MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN
Oleh :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Milletus
Penatalaksanaan
Endhorphin↑
- ↓ Glukosa darah
3.3 Hipotesis
a. H0 : Tidak ada perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok yang
melakukan jalan kaki dengan mendegarkan music dan kelompok yang
melakukan jalan kaki tanpa mendegarka music.
b. Ha : Ada perbedaan penurunan kadaar gula darah antara kelompok yang
melakukan jalan kaki dengan mendegarkan music dan kelompok yang
melakukkan jalan kaki tanpa mendegarkan musik.
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Desain Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini, Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional, artinya Penelitian cross sectional yang sering disebut juga
penelitian transversal, merupakan penelitian epidemiologi yang paling sering dikerjakan pada
bidang kesehatan. Walaupun sebenarnya paling lemah, hal ini disebabkan karena secara
epidemiologi paling mudah dan sederhana, tidak dijumpai hambatan yang berupa pembatasan
tertentu. Pendekatan ini dalam rangka memepelajari dinamika korelasi antara factor-faktor
risiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu dengan model
pendekatan point time. Studi cross sectional ditandai dengan ciri-ciri bahwa pengukuran
variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) dilakukan secara simultan atau
pada saat yang bersamaan. Variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan efek
diobservasi sekaligus pada saat yang sama. Pengertian saat yang sama disini bukan berarti
pada satu saat observasi dilakukan pada semua subjek untuk semua variabel, tetapi tiap
subjek hanya diobservasi satu kali saja, dan faktor risiko dan efek diukur menurut keadaan
atau status waktu diobservasi.
4.2 populasi, sampel, dan sampling
A. Pupulasi
Populasi pada penelitian ini menggunakan kriteria usia lansia umur 60-90 tahun.
B. Sampel
Sampel dipilih secara purpossive berdasarkan kriteria usia 60-90 tahun, tidak
memiliki komplikasi penyakit lain, masih mampu berkomunikasi dengan baik,
bersedia menjadi responden, yakni sejumlah 165 subjek.
C. Sampling ex. Acak dan tidak acak
Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau wawancara. Analisis
menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat
menggunakan Regresi logistic sederhana dengan menggunakan program komputer.
4.3 Definisi operasional isinya table parameter,intrumen,alat ukur
Analisis menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan
multivariat menggunakan Regresi logistic sederhana dengan menggunakan program
komputer. Distribusi frekuensi berdasarkan kejadian DM sebesar (53,3%), pola makan
karbohidrat sering (>3x/hari) (58,2%), pola makan lemak sering (>3x/hari) (55,8%), pola
makan protein hewani jarang (3x/hari memiliki peluang risiko terkena DM sebanyak 2 kali
lebih tinggi dibandingkan pola makan karbohidrat yang jarang <3x/hari. Sehingga lansia
diharapkan agar dapat meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan dirinya dengan cara
melakukan pemeriksaan kadar gula darah setiap bulan, mengubah pola hidup yang kurang
sehat menjadi pola hidup yang sehat, seperti mengatur pola makan yang seimbang dengan
mengurangi konsumsi karbohidrat, lemak serta meningkatkan makanan yang banyak
mengandung serat seperti: sayur - sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Untuk penderita DM yang baru terdiagnosis perlu secara rutin berkonsultasi pada ahli gizi
agar program diet dapat terlaksana dengan baik, melakukan olahraga ringan, mengikuti
promosi kesehatan mengenai diabetes mellitus yang diberikan oleh tenaga kesehatan, berobat
rutin bagi lansia yang sudah terdiagnosa diabetes mellitus guna mengurangi risiko terkena
diabetes mellitus [ CITATION Dwi181 \l 1057 ].
4.4 tempat penelitian
Penelitian ini dilakukkan di Desa Wirolegi Kabupaten Jember yang terletak di Jl.Sritanjung,
Kecamatan Sumbersari .
4.5 waktu penelitian
Waktu pengambilan data penelitian mulai dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan
bulan September 2021.
4.6 Etika penelitian :confideniti
A. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for persons) Prinsip ini merupakan
bentuk penghormatan terhadap martabat manusia sebagai pribadi yang memiliki kebebasan
untuk berkehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab secara pribadi pada
keputusannya sendiri. Tujuan prinsip ini adalah:
1) Menghormati otonomi, yang mempersyaratkan bahwa manusia yang mampu menalar
pilihan pribadinya harus diperlakukan dengan menghormati kemampuannya untuk
mengambil keputusan mandiri (self determination)
2) Melindungi manusia yang otonominya terganggu yaitu manusia yang bertergantungan
(dependent) atau rentan (vurnerable) harus dilindungi dari kerugian dan penyalahgunaan
(harm dan abuse)
B. Berbuat baik (benificience) Prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia
dan untuk tidak mencelakakannya. Prinsip etik berbuat baik juga menyangkut kewajiban
membantu orang lain, dengan mengupayakan manfaat yang maksimal, dan kerugian yang
minimal. Syarat dari prinsip ini adalah :
1) Risiko penelitian harus wajar (reasonable) dibanding manfaat yang diharapkan.
2) Desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah (scientific sound)
3) Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan sekaligus mampu menjaga
kesejahteraan subyek penelitian.
4) do no harm (nonmaleficence/tidak merugikan).
5) Keadilan (justice)
4.7 Alat pengumpulan data
Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau wawancara.
4.8 Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan angket atau wawancara. Analisis menggunakan
univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat menggunakan Regresi logistic
sederhana dengan menggunakan program komputer. Distribusi frekuensi berdasarkan
kejadian DM sebesar (53,3%), pola makan karbohidrat sering (>3x/hari) (58,2%), pola makan
lemak sering (>3x/hari) (55,8%), pola makan protein hewani jarang (3x/hari memiliki
peluang risiko terkena DM sebanyak 2 kali lebih tinggi dibandingkan pola makan karbohidrat
yang jarang <3x/hari.
4.9 Rencana Analisis Data
Sehingga lansia diharapkan agar dapat meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan
dirinya dengan cara melakukan pemeriksaan kadar gula darah setiap bulan, mengubah pola
hidup yang kurang sehat menjadi pola hidup yang sehat, seperti mengatur pola makan yang
seimbang dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, lemak serta meningkatkan makanan
yang banyak mengandung serat seperti: sayur - sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-
kacangan. Untuk penderita DM yang baru terdiagnosis perlu secara rutin berkonsultasi pada
ahli gizi agar program diet dapat terlaksana dengan baik, melakukan olahraga ringan,
mengikuti promosi kesehatan mengenai diabetes mellitus yang diberikan oleh tenaga
kesehatan, berobat rutin bagi lansia yang sudah terdiagnosa diabetes mellitus guna
mengurangi risiko terkena diabetes mellitus [ CITATION Dwi181 \l 1057 ].
DAFTAR PUSTAKA
Alya Azzahra Utomo, Andira Aulia R, Sayyidah Rahmah, Riski Amalia. "Faktor Risiko
Diabetes Mellitus Tipe 2: A Systematic Rewiev." Jurnal Kajian dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 2020: Vol. 01, No. 1, Hal. 44 - 52.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/7132/4414
https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/43/Supplement_1/S14.full.pdf
Fibra Milita, Sarah Handayani, Bambang Setiaji. “Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II pada
Lanjut Usia di Indonesia.” Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 2018: Vol. 17, No.
1, ISSN : 0216 – 3942, e- ISSN : 2549 – 6883.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
Silalahi, Limsah. “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe
2.” Journal of Health Promotion ad Health Education, 2019: Vol. 7 No. 2 (2019)
223-232 doi: 10.20473/jpk.V7.I2.2019.223-232.
https://www.researchgate.net/publication/338428198_Hubungan_Pengetahuan_dan_T
indakan_Pencegahan_Diabetes_Mellitus_Tipe_2
Suprapti, Dwi. “Hubungan Pola Makan Karbohidrat, Protein , Lemak, Dengan Diabetes
Melitus Pada Lansia.” Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, 2018:
Volume 15 No.1.
http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jib/article/view/449
https://hqlo.biomedcentral.com/track/pdf/10.1186/s12955-018-0906-y.pdf