Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KARDIOVAKULER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan

Oleh :

Anggelina Natalia Deramika


(P1337420921196)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
karunianya rahmat dan hidayahnya kepada kami karena dengan petunjuknya dan
bimbingannya makalah “Trend dan Issue Keperawatan Kardiovaskuler” ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai upaya memenuhi kebutuhan tugas kuliah untuk mata
kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan. Dalam penulisan makalah ini kami berusaha
menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana, singkat, dan mudah dipahami oleh para
pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karenanya kritik
dan saran yang sifatnya membangun di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Poltekes Kemenkes Semarang untuk mata kuliah
Keperawatan Kegawatdaruratan.

Semarang, 21 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Trend.................................................................................................... 3
B. Pengertian Issue...................................................................................................... 4
C. Trend dan Issue Keperawatan di Indonesia................................................4
D. Beberapa Permasalahan Mengenai Trend dan Issue Keperawatan
yang muncul di Indonesia.................................................................................. 5
E. Penyakit yang Menjadi Trend dan Issue Keperawatan
di Indonesia pada System Kardiovaskuler “Jantung Koroner”............7
1. Pengertian.......................................................................................................... 7
2. Resiko dan isidensi......................................................................................... 7
3. Fatofisiologi........................................................................................................ 8

BAB III ANALISA KRITIS


A. Prosedur Interdependensi...............................................................................10
B. Prosedur Kolaborasi........................................................................................... 10
C. Kompetensi Dasar Perawat.............................................................................10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan
filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan
yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat
maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik
keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta,
sedangkankanIssue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue
keperawatan pada saat ini . Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner
(penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan
arterosclerosis pada arteri koroner. Penyakit jantung koroner dan micardiail infark
merupakan respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan
arteri koronaria secara permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-
sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan
untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya
oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai Myocardial Oxygen
Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial
dan tekanan pada dinding jantung. Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai
praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih
besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan
sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi
meliputi perkembangan aspek- aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi

1
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sejumlah masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Trend?
2. Apa pengertian dari Issue?
3. Apa saja Trend dan Issue keperawatan di Indonesia?
4. Bagaimana Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system
Kardiovaskuler “Jantung Koroner”?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Trend dan Issue keperawatan
Kardiovaskuler
1. Untuk mengetahui pengertian dari Trend
2. Untuk mengetahui pengertian dari Issue
3. Untuk mengetahui apa saja Trend dan Issue keperawatan di Indonesia
4. Untuk mengetahui bagaimana Trend dan Issue keperawatan di
Indonesia, pada system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”?
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan bagi pembaca khususnya seorang perawat
2. Manfaat Praktis
Hasil makalah ini dapat memberikan sumbangan dan masukan mengenai Trend dan
Issue pada system Kardiovaskuler.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Trend
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta. Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa
Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas
ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri.
Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi
masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada
aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa
masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka
kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan
kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga
dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan
yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu
dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi
bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global
internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan
Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan
masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya:
1) Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun
1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di

3
negara barat pada tahun 1869.
2) Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3) Keterlambatan system pelayanan keperawatan.(standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi)

B. Pengertian Issue
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan
pada saat ini.
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri
koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Alirandarah ke distal dapat
mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang disebabkan oleh
akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar
obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi
kemiokardium.

C. Trend dan Issue keperawatan di Indonesia


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan
tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus
asuhan keperawatan bidang lain meluas.tren dalam pendidikan keperawatan di
indonesia adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima
pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan
atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara

4
terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas
dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend dan issue praktik
keperawatan. Trend dan Isu tersebut adalah:
1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi
kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

D. Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu Keperawatan Yang


Muncul di Indonesia
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transportasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.

5
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
15. Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
16. Kemajuan dan pertukaran iptek
17. Kemajuan teknologi transportasi migrasi mudah interaksi keluarga berubah.
18. Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas sekolah-sekolah berkualitas.
19. Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan.

6
E. Penyakit yang menjadi Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada
system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”.
1. Pengertian
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada
arteri koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah
aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex.
Alirandarahke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan.
Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang
menghambat pertukaran gas dan nutrisi kemiokardium. Kegagalan sirkulasi
kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat yang berakibat
terjadinya penyakit arterikoronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi
tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi
permanen (miocardinfarct) Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

2. Resiko dan insidensi


Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim
dan merupakan penyebab utama kematian di USA. Walaupun data
epidemiologi menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini
tetap merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upaya
pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak di alami oleh
individu berusia yang berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20 %.
(Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 2006).
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di
golongkan secara logis sebagai berikut:
a) Sifat pribadi Aterogenik.
Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus.
Faktor ini bersama-sama berperan besar dalam menentukan kecepatan
artero- genensis (Kaplan &Stamler, 2005).
b) Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan
semaunya.Gaya hidup yang mempredisposisi individu kepenyakit jantung

7
koroner adalah diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh,
kolesterol, garam serta oleh kelambanan fisik, penambahan berat badan
yang tak terkendalikan, merokok sigaret dan penyalahgunaan alkohol
(Kaplan &Stamler, 2007).
c) Faktor resiko kecil dan lainnya
Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini tidak tampak
menjelaskan keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit
jantung koroner, maka ada kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak
diketahui bernar-benar ada.

3. Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan miocardial infark merupakan respons
iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria
secara permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel
miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di
bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen.
Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai
Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan
jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung. Jantung yang
normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan
tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan
volume darah ke sekat-sekat jantung. Pada jantung yang mengalami obstruksi
aliran darah miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan
yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi letal maupun sebagian dapat
menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis aerobic
berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang
dapat sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung.
Hipokromia dan asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan
kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik.
Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan
cardiac out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan

8
tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.
Kelanjutan dan isquemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria
(permanen atau sementara), lokasi serta ukurannya. Tiga manifestasi dari
iskemi miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arterikoronarius
sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen
pada arteri koronari (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 2006

9
BAB III
ANALISA KRITIS

A. Prosedur interdependensi
Interdependence (saling ketergantungan) merupakan kemampuan seseorang mengenal
pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok (Roy, 2009).Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi
dan menerima cinta atau kasih sayang, perhatian dan saling menghargai, keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu.Interdependensi ini dapat dilihat dari
keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima (Alligood, 2012).

B. Prosedur kolaborasi
kolaborasidalam perawatan kesehatan telah dibuktikan dengan berkurangnya kesalahan dan
biaya perawatan kesehatan,meningkatkan kualitas perawatan, serta meningkatkan kepuasan
kerja.Pelaksanaan interprofesional kolaborasi sangat mempengaruhi peningkatankualitas
perawatan pasien, Oleh karena itu, interprofesional kolaborasi harusdilaksanakan untuk
membantu meningkatkan pelayanan terhadap pasien danmeningkatkan kepuasan pasien (HFO,
2010).
kolaborasiadalah proses mengembangkan dan mempertahankan hubungan kerja
interprofesional yang efektif dengan praktisi,pasien, keluarga dan masyarakat untuk
memungkinkan hasil kesehatan yangoptimal dan elemen kolaborasi termasuk rasa hormat,
kepercayaan, pengambilankeputusan bersama, dan kemitraan ( The Canadian Interprofessional
HealthCollaborative, 2011).
Kolaborasi antar tenaga kesehatan sangat diharapkan dalam pengaturanperawatan
kesehatan dalam bentuk apapun, karena tidak ada profesi tunggal yangdapat memenuhi
kebutuhan seluruh pasien. Sehingga kualitas layanan yang baiktergantung pada profesional yang
bekerja sama dalam tim interprofessional.Komunikasi yang efektif antar setiap profesional
kesehatan juga sangat pentingdalam memberikan pengobatan serta pelayanan yang efisien
(Matzioul at al.2014).

C. Kompetensi dasar perawat


Kompetensi dasar perawat atau minimal diantaranya:

10
1. Memahami konsep keperawatan intensif
2. Memahami issue etik dan hukum pada perawatan intensif
3. Mempergunakan keterampilan komunikasi yang efektif untuk mencapai asuhan yang
optimal
4. Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat khususnya mengenai: henti
nafas dan jantung, status pernafasan, gangguan irama Jantung, Status hemodinamik
pasien dan status kesadaran.
5. Mempertahankan kebersihan jalan nafas pada pasien yang terpasang ETT
6. Mempertahankanpotensi jalan nafas dengan menggunakan ETT
7. Melakukan fisioterapi dada
8. Memberikan inhalasi
9. Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximetri
10. Memberikan terapi oksigen dengan berbagai metod
11. Melakukan monitoring haemodinamik
12. Memberikan BLS (basic Life Support) dan ALS (Advance life support)
13. Melakukan perekaman EKG
14. Melakukan interpretasi hasil rekaman EKG
15. Gangguan sistem konduksi
16. Gangguan irama
17. Pasien dengan gangguan miocard
18. Melakukan pengambilan sampel darah untuk AGD
19. Melakukan interpretasi AGD
20. Melakukan pengambilan terhadap hasil analisa untuk pemeriksaan elektrolit
21. Mengetahui koreksi terhadap hasil analisa gas darah yang tidak normal
22. Melakukan interpretasi hasil foto thorax
23. Melakukan persiapan pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
24. Mempersiapkan pemberian terapi melalui syiring pump dan infus pump
25. Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral
26. Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intra vena
27. Melakukan pengelolaan pasien denganSKA/ ACS
28. Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankan Issue adalah sesuatu yang sedang
di bicarakan oleh banyak orang namun belum jelas faktannya atau buktinya. Berikut
salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini, Penyakit jantung koroner
atau penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu
manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner.Penyakit ini disebabkan
oleh penyempitan arteri.

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dapat membantu pembaca
untuk menambah pengetahuan serta memahami pokok bahasan asuhan
keperawatanTrend dan Issue Kardiovaskuler. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua.

12
DAFTAR PUSTAKA
Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Ed 4 Vol 1. Jakarta: EGC
Elektrokardiogram. http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram (Available).
Diakses pada tanggal 26 Oktober 2013 pukul 14: 18 WITA

13
14

Anda mungkin juga menyukai