia is in the top ten countries with the highest number of sufferers, and is the only Southeast
Asian country included in the list. This study aims to determine the relationship between the history
of family and hipertention with the incidence of Diabetes Melitus tipe II in Kemambang village, Bany-
ubiru sidtrict, Semarang Regency. The research design used observational analytic with case control
approach. The research sample were 48 persons consisteing og 16 cases and 32 controls taken by simple
random sampling technique. Data were alayzed using Chi Square test. The results showed that there
was a relationship between the history of family and the incidence of Diabetes Melits tipe II with p
value=0,001,OR=11,074, there is a relationship between Hipertention and the incidence of Diabetes
Melits tipe II with p value=0,004,OR=7,857. Conclusion from this study is there are a relationship
between the history of family and hipertention with the incidence of Diabetes Melitus tipe II in Ke-
mambang village, Banyubiru sidtrict, Semarang Regency.

PENDAHULUAN penyakit kronis yang terjadi akibat dari


Diabetes adalah penyakit kronis pankreas yang tidak menghasilkan cukup
berupa gangguan metabolik yang ditandai insulin (hormon yang mengendalikan
dengan kadar gula darah yang melibih batas glukosa darah), ataupun saat tubuh tidak
normal. Diabetes Mellitus adalah salah satu mampu menggunakan insulin yang
penyakit tidak menular akibat terjadinya dihasilkan secara efisien. Jumlah kasus serta
gangguan metabolisme kronis ditandai prevalensi diabetes semakin meningkat
dengan tingginya kadar gula darah. Menurut selama beberapa tahun terakhir (WHO
data dari International Diabetes Federation Global Report, 2016).
2019, Indonesia masuk ke dalam 10 besar Prevalensi Diabetes Mellitus di
negara dengan jumlah penderita tertinggi, Indonesia, yang terdiagnosis sebesar 1,5%
dan menjadi satu-satunya negara Asia dan prevalensi yang terdiagnosis ditambah
Tenggara yang asuk dalam daftar tersebut. dengan penderita dengan gejala sebesar
(Infodatin-Diabetes..2020) Diabetes adalah 2,1%. Prevalensi Diabetes Mellitus yang


Correspondence Address: pISSN 2746-5306
Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia. eISSN 2746-5292
Email : dwirahayu080299@gmail.com
JPPKMI 3 (1) (2022) 8-13

terdiagnosis pada semua umur tertinggi mengalami penurunan yaitu sebanyak 137
pada DKI Jakarta (2,6%), kemudian kasus (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/
D.I. Yogyakarta (2,4%), Sulawesi Utara Kota Semarang, 2018). Desa Kemambang
(2,3%), Kalimantan Timur (2,3%) dan merupakan salah satu desa di Kecamatan
Jawa Timur (2,0%). Sedangkan prevalensi Banyubiru yang berada di wilayah kerja
Diabetes Mellitus yang terdiagnosis Puskesmas Banyubiru. Kejadian Diabetes
ditambah penderita dengan gejala pada Mellitus Tipe II di Desa Kemambang pada
penduduk ≥ 15 tahun tertinggi terdapat tahun 2019-2020 mengalami peningkatan
di DKI Jakarta dengan 3,4% (Riskesdas, sebanyak 3 kasus (18.6%).
2018). Meningkatnya prevalensi Diabetes Peningkatan jumlah penderita
Mellitus membawa perubahan posisi Diabetes Mellitus tipe II sebagian besar
Diabetes Mellitus yang masuk daftar 10 berkaitan dengan beberapa faktor
besar penyakit (tren disease leading cause risiko. Faktor risiko merupakan faktor
of disease), dan berkontribusi terjadinya atau kondisi yang berpengaruh pada
angka kematian akibat Diabetes Mellitus perkembangan suatu penyakit ataupun
(Bustan, 2015). status kesehatan. Faktor risiko suatu
Data hasil Riset Kesehatan Dasar penyakit juga mempengaruhi komplikasi
(Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan yang akan ditimbulkan. Faktor yang
rata-rata prevalensi Diabetes Mellitus di menyebabkan Diabetes Mellitus tipe II
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter dibedakan menjadi dua factor yaitu, faktor
pada penduduk semua umur sebesar 1.5 risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan
% dari jumlah penduduk, dengan kata lain faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
rata-rata tiap 100.000 penduduk Indonesia Menurut American Diabetes Association
terdapat 1.500 orang yang di diagnosis (ADA), Diabetes Mellitus dipengaruhi
Diabetes Mellitus oleh dokter. Hasil ini oleh faktor risiko yang tidak dapat
meningkat jika dibandingkan dengan hasil dimodifikasi yaitu riwayat keluarga dengan
Riskesdas 2013. Provinsi dengan prevalensi Diabetes Mellitus, usia, ras/etnik, riwayat
Diabetes Mellitus tertinggi adalah DKI melahirkan dengan berat badan lahir bayi
Jakarta (2.6%) sedangkan provinsi dengan >4000 gram atau riwayat pernah menderita
prevalensi Diabetes Mellitus terendah Diabetes Mellitus gestasional dan riwayat
adalah NTT (0,6%) (Riskesdas, 2018). lahir BBLR. Faktor risiko yang dapat
Berdasarkan data tersebut tipe Diabetes dimodifikasi yaitu, obesitas berdasarkan
Mellitus yang banyak dialami adalah IMT ataupun lingkar perut, aktivitas fisik
Diabetes Mellitus tipe II. Diabetes Mellitus yang kurang, hipertensi, dislipidemi serta
tipe II merupakan gangguan metabolik diet tidak sehat. Faktor lain yang berkaitan
yang terjadi dengan ditandainya kadar gula dengan risiko diabetes adalah penderita
darah meningkat akibat penurunan sekresi Polycystic Ovary Sindrome (PCOS),
insulin oleh sel β pankreas dan ataupun penderita sindrom metabolic memiliki
gangguan fungsi insulin/resistensi insulin riwayat Toleransi Glukosa Terganggu
(Trisnawati et al. 2013). (TGT) atau Glukosa Darah Puasa
Puskesmas Banyubiru merupakan Terganggu (GDPT) sebelumnya, riwayat
salah satu puskesmas di Kabupaten penyakit kardiovaskuler seperti stroke, PJK,
Semarang dengan angka penemuan kasus atau PAD (Peripheral Arterial Diseases),
Diabetes Mellitus yang cukup tinggi. Tahun konsumsi alkohol, stres, merokok, jenis
2016 kasus Diabetes Mellitus sebanyak 336 kelamin, konsumsi kopi dan kafein (ADA,
kasus, tahun 2017 kasus Diabetes Mellitus 2013).
sebanyak 254 kasus, sedangkan tahun 2018

9
Dwi Rahayu Rediningsih, Ita Puji Lestari / Riwayat Keluarga dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes Melitus tipe II

METODE Diabetes Mellitus dari keluarganya. Riwayat


Desain penelitian yang digunakan adalah keluarga dilihat dari ada atau tidaknya
analitik observasional dengan pendekatan keluarga responden yang menderita DM
kasus kontrol. Peneltiian dilakukan pada bulan Tipe II baik dari riwayat keluarga ibu,
Desember 2020. Populasi penelitian adalah
ayah, kakek, nenek atau anggota keluarga
Populasi penelitian ini yaitu semua pasien bidan
lainnya. Berdasarkan tabel 1, bahwa dari 16
pada tahun 2019-2020 di Desa Kemambang,
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, responden kasus, sebanyak 11 orang (61.1%)
sebanyak 295 orang. Sampel yang diambil mengalami hipertensi dan 5 orang (16.7%)
sebanyak 48 pasien yang terdiri dari tidak mengalami hipertensi. Sedangkan
16 kasus dan 32 kontrol yang diambil dari 32 responden kontrol, sebanyak 7
dengan teknik simple random sampling. orang (38.9%) mengalami hipertensi dan 25
Variabel yang diukur dalam penelitian ini orang (83.3%) tidak mengalami hipertensi.
adalah riwayat keluarga Diabetes Melitus Dari data pada tabel 1 dari 16 responden
, Hiertensi, dan kejadian Diabetes Melius dengan Diabetes Mellitus Tipe II didapatkan
tipe II. Data dikumpulkan menggunakan 11 responden hipertensi dan 5 responden
kueioner dan dianalisis secara univariat
tidak hipertensi. Menurut asumsi peneliti,
menggunakan tabel frkuensi dan analisis
hal tersebut terjadi adanya faktor lain
bivariat menggunakan Uji Chi Square.
70 karena, Diabetes Mellitus Tipe II tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN hanya disebabkan oleh hipertensi saja. Dari
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 5 responden yang tidak hipertensi tersebut,
bahwa dari 16 responden kasus, sebanyak dalam kesehariannya memiliki kebiasaan
13 orang (59.1%) memiliki riwayat pola makan yang tidak sehat seperti,
keluarga menderita Diabetes Mellitus dari konsumsi makanan mengandung gula
keluarganya dan 3 orang (11.5%) tidak berlebih, lemak berlebih dan seringkali
memiliki riwayat keluarga menderita mengkonsumsi karbohidrat berlebih
Diabetes Mellitus dari keluarganya. seperti, nasi ditambah dengan mie instan
Sedangkan dari 32 responden kontrol, yang keduanya merupakan karbohidrat.
sebanyak 9 orang (40.9%) memiliki riwayat Pola makan yang tidak sehat dan konsumsi
keluarga menderita Diabetes Mellitus dari karbohidrat berlebih akan membuat kadar
keluarganya dan 23 orang (88.5%) tidak gula darah dalam tubuh akan naik dengan
memiliki riwayat keluarga menderita cepat kemudian akan meningkatkan

Tabel 1 Ditribusi Frekuensi Riwayat Keluarga dengan Diabetes Melitus dan Hipertensi pasa pasien
di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang
Variabel Kejadian Diabetes Tipe II
Kasus Kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Riwayat Keluarga dengan DM
Ada 13 59,1 9 40,9
Tidak Ada 3 11,5 23 88,5
Hipertensi
Ya 11 61,1 7 38,9
Tidak 5 16,7 25 83,3

10
JPPKMI 3 (1) (2022) 8-13

Tabel 2 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Kejadian
Diabates Melitus tipe II pada pasien di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang
Variabel Kejadian Diabetes Tipe II
p
Kasus Kontrol OR 95% CI
value
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Riwayat Keluarga
dengan DM
Ada 13 59,1 9 40,9 2,538-
0,001 11,074
Tidak Ada 3 11,5 23 88,5 48,310
Hipertensi
2,039-
Ya 11 61,1 7 38,9 0,004 7,857
30,280
Tidak 5 16,7 25 83,3

risiko penyakit Diabetes Mellitus Tipe II ada atau tidaknya keluarga responden yang
(Soedarsono, 2016) menderita DM Tipe II baik dari riwayat
Pada tabel 2 menunjukkan ada keluarga ibu, ayah, kakek, nenek atau
kelompok kasus dari 16 responden, anggota keluarga lainnya. Riwayat keluarga
sebanyak 13 orang (59.1%) memiliki riwayat merupakan salah satu faktor yang tidak
keluarga menderita Diabetes Mellitus dari dapat dihindari. Apabila salah satu dari
keluarganya dan 3 orang (11.5%) tidak orang tua menderita Diabetes Mellitus Tipe
memiliki riwayat keluarga menderita II, risiko anak untuk menderita Diabetes
Diabetes Mellitus dari keluarganya. Mellitus Tipe II lebih besar dibandingkan
Sedangkan pada kelompok kontrol dari dengan anak yang tidak memiliki riwayat
32 responden sebanyak 9 orang (40.9%) keluarga Diabetes Mellitus Tipe II. Risiko
memiliki riwayat keluarga menderita ini akan semakin meningkat apabila kedua
Diabetes Mellitus dari keluarganya dan orang tuanya menderita Diabetes Mellitus
23 orang (88.5%)tidak memiliki riwayat Tipe II. Hal ini diperkuat dengan teori
keluarga menderita Diabetes Mellitus yang menyatakan, apabila salah satu dari
dari keluarganya. Hasil uji statistic orang tua menderita Diabetes Mellitus
dengan uji Chi-Square diperoleh nilai Tipe II, anak akan berisiko 40% untuk
p=0.001 artinya ada hubungan signifikan menderita Diabetes Mellitus Tipe II dan
antara riwayat keluarga dengan kejadian apabila kedua orang tuanya menderita
Diabetes Mellitus pada masyarakat di Diabetes Mellitus Tipe II maka akan
Desa Kemambang. Dari hasil analisis meningkat 70% untuk anak menderita
juga diperoleh nilai OR=11.074 (95% CI Diabetes Mellitus Tipe II. Diabetes dapat
2.538 – 48.310) artinya bahwa seseorang terjadi karena adanya interaksi yang
dengan seseorang dengan memiliki riwayat kompleks antara kecenderungan genetic
keluarga menderita Diabetes Mellitus dari dan perilaku hidup seseorang yang kurang
keluarganya mempunyai risiko sebesar sehat, sehingga memperkuat timbulnya
11.074 kali lebih besar untuk menderita penyakit Diabetes Mellitus. Hal ini terbukti
Diabetes Mellitus Tipe II dibandingkan dengan beberapa penelitian sebelumnya
dengan yang tidak memiliki riwayat yang telah membuktikan bahwa orang
keluarga menderita Diabetes Mellitus dari yang memiliki riwayat keluarga menderita
keluarganya. Berdasarkan tabel 1 yang telah Diabetes Melitus dominan diturunkan
dilaksanakan riwayat keluarga dilihat dari atau diwariskan (Maulana, 2009). Risiko

11
Dwi Rahayu Rediningsih, Ita Puji Lestari / Riwayat Keluarga dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes Melitus tipe II

untuk menderita DM dari ibu lebih besar darah terjaga, tekanan darah di atas
10-30% dari pada ayah dengan Diabetes 120/90 mmHg memiliki risiko Diabetes
Mellitus. Hal ini dikarenakan pewarisan dua kali dibandingkan dengan seseorang
gen pada waktu dalam kandungan lebih yang tekanan darahnya normal (Brunner
besar dari ibu. Jika saudara kandung and Suddarth, 2013). Pada penderita
menderita Diabetes Mellitus maka risiko Diabetes Mellitus Tipe II memang
untuk menderita Diabetes Mellitus adalah umumnya ditemukan kedua faktor
10% dan 90% jika yang menderita adalah tersebut, yaitu resistensi insulin dan
saudara kembar identik (Diabetes UK, defisiensi insulin (Kahn, Cooper and Del
2010). Prato, 2014) Hipertensi dan Diabetes
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan Mellitus muncul bersamaan dengan atau
bahwa dari 16 responden kasus, sebanyak mungkin mendahului terjadinya Diabetes.
11 orang (61.1%) mengalami hipertensi Hal ini disebabkan pada penderita
dan 5 orang (16.7%) tidak mengalami hipertensi sering ditemukan adanya
hipertensi. Sedangkan dari 32 responden sekumpulan kelainan seperti, obesitas
kontrol, sebanyak 7 orang (38.9%) sentral, dislipidemi, hiperurisemi, dan
mengalami hipertensi dan 25 orang hiperinsulinemia atau resistensi insulin.
(83.3%) tidak mengalami hipertensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
Hasil analisis bivariat uji statistik Chi- hipertensi esensial terdapat suatu keadaan
square, bahwa nilai p value = 0.004. Nilai resistensi insulin (Wicaksono, 2011).
p valuetersebut, lebih kecil dari 0,05 (0.004 Menurut Balqis (2019) seseorang dengan
<0,05), sehingga ada hubungan signifikan hipertensi mempunyai risiko 28,67 kali
antara hipertensi dengan kejadian lebih besar untuk menderita Diabetes tipe II
Diabetes Mellitus pada masyarakat di Desa dibandingkan dengan yang tidak hipertensi.
Kemambang. Hasil analisis perhitungan Untuk menghindari kemungkinan diabetes,
risk estimate, diperoleh nilai odd ratio(OR) penderita hipertensi harus menjaga tekanan
= 7.857 (95% CI 2.039 – 30.280), sehingga darahnya dengan menjaga berat badan,
dapatdiartikan bahwa seseorang dengan kadar glukosa darah dan kadar kolesterol
hipertensi mempunyai risiko 7.857 kali darah. Beberapa literatur mengaitkan
lebih besar untuk menderita Diabetes hipertensi dengan resistensi insulin
Mellitus Tipe IIdibandingkan dengan yang sebagai penyebab terjadinya Diabetes
tidak hipertensi. Hal ini didukung dengan Mellitus Tipe II. Selain itu, teori lain juga
teori yang menjelaskan bahwa hipertensi menyatakan bahwa hipertensi berpengaruh
akan menyebabkan pendistribusian terhadap kejadian Diabetes Mellitus yang
glukosa pada sel β pancreas tidak berjalan disebabkan karena adanya penebalan
normal (resistensi insulin), sehingga terjadi pembuluh darah arteri sehingga diameter
akumulasi glukosa dan kolesterol dalam pembuluh darah menjadi menyempit.
darah. Bila tidak dapat diatasi maka terjadi Hal tersebut akan menyebabkan proses
ganguuan Toleransi Glukosa Terganggu pengangkutan glukosa dari dalam darah
(TGT) yang mengakibatkan rusaknya menjadi terganggu sehingga dapat terjadi
sel β pankreas dan terjadilah Diabetes hiperglikemia dan berakhir Diabetes
Mellitus Tipe II. Sebaliknya apabila Mellitus Tipe II (Asmarani, 2017).
tekanan darah normal maka glukosa darah
akan terjaga, karena pada kondisi normal PENUTUP
insulin bersifat sebagai zat pengendalian Simpulan dalam penelitian ini adalah
dari sistem renin danangiotensin. Kadar ada hubungan antara riwayat keluarga dan
insulin yang cukup menyebabkan tekanan hipertensi dengan kejadian Diabetes Melitus

12
JPPKMI 3 (1) (2022) 8-13

tipe II di Desa Kemambang Kecamatan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes


Banyubiru Kabupaten Semarang. Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kendari. (online) 4(2), pp.
DAFTAR PUSTAKA 322–331
World Health Organiation. 2016. Global Report Trisnawati, Shara K. 2013. Faktor Risiko
on Diabetes. ISBN 978 92 4 1565257. Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di
World Health Organiation : Geneva Puskesmas Kecamatan Cengkareng
Kementrian Kesehatan.2020. Infodatin “ Tetap Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Produkrif,Cegah,dan Atas Diabetes Kesehatan, 5(1); Januari 2013.
Melitus”. ISBN 2442-7659. Pusat Data American Diabetes Association. 2015.
dan Informasi : Jakarta. Diagnosis and Classification of Diabetes
Badan Penelitian dan Pengembangan Mellitus. Diabetes Care
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Soedarsono. 2016. Cara Alami Mencegah dan
Kesehatan Dasar, RISKESDAS. Jakarta Mengobati Diabetes. Surabaya : Stomata
: Badan Penelitian dan Pengembangan Diabates UK. 2010. Diabetes in the UK
Kementerian Kesehatan RI 2010: Key Statistics on Diabetes
Bustan. 2015. Manajemen Pengenalan Penyakit Wicaksono, R. 2011. Faktor-Faktor yang
Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta Berhubungan dengan Kejadian Diabetes
Brunner and Suddarth. (2013). Buku Ajar Mellitus Tipe II. Eprints - Universitas
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Diponegoro, Semarang
Volume 1 Jakarta: EGC Khan S., Cooper M., Del-Prato S. 2014.
Balqis Saroh Mahfudzoh, Moch Yunus, S. P. Patophysiology and treatment of type 2
R. (2019). Hubungan Antara Faktor diabetes : perspective on the past, present,
Risiko Diabetes Melitus yang Dapat and future, Lancet, Vol. 303, no. 9922, pp.
Diubah Dengan Kejadian DM Tipe 2 di 1068-1083
Puskesmas Janti Kota Malang. Journal Maulana. 2009. Mengenal Diabetes. Jogjakarta:
Sport Science and Health, 1(1), 59–71. Ar-Ruzz Media Grup ISBN: 979- 25-
Asmarani, Tahir, A. C. and Adryani, A. 2017. 4488-7
Analisis Faktor Risiko Obesitas dan

13

Anda mungkin juga menyukai