Disusunoleh :
1. Febriani Dwi O 1061822013
2. Hikmah Wijayanti 1061822017
3. Merydian Puspawati 1061821022
4. Suci Rachmawati 1061821031
atau
Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.
atau
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan
keluhan klasik.
atau
Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasioleh National Glycohaemoglobin Standarization
Program (NGSP).
R/ Metformin 500 mg no LX
s.2 dd tab 1
R/ Glimepirid 2 mg no XXX
s.1 dd tab 1
R/ Amlodipine 10 mg no XXX
s.1 dd tab 1 (Malam)
R/ Irbesartan 150 mg no XXX
s 1 dd tab 1 (Pagi)
Analisis SOAP
1. Subyektif :
• Nama : Ny. S
• Umur : 55 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Keluhan menderita Diabetes Mellitus tipe II dan disertai dengan hipertensi.
2. Obyektif:
Tidak ada data vital dan data laboratorium yang mendukung.
3. Assessment:
Analisis Penggunaan Obat:
Nama Obat Analisis
Metformin Indikasi : Anti Diabetik Oral Golongan Biguanid
Dosis : 500-3000 mg/ hari (diberikan dalam 2-3
dosis terbagi)
Mekanisme : Menghambat glukogenesis dihati
dan meningkatkan penggunaan glukosa di
jaringan.
Kontra indikasi : gangguan fungsi ginjal ,
ketoasidosis.
Efek samping : diare, rasa lelah, nyeri otot,
sembelit, hipoglikemia.
Glimepiride Indikasi : Anti Diabetik oral golongan
sulfonilurea
Dosis : 1- 8 mg/ hari
Mekanisme : Meningkatkan sekresi insulin oleh
sel beta prankeas.
Kontra Indikasi : Gangguan gungsi hati, gagal
ginjal, porfiria, ketoasidosis, kehamilan dan
menyusui.
Efek samping : Hipoglikemia dan peningkatan
berat badan.
Amlodipine Indikasi : Anti Hipertensi Golongan CCB
Dosis : 1 x 5 mg (dosis awal), 1 x 10 mg (dosis
maximal).
Mekanisme : Amlodipin merupakan CCB yang
bersifat long acting yang memberikan efek
dengan memblokir masuknya transmembran ion
kalsium ke otot, jantung, pembuluh darah dan
otot halus.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap CCB
terhadap dihidropiridin, syok kardiogenik, angina
pektoris tidak stabil.
Efek Samping : Gangguan tidur, Sakit kepala,
Hipotensi.
Irbersartan Indikasi : Anti Hipertensi Golongan ARB
Dosis : 1 x 150 mg/ hari, dosis maximal 300 mg/
hari
Mekanisme : Antagonis non peptida angiotensin
II yang secara selektif menghambat pengikatan
angiotensin II dengan reseptor AT1.
Kontra indiksi : Kehamilan kategori C D pada
trimester 2 dan 3, menyusui .
Efek Samping : Hipotensi, Gagal jantung.
A. Identifikasi DRP:
DRP ada indikasi tidak ada obat : -
DRP dosis terlalu tinggi : -
DRP dosis terlalu rendah: -
DRP obat tanpa indikasi : -
DRP efek samping : Pengunaan metformin dan glimepirid
DRP interaksi obat : Penggunaan amlodipin dan metformin dapat
mengurangi efek dari metformin.
4. Plan:
• Terapi tetap dilanjutkan namun pemberian amlodipin dengan metformin
dijeda 2 – 3 jam dan lakukan monitoring kadar gula darah pasien.
• Metformin diminum setiap 12 jam, pada suapan pertama saat makan.
• Efek samping dari metformin dan glimepirid yaitu mual, pusing, tremor,
jantung berdebar, dan palpitasi. Maka dari itu perlu dilakukan monitoring
pada pasien jika ada efek samping yang muncul dan segera konsultasikan
ke dokter.
• Glimepirid + metformin tidak perlu dilakukan penggantian obat hanya
perlu dilakukan monitoring terhadap kadar gula darah pasien.
KIE
a. Diinformasikan kepada pasien jika terjadi gejala hipoglikemik seperti
pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan
menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat maka
segera makan atau mengkonsumsi snack. Hipoglikemia lebih sering pada
DM tipe 1, yang dapat di alami 1-2 kali penderita DM tipe 2 jarang terjadi
meskipun mendapatkan terapi insulin. Pemberian glukosa 15–20 g (2-3
sendok makan) yang dilarutkan dalam air adalah terapi pilihan pada pasien
dengan hipoglikemia yang masih sadar. Jika pasien yang mengalami
hipoglikemi berat segera dibawa ke rumah sakit untuk menerima
penanganan medis.
b. Pasien dianjurkan melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri
(PGDM).
c. Diinformasikan kepada pasien untuk memperhatikan jadwal makan, jenis
dan jumlah kandungan kalori. Makan sesuai dengan anjuran ahli gizi,
jangan makan terlalu sedikit.
d. Disarankan pasien memakan kacang-kacangan, buah berry, yogurth, nasi
merah dan mengurangi konsumsi daging merah dan minuman yang
mengandung gula berlebih.
e. Disarankan pasien latihan aerobik yang ringan tidak berlebihan, karena
dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol glikemik serta dapat
mengurangi faktor resiko kardiovaskuler, membantu penurunan berat
badan.
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro., T. Joseph., Wells., Barbara G., Terry L.S., dan Cecily V. 2015.
Pharmacotherapy Handbook. Ninth edition. New York: McGraw-Hill.
Katzung, G Bertram. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Krisnatuti & Yehrina. (2008). Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus.
Jakarta: Penebar Swadaya.