Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LOGBOOK KDK II KDM

TERAPI DIABETES MELITUS MEDIKASI OHO

Disusun Oleh :

NUR RAHMIYANI

PO714201171035

IV.A/ D.IV Keperawatan

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

D.IV KEPERAWATAN

2020
Aktivitas 2.2.1 (Medikasi OHO)

Soal 1

Tn T berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering kencing, banyak minum


dan makan. Oleh dokter pasien didiagnosa DM. Pasien diberikan terapi obat
hipoglikemik oral (OHO). Sebutkan macam-macam obat OHO sesuai dengan
golongannya!
Macam – macam obat OHO

1. Pemicu sekresi insulin (insulin sekretagok)


a) Golongan sulfonilurea :khrolpropamid, glibenklamid, gliklasid, glikuidon, glipisid,
glimepirid
b) Glinid : repaglinid, nateglinid
2. Penambah sensitivitas terhadap insulin
a) Binguanid : metformin
b) Thiazolindion / glitazon :pioglitazon, rosiglitazon
3. Penghambat alfa glukosidase / acarbose
a) Golongan inkretin
b) Inkretin mimetik
4. Penghambat DPP IV : SITAGLIPTIN, VILDAGLIPTIN

Soal 2
Jelaskan mekanisme kerja, indikasi/kontrindikasi dan efek samping masing-
masing jenis OHO yang sering digunakan pada DM Tipe 2 berikut ini!

Meknaisme Indikasi/kontraindikas
Obat Efek Samping
Kerja i
Glibenclam Hipoglikemi Diabetes mellitus pada Gangguan saluran cerna
ide k oral drivat orang dewasa tanpa seperti: mual, muntah
sulfonil urea komplikasi yang tidak dan nyeri epigastrik,
yang bekerja responsive dengan diet sakit kepala, demam,
aktif saya tidak boleh reaksi elergi pada kulit
menurunkan diberikan pada diabetes
kadar gula mellitus tavenil,
darah preleoma,dan koma
bekerja diabetes. Gangguan
dengan fungsi ginjal berat dan
merangsang wanita hamil gangguan
sekresi fungsi hati, gangguan
insulin dari berat fungsi tiroit atau
pangkreas dernal
oleh karena
itu
glibenkclami
de hanya
bermanfaat
pada
penderita
diabetes
dewasa yang
pangkreasny
a masih
mampu
memproduks
i insulin
pada
penggunaan
peroral
glibencamid
e diabsopsi
sebagian
secara tepat
dan tersebar
keseluruh
cairan estra
sel sebagian
besar terikat
dengan
protein.
Plasma
pemberian
glanclamide
dosis tunggal
akan
menunrunka
n kadar gula
darah dalam
3 jam dan
kadar ini
bertahan
selama 15
jam.
Diekstreksik
an bersama
feses dan
sebagai
metabolic
bersama
urine.

Glipizide Obat anti Untuk pengebotan Pada saluran


diabetes diabetes mellitus tipe 2 pencernaan seperti
mellitus tipe jika kadar gula darah mual, muntah, diare,
2 yang tidak cukup sembelit dan nyeri
termasuk dikendalikan dengan pada ulu hati.
dalam diet latihan fisik dan
golongan penurunan berat badan
sulfonil urea saja.
generasi  Riwayat hipertensi
kedua (alergi) terhadap
memiliki glipiside
efek lebih  Orang-orang
kuat dan dengan defisiensi
GGPD (enzim yang
waktu penuh
melindungi sel
lebih darah merah)
pendek.  Orang-orang yang
Obat ini memiliki gangguan
menunrunka pada ginjal hati
n kadar gula kelenjar angrenal.
darah  Penderita diabetes
dengan cara estasional
memblokir
sebagian
potassium
channels
antara sel-sel
beta dari
pulau langer
hans pada
organ
pangkreas
dengan
menghalangi
potassium
channels, sel
mengalami
depolarisasi
yang
menyebabka
n
pembukaan
follage gatet
calcium
chanes.
Masuknya
kalsium
mendorong
pelepasan
insulin dari
sel beta.

Glimepirid Obat anti Untuk pengobatan Mual, muntah, diare,


e diabetes diabetes melitus tipe 2 sembelit, nyeri pada ulu
mellitus tipe jika kadar gula darah hati, sakit kepala,
2 yang tidak cukup demam,kenaikan berat
termasuk dikendalikan dengan pada, reaksi alegi
kedalam diet latihan fisik dan hipoglikemi
golongan penurunan berat badan
sulfonil urea saja. Jangan digunakan
glimipride untuk pasien yang
menurunkan mempuyai riwayat
kadar gula itipersensitif (alergi)
darah terhadap glimepiride.
dengan Penderita diabetes
merangsang mellitus tipe 1 pasien
pelepasan yang dalam urenenya
insulin dari terhadap senyawa keto (
pangkreas β keteasiopsis) penderita
dan sel gangguan ginjal berat
mengurangi
output
glikosa dari
hati. Obat ini
juga
meningkatka
n sensifitas
insulin pada
target priper

Metformin Bekerja  Pengobatan Diare,rasa lelah, nyeri,


dengan cara diabetes mellitus nyeri otot sulit BAB
menghambat tipe 2 terutama sakit maag, saluran
proses pasien dengan nafas bagian atas
glucagon kelebihan berat
eogenesis badan.
dan  Terapi prediabetik
glikogeneoli ( berisiko terkena
sis, diabetes tipe 2)
memperlamb  Diabetes
at gestasional.
 Riwayat
penyerapan
hipersensitif
glikosa pada
 Penderita
usus serta gangguan ginjal,
meningkatka penyakit paru-
n sensifitas paru, penyakit
insulin hati, gagal ginjal.
dalam tubuh
meningkatka
n
penyerapan
glukosa
prifer,
menurunkan
penekanan
insulin yang
diinduksi
pada proses
aksidasi
asam lemak

Amaril Mekanisme Pengobatan Diabetes  Saluran


kerjanya Melitus tipe 2 jika kadar pencernaan :
yaitu dengan gula darah tidak cukup mual muntah,
cara dikendalikan dengan diare, keram
menurunkan perut, sembelit,
diet, latihan fisik &
kadar gula nyeri ulu hati
penurunan berat badan  Sakit kepala,
darah
saja demam, reaksi
dengan
merangsang alergi
 Riwayat alargi  Pada
pelepasan terhadap obat penggunaan
insulin dari tergolong jangka panjang
pankreas β- sulfonilurea, waspadai
sel dan sulfonamide, terjadinya
mengurangi biguanid malabsorpsi
output  Penderita DM vitamin B12
glukosa. tipe 1, perkoma
dan koma
diabetes
 Penderita
gangguan ginjal,
paru-paru, dan
hati
 Wanita hamil
dan ibu
menyusu

Soal 3
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang
pasien DM yang mengkonsumsi OHO. Analisa hasil laboratorium dan simpulkan
apakah masing-masing pasien mengalami kegagalan OHO atau tidak, OHO
dilanjutkan atau diganti?

GDP
NAMA
NO dan HbA1c Analisa
PASIEN/OHO
GD2JPP
1 Tn.Karim 144 8,5%  Tn. Karim tidak mengalami
Glibenclamide (5 243 kegagalan terapi OHO
mg)  Obat yang digunakan dapat
1,5 – 0 – 0 ditingkatkan untuk dilihat
bisa mencapai target atau
tidak
2 Tn. Abdul Alim 180 9,5%  Ketiga hasil pemeriksaan Tn.
Glibenclamide (5 333 Abdul Alim berada diatas
mg) target
2–0–1  Tn. Abdul Alim tidak
Metformin (500 mengelami kegagalan terapi
mg) OHO
0–1–1  Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan dosisnya untuk
dilihat bisa mencapai target
atau tidak
3 Tn. Kamal 108 6,8%  Hasil pemeriksaan GDP dan
Metformin (850 300 HbA1c Tn. Kamal berada
mg) dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Terapi GD 2 JPP
berada diatas target yang
diharapkan
 Tn. Kamal tidak mengelami
kegagalan terapi OHO
 Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan dosisnya untuk
dilihat bisa mencapai target
atau tidak
4 Ny. Laila 162 8,9%  Ketiga hasil pemeriksaan
Glimepiride (4 mg) 342 Ny. Laila berada diatas
2–0–0 target
Metformin (500  Ny. Laila tidak mengelami
mg) kegagalan terapi OHO
0–1–1  Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan dosisnya untuk
dilihat bisa mencapai target
atau tidak
5 Tn. Agus 126 7,0%  Hasil pemeriksaan GDP dan
Metformin (500 225 HbA1c Tn. Agus berada
mg) dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Terapi GD 2 JPP
berada diatas target yang
diharapkan
 Tn. Agus tidak mengelami
kegagalan terapi OHO
 Obat yang digunakan dapat
ditingkatkan dosisnya untuk
dilihat bisa mencapai target
atau tidak

Soal 4
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih OHO!

Cara pemberian obat diabetes oral dengan cara menaikan dosis bila gagal
mencapai target adalah cara pengobatan berdasarkan kegagalan sehingga dicari
cara yang lebih baik seperti terapi dan intensif dan kombinasi dini
Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian di nai kkan
secara bertahap
Harus diketahui betul bagaimana cara lama kerja dan efek samping obat-obatan
tersebu, misalnya klopropamid jangan di berikan 3 kali satu tablet kerna lama
kerja 24 jam
Bila memberikannya bersama obat lain pikirkan kemungkinan adannya interaksi
obat tersebut
Bila setelah beberapa waktu pengobatan oral tampaknya dengan mencapai dosis
menengah agaknya akan mengalami kegagalan untuk mencapai target,
usahakanlah segera memberi kombinasi dengan obat oral lain, bila masih gagal,
baru dilakukan peningkatan kombinasi terapi tersebut. Bila dengan cara ini
belum juga mencapai target maka dapat menambah insulin lain basal atau beralih
kepada pengguna insulin
Usahakan agar harga obat terjangkau bagi penderita diabetes

Soal 5
Beri tanda  pada kolom B (benar) atau S (salah) untuk pernyataan mengenai
terapi OHO pada DM Tipe 2, berikut ini.

No. Pernyataan B S
1 Pemicu sekresi insulin merupakan pilihan terapi pertama 
pada penderita DM usia muda yang tidak mengalami
obesitas.

2 Obat golongan biguanid seperti metformin baik 


diberikanpada penderita DM tipe 2 yang mengalami
resistensi insulin.

3 Kombinasi obat pemicu sekresi insulin dan penambah 


kerja insulin digunakan disaat terapi obat tunggal tidak
mencapai target.

4 Hampir seluruh obat hipoglikemik oral (OHO) memiliki 


efek yang berarti, menghasilkan jumlah insulin yang cukup
atau kemampuan sel beta mensekresi insulin endogen.

5 OHO dapat ditukar atau dikombinasi dengan insulin 


setelah mempertimbangkan semua aspek penyakit dan
terapi.
EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda Tanda
Pernyataan Pernyataan
chek (√) chek (√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan praktik
klinik
Sesuai √ Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik √
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik Teori tidak cukup √
klinik

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan


asuhan keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :

Ya, pasti

Mungkin

Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


Pada logbook ini sudah tersedia berbagai macam pertanyaan yang bisa mahasiswa
kerjakan. Pembahasan yang sangat menarik dan sesuai dengan tema per sub-BAB nya.
Untuk meningkatkan isi dari bab ini, akan lebih baik jika ditambah pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat menganalisa dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari para penderita DM.
tapi secara umum sudah sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara
pemberian terapi OHO pada penderita DM.
Mahasiswa Dosen

Nama Nur Rahmiyani Nama H. MUHAMMAD BASRI,SST.,M.Kes

NIM PO714201171035 NIP 196807081988021001

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

Anda mungkin juga menyukai