Anda di halaman 1dari 18

TUGAS LOGBOOK

Pertemuan II

Disusun Oleh :
Safira Insan Brillianty
(PO.62.20.1.19.429)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
2022
Aktivitas 2
Susunlah catatan perkembangan pada kasus prediabetes secara mandiri!

No Intervensi Implementasi

1 Obesitas b. d. kelebihan konsumsi Observasi


gula
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat
ini

2. Mengidentifikasi kebiasaan pola makan saat


ini dan masa lalu

3. Mengidentifikasi kemampuan pasien dan


keluargamenerima informasi

Terapeutik

4. Mempersiapkan materi, media, dan alat


peraga

5. Memberi kesempatan pasien dan keluarga


bertanya

6. Menjadwalkan waktu yang tepat untuk


memberikan pendidikan kesehatan

Edukasi

7. Menginformasikan makanan yang


diperbolehkan dan dilarang

8. Mengajarkan cara merancanakan makanan


yang sesuai program

9. Mengajurkan menggannti bahan makanan


sesuai dengan diet yang diprogramkan

10. Menjelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap


kesehatan

2 Defisit pengetahuan b.d. kurang Observasi


terpapar informasi (tentang DM) 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi

Terapeutik

2. Mempersiapkan materi dan media


pendidikan kesehatan

3. Memberikan kesempatan untuk bertanya

4. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai


kesehatan

Edukasi

5. Menjelaskan faktor risiko yang dapat


mempengaruhi kesehatan

3 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa Observasi


darah b.d. ketidak tepatan
1. Memonitor kadar glukosa darah
pemantauan glukosa darah
2. Memonitor intake dan output cairan

3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia

4. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab


hiperglikemia

Terapeutik

5. Mengkonsultasi dengan medis jika tanda


dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk

Edukasi

6. Mengajurkan kepatuhan terhadap diet dan


olahraga

7. Mengajarkan pengelolaan diabetes

8. Mengajurkan monitor kadar glukosa darah


secara mandiri
Aktivitas 3

Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus prediabetes secara mandiri!

No Diagnosa Catatan Perkembangan

1 Obesitas b. d. kelebihan konsumsi S:


gula
- Klien mengatakan siap menerima informasi
yang akan diberikan.

- Klien mengatakan mengerti dengan materi


yang diberikan.

O:

Ketika ditanya klien nampak mampu menyebutkan


tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan.

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

2 Defisit pengetahuan b. d. kurang S:


terpapar informasi (tentang DM)
- Klien mengatakan siap menerima informasi
yang akan diberikan.

- Klien mengatakan mengerti dengan materi


yang diberikan.

O:

Klien nampak mampu menyebutkan faktor risiko


yang dapat mempengaruhi kesehatan.

A:

Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

3 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa S:


darah bd. Ketidak tepatan
- Klien mengatakan sudah mengerti cara
pemantauan glukosa darah
memonitor kadar glukosa darah secara
mandiri

O:

Klien nampak mengerti dan mampu menjawab


pertanyaan

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

Aktivitas 4

Buatlah resume journal reading untuk satu artikel dan buatlah rencana pendidikan kesehatan
serta medianya!

Judul artikel :

HUBUNGAN LAMA MENDERITA DAN KOMPLIKASI DENGAN ANSIETAS PADA


PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

Sumber :

Simamora, Febrina Angraini, and Adi Antoni. "Hubungan lama menderita dan komplikasi
dengan ansietas pada penderita diabetes mellitus tipe 2." Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
(Indonesian Health Scientific Journal) 3.2 (2018): 67-75.

Resum :
Tindakan pengendalian Diabetes Mellitus sangat diperlukan, khususnya dengan
mengusahakan tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal, merupakan salah satu
usaha pencegahan yang terbaik terhadap kemungkinan berkembangnya komplikasi dalam
jangka panjang. Lama penderita mengalami DM juga merupakan suatu hal yang merupakan
faktor kuat yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri. Biasanya pnderita yang baru
saja terdiagnosis DM akan merasakan kecemasan dibandingkan dengan penderita yang sudah
lama menderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara
komplikasi dan lama menderita dengan ansietas pada penderita DM tipe 2. Desain penelitian
yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Terdapat 62 orang sampel sesuai dengan kriteria
sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji
Chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan komplikasi dan lama
menderita dengan ansietas pada penderita DM tipe 2. Klien DM dengan kondisi psikososial
yang baik, akan mampu melakukan aktivitas perawatan diri yang baik sehingga mampu
mengontrol kadar gula darah. Klien DM tipe 2 diharapkan mampu beradaptasi dengan
diabetesnya sehingga tidak mengalami ansietas dan depresi sehingga mampu melakukan
perawatan diri yang baik dan kadar gula darah yang terkontrol.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Disusun oleh:

Safira Insan Brillianty

(PO.62.20.1.19.429)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Prediabetes
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Aula Poltekkes Kemenkes Palangkaraya
Hari/Tanggal : 13 Agustus 2022
Waktu : 1 x 25 menit
Penyuluh : Mahasiswa

I. LATAR BELAKANG
Menurut definisi dari the American Diabetes Association and US
Department of Health and Human Services, prediabetes adalah suatu tahapan
dimana kadar glukosa diatas normal tetapi masih di bawah kadar glukosa darah
untuk diagnosis diabetes. Kondisi ini mencakup toleransi glukosa terganggu
(TGT) dan / ataupun glukosa puasa terganggu (GPT). American Diabetes
Association (ADA) mendefinisikan prediabetes sebagai GPT yaitu kadar glukosa
puasa 100 mg/dl (5,6 mmol/L) – 125 mg/dl (7,0 mmol/L) atau bila kadar glukosa
darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gram 140-199 mg/dl (7,8 – 11 mmol/L)
yang sering disebut dengan TGT. Prevalensi prediabetes di Indonesia cukup
tinggi, yakni ± 10,2%, sehingga diperkirakan 24 juta penduduk Indonesia telah
menyandang prediabetes. 1,2 Penyandang prediabetes dalam perkembangannya
mempunyai 3 kemungkinan: sekitar 1/3 nya akan tetap sebagai prediabetes, 1/3
kasus akan menjadi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2), dan 1/3 sisanya dapat
kembali menjadi normoglikemi. Prediabetes meningkatkan risiko absolut
menjadi DM sebesar 2-10 kali lipat, bahkan pada beberapa populasi peningkatan
resiko tersebut dapat lebih tinggi lagi.
Resiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada prediabetes sama besarnya
dengan DM. Berbagai keadaan tersebut semakin meyakinkan bahwa tindakan
dan program pencegahan dini DM sangat diperlukan, antara lain melalui
penanganan prediabetes. Identifikasi dan penatalaksanaan awal bagi para pasien
prediabetes yang dapat menurunkan insiden DM serta komplikasinya akan sangat
bermanfaat tidak hanya bagi pasien, namun juga bagi keluarga dan pemerintah.
Prediabetes adalah suatu kondisi yang serius. Siapapun yang mempunyai kondisi
prediabetes beresiko besar untuk didiagnosis menjadi diabetes mellitus. Dalam
hal antisipasi umtuk pencegahan prediabetes ini yang sangat perlu diperhatikan
adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita prediabetes
maupun yang beresiko terkena prediabetes. Penyuluhan kesehatan pada penderita
prediabetes merupakan suatu hal yang sangat penting dalam regulasi gula darah
penderita prediabetes dan mencegah atau setidaknya menghambat munculnya/
terjadinya penyakit diabetes melitus. Dalam hal ini diperlukan kerja sama yang
baik antara penderita dan keluarganya dengan para pengelola atau penyuluh.
Penyuluhan diperlukan karena penyakit pradiabetes adalah penyakit yang
berhubungan dengan gaya hidup. Pengobatan pradiabetes memerlukan
keseimbangan antara beberapa kegiatan yang merupakan bagian integral dari
kegiatan rutin sehari-hari seperti makan, tidur, bekerja dll. Pengaturan jumlah
serta jenis makanan serta olahraga oleh penderita serta keluarganya. Berhasilnya
pengobatan pradiabetes tergantung pada kerjasama antara petugas kesehatan
dengan penderita dan keluarganya. Pasien yang mempunyai pengetahuan cukup
tentang prediabetes, kemudian selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat
mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga ia dapat sembuh. Jadi penyuluhan
pradiabetes mellitus disamping sebagai upaya promotif dilakukan juga upaya
preventif serta upaya kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan peningkatan
pwnyakit kronik (Diabetes Melitus).

II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan
selama 20 menit, masyarakat Kelurahan Jekan Raya diharapkan mampu
memahami mengenai prediabetes.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah proses penyuluhan kesehatan
tentang Prediabetes, diharapkan masyarakat Kelurahan Jekan Raya mampu:
1. Menjelaskan pengertian Prediabetes
2. Menyebutkan penyebab terjadinya Prediabetes
3. Menyebutkan faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes
4. Menyebutkan tanda dan gejala Prediabetes
5. Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes
6. Menyebutkan penanganan Prediabetes
7. Menyebutkan pencegahan Prediabetes

III. SASARAN
Masyarakat

IV. MATERI
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian Prediabetes
2. Penyebab terjadinya Prediabetes
3. Faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes
4. Tanda dan gejala Prediabetes
5. Komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes
6. Penanganan Prediabetes
7. Pencegahan Prediabetes

V. METODE
Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. ALAT & MEDIA


A. Alat Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini adalah:
1. Laptop
2. Proyektor
3. Mikrofon
4. LCD
5. Meja
6. Kursi
7. Speaker

B. Media Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini


adalah:
1. Leaflet
2. Slide

VII.WAKTU
1. Hari, tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2022
2. Jam: 09.00 – 09.25 WIB

VIII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di Aula Poltekkes Kemenkes Palangkaraya

IX. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
1 3 menit  Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
 Memperhatikan
dari penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
Pelaksanaan :
1. Menggali pengetahuan  Memperhatikan
masyarakat tentang
Prediabetes
 Memperhatikan
2. Menjelaskan pengertian
Prediabetes
3. Menyebutkan penyebab
terjadinya Prediabetes  Bertanya dan menjawab
2 10 menit 4. Memperhatikan pertanyaan yang
5. Memperhatikan diajukan
6. Bertanya dan menjawab
7. Menjelaskan faktor-faktor
risiko tejadinya Prediabetes  Memperhatikan
8. Menyebutkan tanda dan gejala
Prediabetes
9. Menyebutkan komplikasi yang  Bertanya dan menjawab
dapat terjadi akibat dari pertanyaan yang
Prediabetes diajukan
10. Menjelaskan penanganan
Prediabetes
11. Menjelaskan upaya
pencegahan Prediabetes
3 10 menit Evaluasi:
Menanyakan kepada peserta
(masyarakat) tentang materi yang
telah diberikan, dan reinforcement  Menjawab pertanyaan
kepada masyarakat yang dapat
menjawab pertanyaan.

Terminasi :
4 2 menit 1. Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
X. PENGORGANISASIAN
Pamateri : Mahasiswa
Materi : Terlampir

XI. RENCANA EVALUASI


A. Struktur
1. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa digunakan dengan
baik dalam penyuluhan yaitu : Leaflet dan Slide
2. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dengan baik antara lain : LCD, laptop, proyektor, mikrofon,
meja, kursi dan speaker.
3. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan di buatkan power point (PPT)
dan leaflet agar lebih mudah saat penyampaian informasi kepada
masyarakat (peserta penyuluhan).
4. Undangan
Dalam penyuluhan kesehatan tentang prediabetes saya mengundangb
masyarakat Kelurahan Jekan Raya dalam Proses Penyuluhan
1. Penyuluhan Kesehatan tentang Prediabetes berlangsung lancar dan terjadi
proses interaksi antara penyuluh dengan masyarakat yang menerima
penyuluhan
2. Kehadiran undangan diharapkan sekitar 90 % dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.

B. Hasil Penyuluhan
1. Jangka pendek
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu :
a. Memahami materi penyuluhan sebanyak 70% dari apa yang telah
disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang
akan diberikan oleh penyuluh.
b. Menjelaskan kembali pengertian Prediabetes
c. Menyebutkan penyebab terjadinya Prediabetes
d. Menyebutkan faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes
e. Menyebutkan tanda dan gejala Prediabetes
f. Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes
g. Menyebutkan penanganan Prediabetes
h. Menyebutkan pencegahan Prediabetes
2. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan masyarakat sejak dini tentang upaya
pencegahan terjadinya Diabetes Melitus serta mampu menerapkan
penanganan prediabetes jika sudah terdiagnosis dalam kehidupan sehari-
hari.

Lampiran Materi

1. Pengertian Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah di dalam tubuh seseorang
lebih dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes
melitus tipe 2. Kondisi prediabetes ini jika dibiarkan akan mengalami progresivitas
dan berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2.
2. Faktor Risiko Prediabetes
Faktor risiko yang menyebabkan prediabetes sama dengan faktor risiko dari
diabetes melitus tipe 2, antara lain adalah:
1. Berat badan yang berlebihan (obesitas).
2. Lingkar pinggang yang berlebihan (laki-laki >90 sentimeter ; wanita >80
sentimer).
3. Pola diet yang buruk, seperti terlalu banyak mengonsumsi daging merah,
makanan yang diproses, dan minuman dengan pemanis buatan.
4. Pola hidup santai yang tidak berolahraga.
5. Usia >45 tahun.
6. Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes melitus tipe 2.
7. Ras.
8. Wanita hamil dengan riwayat diabetes gestational.
9. Wanita yang memiliki kondisi sindroma ovarium polikistik.
10. Orang yang memiliki gangguan tidur seperti OSA (obstructive sleep apnea).
11. Kondisi lain yang berhubungan dengan prediabetes, meliputi:
12. Tekanan darah tinggi.
13. Rendahnya kadar kolesterol HDL.
14. Tingginya kadar trigliserida.
3. Penyebab Prediabetes
Sayangnya, hingga kini penyebab dari prediabetes masih belum diketahui.
Meski begitu, riwayat penyakit di keluarga dan genetik memegang peran penting
dalam munculnya kondisi ini. Pola hidup santai yang jarang berolahraga,
penumpukkan lemak terutama di bagian perut memiliki peranan yang cukup
penting.
Pengidap tidak dapat memproses asupan glukosa dengan normal. Sebagai
akibatnya, glukosa yang masuk tidak dapat diproses untuk masuk ke dalam otot
dan jaringan lain melainkan terakumulasi di dalam darah. Akumulasi glukosa
yang terjadi di dalam darah dapat disebabkan oleh pankreas yang tidak berfungsi
dengan baik dalam memproduksi insulin yang bekerja sebagai transporter glukosa
menuju jaringan lain.
4. Gejala Prediabetes
Pada umumnya, pengidap prediabetes tidak memiliki gejala. Namun, gejala sederhana dari
diabetes harus diwaspadai supaya tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2. Gejala klasik
dari diabetes tipe 2 adalah:

a. Selalu kehausan.
b. Selalu lapar.
c. Peningkatan frekuensi berkemih.
d. eMudah merasa lelah.
e. Gangguan penglihatan berupa pandangan kabur.
5. Diagnosis Prediabetes
Diagnosis prediabetes ditegakkan berdasarkan hasil pengecekkan kadar gula
dalam
darah.
1. Kadar gula darah puasa: 100-126 mg/dL.
2. Toleransi glukosa oral: 140-199 mg/dL.
3. Tes HbA1C: 5.7 - 6.4 persen.
6. Komplikasi Prediabetes
Jangan pernah menganggap sepele kondisi ini, sebab jika tidak segera ditangani,
prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan komplikasi lain yang
berbahaya, seperti:
1. Stroke.
2. Luka pada kaki yang berisiko amputasi.
3. Infeksi.
4. Penyakit jantung koroner dan penyakit arteri perifer.
5. Gagal ginjal kronis.
6. Kerusakan mata dan kebutaan.
7. Kolesterol tinggi.
8. Tekanan darah tinggi.
9. Masalah pendengaran.
10. Alzheimer.

7. Pengobatan Prediabetes
Penanganan dari prediabetes bertujuan untuk mencegah progresivitas kondisi
ini menjadi diabetes mellitus tipe 2. Cara yang digunakan adalah dengan:
1. Konsumsi makanan yang sehat.
2. Berolahraga secara teratur dengan aktivitas fisik sedang minum 30 menit
sehari.
3. Menurunkan berat badan berlebih.
4. Berhenti merokok.
5. Konsumsi obat diabetes jika dianjurkan oleh dokter.
8. Pencegahan Prediabetes
Pencegahan prediabetes dan diabetes mellitus adalah dengan melakukan gaya
hidup yang baik dan sehat. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan,
antara lain: Mengonsumsi makanan yang sehat, kaya nutrisi, dan rendah lemak.
1. Berolahraga secara rutin dan teratur.
2. Menurunkan berat badan yang berlebih.
3. Mengontrol tekanan darah dan kadar kolestero
DEFINISI PENYEBAB
 Tidak diketahui dengan pasti.
DM atau kencing manis adalah suatu Diabetes timbul karena
penyakit yang disebabkan oleh karena pankreas tidak
peningkatan kadar gula dalam menghasilkan/terlalu sedikit
darah (hiperglikemi) akibat kekurangan menghasilkan insulin atau bila
hormon insulin baik absolut maupun relatif. kerja insulin tidak normal.
Terdapat dua tipe diabetes yaitu Tipe I dan

GEJALA/TANDA
Tipe II. Dibetes Tipe I memerlukan insulin  Kencing dalam jumlah banyak siang dan
dan terjadi pada anak-anak, dan pengobatannya malam hari
memerlukan suntikan insulin. Sedangkan  Rasa lapar yang berlebihan
diabetes Tipe II tidak tergantung pada Insulin,  Berat badan menurun meskipun tetap
Disusun Oleh : terjadi pada dewasa, dan biasanya dikontrol enak makan
dengan diet, olah raga dan obat anti diabetes.  Lemah, lesu
Safira Insan Brillianty  Luka sukar sembuh, infeksi kulit yang
(PO.62.20.1.19.429) berulang, gatal-gatal disekitar alat
kelamin luar
 Kesemutan terutama daerah kaki

Prodi Sarjana Terapan Keperawatan


Regular V
Jurusan Keperawatan
Poltekkes kemenkes palangka Raya
2022
DIAGNOSIS
PENGELOLAAN DM MENCEGAH LEBIH BAIK
Penyakit itu mudah diketahui dengan  Penyuluhan / Edukasi DARIPADA MENGOBATI !!!
memeriksa kadar glukosa darah. Diagnosis  Diet / perencanaan
diabetes mellitus dipastikan bila: makanan
 Aktivitas fisik / latihan
 Kadar gula darah sewaktu jasmani
adalah 200 mg/dl atau lebih  Obat penurun kadar
ditambah gejala khas diabetes glukosa darah
 Glukosa darah puasa 126
mg/dl atau lebih pada 2 kali
pemeriksaan pada
saat berbeda
YANG DAPAT ANDA LAKUKAN
 Periksa dokter
 Ikuti diet rendah gula seumur hidup
 Turunkan berat badan bila
kelebihan berat badan
KOMPLIKASI PENCEGAHAN  Olahraga secara teratur
 Minum obat resep dokter secara
 Kehilangan kesadaran DM dapat dicegah dengan menerapkan hidup teratur
 Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, sehat sedini mungkin yaitu dengan  Pantau kadar gula darah/urin setiap hari
kerusakan ginjal mempertahankan pola makan sehari-hari yang  Periksa kesehatan umum secara
 Gangguan ketajaman penglihatan, buta sehat dan seimbang dengan meningkatkan berkala
konsumsi sayuran, buah dan serat, membatasi  Periksa kesehatan kaki secara
makanan yang tinggi karbohidrat, protein dan teratur
lemak, mempertahankan BB yang normal
sesuai dengan umur dan tinggi badan serta
olah raga teratur sesuai umur & kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai