Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN MANAJEMEN TERPADU DIABETES MELITUS DENGAN LAMA

HARI RAWAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUANG


PERAWATAN LONTARA 1 RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR,
Hj. Saenab Dasong1, Abdul Kadir Ahmad2, Baharuddin3
1
Poltekkes Kemenkes Makassar
2
Poltekkes Kemenkes Makassar
3
Poltekkes Kemenkes Makassar

ABSTRAK

Latar belakang penelitian adalah karena mengingat tingginya prevalensi Diabetes Melitus (DM)
di Indonesia, maka perlu dilakukan penanganan yang terpadu dan rasional, penanganan ini bertujuan
untuk menghilangkan gejala dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat, mencegah terjadinya
penyulit baik makropati, mikropati maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas
dan mortalitas. Manajemen terpadu Diabetes Melitus (DM) merupakan penatalaksanaan yang
meliputi : Perencanaan makan/ terapi gizi medis, latihan jasmani, intervensi farmakologis, dan
penyuluhan/ edukasi yang diharapkan dapat menurunkan jumlah hari rawat/Length of stay (LOS) di
rumah sakit para penyandang Diabetes Melitus sehingga biaya perawatan dapat diminimalkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara manajemen terpadu diabetes
melitus dengan lama hari rawat pada pasien DM tipe II di ruang perawatan Lontara I RSUP Dr
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Desain penelitian yang dilakukan adalah merupakan rancangan
penelitian non eksprimen : explanatory atau correlational. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 23 orang dan pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling atau disebut juga
judgement sampling. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rho yang dilakukan menunjukkan
bahwa ρhitung 0,740, sedangkan ρtabel : 0,01 sehingga ρhitung > ρtabel, yang berarti ada
hubungan yang positif dan signifikansi antara manajemen terpadu diabetes melitus dengan lama hari
rawat pada pasien DM tipe II. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna
antara manajemen terpadu diabetes melitus dengan lama hari rawat pada pasien DM tipe II di ruang
perawatan Lontara I RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Kata Kunci: Manajemen terpadu, Diabetes Melitus

PENDAHULUAN 660 kasus, terdiri dari 324 penderita rawat


Prevalensi Diabetes Melitus (DM) di inap dan 336 penderita rawat jalan.
beberapa negara berkembang mengalami Diabetes Melitus (DM) tipe 2 jauh lebih
peningkatan yang cukup bermakna, angka tinggi, hal ini diakibatkan oleh peningkatan
kejadian Diabetes Melitus (DM) sering kemakmuran suatu populasi tertentu, dimana
dihubungkan dengan peningkatan gaya hidup mulai berubah terutama pola diet
kemakmuran, peningkatan pendapatan yang salah dan kurangnya aktifitas fisik
perkapita dan perubahan gaya hidup di negara terutama masyarakat perkotaan.
tersebut terutama di daerah perkotaan. Manajemen terpadu Diabetes Melitus
Distribusi pasien baru Diabetes Melitus (DM) yang meliputi penanganan farmakologis
(DM) yang berobat jalan ke rumah sakit di dan nonfarmakologis terdiri atas :
Indonesia berjumlah 45.368 orang dengan Perencanaan makan, latihan jasmani,
jumlah kunjungan mencapai 180.926 kali. pemberian obat berefek hipoglikemik, dan
Sedangkan distribusi pasien baru yang penyuluhan bagi penyandang Diabetes
mengalami rawat inap berjumlah 83.045 orang Melitus dan keluarga, penanganan secara
(Ditjen Yanmed Depkes RI, 2009). terpadu ini dimaksudkan untuk mencegah
Data di Medical record Rumah Sakit timbulnya resiko komplikasi dan
Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo mengendalikan komplikasi yang timbul
menunjukkan bahwa jumlah penderita sehingga tidak mengakibatkan resiko
Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2008 kecacatan dan kematian.
sebanyak 626 kasus, tahun 2009 sebanyak Data 3 bulan terakhir yang didapatkan
pada buku registrasi masuk dan keluar pasien

614
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
di ruang rawat inap perawatan Lontara 1 untuk dijawab dengan tujuan menjaring
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin informasi dari sampel. Pertanyaan dapat
Sudirohusodo Makassar, pada bulan Januari diajukan secara langsung kepada subjek
2011 terdapat 20 penderita dengan Lama atau disampaikan secara lisan oleh peneliti
Dirawat / Length of stay (LD / LOS) bervariasi dari pertanyaan yang sudah tertulis, hal ini
antara 7 - 30 hari dan rata rata lama dirawat dilakukan khususnya kepada subjek yang
(AVLOS) sebanyak 17 hari, pada bulan buta huruf, lanjut usia, dan subjek dengan
Februari 2011 didapatkan jumlah penderita kesulitan membaca yang lain (Nursalam,
sebanyak 23 orang dengan Lama Dirawat 2009).
(LD) 8-29 hari dan rata rata lama rawat 18 Karena alasan jumlah sampel relatif
hari, sedangkan pada bulan Maret 2011 kecil/sedikit dan untuk menghindari
menunjukkan jumlah penderita sebanyak 25 pengumpulan data yang tidak akurat dan
orang dengan lama dirawat (LD) antara 3-34 tidak konsisten maka peneliti juga
hari dan rata rata lama dirawat / AVLOS menggunakan jenis pengukuran observasi
(Average Lenght Of Stay) adalah 17 hari. terstruktur yang dapat dipergunakan
Berdasarkan uraian dalam latar sebagai fakta yang nyata dalam membuat
belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan. Instrumen yang
masalah yang timbul pada penelitian ini digunakan untuk observasi adalah checklist
adalah apakah ada hubungan antara yang juga menggunakan skala Guttman.
manajamen terpadu Diabetes melitus (DM)
dengan lama hari irawat pada pasien Diabetes HASIL PENELITIAN
melitus (DM) tipe 2 di ruang perawatan 1. Analisis Univariat
Lontara 1 RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Umur di Ruang Lontara I RSUP Dr Wahidin
BAHAN DAN METODE Sudirohusodo
Lokasi, populasi dan sampel Kelompok Jumlah
Desain penelitian yang akan dilakukan %
Umur (Tahun) (Orang)
adalah merupakan rancangan penelitian non 30-40 1 4,4
eksprimen : explanatory atau correlational, 41-50 9 39,1
yang bertujuan untuk mengungkapkan
51-60 9 39.1
hubungan korelatif antara variabel. Penelitian
61-65 4 17,4
ini dilaksanakan di ruang perawatan Lontara 1
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Total 23 100
selama 1 bulan, mulai bulan Juni sampai
bulan Juli 2011. Berdasarkan umur responden pada
Populasi dalam penelitian ini adalah tabel 1. di atas, responden yang berumur
semua penderita Diabetes Melitus yang 30-40 tahun sebanyak 1 orang (4,4 %),
dirawat inap di Ruang perawatan Lontara 1 berumur 41-50 sebanyak 9 orang (39,1%),
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin berumur 51-60 tahun sebanyak 9 orang
Sudirohusodo Makassar selama 1 bulan. (39,1%), berumur 61-65 sebanyak 4 orang
Jumlah populasi : 25 orang (17,4 %).
Jumlah sampel adalah 23 orang
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Teknik Pengumpulan Data Jenis Kelamin di Ruang Perawatan Lontara
1. Untuk variabel dependen lama hari rawat 1 RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
didapatkan data sekunder yang ada pada Jumlah
Jenis Kelamin %
status / rekam medik pasien yang diperkuat (Orang)
dengan data yang ada pada buku registrasi Laki-laki 9 39,1
masuk dan keluar pasien. Data yang Perempuan 14 60,9
didapatkan kemudian dipindahkan pada Total 23 100
lembar observasi untuk memudahkan
pengolahan data selanjutnya. Berdasarkan distribusi jenis kelamin
2. Untuk variabel independen mengunakan responden pada tabel 2. di atas, diketahui
kuesioner dengan skala Guttman dengan responden yang berjenis kelamin laki laki
bentuk pilihan Ya dan Tidak. Jika sebanyak 9 orang (39,1%) dan yang
responden menjawab Ya maka diberi skor berjenis kelamin perempuan sebanyak 14
1 dan jika menjawab Tidak diberi skor 0. orang (60,9%).
Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner dengan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden

615
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Diabetes Melitus (DM) yang kurang baik
Manajemen Terpadu Diabetes Melitus di sebanyak 10 orang (43,5 %), dan
Ruang Perawatan RSUP Dr Wahidin ditemukan sebanyak 9 orang ( 39,1%)
Sudirohusodo Makassar memiliki hari rawat yang lama dan hanya 1
Manajemen Jumlah orang (4,4 %) yang memiliki hari rawat
%
Terpadu DM (Orang) yang tidak lama. Hasil uji korelasi
Baik 13 56,5 Spearman Rho yang dilakukan
Kurang 10 43,5 menunjukkan bahwa ρhitung > ρtabel,
Total 23 100 dimana ρhitung sebesar 0,740 dan ρtabel
sebesar 0,01, yang berarti hipotesa
Berdasarkan manajemen terpadu diterima.
Diabetes Melitus (DM) pada tabel 3. di
atas, diketahui bahwa responden yang PEMBAHASAN
mendapatkan manajemen terpadu Hasil penelitian tentang hubungan
Diabetes Melitus (DM) dengan baik manajemen terpadu Diabetes Melitus (DM)
sebanyak 13 orang (56,5 %) dan yang dengan lama hari rawat pada penderita
mendapatkan manajemen terpadu Diabetes Melitus tipe II di Ruang Lontara 1
Diabetes Melitus (DM) kurang sebanyak RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo yang
10 orang (43,5 %). dilaksanakan selama 1 bulan ( Juni-Juli 2011),
ditemukan sebanyak 13 orang pasien (56,5%)
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan mendapatkan manajemen terpadu Diabetes
Lama Hari Rawat di Ruang Perawatan Melitus (DM) dengan baik, 11 orang (47,8%)
Lontara 1 RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo diantaranya mempunyai hari rawat yang tidak
Lama Hari Jumlah lama dan 2 orang (8,7%) mempunyai hari
% rawat yang lama. Di lain pihak pasien yang
Rawat (Orang)
Tidak Lama 12 52,2 mendapatkan manajemen terpadu Diabetes
Lama 11 47,8 Melitus (DM) yang kurang baik yakni
Total 23 100 sebanyak 10 orang (43,5 %), 9 orang
Sumber : Medical Record RSUP Dr Wahidin diantaranya ( 39,1%) memiliki hari rawat yang
Sudirohusodo lama dan hanya 1 orang (4,4 %) yang memiliki
hari rawat yang tidak lama.
Berdasarkan distribusi lama dirawat Hasil uji korelasi Spearrman Rho
responden pada tabel 4. di atas, diketahui melalui pengolahan data elektronik
bahwa terdapat 12 responden (52,2%) menggunakan komputer dengan program
yang mempunyai hari rawat yang tidak SPSS 17 menunjukkan bahwa ρhitung >
lama dan 11 orang (47,8 %) yang ρtabel, dimana ρhitung sebesar 0,740 dan
mempunyai hari rawat yang lama. ρtabel sebesar 0,01 yang berarti ada
hubungan antara manajemen terpadu
2. Analisis Bivariat Diabetes Melitus (DM) dengan lama dirawat
Tabel 5. Hubungan Manajemen Terpadu pasien DM tipe 2. Kriteria signifikansi juga
Diabetes Melitus Dengan Lama Hari Rawat dapat dilihat dari adanya tanda * pada
Pada Pasien DM tipe 2 di Ruang coefficient correlation yakni 0.740** Dari
Perawatan Lontara 1 RSUP Dr Wahidin analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan
Sudirohusodo bahwa ada hubungan yang positif dan
Lama Hari Rawat signifikansi antara manajemen terpadu
Manajemen Tidak Total Diabetes Melitus (DM) dengan lama hari
Lama
Terpadu DM Lama rawat pada pasien DM tipe 2, dimana bila
n % n % n % pada penderita DM tipe II yang mengalami
Baik 11 47,8 2 8,7 13 56,5 rawat inap di rumah sakit diterapkan
Kurang 1 4,4 9 39,1 10 43,5 manajemen Diabetes Melitus (DM) secara
Total 12 52,2 11 47,8 23 100 terpadu maka jumlah hari perawatan bagi
pasien tersebut dapat ditekan / diturunkan.
Pada tabel 5, diketahui bahwa dari Dari hasil penelitian dan data data yang
13 orang pasien (56,5%) yang ditemukan di atas, maka peneliti berasumsi
mendapatkan manajemen terpadu diabetes bahwa manajemen terpadu Diabetes Melitus
melitus, 11 orang (47,8%) diantaranya (DM) yang meliputi penanganan farmakologis
mempunyai hari rawat yang tidak lama dan dan nonfarmakologis yakni perencanaan
hanya 2 orang (8,7%) yang mempunyai makan, latihan jasmani, pemberian obat
hari rawat yang lama. Sedangkan pasien berefek hipoglikemik, dan penyuluhan dapat
yang mendapatkan manajemen terpadu menurunkan jumlah hari rawat inap di rumah

616
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Dari fakta yang ditemukan pada SARAN
penelitian ini, peneliti mengharapkan kepada Berdasarkan simpulan yang telah
pasien, keluarga, masyarakat, petugas dan diuraikan diatas, maka saran yang dapat
unsur unsur yang terlibat dalam tim diberikan adalah:
manajemen Diabetes Melitus (DM) untuk tetap 1. Kepada mahasiswa keperawatan
melakukan kerjasama dalam kontrol dan diharapkan setelah membaca hasil
pengawasan terhadap program terapi yang penelitian ini untuk tetap melakukan kajian
dijalani pasien. yang lebih dalam dan akurat dengan
mengumpulkan berbagai referensi yang
KESIMPULAN lengkap tentang Diabetes Melitus tipe II,
Berdasarkan penelitian dan analisa data agar dapat melengkapi kekurangan
pada 23 responden tentang hubungan kekurangan yang ada pada hasil skripsi ini.
manajemen terpadu diabetes melitus dengan 2. Diharapkan kepada petugas kesehatan
lama hari rawat pada pasien diabetes melitus dan semua pihak yang terlibat dalam tim
tipe 2 di Ruang perawatan Lontara 1 Rumah manajemen Diabetes Melitus(DM) untuk
Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo dapat menggunakan hasil penelitian ini
Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai sumber informasi dalam
sebagai berikut : melakukan manajemen Diabetes Melitus
Ada hubungan yang positif dan (DM).
signifikansi antara manajemen terpadu 3. Untuk peneliti selanjutnya, agar melakukan
Diabetes Melitus (DM) dengan lama hari rawat penelitian terhadap penatalaksanaan yang
pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di ruang lebih rasional dan lebih tepat pada pasien
perawatan Lontara 1 Rumah Sakit Umum DM tipe II guna menurunkan hari rawat
Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. pasien DM tipe II.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansyoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius. FKUI

Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.2, Jakarta : EGC.

Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

PB. PERKENI.2006. Konsensus pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta Penerbit PB. PERKENI.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suyono S, Endang Basuki, Sidartawan Soegondo, Ermita l. Ilyas. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu. Edisi kedua cetakan ke-7. Jakarta : Balai penerbit FKUI.

http://www.google.com/gwt/x?client=mssonyericsson&q=peningkatan+jumlah+hari+rawat+pada+penderita+diabe
tes+ di+RS&ie. Diakses 2 Maret 2011

http://www.google.com/gwt/x?client=mssonyericsson&q=Data=Jumlah+hari+perawatan&Channel. Diakses 4
Maret 2011

http://www.google.com/gwt/x?client=mssonyericsson&q=peningkatanjumlah+hari+rawat+pada+penderita+diabet
es+di+RS&ie. Di akses 2 Maret 2011

618
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai