Anda di halaman 1dari 11

Diabetes Melitus

Nurul adel faulya (F202101200)


Definisi

 Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolism yang ditandai dengan


hiperglikema yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, leamk,
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya yang
menyebabkan komplikasi atau Kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.
Patofisiologi

 DM tipe I (IDM) terjadi pada 10% dari semua kasus diabetes secara umum DM tipe ini
berkembang pada anak-anak atau pada awal masa dewasa yang disebabkan oleh
kerusakan sel beta pancreas akibat autoimun sehingg aterjadi difisiwnsi insulin absolut.
Reaksi auto imun umumnya terjadi setelah waktu yang Panjang (9-13 tahun) yang
ditandai oleh adanya parameter-parameter system imun Ketika terjadi kerusakan sel
beta hiperglikemia terjadi bila 80-90% dari sel beta rusak. Penyakit DM dapat menjadi
penyakit menahun dengan resiko komplikasi dan kematian.
Menifestasi klinik

 DM tipe I
 Penderita DM tipe I biasanya memiliki tubuh yang kurus dan cenderung berkembang
menjadi diabetes ketoasidosis (DKA) kerena insulin sangat kurang disertai peningkatan
hormone glukoagon
 Sejumlah 20-40%mengalami DKA setekah beberapa hari mengalamai
polyuria,polydipsia, dan kehilangan bobot badan.
DM tipe II

 Pasien dengan DM tipe II sering asimptomatik. Munculnya komplikasi dapat


mengindikasikan bahwa pasien telah menderita DM selama bertahun-tahun, umumnya
muncul neuropatthi.
 Pada diagnosis umumnya terdeteksi adnya latargi, polyuria, nukturia, dan polydipsia
sedangkan penurunan bobot badan secara signifikan jarang terjadi.
  
Terapi farmakologi

 INSULIN
 Insulin menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa
perifer dan menghambat produksi glukosa hepatic
  
2. Sulfonylurea

1. Sulfonylurea
 Mekanisme kerja obat

 Sulfonylurea bekerja merangsang sekresi insulin pada pancreas sehimgga hanya efektif
bila sel beta pancreas masih bisa breproduksi
Biguanida

 Mekanisme kerja

 Biguanide bekerja mennghambat gluconeogenesis dan meningkatkan penggunaan


glukosa di jaringan.

 Data farmakokinetik

 Biovaiblitas absolut metformin IR 500 mg yang diberikan dalam kondisi puasa adalah
sekitar 50-60%. Makanan menghambat absorpsi metformin. Metformin diekskresikan
tidak mengalamai metabolism hepatic diekskresikan tidak berubah kedalam urin dan
ridak mengalami metabolism hepatik atau ekskresi melalui kantung empedu. Waktu
paruh eliminasi sekitar 17,6 jam.
Tiaziolindion

 Mekanisme Kerja

 Tiaziolindion meningkatkan sensitivitas insulinpada otot dan jaringan adiposa dan


menghambat glukonogenisis hepatic.
Penghambat alpha-glukosidase

 
 Mekanisme Kerja Obat
 Akarbosa bekerja menghambat alpha-glukosidase sehingga mencegah penguraian
sukrosa dan karbohidrat kompleks dalam usus halus dengan demikian
memperlambat dan menghambat penyerapan karbohidrat.
  
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai