Anda di halaman 1dari 11

LOGBOOK 2.

2
Manajemen:
Terapi Diabetes Melitus

Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu :


1. Menjelaskan indikasi pemberian obat hipoglikemik oral.
2. Mendeskripsikan mekanisme kerja, dosis maksimal dan efek samping obat hipoglikemik
oral pada DM tipe 2.
3. Mengidentifikasi waktu yang tepat untuk memulai pengobatan dan jenis obat yang
digunakan pada kasus yang berbeda
4. Menjelaskan perbedaan jenis insulin dan memahami prinsip penyesuaian dosis insulin
5. Mengidentifikasi penggunaan insulin yang tepat pada kasus yang berbeda
6. Memberikan pelatihan langsung pemberian insulin pada penderita DM dan anggota keluarga
7. Menjelaskan implikasi keperawatan dalam pemberian terapi insulin

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.2.1 (Medikasi OHO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1
Tn T berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering kencing, banyak minum dan makan. Oleh
dokter pasien didiagnosa DM. Pasien diberikan terapi obat hipoglikemik oral (OHO). Sebutkan
macam-macam obat OHO sesuai dengan golongannya!
Macam-macam obat OHO & golongannya :
I. Pemicu sekresi Insulin (Insulin Sekretagok)
a) Golongan Sulfonilurea
Meningkatkan sekresi insulin oleh sel β pankreas.
Termasuk obat golongan ini antara lain :
- Khlorpropanuid
Seluruhnya diekresikan melalui ginjal sehingga tidak dipakai pada gangguan faal
ginjal & karena lamanya kerja lebih dari 24jam.
- Glibenklamid
Mempunyai efek hipoglikemik yang poten sehingga pasien perlu diingatkan untuk
melakukan jadwal makanan ketat. Dalam batas-batas tertentu masih dapat diberikan
pada beberapa kelainan fungsi hati & ginjal.
- Glikasid
Mempunyai efek hipoglikemik yang sedang sehingga tidak begitu sering
menyebabkan hipoglikemia. Dapat diberikan pada gangguan fungsi hati & ginjal
yang ringan.
- Glikuidon
- Glipisid
- Glimepirid

b) Glinid
Cara kerjanya sulfoniluren dengan meningkatkan sekresi insulin fase pertama:
Golongan ini terdiri dari 2 macam obat, yaitu:
- Repaglinid
- Nateglinid

II. Penambah sensitivitas terhadap insulin


a) Biguanid
Biguanid tidak merangsang sekresi insulin & terutama bekerja di hati dengan
mengurangi hepatic glucose output dan menurunkan kadar glukosa darah sampai
normal (euglikemia) serta tidak pernah menyebabkan hipoglikemia. Contoh obat
golongan ini adalah Metformin.

b) Thiazolindion/Glitazon
Obat golongan ini memperbaiki sensitifitas terhadap insulin dengan memperbaiki
transpor glukosa (glucose transporter) sehingga meningkatkan ambilan glukosa di
perifer.
- Rosiglitazon (Avandia)
Cara kerja hampir sama Pioglitazon di ekskresi melalui urin & feses.

III.Penghambat Alfa Glukosidase


Obat golongan ini adalah Acarbose merupakan suatu penghambat enzim alfa
glukosidase yang terletak pada dinding usus halus. Enzim alfa glukosidase adalah
maltase, glukomaltase & sukrase berfungsi untuk hidrolisis oligosakarida, trisakarida
dan disakarida pada dinding halus (brush border) Inhibisi sistem enzim ini secara efektif
dapat mengurangi digesti karbohidrat kompleks & absorbsinya sehingga pada orang
dengan diabetes dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa post prandial.
Acarbose juga menghambat alfa amilase pankreas yang berfungsi melakukan hidroksa
tepung-tepung kompleks di dalam lumen usus halus.

IV. Golongan Inkretin


a) Inkretin mimetik
Golongan obat ini dalam bentuk suntikannya Exenatid (Byetta) suatu GLP-1
mempunyai efek menurunkan gula darah dengan cara merangsang sekresi insulin &
menghambat sekresi glukagon.
b)Penghambat DPP IV
Mempunyai cara kerja menghambat suatu enzim yang mendegradasi hormonin kretin
endogen, hormon GLP-1 & GIP yang berasal dari usus sehingga dapat meningkatkan
sekresi insulin yang rangsang glukosa, mengurang sekresi glukagon & memperlambat
pengosongan lambung obat golongan ini yaitu: sitagliptin (Jahuvia) & Vildagliptin
(Galvus)

Sumber: Buku Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, 2009. Hal. 123-127

Soal 2
Jelaskan mekanisme kerja, indikasi/kontrindikasi dan efek samping masing-masing jenis OHO
yang sering digunakan pada DM Tipe 2 berikut ini!
Obat Meknaisme Kerja Indikasi/kontraindikasi Efek Samping
Glibenclamid Hipoglikemik oral Diabetes Melitus pada Gangguan saluran
e derivat sulfonil urea orang dewasa tanpa cerna seperti: mual,
yang bekerja aktif komplikasi yang tidak muntah dan nyeri
menurunkan kadar responsif dengan diet epigastrik sakit kepala,
gula darah. Bekerja saya. demam, reaksi alergi
dengan merangsang Tidak boleh diberikan pada kulit
sekresi insulin dari pada Diabetees Melitus
pankreas oleh karena Tavenil, Preleoma &
itu glibenclamide koma Diabetes,
hanya bermanfaat gangguan fungsi ginjal
pada penderita berat & wanita hamil.
Diabetes dewasa yang Gangguan fungsi hati,
pankreasnya masih gangguan berat fungsi
mampu memproduksi tiroid atau adernal.
insulin. Pada
penggunaan per oral
glibenclamide
diabsorpsi sebagian
secara secara cepat &
tersebar keseluruh
cairan estrasel
sebagian besar terikat
dengan protein
plasma. Pemberian
glibenclamide dosis
tunggal akan
menurunkan kadar
gula darah dalam
3jam & kadar ini
bertahan selama 15
jam. Diekresikan
bersama feses &
sebagai metabolik
bersama urin
Glipizide Obat anti Diabetes Untuk pengobatan Pada saluran
Melitus tipe 2 yang Diabetes Melitus tipe 2 pencernaan seperti
termasuk ke dalam jika kadar gula darah mual, muntah, diare,
golongan sulfonil urea tidak cukup sembelit dan nyeri pada
generasi kedua dikendalikan dengan diet ulu hati.
memiliki efek lebih , latihan fisik &
kuat & waktu penuh penurunan berat badan
lebih pendek. Obat ini saja.
menurunkan kadar - Riwayat hipertensif
gula darah dengan (alergi) terhadap
cara memblokir glipizide.
sebagian pottassium - Orang-orang dengan
chanels antara sel-sel defisiensi GGPD
beta dari pulau (enzim yang
langerhans pada organ melindungi sel darah
pankreas. Dengan merah)
menghalangi - Orang-orang yang
Potassium Chanels, memiliki gangguan
sel mengalami depo pada ginjal, hati
larisasi yang kelenjar adrenal.
menyebabkan - Penderita Diabetes
pembukaan Vollage- gestasional.
gated calcium
channels. Masuknya
kalsium mendorong
pelepasan insulin dari
sel beta
Glimepiride Obat anti Diabetes Untuk pengobatan Mual, muntah, diare,
Melitus tipe 2 yang Diabetes Melitus tipe 2 sembelit, nyeri pada
termasuk ke dalam jika kadar gula darah ulu hati, sakit kepala,
golongan sulfonil urea tidak cukup demam, kenaikan berat
glimepiride dikendalikan dengan diet badan, reaksi alergi,
menurunkan kadar , latihan fisik & hipoglikemi.
gula darah dengan penurunan berat badan
merangsang pelepasan saja.
insulin dari pankreas Jangan digunakan untuk
β sel & mengurangi pasien yang mempunyai
output glukosa dari riwayat Itipersensitif
hati. Obat ini juga (alergi) terhadap
meningkatkan glimepiride. Penderita
sensitivitas insulin Diabetes Melitus tipe 1,
pada target perifer. pasien yang dalam
urinenya terhadap
senyawa keton
(keteasiobsis) penderita
gangguan ginjal berat.
Metformin Bekerja dengan cara - Pengobatan Diabetes Diare, rasa lelah, nyeri-
menghambat proses Melitus tipe 2 nyeri otot, sulit BAB,
glukagon eogenesis terutama bagi pasien sakit maag, infeksi
dan glikogenoliesis, dengan kelebihan saluran nafas bagian
memperlambat berat badan. atas.
penyerapan glukosa - Terapi prediabetik
pada usus serta (beresiko terkena
meningkatkan Diabetes tipe 2)
sensitifitas insulin - Diabetes gestasional.
dalam tubuh - Riwayat hipersensitif
meningkatkan - Penderitab gangguan
penyerapan glukosa ginjal, penyakit paru-
perifer, menurunkan paru, penyakit hati
penekanan insulin gagl jantung.
yang diimduksi pada
proses aksidasi asam
lemak
Amaril Menurunkan kadar Pengobatan Diabetes - Saluran pencernaan:
gula darah dengan Melitus tipe 2 jika kadar mual, muntah, diare,
merangsang pelepasan gula darah tidak cukup kram perut,
insulin dari pankreas dikendalikan dengan sembelit, nyeri pada
β-sel & mengurangi diet, latihan fisik & ulu hati.
output glukosa. penurunan berat badan - Sakit kepala,
saja. demam, reaksi
- Riwayat alergi alergi.
terhadap obat - Pada penggunaan
tergolongan jangka panjang
sulfonilurea, waspadai terjadinya
sulfonamide, malabsorpsi vitamin
biguanid. B12
- Penerita DM tipe 1,
perkoma & koma
diabetes.
- Penderita gangguan
ginjal, paru-paru,
penyakit hati
- Wanita hamil & ibu
menyusui.
Sumber: Buku Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, 2009

Soal 3
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang pasien DM yang
mengkonsumsi OHO. Analisa hasil laboratorium dan simpulkan apakah masing-masing pasien
mengalami kegagalan OHO atau tidak, OHO dilanjutkan atau diganti?

GDP
NAMA
NO dan HbA1c Analisa
PASIEN/OHO
GD2JPP
1 Tn.Karim 144 8,5% - Tn. Karim tidak mengalami
Glibenclamide (5 mg) 243 kegagalan terapi OHO
1,5 – 0 – 0 - Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak
2 Tn. Abdul Alim 180 9,5% - Ketiga hasil pemeriksaan Tn. Abdul
Glibenclamide (5 mg) 333 Alim berada diatas target
2–0–1 - Tn. Abdul Karim tidak mengalami
Metformin (500 mg) kegagalan terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan dosisnya untuk dilihat
bisa mencapai target atau tidak
3 Tn. Kamal 108 6,8% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c
Metformin (850 mg) 300 Tn. Kamal berada dalam rentang
1–1–1 target yang diharapkan. Tetapi GD 2
JPP berada diatas terget yang
diharapkan
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat
bisa mencapai target atau tidak.
4 Ny. Laila 162 8,9% - Ketiga hasil pemeriksaan Ny. Laila
Glimepiride (4 mg) 342 berada diatas target
2–0–0 - Ny. Laila tidak mengalami kegagalan
Metformin (500 mg) terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak
5 Tn. Agus 126 7,0% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c
Metformin (500 mg) 225 Tn. Agus berada dalam rentang target
1–1–1 yang diharapkan. Tetapi GD 2 JPP
berada diatas terget yang diharapkan.
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat
bisa mencapai target atau tidak.

Soal 4
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih OHO!
Cara pemberin obat dibetes oral dengan cara menaikan dosis bila gagal mencapai target
dalah car pengobatan berdasarkan kegagalan sehingga dicari cara yang yang lebih baik
seperti terapi dn intensif dn kombinasi dini.
Dosis selalu harus dimulai dengn dosis rendah yang kemudin di naikan secra bertahap.
Harus diketahui betul bagaiman cara kerja lama kerja dan efek samping obat-obat tersebut,
misalnya klorpropamid jangan di beri 3 kali satu tablet karena lama kerja 24 jam.
Bila memberkanya bersam obat lain pikirkn kemungkinan adnya interaksi obat
Bila setelah beberapa waktu pengobatan oral tampaknya dengan mencapai dosis menengah
agaknya akan menglami kegagalan untuk mencapai target, usahakanlah segera memberi
kombinasi dengan obat oral lain, bila masih gagal, bru dilakukn peningkatan terapi
kombinasi terapi tersebut. Bila dengan cara ini belum juga mencapai target maka dapat
menambah insulin lain basal atau beralih kepada pengguna insulin.
Usahakan agar harga obat terjangkau oleh orang dengan diabetes
Sumber Buku Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, 2009. Hlm.127

Soal 5
Beri tanda  pada kolom B (benar) atau S (salah) untuk pernyataan mengenai terapi OHO pada
DM Tipe 2, berikut ini.

No. Pernyataan B S
1 Pemicu sekresi insulin merupakan pilihan terapi pertama pada penderita 
DM usia muda yang tidak mengalami obesitas.
2 Obat golongan biguanid seperti metformin baik diberikanpada penderita 
DM tipe 2 yang mengalami resistensi insulin.
3 Kombinasi obat pemicu sekresi insulin dan penambah kerja insulin 
digunakan disaat terapi obat tunggal tidak mencapai target.
4 Hampir seluruh obat hipoglikemik oral (OHO) memiliki efek yang 
berarti, menghasilkan jumlah insulin yang cukup atau kemampuan sel
beta mensekresi insulin endogen.
5 OHO dapat ditukar atau dikombinasi dengan insulin setelah 
mempertimbangkan semua aspek penyakit dan terapi.

Uraian jawaban benar atau salah soal 5 hlm. 43


1. SALAH:
Karena obat golongan ini merupakan pilihan ke dua untuk orang dewasa baru tanpa
memandang berat badan.
2. BENAR:
Metformin menurukan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada
tingkat seluler, distal dan reseptor insulin serta juga pada efeknya menurunkan produksi
glukosa hati. Metformin meningkatkan pemakaian glukosa oleh usus (sel sehingga
menurunkan glukosa darah dan juga menghambat absorpsi glukosa dari usus pada pada
keadaan sudah makan.
3. BENAR:
sulfoniluria akan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk
biguanid bekerja efektif. Dua-duanya mempunyai efek terhadap sensitivitas reseptor, jadi
pemaian kedua obat ini dapat efektif pada DM yang sebelumnya tidak efektif bila digunakan
sendiri-sendiri.
4. BENAR:
pada golongan sulfonilurea, meningkatkan sekresi insulin golongan biguanid
menurunkantransport glukosa ke dalam sel
5. BENAR :
OHO dapat di kombinasikan dengan insulin apabila terapi OHO tidak mencapai target, dan
apabila masih belum mencapai target dapat beralih ke penggunaan insulin.

Anda mungkin juga menyukai