Anda di halaman 1dari 12

LOG BOOK

DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN/ DM GESTASIONAL (DMG)


Nama Mahasiswa : Julia Putri

Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari asuhan keperawatan diabetes mellitus dalam kehamilan, peserta didik diharapkan
memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan klien dengan diabetes dalam kehamilan, meliputi:
1. Mampu menjelaskan definisi diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
2. Mampu menjelaskan faktor risiko diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
3. Mampu menjelaskan metabolisme glukosa pada kehamilan
4. Mampu menjelaskan mekanisme makrosemia
5. Mampu menjelaskan mekanisme penyulit pada kehamilan
6. Mampu menjelaskan mekanisme hipoglikemia pada bayi baru lahir
7. Mampu menjelaskan persiapan OGTT
8. Mampu menjelaskan hasil laboratorium untuk menegakkan diabetes pada kehamilan
9. Mampu menjelaskan sasaran kendali glukosa pada diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
10. Mampu menjelaskan pengkajian pada klien diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
11. mampu menjelaskan diagnose keperawatan pada klien diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
12. Mampu menyusun intervensi keperawatan pada klien diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
13. Mampu menyusun perencanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes mellitus dalam
kehamilan (DMG)
14. Mampu memahami dan menelaah hasil penelitian yang berhubungan diabetes mellitus dalam
kehamilan (DMG)

Kasus Pemicu

Pasien Ny. B usia 32 tahun G3P2A0 hamil 28 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan sering
lapar, sering haus, sering kencing, pandangan kabur, kadang mual, mudah mengantuk, mudah lelah
dan gatal pada daerah kemaluan. Ny. B mengatakan selama hamil terjadi penambahan berat badan 10
kg, TFU 32 cm. Riwayat dalam keluarga Bapak dari Ny. B menderita DM. Riwayat kehamilan yang lalu
anak pertama jenis kelamin perempuan BB 3900 gram, anak kedua laki-laki 4200 gram. Hasil
pemeriksaan TTGO 180 mg/dL.
Aktivitas 1
Jelaskan Pengertian/Definisi Diabetes Dalam Kehamilan
Diabetes dalam kehamilan (diabetes mellitus gestasional) adalah suatu kenaikan kadar gula dalam
darah yang terjadi atau pertama kali ditemukan pada saat hamil.

Sumber :
https://www.konimex.com/post/everyday-health-solution/diabetes-dalam-kehamilan

Aktivitas 2
Deskripsikan Faktor Risiko DM dalam Kehamilan
a. Obesitas

Obesitas merupakan kondisi tubuh dengan kadar lemak yang terlalu tinggi yang menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah GDM. Pada penderita GDM, pankreas
menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup, namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal
dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dikarenakan kadar lemak dalam darah yang tinggi
terutama kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah).

Sumber :
http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengatasi%20Diabetes
%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.pdf

b. Riwayat Keluarga

Kalau anggota keluarga Bumil ada yang menderita diabetes, Bumil pun juga berisiko mengalami
diabetes gestasional. Risiko bisa semakin tinggi kalau sebelumnya Bumil pernah melahirkan bayi
dengan berat badan lebih dari 4,1 kg.

Sumber :
https://www.alodokter.com/apa-itu-diabetes-gestasional
c. Gaya Hidup

Saat ini, banyak ibu hamil yang kurang memperhatikan pola hidup ketika sedang menjalani masa
kehamilan. Karena kebiasaan, sering kali ibu hamil tidak peduli untuk terus mengonsumsi minuman
beralkohol atau terbiasa merokok. Hal ini sebenarnya bisa berdampak pada kesehatan, bukan hanya
kesehatan sang ibu hamil tapi juga kesehatan janin. Ibu hamil perlu memperhatikan kebiasaan dan
mengatur pola hidup mereka untuk mencegah terserang diabetes gestasional.

Sumber :
http://repository.unimus.ac.id/2355/3/BAB%20II.pdf

d. Merokok

Nikotin mempersulit pengendalian gula darah. Jika menggunakan insulin, kita mungkin perlu
meminumnya lebih banyak daripada seseorang yang tidak merokok.Penting diketahui, merokok yang
disertai dengan diabetes yang tidak terkelola juga dapat mempercepat kerusakan pada seluruh
tubuh. Itu karena pembuluh darah besar dan kecil mudah terluka.

Sumber :
https://health.grid.id/read/352580906/merokok-ternyata-dapat-menyebabkan-diabetes-tipe-2-hasil-
studi?page=2

e. Hipertensi

Hubungan diabetes dengan hipertensi dapat terjadi bersamaan karena keduanya memiliki keterkaitan
yang cukup erat, yaitu memungkinkan penyakit lain terjadi seperti penyakit jantung dan gagal ginjal.
American Diabetes Association merekomendasikan tekanan darah penderita DMG harus dibawah
140/90 mmHg. Bila ada gangguan ginjal dianjurkan tekanan darah lebih rendah lagi.

Sumber :
http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengatasi%20Diabetes
%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.pdf
f. Pola Aktivitas

Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, ibu
hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait jenis olahraga yang sesuai dengan
kondisi kesehatan.Selain dapat menurunkan gula darah, rutin berolahraga juga dapat meringankan
berbagai keluhan terkait kehamilan, seperti sakit punggung, kram, kaki bengkak, sembelit, dan susah
tidur.

Sumber :
alodokter.com/diabetes-gestasional

g. Riwayat Persalinan yang lalu, anak makrosemia

Kalau di kehamilan sebelumnya Bumil mengalami diabetes gestasional, maka kondisi ini mungkin
akan terjadi di kehamilan selanjutnya. Jadi, jika Bumil pernah mengalaminya, beri tahu dokter serta
lakukan pemeriksaan berkala supaya kondisi Bumil dan janin bisa terpantau.

Sumber :
https://www.alodokter.com/apa-itu-diabetes-gestasional
Aktivitas 3

Jelaskan Metabolisme glukosa pada kehamilan

a. Polidipsi

Polidipsia adalah suatu kondisi ketika seseorang merasa sangat kehausan dan biasanya diikuti
dengan mulut yang kering terus-menerus. Meskipun sudah minum, bahkan dalam jumlah yang
banyak, tidak berapa lama kemudian rasa haus akan kembali melanda

Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus

b. Poliuri

Poliuria adalah suatu kondisi ketika seseorang buang air kecil lebih sering, dengan jumlah urine
yang juga melebihi normal alias abnormal. Normalnya, orang dewasa mengeluarkan urine
sebanyak satu hingga dua liter per hari. Namun pada pasien terduga diabetes, ia dapat
mengeluarkan urine hingga lebih dari tiga liter sehari.

Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus

c. Polifagia

Polifagia adalah suatu kondisi medis ketika seseorang merasa sangat kelaparan atau mengalami
peningkatan nafsu makan yang lebih besar dari biasanya. Hal ini dapat menjadi salah satu
penanda utama diabetes melitus.

Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus
d. Pandangan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi membuat lensa mata membengkak hingga mengganggu kemampuan
mata untuk melihat. Untuk memperbaikinya, gula darah harus kembali ke kisaran normal, yaitu antara
70 mg/dL sampai 130 mg/dL sebelum makan, dan kurang dari 180 mg/dL selama satu atau dua jam
sesudah makan.

Sumber :
https://www.alodokter.com/waspadai-penyakit-mata-pada-penderita-diabetes
e. Mual

Mual pada penderita diabetes dapat disebabkan beragam faktor, contohnya efek terapi pengobatan,
fluktuasi tekanan darah, hingga kondisi medis yang memengaruhi kesehatan diabetesi.

Sumber :
https://www.klikdokter.com/info-sehat/diabetes/penyebab-mual-pada-penderita-diabetes

Aktivitas 4
Jelaskan mekanisme terjadinya makrosemia pada kehamilan

Kondisi kehamilan ini bisa terjadi karena ibu hamil mengalami obesitas sebelum (diabetes pra-
gestasional) dan selama kehamilan (diabetes gestasional). Ini akan membuat pasokan gula dalam
darah terlalu berlebihan, sehingga berakibat tubuh janin akan memproduksi lebih banyak insulin dan
membuat ukuran badannya membesar.

Sumber
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/fx-dimas-prasetyo/penyebab-makrosomia

Aktivitas 5
Jelaskan penyulit DM pada kehamilan

Diabetes diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol
kadar glukosa (gula) darah selama masa kehamilan. Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi
kehamilan yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi.
Sumber :
https://www.alodokter.com/diabetes-gestasional
Aktivitas 6
Jelaskan mekanisme terjadinya hipoglikemia pada bayi baru lahir

Saat bayi lahir, asupan glukosa dari plasenta akan turun, sementara kadar insulin dalam tubuh bayi
masih tinggi. Keadaan ini akan menyebabkan hipoglikemia pada bayi baru lahir.

Sumber :
alodokter.com/kenali-penyebab-hipoglikemia-pada-bayi-dan-faktor-risikonya

Aktivitas 7
Jelaskan persiapan untuk pemeriksaan OGTT

pada OGTT pasien diminta puasa makan dan minum sekitar 8-10 jam dan hanya boleh minum air
putih. Simulasi sederhananya sebagai berikut:

 puasa dimulai pukul 22.00 (tidur)


 pukul 22.00 – 07.00 keesokan harinya puasa, hanya minum air putih
 pukul 07.00 datang ke laboratorium, diambil sampel darah untuk PDB (jika memang
dimintakan pemeriksaan PDB)
 pukul 07.15 minum 75 gram glukosa dilarutkan dalam satu gelas air di depan petugas lab
 pukul 09.15 kembali ke laboratorium diambil sampel darah untuk OGTT

Sumber :
https://patologiklinik.com/2018/03/20/ogtt-atau-tes-toleransi-glukosa-oral/

Aktivitas 8
Jelaskan batasan normal hasil pemeriksaan GDP, GDS dan TTGO

 GDP
Kriteria normal pada tes gula darah puasa adalah di bawah 108 mg/dL. Jika hasil tes
menunjukkan 108-125 mg/dL, ada risiko prediabetes. Namun jika angkanya di atas 125 mg/dL,
ada risiko diabetes yang wajib diwaspadai.
 GDS
Pada orang normal atau bukan penderita diabetes, nilai normal gula darah akan menunjukkan
angka di bawah 200 mg/dL. Namun jika hasil tesnya di atas 200 mg/dL, hal ini bisa menjadi
indikasi diabetes.
 TTGO
Hasil TTGO akan ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL) dengan batas-batas
sebagai berikut: Normal: di bawah 140 mg/dL. Gangguan toleransi glukosa atau prediabetes:
140-199 mg/dL. Diabetes: lebih dari 200 mg/dL.

Sumber :
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/tes-toleransi-glukosa-oral-ttgo

Aktivitas 9
Jelaskan sasaran kendali glukosa pada DM dalam kehamilan

Tujuan penatalaksanaan diabetes gestasional adalah normoglikemi dan menjaga pertumbuhan dan
perkembangan fetus. Penatalaksanaan diabetes dilakukan secara menyeluruh dengan kontrol rutin
gula darah, perubahan gaya hidup, dan terapi obat-obatan. Target kontrol glikemik pada diabetes
gestasional adalah kadar glukosa darah puasa ≤95 mg/dL dan kadar glukosa darah 2 jam post
prandial ≤120 mg/dL.

Sumber :
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetes-gestasional/penatalaksanaan

Aktivitas 10
Jelaskan pengkajian keperawatan dengan masalah DM dalam Kehamilan

DS:
- keluhan sering lapar, sering haus, sering kencing, pandangan kabur, kadang mual, mudah
mengantuk, mudah lelah dan gatal pada daerah kemaluan.
- Ny. B mengatakan selama hamil terjadi penambahan berat badan 10 kg, TFU 32 cm.
- Riwayat dalam keluarga Bapak dari Ny. B menderita DM

DO:
- Hasil pemeriksaan TTGO 180 mg/dL.
Aktivitas 11
Jelaskan Diagnosa Keperawatan yang terjadi pada DM dalam Kehamilan

Ketidak stabilan kadar gula darah

Sumber :
1. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1
Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI .

Aktivitas 12
Jelaskan intervensi keperawatan yang pada DM dalam kehamilan

1. Penatalaksanaan hiperglikemia
2. Manajemen hipoglikemia

Sumber :
1. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI .

Aktivitas 13
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan pada DM dalam Kehamilan (SAP, Materi dan Media penkes)

https://independent.academia.edu/CindyamaliaPutri

Aktivitas 14
Lakukan telaah terhadap satu buah artikel yang dipublikasi di jurnal dengan topic yang berhubungan
dengan diabetes dalam kehamilan dan buat resume hasil telaah meliputi:

Judul Artikel Gambaran Karakteristik Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita.
Penulis Nurul Aini Fadilah*), Lintang Dian Saraswati **), Mateus Sakundarno Adi **)
*)Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP
**)Dosen Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP
E-mail :n.ainifadilah@gmail.com

Tahun Publikasi 2016


Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal)

Volume/Isu 4
Halaman 176-183
URL file:///C:/Users/ACER/Downloads/11772-23339-1-SM.pdf
Latar Belakang Diabetes Melitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai
dengan kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas dan atau penurunan fungsi insulin (resistensi insulin).1DM Tipe 2
menyumbang 85% hingga 95% dari total DM di negara dengan
berpenghasilan tinggi dan persentasenya dapat lebih tinggi di negara dengan
penghasilan rendah dan menengah.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dan faktor-faktor


yang berhubungan dengan kejadian diabetes tipe 2 pada wanita.

Metodologi Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriftip observasional dengan desain penampang.
Populasi dan Sampel
Subyek penelitian adalah pasien wanita baru dengan diabetes tipe 2
berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
pengambilan sampel berturut-turut.
Pengumpulan Data
Studi menyimpulkan bahwa 49% responden memiliki keluarga
riwayat diabetes, 68% responden mengalami obesitas, 54% responden
dengan hipertensi, 45% responden kurang aktivitas fisik, 16%
responden memiliki usia menarche pada 11 tahun, 78% responden memiliki
paritas 3, 48% responden memiliki tingkat stres yang tinggi, 16,3% responden
memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional, dan 56% responden pernah
tidur kekacauan. Diketahui juga bahwa 70% responden memiliki >3 faktor
yang berhubungan dengan kejadian diabetes tipe 2 pada wanita, 40%
responden memiliki paritas 5, dan
73,5% responden memiliki satu anggota keluarga dengan riwayat DM. Saran
itu diberikan kepada pasien adalah untuk menurunkan berat badan,
menjaga tekanan darah, dan tidur
secara teratur.
Analisis Data
Dari seluruh variabel di atas, dapat dilihat bahwa faktor yang paling besar
persentasenya pada responden berturut-turut adalah paritas ≥3 kali dengan
78%, obesitas dengan 68%, dan gangguan tidur dengan 56%. Sedangkan
faktor dengan persentase terkecil adalah usia menarche ≤11 tahun dengan
14% responden.
Penyajian Data
1. Riwayat DM Keluarga DM Tipe 2 adalah penyakit yang diturunkan.
Memiliki satu orang tua dengan DM meningkatkan risiko DM hingga 2
kali lipat, risiko bisa meningkat hingga 6 kali lipat jika memiliki dua
orang tua dengan diabetes
2. Obesitas Kelebihan berat badan dan obesitas menyebabkan
metabolisme glukosa yang abnormal, dimana berhubungan kuat
dengan peningkatan resistensi insulin.
3. Hipertensi Pengaruh hipertensi terhadap kejadian DM Tipe 2
disebabkan oleh penebalan pembuluh darah arteri yang
menyebabkan diameter pembuluh darah menjadi menyempit.
4. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang ringan atau kurangnya pergerakan
menyebabkan tidak seimbangnya kebutuhan energi yang diperlukan
dengan yang dikeluarkan.
5. Usia Menarche Usia menarche yang lebih awal dihubungkan dengan
kenaikan hormon estrogen dan penurunan serum hormon seks
pengikat globulin yang berlangsung pada masa dewasa.
6. Paritas Pada wanita hamil terjadi perubahan-perubahan fisiologis
yang berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat karena adanya
hormon plasenta laktogen (HPL) yang bersifat resistensi terhadap
insulin, sehingga kehamilan tersebut bersifat diabetogenik.
7. Tingkat Stres Kortisol adalah hormon steroid yang sudah sejak lama
dikaitkan dengan stres, baik secara fisiologis maupun
psikologis.Kortisol memainkan peran pada pengaturan distribusi
lemak tubuh dan dapat menyebabkan meningkatnya lipolisis.
8. Riwayat Diabetes Melitus Gestasional (DMG) Diperkirakan 7% dari
seluruh wanita hamil didiagnosa mengalami gestational diabetes
melitus (GDM) dan menjadi kelompok risiko tinggi untuk berkembang
menjadi DM Tipe 2 di masa depan.
9. Gangguan Tidur Gangguan tidur berhubungan dengan kadar gula
darah puasa yang abnormal dan resistensi insulin.

Hasil melakukan pemeriksaan rutin terhadap berat badan pada setiap kunjungan,
dan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada paritas,
obesitas, gangguan tidur dengan diabetes tipe 2 pada wanita.

Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 49% responden memiliki riwayat
keluarga DM, 68% responden obesitas, 54% responden hipertensi, 45%
responden memiliki aktivitas fisik kurang, 16% responden memiliki usia
menarche ≤11 tahun, 78% responden memiliki paritas ≥3, 48% responden
memiliki tingkat stres berat, 16,3% responden memiliki riwayat Diabetes
Melitus Gestasional, dan 56% responden memiliki gangguan tidur.

Rekomendasi Saran yang diberikan kepada pasien untuk menurunkan berat badan, menjaga
tekanan darah, dan tidur teratur. Saran untuk Pengelola Rumah Sakit agar
melakukan pemeriksaan berat badan rutin pada setiap kunjungan, dan untuk
peneliti lain agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai paritas, obesitas,
gangguan tidur dengan DM Tipe 2 pada wanita.

Anda mungkin juga menyukai