Anda di halaman 1dari 13

302

FARM AKOTERAPI PADA


PEHGEXDALIAN GLIKEMIA DIABETES
PíELITUS TÍPE 2
Sidartnwan Soegondo

PENDAHULUAN saudara kandung DM tipe 2 yang normoglikemik. Selain


genetik, faktor lingkungan )uga mempengaruhi kondisi
Kegag aIan peng end alian glikemia pa da diabetes resistensi
mel itu s (DM) setela h melaku kan per ubah an gaya
hidup memerlukan intervensi /armakoterapi agar dapat
menCegah terjadinya komplikasi diabetes atau paling
sedikit dapat menghambatnya. Untuk mencapai tujuan
tersebut sangat diperfukan peran serta para pengelola
kesehatan di ti ngk0t pelayanan kesehatan primer.
Pedoman pengelolaan diabetes sudah ada dan
disepakati bersama oleh para pa1ar diabetes di
lndonesia dan dituangkan dalam suatu Konsensus
Pengelolaan Diabetes Melitus tipe 2 di lndonesia yan9
mulai disebarluaskan seiak tahun 1994 dan beberapa
kali mengalami revisi dan yang terakhir pada tahun
2006.
Kasus diabetes yang terbanyak dijumpai adalah
diabetes melitus tipe 2, yang ditandai adanya gangguan
sekresi insulin ataupun gangguan kerja insulin
(resistensi insulin) pada organ target terutama hati dan
otot. Awalnya resistensi insulin masih belum
menyebabkan diabetes secara klinis. Pada saat
tersebut sel beta pankreas masih dapat
mengkompensasi keadaan ini dan terjadi suatu
hiperinsulinemia dan glukosa darah masih normal atau
baru sedikit meningkat. Kemudian setelah terjadi
ketidak sanggupan sel beta pankreas, baru akan terjadi
diabetes melitus secara klinis, yang ditandai dengan
terjadinya peningkatan kadar gl ukosa darah yang
memenuhi
kriteria diagnosis diabetes melitus. Otot adalah pengguna
glukosa yang paling banyak sehingga resistensi insulin
mengakibatkan kegagalan ambilan glukosa oleh otot.
Fenomena resistensi insulin ini terjadi beberapa
dekade sebelum onset DM dan telah dibuktikan pada

Scanned by CamScanner
juga mengakibatkan gangguan proses ambilan gluf:osa
ínsulín. Pada awalnya, kondisi resi5tensi insulin in¡ oleh sel otot dan mengganggu s°kresi insulin olefi
dikompensasi oleln peningkatan sek.res› insulin oleh sel beta pankreas. Fenomena inï yang disebut dengan
set beta pankreas. Seíring dengan progresifitas penyal.it lipotoksisitas.
maF produksi insulin ini berangsur menurun Dengan dasar pengetahuan ini maka dapatlah
menimóu1kan klinis híperglikemía yaf›g nyata. diperkirakan bahwa dalam mengelola diabetes tip° 2,
Hiperqlikemia aWalnya terjadipada fase setelah makan pemilihan penggunaan intervensi farmekologik sangat
saat otot gagal melakukan ambilan glukosa dengan tergdntvng pada fase mana diagnosis óiabetes ditegakL-
optimal. Pada fàS•. b=riüutnya dimana produksi insulin zn yaitu sesuai dengan kelainan dasar yang ter adi pada
semaI:in menurun, mara sa3t tersebut seperti (Gambar 1):
terjadi produksi glukosa hati yang òerfebihan dan • Resistensi insulin pada jaringan len ak, otot dan ’hati
mengakibatkan meníngkatnya glukosa darah pada sa • Kenaikan produksi glul‹osa olel hati.
fit puasa. Hiperglikemia yang terjadi memperberat • Kekurangan sekresi insufin oleh pankreas.
gangguan sekresi insulin yang sudah ada dan diseóut Pilar penatalaksanaan OM dimulaidengan pendekzte0
dengan fenomena glukotoksísítas. non farmakologi , yaitu berupa pemberian cdukasi, pcLP+
Selain pada otot, resistensi insulin juga terjaJi canaan makan/terapi nutrisi medik, kegiat4n jasmani d
pada jaringan adiposa sehínçga merangsang proses penurunan berat Radar Oilü did8|3at berat badan lebïl1 9 Ï2u
lipolisis dan meningkatkan asam Jemak bebas. Hal ini obesitas. Bila dengan la°9 kal1 langkali pendcks tzn nom

— —— 2328

Scanned by CamScanner
ypRM@KOTERAPl PADA PENGENDALia er
!’* !A DIABETES MELITUS
2
TIPE 2329
farmdkolo gi tersebut belum
pengendalian DM belum terca pai, maka terapi ‹nsulin. Keadaan
SaSaran seperti ini memerlukan perawatan

dengan penggunaan perlufarm


penambahan dilanjutk an
mentosa atau intervensi di £Umah sakit.
terapi medika-
d kolOgi d ÏS äM ping tetap

me lakukan pengatura n m dkan daFl


d Ï¢tIVItäS fisik yang
sesuai. Dalam melakukan pemiiih M ACAM-M ACAM OBAT ANTï HIPERGLIKEMIK
intervensi farmako-
¡ogis perlu diperhatikari t{ tik kerja Obat sesuai dengan ORAL
madam- macam penyebab terjadinya hipergl
sesuai dengan gambar 2. ia ikem
< !•»ganInsulin Sensitizing
Pada beberapa pond isi sa at keb utu
sangat meningkat akibat adanya infeksi, han in sulin
stres akut iguonid
jantung, iskemi jantung akut), tanda- tand d
(pagai a
ËäFMa Ïfokinetik dan Farmakodinamik
efisiensi
¡ptulin yang berat (penuruna n berat badan yang Saat ini golongan biguanid yang banyak
cepat, metformin. Metformin dipakai adalah
ketosis, ketoasidosis)
glikemiknya atau pada kehamilao yang kendali
tidak terkontrol dengan perencanaan makan, tinggi didalam terdapat dalam konsentrasi yang
maya pengelolaan f armakolog is UfTjumnya u5us dan hati, tidak dimetabolisme tetapi
secara cepat dikeï uarkan melalui ginjal. Proses tersebut
memerlukan

Cause of hyperglycemia in NIDDM

Sel perifer (otot)


Defek reseptor dan post rtor

Hati (Produksi Glukosa meningkat) Glukosa†

Pankreas sekresi insulin berkurang

Gambar f. Sebab hiperglikemia pada DM

Masukan Makanan
Diet
lnsulin malam hari
Alfa glukosidase inhibitor

Produksi Pool giukosa


Glukosa ekstraselular
Hati†
Defisiensi SUlfonylureas
lnsulin

Insulin
Transpor glUkOSü

Resistensi
lnsulin Metformin
Troglitazone

Pemakaia n glukosa
sel

t t lk k €' rja obat untuk


pengenda liün kädar
c mbar 2 Sarana farmakol ogis d £l ’! i
gl'ukOSa ddrah
233O ’"MN’^

berjalan dongan rspat sehlnggя m¢tformln hisanya fiłcktivitai m«tform/» ^* ørunkan gIul‹oтy erJh
diberikan dua sampai tiga kali sehúri kc¢uall dalam /iada orang grm•*
bentuk gAlended rr)rnse. Setelah› diberikan :ec‹Jra oral,
țaslțtensi insulin, me++sqeh p+namhatțafl
°”’*’
badco rbagei
metforn›in akan meii c apal kadar terlinggi dalam Jarati
setelah 2 jam dan dlekskiesl l9wat ufln dalam
keadann utuh dengen waktu paruh 2 S jam. monoterapl pilihan utJm• P ^ *’ F”**
yggy)yqgyyt grmuk denț an dił lipidemia dan resistenti gila dengsn mo0 •

Metformin menur‹Jnkan gluLosa darah melalui


pengaruhnya terhadap keг)a Insulin pada tlngkat selular,
dlstal respptof Insulin don menur ›rJkan procJuksi dlabetík íaln
Kombína:I sul/ +l!<***
glukoso haii. Motformín mcningkatkan pcniaLaian merupakan kombin^s!
glukosa oleh sel usus sehingga menurunkan glukosa Y^’9 rational k«r+n^ ^Œ1• cara kerja slnergis
darah dan juga d duga monghcmbat absorpsi çlukosa sehí r!g1* tomb inx sl ini dapJt
dl usus sesudah asupan makan. menurunke« glukosa darah łehlh banyak darip4da
Penelitian terakl Ir melaporkan halзwa efek met(ormin pengobatan pada door
di atas diduga terjadi melalui peningkaten penggunaan
glukosa oleh jaringan perifer yang dipengaruhl AMP Kombins sl dengan dosis /7ł4kS* Jpat menurunkan
actlcated protein kinase (AMPK), yang merupakan glukosa darsh yang łebih bsrty4*.
regulator yeluląr utama bagi metabolisme lipid dan Pemakaian kombinasi denpan SU sudah dapat
glukoss. Aktiva5l AMPK pada hepatosit akan ąian urkan sejak awal penge|olaan diabełes,
mengurangi aktivitas Acetyl Co•A karboLsilase (ACC) bsrdasarMn
dengan induksi oksidasi asam lemak dan menekan hasil peneIıłian United Kingdom Protpecżrre Dukes
ekspresi enzim llpogeník, Study (UKPDS) nan hanya S0’У• pJSi€'ł2 ËłfiØ tips 2
Metforminjuga dapat menstimulasi produksi yaГ¥g kemudian dapaț diLendalikan dengan penqob0tJn
Glucagon like Peptide-1 (GLP• 1) darl ga$trointeStínal tanggal metformín stau SU sampdi dOS's ma*c'O!
yang dapat menekan (ungsi sel alfa pankrcas sehingga Kombinasi mei formin dan in$uIin juga dapat
menurunkan glukagon serum dan mengurangi dipertimhangŁan pada pațirn gemuk dengan
hiperglikemía saat puasa. qłíkemia yang sukar dikendaliksn. Kombinsú nзuł‹n
DJ samping berpengaruh pada glukosa dara h, deт›gan MJ lebih baik daripaJa kombínasi in.ulin
metformin juga berpengaruh pada komponen lain drngen metfonzúrг Pcnefiti lain ada yang mendapatkan
resistensl insulin yaitu pada lipid, tekanan darah Fombirtesi rnetfomзín dan insulin lebih baik dibanding
danjuga dengdh ifisułin says.
pada plasminogen activator inhibitor (PAI-1). Efek Samp)ng dзn Kontrelndłkaзl
Penggunaan Dalam Klinik dan Efek Hipoglikemla Efek samping gaSțroin(estinal tidвk jarang (• SOA)
Metformln tldak memeíliki efek stimulasi pada sel didapatkan pada pemakaian awal mmfo‹mín dan irv
beta pankreas sehingga tidak mengakibatkan dapst dikurangi dengan memberikan obat dimułai dengan
hïpoglikemia dan penambahan berat badan. Pemberian doses rendah dan dibeńkan brrsemaan drngan
metformin dapat menurunka n berat badan ringan makanan.
hingga sedang penekanan na(su makan dan Efek camping Iain yang dapat terjadi sdałah
menurunkan hipgrinsulínemia akibst reslstensl Jnsulin. csidoøs łaktat, meskí kejadiannya cukup jaranq
sehingga tidak dianggap sebagei obat hipoglikemik, (0,03 prr 100C pasien) namun dapat beraLibat fatal
tetapl obat antíhiperglikemik. pada 30 50% kcius. Pada gangguan (ungcł ginjal yang
Metformin dapat dlgunakan Sebagai monoterapi beraÇ metformin docit tinggi akan berakumi lasi di
dan sebagai terapi kOmbİßîł5i t4engan Sub fOnylUfOB mitokondrła dan mengñarnbat
(SU), repaglínid, nate inid, penghambat al(a
9! prises f o sf orilasí oŁsidatif sehinęg« mengakib«tksn
gliko4idase dan glitazo ne. Pada pemakaían tunggal asidosls laktat (yang dapat diperberat drngan
metformin dapat menurunkan glukosa darah sam|З6í
allïofийJ Untuk menghindeńnya seoaiknya tțdak
20P• dan konsentrasí Insulin plasma pada kea daan d,œr›yan p•da g6SíeП dengan qengquan f‹Jngsi ginjat
basal juga turun. Penelitian klinik memberikan hasil ‹¥reat›nin › 1.3 mg/dL pada perempuвn çlg• › I.S
rnonoterapi yang bermakna dglam mg/dL pad« let›-Iakí) Metformin juga díko •
penurun0n
HbAlc glUkosa darah puala (60-70 mg/dL) dAn t‹J‹f\dik4słkanpada gangguan fuяgú
hati, infeksi bdrat, penggun•z• alkohol berlяbihan sertz
(1•2%) díbandíngkan deflgÖß placebo pada pasien penyandang 9ă s*! J• *l t« f! q yang memerlukan tømpi
yang
tidak dapat terkenJali hanya dengaß diet. Pada pemakalan pengaruh SUnya. Pengoba țan terapi kDłTlbinasi dengan
kombinasi dengan SU, hlpoglikemia dapat terjadi akiba( obat anti diabetes ysng ląin dapat menurunkaп HbAlC
3-496. Pemberian me tformin p¢rt\j pøfTÏdfÏ tauan
lanjut (> 80 tahun) dímana MaSaa otot bebas
Icmak^y^ sudah b0rkUf6ßg. Pada pas‹en yang akan
mcnggungka+ radiokontr• r d Sar ankan ttntuL meng
t¡yøp ÊDøt/øттrйn 24jam sebelum dan 48 )ajyț
5<sudah tindakan
, * ‹ ;, Gl‹tazon dapat aedikit menurun kan t_°ka020 ***+*
t menurunkan
mekanisme kOnsentre
ą deng
ra an ya g belu w• d• t« Tłi0 912 meningkatkan fibrinolisis dan memp erbaik í lungs›
yy¿øț•ø. Pada ikEta endotel.
ńu‹ ah4 uj kJinik d›dapZtkd n
sU Qenggunae anemia 'n dan kondiG ›n;g;¿ e Penggunaan Dalam Klinik dan Eefek Hipog!ik•
Rosiglitazsn dan p‹oglitazon saat ini dapat dio гinaLaП
qøkaø untuk melakukan mcnito r hemato)qg j ”Pad{ łsien. RoS‹glitazon meningkatkan kolesierol LDL ¢ïg^
*** UП tidak pada trigliserida. SedangkaП 0” O9!*'!õ ! ”

/makokinetik dan Г•ar makodinamik


II tazoo e diз bsor bs i deng an c epa t dan ment apai
-, trзsi tertinç*i terjadi set eía h 1-2 jam. ł / akanзn
øi mernpengØ hi f z rmakokinetiL hat ini. tYaJrtu
paruh kisa antăra 3- jam bagi rosiglitazone dam 3
-7 jaw
gp¡ pioglitazon.
j,jøyønisme Kerja
ci:t z • (Thia z ol i din edio nes), merupak an a gonist
u me proliferator-acti 'ated receptor gamma
tPPAR/)
gnp s2nzat se!ektif den poten Resep tCr PPAR}
terdapat di pt‹ngan target keȘa insulin seperti jзгingan
adiposa, otot next dan hati. G!ïxazon merupakan
regulatDr homeostasis lipid. d‹ferens‹asi adiposiŁ dan
teğa insuI:n. Sama seperti rxdomin. g!ttazon cd2k
menstimuiasi proJuksi insulin oleh se! beta pзnkreas
bahkan menurunkan konsentrasi insulin tțÕ!fł besar
daripada metfoгmin. f•1eng ingat efeknya da!зm
mefabclisme glukosa dan lipid, glitazon dapat
mer.ioQkatkan efisiensi dan respons eel beta pankreas
dengan menurunkan glukotoksisitas dan lipo1oksisîtas.
Glitazon dapat meran gs ang ekspresi beberapa
pr0trin yang dapat memperba iki sensi tìvit a s in sulin
čan memyerba'ki gI‹kemia, seperti glucose transporter-
T!бLUT-1), GLUT 4, p85áPI -3K dan uncoupling
protein-2 fUCP-2). $ęlain itu juga dapat mempengзruhi
ekspresi
dan pefepasan mediator гesistenst insulin, seperti TNF-
a
¿øø ¡øpçø
Glïta¿On dapat meningkatkan berat badan dan
edema cada 3-5% pasien akibat beberapa
mekanisme antara

penumpukan lemak subkutan di perifer dengan


pengurangan lemaŁ viseral
° ‹»gnfngkatnya volume plasma akibat •1 vasi
reseptor
A’s di ginjal
° edema dapat disebabkan penurunan ekskresi
natrium
*' g'»jaI sehingga terjadi peningkatan natrï»m dan
retensi ¢aíran.
*'O*iȘlłtaggn dan pio9fit° *qn memiltki • f Î?k pada p 0 *!
sEbdga moncterapi dØn juga ehaQa * atau bahkan lebih dari SU serta edema. KeTuhan
komb'nП5' 8!e^?^^ metformin dan sekretзgot infeLsi saluran nafas atзs ł16°4). sakit kepala (7,1%) dan
ir‘zc/lin kemasan rosiglitazcn terd ri dan 4 anemia dilusionat (pcnurunan hemoglobin (Hb) sekitar 1
dan ô mo sedangkan p›og litazon 1S Öan 30 gr/dL)juga ditaporkan. InsiJen fraktur ekstremitas distal
^9 >i °'= akaian bersama dc gan instJ|iq tioak pзda wanita pasca m=nopause dllaporkan menìngkat.
denrankan k3rena dapat mengaLfbatkan Pemakaian gl‹tazon dihentikan bila terdapat
peningćat arł berat badah í:enaikan enzim hati (ALT dan ASTj lebih dari‹ 9ó kзIì
yang berlebih dзn retensi cairan. SeCara klin batzs Btăs normal. Pemakaiannya harus hati-hati pada
FCSiglnazon dengan dasis 4 dan З mç/hari pasien dengan
(dosis tunggaI afaU dosis terbagi 2 kali riиrзyat penyakit hati sebełumnya. gagal jaпtung kelas
sehatiì memp°rbaiki î onsentrasi glukosa 3 den 4 (klasifíkasi New york Heart Association. N'\’HA›
puasa sampзi SS mg/dL dan HbA1c samEli dan pada edema. Meski pada hasil meta analysis
1,5Sà dibandingka n dengan plasebo. dìlaporkaгi rlsiko kematian akibat kardiovasL:ular
S•dзng ping łiț6zO0 meninдkat 43% dan infark lTiiCikard 43eó, belum ada
)u ça mempunyai k=mampuan sìmpulan yang jelzs mengenai hal tersebut.
menurunkan glukosa dsrah bil3 digunakan
sebagni monoterapi atau sehagai terapi
Golongan Sekretagok ïnsuïin
kombinasi dengan dosis ma1sim• ! * ^
Sekretagok insulin mempunyai efek hipoglikemìk
9/dL dosis tunggal. Monoterapi dengan
glitazon dapзt memperbaîki denQan cara st›muIasi sekr°si insulin Oleh Srl betз
konsentrзsì glukosз darah puasa hingga 5:2- panLтeaк. gglongan inf meïíput‹ SU dan non SU
80 mg/dL clan HbAlc 1,4-2,69d diband”ing kan tgIinid)
dengan pfasebo (ekuivalen dengan met Sulfonilurea
formin dan SU). Sulf onilureз telah digunakan untuk pengsbataп DM
Efek Camping dan Kontraindikasi tipe 2 sejak tahuП ï 9Sß-an. Obat ini digunakan
G lit a zon dapat me nyebabkan penamb a sebagai terzpi fa‹makolo gis pada awal pengobatan
hon berat badan y’ang bermakna sama diabetes dimulai
"^ !'kJ efek netrøï pada to lesterol menuruftkan terutama bila kons.°ntrasi głukosa tinğm rJan sudah
UL
0"**+‹da dan meningkatkan HOL. gaik rosi maupun terj3di gangguan p2d2 sekresi insulin. SuIfoni(urPa sc-iag
*Æ"!*+0n dapat menurun1an small dense LDL. digunakan sebagзiter.зpikombinasi karena Lemamn:›anny'.з
untuk menlngkatkan atau mempertąh4nkan sckгesi i fł &U lİ mampu
łJ. Mempunyai sejarah peng9•• aan y0ng panjang
dipakąl Ș8 d dl ada lah de Ê›q «n
dengan sedikit efek samping (termasuk hipoglikcmla) Eur hipog
dan Cčl4ti(
merangs‹з g
murah. Berbagai n›acam obat galongałl Itтi Un1UMßÿ4
but r ankrcas.
mempunyai sífat farmakolpgis yang serupa, ten ikian akan terjadi penutupan. Xeada«n
channel ters0bUt // ka erjadinya p«hĘjrțJnari permeabii u
juga efek klinis dan mekanisme kcrjanya. l
t
Farmakoldnetik dan Farmakodinamłk ini a kan menye Úabka n
terjadi depolarisa s * * Mbran
Pad› m• mbran sel
^b0tã,
Efek akut obat golongan sulfonilureз berbeda dengan dan mem bu k a c )ianno ł tergantu ng voltase, da»

efek pada pemakaian jangka lama. Glibenklamid menyebabt an Ion Ca akan teri@
mísalnÿa mempunyai masa paruh 4jam pada pada eksoSitOSİS granul
pemakaían akut, tetapí pada pemakaianjangka lama dan me ny0 bab kan
Calmodulin,
>12 minggu, masa paruhnya memanjang sampai 12jam. yang mengandU0g ins u| n.
(Bahkan s0mpai >20jam pada
pemakaian kroník dengan dosis maksimal). Karena Penggunaan D0łüfft K!!+!‘
itu
dianjurkan untuk memakai glibenklamid sehari sekali.
berapa obat golongan SU yang ada di Indonesia
Be
dapat
dilihatpada tabci 1. seinUanya łTi cmpunyai
Mekanisme I erja cara kнqg yang serupa. berbeda d Um hal masa
Golongan obat ini bekerja dengan merangsang sel kerja, degradзsi
beta p6nkreas untuk me(epaskan insulin yang dat aktivitas metab olitnya. Berdasarkan lama kerjany ,
tersimpan, sehingga hanya bermanfaat pada posien SU dihagi menjadi tiga golongan yaitu gencrasi pertamø
yang masíh

=
Genqrlk Nama dsgeng
Blguanid Metformín Glucophage 500.850 250.3000 6.B A-3
Glumin 500 500•3000 6-B 2•3
Metformin XR Głucophвqe-XR S00•750 1
Glumłn•XR sO0 'î00 000 2
:Tíazołidindìon/ Rosiglitazon Av‹ndia
glitazone Pioglitazon Attos
D9čulİrl
Klorpropamicl Diabenese
Glibentlamid Daóпil Euqlukoi
Glipizid Mïnldiab 8-10 8 20 10.16 •}
CIucoïrol-XL
Gliklazi4 Diamitron
ÖiamicrDn-MR
Glikuidon Glurenofm
Glimeplrid Amaryl
Gluvas ,
Amadiah
Metiix 24
Rtğäg(inid NovoNorm 0.ã , ],j l,š o
Nateglinid Słarlíx 1Z0 g@
Penghambat Atarbose Glutohзy SOi0U 0OśOO
Glukosidase
lx
Obat ł¢ombinast Tetap Metformlri ‹Glucovzn‹e
Glibènklamid
PADA PENGENDALIAN GUKkføi A
șğRMA* DIABETES M£MTUS TIPE 2

” ”ĂVïÎnóäńiét
si kedua dan ketiga. SU generasì pertama
adalah
to[butamidG dan orang tua dipilih obat y si›g ‹nasa Г.e‹j‹ f1}•¿i gcIinr¡
chlorpropamide. SU singkat. Obat SU dengan masa kerja pan ar›q sehai!.‹
gene fasi kedua adalah glìbenclamid e, qli plzide dan Y• tidak dipakai pada usia lanjut. Se)ain pads •!!!î! !“"
t/:‹uzid•. SU generasì ketiga adÂlah glimepiride. hipoglikemia juga lehih ser if›g terjudi pada pasien dengan
Glibenklamid menurunkan glukosa darąh puasa lebih gagal ginjal, g+ ^9 U člÜ fUf1gs‹ I ati berat dan paSlelJ dŁ’!
b‹s‹r daripada qlukosa sesudah makan, Masing masing lÇü+ masukan mak an yang Ł.urang da** yka ț ȘttÇ | / £!
çşmpai 36% dãO 2ï %. Bila diperlukan, dc sis terbagi 8Ùá f Õ obat sulfą. Obat yang mempunyai rrï etabCil(t al:III
dapat dï 9fikan dengan dosis sore yang lebih
tentu akan lebih munakin menyebabka ï hipocjlikemi*›
rendah. Pada peMäka/ an jangka lama, efektivit as yang
obat golongan ini dapat berkurang. Pemberian SU berkepanjangan jikв diberiŁ.an pada pasien deng an g a? č!ł
sebagai terapi tunggal dapat menurunkan HbAlc ginjal atau gagal hati.
1,5-2%. Selain itu terjadi Ł.enaikan berat üadari sekita 4-/ !9
Pada pemakaian sulfonilurea5 U, umumnya selalu gang9Uan pencernaan, fotosensitifitas, gangguan enzirri
¿¡mulai dengan d asis rendah, Untuk menghindari hati dan fł ushin9
kemungkinan hipoglikemia. Pada keadaan tertentu di Pemakaiannya dikontraindikasikan padz DIS tipe 1.
mana kadar glukosa darah sangat tinggi, dapat diberikan hïpersensitìf terhadap sulfa, hamil dan menytisui
su dengan dosìs yang lebih besar dengan
perhatían khusus bahwa dalam beberapa hari sudah Glinid
dapat diperoleh
Farmakokinetik dan Farmakodinamik
efek klinis yang jelas dan dalam 1 minggu sudah
Mekanisme kerja glinid juga melalui reseptor
terjadi penurunan kadar glukosa darah yang cukup
sulfonilurea (SUR) dan mempunyai struktur yang mirip
bermakna. Segeralah perìksa kadar glukosa darsh
dengan sulfonilurea, perbedaannya dengan SU adaîah
dan sesuaìkan dosisnya.
pada masa kerjanya yang lebih penJek. Mengingat
Dosis permulaan sunfonilurea tergantun 9 bd da lama kerjanya
beratnya hiperglìkemia. Bila konsentrasi glukosa puasa yang pendek maka glinid digunakan sebaaai obat prandial.
200 mg/dL SU sebaiknya dimulai dengan pemberian Repaglinìd clan nateglinid Ledua-duanya .dìabsorbsî
dosis kecil dan titrasi secara bertahap setelah 1-2 minggu dengan cepat setelah pemberian secaгa oral dan cepat
sehingga ter¢apai glukosa darah puasa 90-130 mg/dL dikeluarkan melalui metabolisme dalam hati sehingga
Bila glukosa darah puasa >200 mg/dL dapat diberikan diberikan dua sampai tiga kali sehari. Repaglinicl dapat
dosis awal yang lebih besar. Obat sebaiknya diberiŸaĞ menurunkan glukosa darah puasa walaupun mempun•/ai
setengah jam sebelum makan karena di5erap dengзn masa paruh yang singkat karena lama menempel pnda
lebih baik. Pada obat yang diberikan satu kali sehari, kompleks SUR sehingga oapat menurunkan ekuivalen
seba îknya diberikan pada waktu makan pagi atau pada HbAl c pada SU.
M člkan
makanan porsi terbesar. Sedang Nate 9!inìd mempuny a i masa tin ganl
K ombinasi SU dengan insulin diberikan berdasarkaП lebih singkal dan tuak menurunkan gl‹łkosa darah
er d ta kadar glu kosa dara h sepanjang hari terutčt ä puasa. Sehinga keduanya merupakan sekretnaok y • •s
ditentukan oleh kadar glukosa darah puasanya. Umumnya khusus menurunkan gl ikosa postpranJiaJ den9an ¢? feL
Lenaikan kadar glukosa darah sesudah makan kurang hipoglikemik }•ang mìnimnl MengingaI ełeknya terhadap
lebih
glukosa puasa tidak begitu baik maka s!' nid tid. k heqit‹i
Uma, tidak tergantung dari kadar glukosa darah pada kuat menurunkan HbAlc.
Keadaan puasa. Dengan memberikan dosis insulin keqa
Sedan g atau insulin glargin pada malam hari,
produksi glUkosa hati matam hari dapat dikurangî
Pengñambat Al(a Glukosidase
sehingga kadar gluko sa darah puasa dapat turun. S Farтtsakokinetik dan Taтmakodïnamik
elanjut nya kadar glUkOsa darah siang hari dapat diatur Acarbose lзampir t›dak diah5oFbsi dan bekerja ' lokńl
dengan pemberłan SU seperti biasanya. øaóa salurai› pencernaan. Acarbose mengaIam‹
Kombinasi suI(onilurea dan insulin ini temyata lebih w«abnii‹vø didalam saluran pencernaan, metaboIisme ‘т e
*üik dari pada insulin sendiri, dosis insulin yang rutamнȚ jî?h flora mikrobiologis, hidrolisłs intest ìnat clan
dìperlukan EUQ t9ŁFj yata lebih Kendall dat CQr a komb aft s•itas rnтim pencernaai›. ïУaklti paruh ełiminasi
nasi ini lehilз dapat diterima pasien daripada penggunaa plasma kin -d›ra ü¡a, pàda oraпq sefiat dan tebaQian
n insulin fTtUlti ìnjt/¡ besa dieг*rresi m# Alt
łeses. Obat ioi bekerja secata kornQetìtif meaqha fit ke›j»
Efgk Samplng dan KontraiTl di ÏtB5›
*'P 9likemi merupakan e(ek sa aping terpenling dad
terutam a bila asupan pasien tìdak adekuat Untuk
meng• angi kemungkinan hipoglikemİo, apalagi pada Oh
2334
d I L mukosa usus
usus 1 dir ksprcs /!++
hipoglikemiз dan juga tidзk bcrpeng aruh pada kadar dan halus. GLP•

insulin.
juga di Sø| EIÏa pancreas. S^! mbantu menin5katka l l
ä
*’
resp on
sekrrsi insul!0 l*h makan a n, G LP 1 juga
s d0! mensekresí glukagon,
Mekanisme Kerja nienek bn se( alfa pankrea
3
OFat inì mcmperlambзt dan pemecзh3n d3n penyerapan g dan memiliki efek
mcmperlam
U
ł atp Ø f j go Son g an laM
b
menurunkan hip•‹ s ikemia
La‹bohirat komplcks dengзn menghambat enzim anoreksia SOЯ! ^! schi• 9s•
alpha
qluk osidasc yang terd4p3t padз dinding enterosit Ø GL 1 din respons GLP-1
s‹udi nзelcporkan penurun8
yan9 terlctak pada bзgian proksimal usus halus. Secзm
sebagai respo ns t erhad3
klinis akan
terjadi h3mbatan pembentukan monosakarid.з intrd]uminзI,
(PeFl@hÂTzżğą t
mrnghзmbat dan memperpanjang pen‹ngkatan glukos
p g
h
j t Di pept idyl pep tidase IV
a darзh postprandial, dan inc< p•• 9• ruhi res pons ba İlİki w‹ ktu pzl fUh ya ng sang at
insulin
plasma. Hasil akhirnya adalah pcnurunan glukosa darah GLP - 1 endogcn mem
post prandial SebJg3ì monoter3pi tid»k aî:an pendek (<I menit) akib« l pscs inaktiVäSi oleh enzim
merangsang
sek res i insulin sehingga tidak dOpat me nyeba bkan Dpp- iV. Penghambatd!1 ł2» m mGLP-1
DPP-IV d‹harapk0n dapat
!^!P 9!'*<fTłia. m€'mperp•зnjaFìg masз kerja sehingga memblntu
menurun ka ii hiper glikemia. Terdз pnt dua ‹nac em
Penggunaan dalam klinik Golongan lncretin
Acarbose dapat digunakan sebagai monoterapi atau Terdapat 2 hormon incretiii yang rlikeluзikarт oleh
sebaqai kcmbtnasi dengan insulin. mPtformi», salufan cerna yaitu glucose ¢łependent ins ilinotropic
glitazone atau sulfonilureз. Untuk mcrtdзpat efek polypeptide tGlP) da!19lUcago n-like peptide-1 (GLP-1).
m3ksima I, obat ini h3rus diberik aп segera pada saat Kedua hnm on ini dikeluarkan sebagai respon terllarlap
maka waп utama. Hal ini perlu karcnз merupakan asup3n mзL anзn sehingga meningkutkan sekresi insulin.
penghan›bat koinpetîtif dan sudah Icat us ada pada GIP diekspiesikan oleh sel K yang banyзk terdapat di
seat kerja ei zimatik pada saat yang sama k зrbohidrat
duodenum dan mukosa
beradd di usus I aIris. Dengan membcrik enny.3 1 S
menit sebelum 3tflu Ses гidAlmy 3 makan Jkan
rnrngurangi dampak pPngobataiз terhadap glukosa
post prandiзl
Monatercpi dengan acarbose dapзt nзenurunkni\
rata-rata glukosa post prandial sebesar 40-G0 i1зg/dL
dan glukosa puasa rata- rata 10 - 20 ^ 9/d Ł dale HbA)
C 0 S-1 %. Dengan terapi kombinasi bersama SU, гпct(or
min dan insulin maka ac arbose da pat menuruilk an
lebih banyak terhadap AIC sebesar 0,3 0,S°,ú гłan
rata-rata glukosa post prandi.зl sebesar 20-30 mg/dL
dari keadaan
sebelumnya.

Efek Samping dan KontraindikaSl


Efek samping akibat nтaldigesti kAfbOhidrзl akan
herupa gejala gastrointestinal seperti: meteorisnlus,
fl3tulence dan diarc. Flзtulence merupakan elek yang
tcrsыing terjadi padn hampir 50î4 r•‹ ss unз obat ini.
Penghaltlhat alfa
glukosidase dapзt nsengliambat bioavailabilitas metfoгmin
jika dibcrikan bersamaan pada orang normal.
Acarbose dikontraindìka sikan pada kondisi
irrltable bowel syndrome, obstruksi sal iran гerna,
sirosis hati dan gangguan fungsiginjal.
pengh3+nhGt DPP lV yang Jda s. at ini y’зİtU Sİtngliptİf\ Hal-hal yang Perlгl Diperhatikaiз Dalam hten llih
гI3n vilcłagliptin. Obat Hipoglikentlk Oral
DP P- IV
Pada terз pi tune 9•^!• F^!*5 Î1Ü ł»bet
dзpat

DPP- IV dat,t cliq ii,‹›k.u, s U Lai empi alterI›atif bile

tuin, ț›ikii kon

d.

diten nk9n.

.'. E " .° ' =' !•°'..'••..•u..„,.


sas•‹an penqelolaan cliabetes rnełitus huka fÏ
hзnya

2335
gtøyosa darah saja, tetapijuga *rttws A t„ fi»víd«m lift. Iírmylorra jn łhc tr‹øtmmł cf \yp•’.
pit berat badan, t/ ÕnÑQ dä fÂh, dan profil
!İ id, SQ
pcrii
#ianjuт’кan dalam Knnsensus
han
0M Tipe 2 di Indonesia ta hun
End kгinologi Indonesia).

Oengan berbagai maCam usaha tersebut, diharap !a*'Ct‹'s Mr‘liłi1s' T’cw łala k.mana an ”Fcrrp‹J‹lu. hafal I’ -n*'rL'iI
kan
s scan pengendalian glikemia pağ z cliabetet UK I FCrs{Hv Iİvt' fžiakrtrw Słuily (UKr’f S¡ Grou p, łn!tmsivi• 1.'Iix«l-
rnelitus
seperti yang dianjuf kan oleh pat ar diabet es di ( kLanan) darah < î30/80 >140/90
130-140/80-90
Indonesia dapat dicapai, sehingga pada gilirannya
nanti k•• ri‹r ›i kronïk diabetes meiitus iuga dapat
dícegáh dan pasien diabetes melitus dapat hídLJ p
berbahag ía bersama dabetesyanq REFERENSI
disandangnya.
meanrлaгet As a›im:Clinical fract'ceR*ornmœd°ti '

puasa 80-100 100-125 26


• 2 jam posf- 80- J44 145-179 >180 ”
prзndial
ATc (°ă) <6.5 6.5-8 >8
Sof.totaî (mg/dL) <2O0 200-239 >240
Kol”LOL (mg/dL) <100 100-129 >130
”Kół.H0Ł (mg/dL) > 4S

<150 150-199 >20O

19.5-23 23 -25
gluctr'› ‹xmtrril with sulț›lviny]øtvJs rir instiÎ in Wíd‹w E, .rnup l.. IłigwanIrJ m‹ łahelic cJ/‹xta and •Jcw•›•›) us
riwn(rarcil with Co/w••nlinriaj trtafmcvł anJ risk in If C frtJtmclt oíinsulin midfanrt +}"n‹łrorrJc. Ïfir• UiaA let
ref c omĘlicałî‹›n.s in Ęa!ítWt9 wilŁi fyp‹' 2 cłia1- AnnuJ1 IL Eds. ‹'Vfa rsÏ›.all Ü1 anJ ł lom•• í’f7, A m fc-rd•*m.
t‹•• fLlK f1G З*).Lan‹:c1 łJW: 352:P37.

meтiran ftabełes Arsc›cïafîon: Medical UÎ hetes, /›fth edition. 2fO4


ley CJ. éiguanide in the trea tmCf'if Of U P*
Undcw rînoloand Di*^”
Hft . I n te rIS l VC
r pa tienłs with

MrÆulatirm r›f islrt f,nrm**e ’”!”””

z« , 2ß7 (3).

Anda mungkin juga menyukai